Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V01E01P01 Kelahiran Seorang Dark Gamer

gambar

1. Kelahiran Seorang Dark Gamer (1)


Bayangkan saja…

Hidup mulia, elegan, dan terhormat saat miskin, yang mungkin hanya akan kamu temukan di dalam opera sabun saja.

Tak peduli seberapa buruknya kamu, mampukah kamu mencegah dirimu sendiri untuk menolong orang asing tanpa syarat, bahkan membagikan sepotong roti milikmu dengan senyuman hangat?

 Andai kamu bilang bahwa hal itu hanyalah ilusi…

Maka Lee Hyun akan memelakukannya. Andai dia hanya memiliki semangkuk bubur, dia tentu akan memukuli orang asing itu. Andai orang asing itu meminta bubur miliknya.

Hidup ini terlalu kejam bagi orang miskin. Hukum Kesejahteraan Buruh yang telah direvisi oleh DPR, membuat anak di bawah umur tak lagi boleh untuk mendapatkan pekerjaan.

Tapi, untuk Lee Hyun, semua itu tak berlaku. Meskipun illegal, dia pernah bekerja pada setiap jenis pekerjaan yang bisa kamu bayangkan.

Mulai saat umur 14 tahun, bekerja di pabrik pakaian. Walaupun gajinya sedikit, dia masih bisa makan gratis.

Meskipun begitu, dia bekerja di basement yng hanya memiliki 2 kipas ventilasi, kesehatannya jadi sangat memburuk. Berkat hal itu, parunya rusak, dan dia memperoleh tagihan medis yang mahal.

Kemudian, Lee Hyun bekerja di sebuah pom bensin.

Terkadang, dia menarik gerobak pinjamannya, untuk mengumpulkan dan menjual barang-barang daur ulang yang dia dapatkan.

Namun, tak peduli seberapa keras dia bekerja, uang yang tersisa di sakunya selalu saja tak bisa membuatnya lebih baik.

Walaupun Lee Hyun seorang anak kecil, dia tetap dipaksa bekerja sampai tulang belulang. Dia tetap diam saja, karena dia mendapatkan pekerjaan ini secara ilegal. Fakta ini, tentu saja digunakan oleh para pengusaha serakah itu.

Lee Hyun terus saja dieksploitasi sampai umurnya 20 tahun.

Berkat  hal itu, Lee Hyun tahu benar seberapa berharganya uang itu.

Namun, hal-hal seperti itu akan berbeda mulai sekarang.

Sebagai orang dewasa, dan kartu ID (KTP) di tangan. Kini dia sudah bisa bekerja secara legal.

Sambil memasukkan kartu ID-nya di dompet, Lee Hyun bergumam.

Aku harus bekerja, sampai tubuhku tak bisa bergerak. Aku harus bisa menangani 3 pekerjaan sehari.

Ketika dia masih kecil, orang tuanya meninggal. Sekarang, keluarganya tinggal nenek dan adiknya saja.

'' Baiklah... Mulai sekarang, aku akan kaya. ''

Lee Hyun berjanji pada dirinya sendiri dan kembali ke rumah.

'' Hyun, Kamu pulang.''

Neneknya masih meringkuk dalam selimut kusut itu.

Setelah jatuh menuruni tangga beberapa hari yang lalu, pinggul nenek mulai sakit, dan dia tak dapat lagi bekerja.

Dia hanya minum obat, dan tak pernah pergi ke rumah sakit. Lee Hyun tahu, apa penyebabnya. Karena perawatan di sana sangat mahal.

Setiap malam, nenek hanya bisa mengerang kesakitan, karena tak bisa dirawat layaknya di rumah sakit.

Setiap kali Lee Hyun masuk rumah, dadanya sesak. Rumah ini tak terasa hidup, adik penyendiri dan nenek tua lumpuh.

Bahkan, dia tak tahu, mengapa ia tak suka pulang ke rumahnya ini.

