LMS_V08E09P03

9. Valley of Death (3)
Rasa syukurnya jika itu hanya quest kelas "A", dan
bukan quest kelas "S" yang hanya diketahui jika itu ada, maka akan menyapu
seluruh tubuhnya.
Weed secara sembunyi-sembunyi melirik Seoyoon.
Mata jernih dan kulit yang tanpa cacat dan bening.
Dia, yang memiliki kecantikan yang akan membuat orang
ragu-ragu untuk memanggilnya karena sangat menakutkan dan kurang hormat. Dia
memancarkan pesona mistis yang sulit untuk digambarkan.
Meskipun dia mengenakan pakaian kulit sederhana yang Weed
buat, dia memancarkan keanggunan. Seoyoon memiliki semacam kecantikan mutlak
yang akan mengubah pakaian apapun menjadi karya megah.
Namun, yang bisa dilihat Weed hanyalah seorang pembuat onar.
҅Meskipun sepertinya
aku menerima quest sulit lagi kali ini, karena aku punya seseorang yang bisa
membantu, itu akan baik-baik saja.҆
Menilai dari apa yang dia lihat, kemampuan tempur milik
Seoyoon sangatlah luar biasa. Skill yang kuat, vitality yang luar biasa,
stamina yang tak kenal lelah, dan damage yang mencengangkan!
Sebagai salah satu profesi tempur, bisa dikatakan jika hanya
kekuatan yang dikumpulkan dan disatukan.
Meskipun ada player-player seperti Weed atau para Geomchi
yang juga menampilkan kemampuan tempur jarak dekat yang luar biasa, tidaklah
buruk untuk mengandalkan skill-skill profesi.
Pergerakan lembut dan fleksibel adalah kemampuan unik dari
wanita. Digabungkan dengan eksekusi sempurna dari skill-skill tingkat tinggi!
Itu adalah cara yang lebih cepat dan lebih aman untuk berburu, jika seseorang memiliki
Mana.
Di atas semua itu, saat Seoyoon masuk dalam pertempuran,
suasana hatinya berubah. Dengan matanya berkilauan saat dia bertarung, itu
adalah ciri khas dari profesi Berserker.
Sebagai seorang Berserker, kapanpun seekor monster terbunuh,
HP dan MP akan terisi ulang. Meski jumlahnya tak berarti, tapi jika seseorang
sedang bertarung di sebuah tempat dengan banyak monster, hasilnya akan sangat
berbeda.
Jika profesi Martial Art yang dipilih para Geomchi sangat
kuat melawan musuh dalam kelompok kecil, maka profesi Berserker terspesialisasi
untuk mengalahkan banyak monster tanpa istirahat.
Karena Seoyoon bersama dirinya, Weed bisa merasakan tekanan
yang lebih sedikit dari quest tersebut.
"Aku akan pergi ke Sendeim Valley dan menyelidikinya,
setelah aku sampai."
[Anda telah menerima quest.]
Setelah menerima quest tersebut, si tetua menjadi sangat
bersahabat.
"Terimakasih. Kamu bersedia melakukan tugas sesulit itu
untuk kami..."
"Itu bukan apa-apa. Itu adalah sesuatu yang harus aku
lakukan. Lebih tepatnya, aku ingin meminta maaf karena tak bisa datang
berkunjung lebih cepat. Jika, di masa depan, ada tugas yang lebih sulit,
silahkan carilah aku."
Berburu memang bagus, tapi hadiah quest juga berharga!
Karena dia bisa menghasilkan uang untuk tambahan pendapatan
dari mengunggahnya ke Hall of Fame, atau membuat kontrak dengan sebuah stasiun
penyiaran, itu adalah sebuah usulan yang bagus.
Untuk meningkatkan kedekatan lebih tinggi lagi, dia
menggunakan situasinya. Seolah-olah untuk mendemonstrasikan pengaruh besar yang
dimilikinya, wajah si tetua menunjukkan kekaguman terhadap pria yang lebih muda
itu.
"Sampai sekarang, mereka yang ingin mengetahui
kebenaran tersebut telah mengirim pasukan ekspedisi dan para ksatria dalam
jumlah yang tak terhitung, tapi tak satupun dari mereka kembali. Setelah itu,
Sendeim Valley dikenal sebagai Valley of Death."
"....."
Setelah mendengar kata-kata si tetua, Weed ingin berteriak.
҅Bukankah kamu
seharusnya mengatakan rahasia-rahasia semacam itu padaku lebih awal lagi ?!҆
Namun, kebenarannya adalah tingkat kesulitan ini seperti
yang diduga dari sebuah quest kelas "A". Karena dia selalu memulai
dari bawah, dia tak punya sesuatu untuk ditakutkan. Tak ada alasan untuk
mengubah pikirannya setelah datang sejauh ini. Si tetua melanjutkan berbicara.
"Lalu, orang ini juga akan ikut, kan?"
Dia mengacu pada Seoyoon.
Gadis yang wajahnya lebih dingin daripada rasa dingin di wilayah
utara!
Namun, untuk menerima pembagian quest, dia harus bergabung
dalam party.
Weed mengulurkan tangannya.
"Tolong bergabunglah dengan party-ku."
[Anda mengundang Seoyoon-nim ke dalam party.]
Karena dia telah bergabung dengan party lain, meskipun
mereka bergabung saat dia bersama dengan Seechwi, ini adalah pertama kalinya
dia mendapatkan undangan secara pribadi untuk bergabung dengan sebuah party.
Namun, Seoyoon tetap seperti dia yang biasanya. Weed mulai
merasakan sebuah firasat.
҅Tak mungkin dia
menolak untuk bergabung dengan party, setelah datang sejauh ini, kan?҆
Itu bisa saja berubah menjadi sebuah situasi di mana dia tak
akan menerima quest tersebut dan meninggalkan Weed untuk menderita sendirian!
Weed mulai berpikir ada sebuah kemungkinan yang bagus, jika
hal itu terjadi. Tentu saja, Seoyoon bukanlah orang yang dingin seperti yang
tampak di bagian luarnya.
Meskipun Seoyoon suka bertarung, dia tidaklah serakah. Orang
bisa mengatakan hal itu dari mengamati bagaimana dia tak melawan monster,
kecuali monster tersebut menyerangnya terlebih dulu, bahkan jika itu adalah
seekor monster langka yang keluar sekali dalam sehari dan menjatuhkan sebuah
item yang bagus.
Namun, Seoyoon sepenuhnya acuh tak acuh pada hal-hal semacam
ini.
Sama halnya dengan dia tiak pernah mengucapkan sepatah
katapun, sambil diikuti Orc Karichwi, dia bisa saja mengabaikan quest milik
Weed.
Saat Weed mulai gugup, Seoyoon dengan ringan menempatkan
tangannya di atas tangan Weed.
[Anda telah mendapatkan anggota baru dalam party-mu.]
Bahkan Seoyoon tak bisa memahami emosinya sendiri. Jika, dia
akan melakukan perjalanan seperti ini bersama orang asing, dan seorang pria
yang tak familiar, hal itu tak terpikirkan.
Sementara hal ini terjadi berkat dorongan Seechwi yang tak
diketahui, bahkan memasukkan hal itu ke dalam pertimbangan, jika seseorang tak
menginginkannya, mereka bisa berpisah di sini.
҅Aneh sekali, aku tak
merasa tidak nyaman .҆
Seoyoon menjadi binggung.
Itu adalah orang yang ia temui sekali di ruang makan
instruktur. Namun, untuk beberapa alasan, dia memancarkan perasaan yang
familiar.
****