Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V02E07P02

gambar


7. Patung Tak Bernama dari Lavias (2)






Keinginannya untuk mencapai skill Memasak tahap Intermediate akhirnya membuahkan hasil dan menjadi kenyataan, hadiahnya juga memuaskan. Pelengkapan untuk meningkatkan resistensi sihir harganya cukup mahal, tetapi dia bisa menaikkan resistensi sihir miliknya hanya melalui skill Memasak.

"Wow itu tampak lezat."

Da'in yang telah menunggu dengan sabar, menggulung lengan bajunya, dan bergegas memakannya. Weed juga bergegas memakan lobster bagiannya.

Weed bertarung sementara Da'in mensupport. Keduanya mendominasi dungeon. Da'in berusaha sangat keras untuk penyembuhan dan memberi buff, hingga Weed tak menyesal membentuk party dengannya.

Da'in adalah seorang gadis yang menjadi semakin misterius saat Weed semakin mengenalnya. Ketika dia melihat monster, ia memberi kutukan pada mereka berkali-kali, sambil menatap mereka dengan mata sedih. Ditambah dia sangat teliti dengan uang atau item. Kapanpun Weed mencoba mendapatkan lebih banyak silver atau bahkan copper, Da'in menyadarinya dan menunjukkannya.

Di dekat Secret Area of Pan Lake, ada banyak tempat dimana tanaman herbal bermekaran. Di sana dia berjongkok tanpa ragu-ragu dan menggali tanah untuk mengambil tanaman itu. Sebuah naluri bertahan hidup yang tangguh! Kadang-kadang dia akan menulis puisi atau menyanyikan lagu. Suaranya yang jelas dan menyegarkan terdengar sangat indah.

Berkat hal itu, Weed bisa berburu dengan riang.

'Tak terpikir jika hal ini bisa sangat menyenangkan ketika tak sendirian...'

Tak seorangpun mengunjungi Lavias. Pale dan Surka mengirim pesan padanya, mengatakan mereka telah menetap di sebuah tempat berburu di dekat Benteng Serabourg. Karena orang tua mereka masih player baru, sulit untuk meninggalkan mereka.

Sepanjang waktu mereka hanya berdua. Ditambah dia adalah seorang wanita yang terlihat seperti seseorang dalam impiannya.

Sebagai seorang pria. Akan menjadi sebuah kebohongan, untuk mengatakan Weed tak pernah melirik Da'in. Pada awalnya, Da'in tersenyum setiap saat, tetapi kadang-kadang sebuah bayangan melintas di wajahnya. Namun, dia kembali tersenyum lagi saat ia berburu dan saat ia makan dengan Weed.

Suatu hari, Weed memutuskan untuk menjadi temannya. "Uh... Apakah kamu mau berburu bersama mulai sekarang?" tanya dia.

Tetapi Da'in terdiam.

"Aku minta maaf, Weed-nim."

Dia mengatakan setelah beberapa saat, dengan ekspresi serius diwajahnya.

"Apa maksudmu?"

"Dulu, aku membuat keputusan yang buruk. Aku pikir tak seorangpun mencintaiku... Aku tak bisa mempercayai siapapun,"

"...Apakah hal ini berhubungan dengan, kenapa kamu ditinggalkan sendirian di Lavias?"

"Itu sulit untuk menjelaskan seluruh ceritanya, tetapi iya, itu sedikit berkaitan. Lagian, aku merasa semangatku terdorong saat menghabiskan waktu bersamamu, Weed-nim. Mungkin, aku menemukan tempatku sekali lagi..."

"Lalu?"

Weed sedikit frustasi. Itu bagus untuk mendengar jika menghabiskan waktu dengannya telah membantu Da'in mendapatkan kembali keberaniannya, tetapi mendengar  Da'in akan pergi membuat Weed merasa ia telah dimanfaatkan.

Tak seorangpun suka dimanfaatkan.

"Aku tak bermaksud seperti itu. Setelah bertemu kamu, aku merasa seolah-olah aku bisa terus hidup."

"Tak mungkin. Apa kamu..."

"Ya, aku... sakit. Meskipun aku bisa operasi, tak memastikan jika hal itu akan membuatku lebih baik. Aku menunda operasinya, tetapi sudah saatnya untuk mengambil kesempatan itu."

"...."