'' Hye Yeon? ''

'' Aku tak tahu. Dia pergi keluar dan belum kembali. Dia mungkin bergaul dengan orang-orang jahat lagi, aku tak yakin. ''

Lee Hye Yeon adalah adiknya. Dia sudah tak melihat wajah adiknya, belakangan ini.

'' Dia pasti baik-baik saja. Apa yang mungkin terjadi? ''

'' Kamu itu kakaknya, satu-satunya. Seorang kakak harus melindungi adiknya. ''

'' Ya. ''

Lee Hyun tersenyum kecut dan pergi ke kamarnya.

Bahkan jika dia harus dipaksa menjadi buruh ataupun sopir, dia ingin adiknya masuk ke perguruan tinggi.

Lee Hye Yeon itu cantik dan cerdas, tak seperti kakaknya. Jadi, Lee Hyun percaya bahwa di perguruan tinggi, adiknya akan bertemu suami yang baik dan dapat hidup lebih baik.

Dia juga ingin membayar kebaikan neneknya, yang sampai sakit-sakitan. Hanya untuk menghidupi dua cucunya ini.

Benar… besok harus mencari kerja. Mungkin akan ada tes kerja juga...

Lalu, Lee Hyun duduk dan menyalakan komputer kuno ini. Begitu terhubung ke internet, seperti rutinitas hariannya, dia kembali mengakses game online.

Game Continent of Magic.

Sebuah game klasik yang dirilis sejak 20 tahun lalu. Sebuah game online yang pernah meramaikan hiruk-pikuk dunia gamer Republik Korea. Game yang berjaya di puncak sejak 3 tahun lalu.

Komputer kuno Lee Hyun yang dirakit dengan menggabungkan komponen-komponen bekas. Kenyataan, di mana komputer ini tak mampu menangani sebagian besar game online.

Namun, hal itu tidak berlaku untuk Continent of Magic.

Ini adalah game pertama yang dia mainkan, tetapi dia hanya menikmati game ini ketika pertempuran saja.

Gaya bermain Lee Hyun sangat aneh. Dia tak mau bergaul dengan orang-orang di sekelilingnya dan berburu bersama sepanjang hari. Setelah membunuh monster dan menaikkan level, dia langsung ke tempat perburuan yang lebih sulit. Dia juga tak berpartisipasi dalam pengepungan atau perang antar guild sama sekali.

Dia menemukan kesenangannya dalam game dengan menjadikan karakternya bertahap meningkat dan peralatannya upgrade. Lee Hyun juga pernah berburu selama 200 jam tanpa mengedipkan mata untuk tidur. Hal itu tak biasa baginya, bertempur selama sebulan guna menaikkan satu level atau menangkap monster.

Beberapa orang mungkin mempertanyakan kesenangan apa yang dia cari, tapi bagi dirinya sendiri. Kesenangannya adalah saat menonton karakternya tumbuh lebih kuat, dan ketika dia mampu mengalahkan monster yang sebelumnya tak mampu ia kalahkan. (tambahan) dia benar-benar sangat senang.

Dalam waktu singkat, Lee Hyun telah mencapai level tertinggi. Dia telah mencapai level utama di mana tidak lagi level untuk naik.

Dalam sejarah Continent of Magic, hal itu adalah rekor pertama dan terakhir yang bersejarah.

Ketika Lee Hyun melihat sekeliling kembali, dia tak menemukan seorang pun yang bisa menyaingi karakternya di supremasi/di dalam game. Apalagi dalam perburuan di mana orang lain berjuang sebagai sebuah party, dia mampu mengalahkan semua monster itu, sendirian.

Setelah mendaki ke level tertinggi, dia sendiri memburu semua monster utama, termasuk para Dragon.

Meskipun begitu, Lee Hyun kini telah kehilangan minatnya dalam Continent of Magic.

Saat ini, dengan kemajuan teknologi, tujuan akhir dari setiap gamer mulai tertuju pada sistem virtual reality.

Sebuah game yang benar-benar bagus, bernama Royal Road.



< Prev  I  Index  I  Next >