LMS_V06E09P05

9. Patung Dirinya (5)
Larut malam, Seoyoon kembali log in.
Setelah muncul, dia memeriksa sekelilingnya seperti biasanya.
Orc!
Dalam beberapa hari belakangan, dia telah terbiasa dengan kehadiran Orc itu.
Orc itu kadang-kadang memberinya makanan, memperbaiki armor miliknya, melindungi punggungnya. Seorang Orc yang berguna.
Namun tak peduli seberapa lama Seoyoon mencarinya, dia tak bisa ditemukan di mana-mana.
҅Dia pergi.҆
Meskipun mereka melakukan perjalanan bersama-sama, Seoyoon tak terlalu terbuka padanya. Tapi, tetap saja Seoyoon merasa sedikit hampa. Dia sendirian lagi.
Setelah memeriksa armor dan pedangnya, dia mulai berjalan.
Setelah meninggalkan Lembah Yunopu, dia akan mencari tempat baru yang dihuni oleh banyak monster yang berbeda. Tetapi kemudian mencium suatu aroma yang tak biasa.
"....?"
Dia mengikutinya. Dan pada akhirnya dia sampai di sebuah padang bunga kecil, di tengah-tengahnya ada sebuah patung yang berdiri.
Sebuah patung dari seorang gadis, patung itu tertawa dan menangis pada saat yang sama. Dan patung itu tampak sangat mirip dirinya.
"....."
Seoyoon membeku dalam kebingungan.
҅Menangis? Aku?҆
Itu seperti dia sedang menatap cermin. Tetapi di dalam cermin tersebut dia sedang menangis.
҅Tidak. Tak mungkin itu aku. Aku tak pernah menangis . Setidaknya sejauh yang bisa aku ingat ...҆
Seoyoon telah lupa kapan ia terakhir kali menangis. Belakangan ini yang dia lakukan adalah berusaha untuk menjadi sekuat mungkin.
Sejak dia masih kecil, dia selalu menyembunyikan kesedihannya dalam hatinya. Dia sangat ingin menghindari semua penderitaan dan rasa sakit. Dan cara terbaik yang dia temukan untuk melakukan hal itu adalah dengan menghindari semua orang. Jika tak ada orang yang berbicara pada dirinya, tak ada yang bisa menyakitinya, dan dia bisa hidup dalam damai.
Dan dia tak harus menangis. Tidak harus merasakan rasa sakit, yang menghancurkan hatinya berkeping-keping.
Itu sebabnya dia selalu tenang. Kemarin, hari ini, dan esok. Dia tak akan pernah membuka hatinya kepada siapapun.
Pada suatu poin, menjadi sulit baginya untuk berbicara, dia mulai takut menjadi dekat dengan orang lain. Dia berhenti berbicara bahkan pada dirinya sendiri. Dia menyembunyikan perasaannya jauh di dalam hatinya.
Dia mengancam siapapun yang mencoba untuk dekat pada dirinya, dengan keraguan dan kecurigaan. Berusaha menghindari rasa sakit dan kesedihan, dia juga telah kehilangan kebahagiaan.
Tangisan yang datang dari kedalaman jiwanya, naik ke dadanya, dengan semua perasaan yang ia sembunyikan di dalam hatinya keluar bersama dengan tangisan itu.
"...."
Seoyoon menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya, air mata mengalir turun ke pipinya.
****
Hall of Fame di website Royal Road!
Waktu yang ditentukan untuk quest tersebut semakin dekat dan ketegangannya semakin meningkat.
"Hari peperangan melawan Immortal Legion sudah dekat."
"Bisakah Orc itu menyelesaikan questnya? Bagaimanapun juga itu adalah sebuah quest kelas 'A'."
"Lihatlah wajahnya. Sangat mengerikan! Seseorang dengan wajah seperti itu bisa mengatasi apapun."
"Dia bisa. Dia harus bisa. Karena aku adalah seorang Mage."
"Aku juga seorang Mage. Aku telah memilih spesialisasi Dark Magic dan cukup menderita.... Sekarang aku pasti menjadi seorang Necromancer."
"Beritahu kami lebih banyak tentang Necromancer."
"Tunggu, tunggu saja...."
"Apa ada orang yang mengetahui berita yang baru?"
Event yang akan datang secara aktif didiskusikan di forum.
Sudah ada banyak topik dengan berbagai pertanyaan dan pemikiran tentang peperangan melawan undead dan profesi baru tersebut. Ratusan ribu player membaca topik tersebut di setiap detik dan meninggalkan komentar.
Setiap menit seseorang menanyakan tentang beritanya.
Karena quest tersebut secara langsung mempengaruhi para Mage, mereka adalah yang paling memanaskan diskusi.
"Aaaaaah! Aku ingin tahu hasilnya. Semua Mage setuju dengan aku, kan?"
"Aku bukan hanya tertarik dengan hasilnya, tapi dengan pertempurannya juga. Perang melawan undead dengan skala sebesar itu! Itu adalah tingkatan yang benar-benar baru, tak ada yang mirip ini yang pernah terjadi sebelumnya!"
"Ya, aku sudah bosan tentang penyerbuan biasa. Kebanyakan penyerbuan-penyerbuan itu selesai sangat cepat dan semuanya berlangsung dengan cara yang sama."
"Para Warrior menyerbu, para Mage saling menghujani lawan dengan sihir... Aku sudah terlalu sering melihatnya."
"Jika salah satu pihak jauh lebih kuat, itu akan menarik."
Orang-orang berganti mengeluh tentang penyerbuan.
Setelah suatu guild mulai menjadi lebih unggul dari guild lainnya, guild-guild lain segera membentuk aliansi sementara dan mengembalikan guild yang unggul tersebut menjadi seperti sedia kala.
"Aku ingin segera melihat bagaimana peperangan itu berlangsung..."
"Dimana? Tak ada pengumuman penyiaran pada channel apapun."
"Benar... Jadi, kita harus menunggu sampai videonya muncul di Hall of Fame?"
"Kemungkinan besar begitu."
"Huh! Apa sih yang dilakukan orang-orang TV?"
Dan kemudian ada orang baru bergabung dengan percakapan.
"Kawan! Di Liberty City of Somren, player yang dipanggil Weed menyelesaikan quest lain. Jangan terkejut, tapi itu adalah Weed dari Continent of Magic!"
"Weed dari Continent of Magic?!"
"Aku mendengar jika dia bermain Royal Road, beberapa orang bahkan mengatakan dia bergabung dengan Order of Freya."
"Ya. Kami juga berpikir demikian." lanjut si player baru. "Tapi kali ini dia akan menyelesaikan quest tersebut, berhubungan dengan mengalahkan para Necromancer!"
"Tunggu. Jadi itu adalah quest berantai setelah menyingkirkan para vampir dan mengembalikan Crown of Fargo?"
"Necromancer? Jadi Orc dari video itu.....?"
"Weed. Weed menjadi seorang Orc dan bertarung melawan pasukan undead!"
Pada saat ini, thread diskusi tentang video tersebut secara mendadak meledak. Hanya dalam waktu beberapa menit, ribuan atau bahkan jutaan pesan muncul satu demi satu. Beberapa orang senang, beberapa marah, tapi tak ada yang acuh tak acuh.
Sang Pahlawan dari Continent of Magic.