"Tolong jangan menatapku seperti itu. Aku akan baik-baik saja. Takdir dan kebetulan sangatlah mirip, kadang-kadang sulit untuk membedakan keduanya. Aku tak mau pertemuan kita menjadi sebuah kebetulan. Jika itu takdir, agar kita bisa bertemu, maka kita akan bertemu lagi. Aku benar-benar berharap aku bisa bertemu Weed-nim lagi."

Dengan itu, Da'in log out. Weed merasa hampa setelah Da'in meninggalkannya. Dia tak benar-benar menghabiskan banyak waktu bersamanya, karena dia curiga pada Da'in dan berkonsentrasi pada berburu. Mungkin dia tak pernah berusaha menyembunyikan penyakitnya. Weed terlalu sibuk. Segera setelah dia login, Weed akan menariknya ke suatu tempat untuk berburu.

Selama lebih dari satu bulan, mereka jarang mengobrol dan hanya berburu. Dia merasa menyesal. Mungkin Da'in tak akan pernah kembali lagi.

'Jika dia tak akan pernah kembali lagi, tik akan ada banyak orang yang akan mengingatnya. Dia di Lavias sendirian, dan tak seorangpun datang untuk menemuinya. Kurasa itulah alasannya, kenapa dia menghabiskan waktunya mengutuk dan menyembuhkan para monster.'

Kesendirian dan ketakutan akan kematian, hanya bisa dipahami oleh mereka yang telah mengalaminya.

Weed berburu, sambil menunggu Da'in. tetapi dia tak kembali, bahkan setelah 3 bulan berlalu di dalam game. Di dunia nyata, itu sekitar 3 minggu. Jika itu adalah sebuah operasi yang mengancam kehidupan, mungkin membutuhkan berbulan-bulan untuk pulih.

'Dia akan kembali, jika itu membutuhkan satu atau dua tahun. Dia berjanji padaku.' Dengan hal itu di dalam pikirannya, Weed mulai mengukir jauh di dalam dungeon.

'Bahkan jika dia tak akan pernah kembali lagi, aku akan meninggalkan kenanganku di sini. Untuk menunjukkan jika setidaknya ada seseorang yang mengingatnya....'

Setelah Skill Sculpture Mastery miliknya mencapai tahap Intermediate, ia bisa menggunakan Zahab's Sculpting Knife untuk memotong batu besar. Tentu saja, itu hanya mungkin dilakukan menggunakan Sculpting Blade. Pisau pahat itu menari dan dua sosok manusia terukir pada dinding batu.

Weed memindahkan batu itu ke tempat di mana mereka telah berbagi makanan dan beristirahat, dan membuat sepasang patung dari mereka. Kadang-kadang dia mengukir gambar di dinding. Para monster terkadang akan mengganggunya, tetapi Weed memahat terus-menerus.

Karya terakhirnya berada di Cave of Dead Warriors, di mana mereka saling bertemu untuk yang pertama kalinya: gua dengan sungai bawah tanah mengalir di dalamnya. Da'in yang tertidur, dan Weed yang menemukannya. Sebuah patung dimana mereka berdiri dan berbagi kenangan pertama mereka.

*Ding*

[Patung Selesai : Nameless Sculpture of Lavias (Fine Piece)

Patung-patung misterius telah muncul di seluruh lavias!

Patung-patung ini adalah kenangan berharga yang akan menjadi tempat perlindungan dan pemandu dalam dungeon-dungeon yang berbahaya ini. Patung-patung misterius ini dibuat oleh seorang Sculptor yang tak diketahui namanya.

Nilai Artistik : 300

Efek Spesial :

-Meningkatkan HP dan regenerasi MP sebesar 25%.

-Meningkatkan +10% kecepatan pergerakan.

-Serangan Monster akan berkurang 5%.

Efek-efek ini tak bisa ditumpuk dengan efek patung lain.

Jumlah Fine piece yang diciptakan : 2]



[Level Up: Sculpting Skill (Intermediate Level: 2 | 0%)

Patung-patungmu akan menjadi lebih detail dan halus.

-Fame meningkat sebesar 20 poin (+20 FAME)

-Art meningkat sebesar 20 poin (+20 ART)

-Perseverance meningkat sebesar 20 poin (+20 PER)

-Vitality meningkat sebesar 10 poin (+10 VIT)




< Prev  I  Index  I  Next >