LMS_V05E02P05

2. Piramid dan Martabat Raja (5)
Setelah mengetahui hal itu, rekan-rekan Maylon tak bisa
menyembunyikan keterkejutan mereka.
"Maaf, aku tak bermaksud untuk menyembunyikannya,
tetapi aku tak mau mengganggu kalian. Tak mau menjadi subjek prasangka..."
Maylon terus menjelaskan, tapi tak ada yang memperhatikan.
"Itu mengagumkan, bertemu pembawa berita dari salah
satu acara Royal Road yang paling populer."
"Aku tak tahu koordinator program, benar-benar
memainkan Royal Road."
"Tetapi wajahmu di layar tampak sedikit berbeda."
"Aku tahu. Aku tak mengenali saat pertama kali."
"Bodoh. Mereka menerapkan banyak make-up di
televisi."
"Oh! Aku mengerti. Tapi kamu masih cantik, Unni!"
"Te...Terimakasih."
Seorang host sebuah program dan seorang entertainer memang
sedikit berbeda. Seorang pembawa acara dari sebuah penyiaran memiliki konsep
yang mirip.
"Katakanlah, apa kamu mendengar suatu informasi
rahasia, yang tak diketahui oleh publik umum?"
"Yah, kadang-kadang. Aku hanyalah seorang host, jadi
aku mengetahui sedikit lebih banyak daripada orang lain."
"Apa perusahaanmu memberimu equipment?"
"Jarang. Tetapi itu kadang-kadang terjadi."
"Wow! Aku iri. Jadi kenapa kamu menyukai Pale."
"Aku baru menyadari saat aku bertemu dengannya, dia
orang yang baik."
Lalu Romuna tiba-tiba bertanya:
"Tetapi, apakah itu tak apa-apa. Bagi seorang host
acara TV untuk bermain game seperti ini?"
"Yah, aku harus mengumpulkan informasi...."
"Informasi... tentang piramid itu? Kami bisa meminta
Weed untuk wawancara eksklusif kapanpun, jika kamu ingin. Mau?"
"Tidak, terimakasih, aku harus menolaknya." Maylon
tersenyum cerah. "Aku tidak mendekati Pale untuk mendapatkan
sesuatu."
"Maylon, kamu..."
Pale tersentuh oleh kata-kata Maylon dan tersenyum.
"Jangan menatapku seperti itu. Sudah wajarkan. Tapi
berbicara tentang bisnis, aku ingin meminta Weed untuk sebuah wawancara, tapi
itu mungkin menyinggungnya."
"...."
Pada saat ini Pale dan Surka menyadari seberapa salahnya
Maylon.
҅Sudah pasti tidak...҆
҅Dia bahkan tak
mengenal Weed sama sekali.҆
****
Belakangan ini, banyak perwakilan guild datang ke tempat
pembangunan untuk bertemu dengan Weed.
Pertama-tama, mereka membual tentang keuntungan saat menjadi
anggota guild, sambil mereka dengan aktif berusaha untuk merekrutnya.
"Guild kami adalah yang terbesar di Rosenheim. Di
kerajaan ini tak ada lagi yang lebih berpengaruh atau lebih kuat daripada kami.
Kamu tak akan menyesal, jika kamu bergabung dengan kami."
"Kami tak hanya akan membeli patung-patungmu dengan
harga yang masuk akal, tetapi membayarmu dengan upah harian. Jika kamu
memutuskan untuk berburu, kami akan menerimamu ke dalam party, tanpa menunggu
dan menyediakan equipment."
"Tidakkah kamu ingin meninggalkan kerajaan sempit ini
dan pindah ke pusat benua? Aku tahu kamu sudah menerima banyak tawaran, tapi
kami punya penawaran terbaik...."
Semua perwakilan itu menatap Weed dengan merasa lebih
unggul. Mereka menjanjikan berbagai keuntungan, seperti kekuatan untuk leveling
sampai level 200. Mereka secara otomatis mengasumsikan jika profesi seniman,
semuanya berlevel rendah.
Tapi Weed bukanlah seorang seniman biasa. Levelnya jauh
lebih tinggi daripada player lain yang profesinya berhubungan dengan kerajinan.
Pada semua tawaran tersebut, dia juga melihat lebih banyak pembatasan, daripada
keuntungan.
Semua guild menginginkan hak eksklusif untuk
patung-patungnya, dan jika mereka menyediakan equipment untuk berburu, mereka
akan memintanya untuk mengembalikan equipment itu. Bahkan, jika dia setuju dan
mendapatkan item-item langka dan unik untuk berburu, dia akan berakhir dengan
lebih banyak masalah daripada keuntungan.
Weed hanya berburu di tempat yang paling berbahaya. Setiap
pertempuran bisa mengarah pada kematiannya, dan sebagai hasil dari kehilangan
item-item itu, dia akan rugi.
Dan strategi Weed umumnya adalah menargetkan leveling cepat
dan melelang item-item mahal. Guild hanya akan lebih menghalangi dalam masalah
ini.
"Maaf, tapi aku tak bisa menerima tawaranmu." Weed
menolak setiap tawaran.
Semakin bagus keuntungan dari tawaran tersebut, menyiratkan
padanya jika pembatasannya semakin tinggi.
Terus-terusan membuat patung, hanya untuk masuk ke dalam
suatu kelompok guild berburu...
Tidak akan! Dia ingin menjadi lebih terkenal dan menjual
lebih banyak karya untuk mendapatkan uang lebih banyak di masa depan.
Setelah semua tawaran mereka ditolak, guild-guild menyerah
dan perlahan-lahan menjadi tenang.
҅Lagipula, dia hanya
seorang Sculptor . Terlebih lagi kamu tak bisa meningkatkan bonus dengan
menggunakan patung lain .҆
҅Satu patung tidaklah
cukup, kan?҆
҅Ini adalah sebuah
patung besar, dan kamu tak bisa mengklaimnya untuk dirimu sendiri .
Patung-patung lain yang punya bonus efek, pasti berukuran besar juga, dan tak
mungkin untuk membawanya .҆
҅Efeknya hanya berlangsung
selama sehari. Kami tak bisa kembali ke guild kami, setiap hari untuk menatap
patung tersebut .҆
Mereka memutuskan untuk mengakui keputusan Weed, karena
mereka mulai sedikit memahami profesi Sculptor. Player seperti Weed pasti
bergerak terus menerus, menciptakan karya di berbagai sudut benua. Jadi, tidak
mungkin untuk tetap di satu tempat, dan hanya menciptakan item-item seperti
para pengrajin lainnya.
Setelah menyelesaikan patung Singa, Weed beralih kembali untuk
mengerjakan piramid. Banyak hal telah dilakukan, tetapi itu masih jauh dari selesai.
Semakin tinggi piramidnya, semakin sulit bagi para player
untuk mengantarkan balok-balok batu itu ke atas. Mereka bahkan harus membuat
lereng besar dengan lumpur dan pasir, dan banyak player menggunakannya untuk
perlahan-lahan membawa balok batu besar ke atas piramid.