LMS_V09E01P01 Malam Hari di Morata

1. Malam Hari di Morata (1)
Saat bulan muncul di malam hari, emosi Weed bercampur aduk.
Di masa lalu, Klan Vampir True Blood menghuni kastil hitam besar yang megah dan suram di bangunan belakang, sekarang dia harus memasak di desa Morata.
Di wilayah utara, melakukan perjalanan di malam hari sama saja dengan bunuh diri.
Karena dia tak tahu wilayah tersebut dengan baik, lebih baik untuk tak bergerak sekarang karena beresiko berhadapan dengan monster yang kuat. Itu juga jauh lebih melelahkan, untuk menahan rasa dingin selama malam hari.
Meskipun dia telah makan kentang manis yang diberikan oleh tetua desa, bar kepuasan-nya perlahan-lahan menghilang. Dengan demikian, Weed memutuskan untuk memasak makanan di Morata.
"Lebih baik membuat nasi, makanan panas yang bisa mengalahkan rasa dingin."
Dari berbagai hewan yang dia buru di Pegunungan Yuroki, sayur-sayuran dan bumbu-bumbu semuanya dicampurkan untuk membuat sup!
"Percampuran membuatnya jauh lebih lezat."
Api di udara terbuka berkobar dengan anggun, dengan sebuah panci menggantung di atasnya digunakan untuk merebus kaldu.
Bergantung pada api, panci makanan bisa dipersiapkan bisa dengan banyak cara, Weed mulai mempersiapkan daging.
Weed mulai memotong daging tersebut, sebelum memasukkannya ke dalam panci.
Segera, setelah dia memasukkan topping ke dalam kaldu, warnanya berubah kemerahan.
Aroma pedas menyebar.
*Gulp*
Dia melihat si kandidat paus menelan ludahnya. Meskipun dia adalah seorang Priest dari Order of Freya, sulit baginya untuk menahan nafsu makannya dalam situasi seperti ini.
"Kali ini aku akan bisa memberimu makanan yang sebenarnya sebagai gantinya." Pikir Weed saat dia melirik Seoyoon. Dia berjongkok di samping api, memperhatikan kaldu yang mendidih.
Di masa lalu, mereka tak pernah punya waktu untuk memasak makanan dengan benar, karena mereka selalu dikejar waktu, untuk kembali ke Pegunungan Yuroki.
Menjadi seorang Orc mengurangi skill kerajinan miliknya dalam jumlah besar.
Sebagai Orc Karichwi, keahliannya juga berkurang sedikit, yang mana juga mempengaruhi skill memasak miliknya. Namun cukup untuk memanggang daging.
Seoyoon dengan gembira memakan daging panggang tersebut.
"Sebelumnya, kapanpun kita bertemu, kita begitu sibuk berburu, hingga aku tak punya kesempatan untuk memasak. Kita hanya makan roti yang aku buat sebelumnya. Oleh karena itu, bahkan jika itu adalah makanan ini, mungkin masih menyenangkannya."
"Meskipun makna dari makanan ini, aku bisa meminta maaf pada Seoyoon."
Para Paladin dan Priest mulai berkumpul di sekitar tempat di mana Weed mulai memasak.
Para Paladin mulai mengerahkan kekuatan suci, dalam rangka untuk menjaga wajah yang lurus! Para Priest terhormat meneteskan air liur pada pemandangan dari sup campuran tersebut. Pemikiran tentang mempertahankan martabat telah hilang di depan godaan sebesar ini.
Kemudian, para penduduk dari Morata mulai keluar dari rumah mereka, meskipun Weed telah berpikir mereka telah tidur.
"Aroma lezat ini...."
"Aku tak tahu berapa lama telah berlalu, sejak aku mencium sesuatu selezat ini."
Para penduduk mulai menatap panci tersebut dengan mata keserakahan. Anak-anak memegang perut mereka.
Weed menggelengkan kepalanya.
"Aku tak bisa memberikan makanan ini pada siapapun."
Untuk mendapatkan bumbu dan bahan-bahan makan, membutuhkan uang. Oleh karena itu aku tak punya niat menyerahkannya.
Pada saat ini, anak-anak mulai menangis.
"Mama, aku lapar!"
"Tahanlah sebentar lagi. Ayahmu akan segera pulang."
"Apa itu rumput lagi?"
"Ya, dia bilang akan pergi ke selatan, di mana kamu bisa dengan mudah mengambil kulit pohon dan akar rumput. Jadi, tunggulah sebentar lagi."
"HHHHUUUWWAAAAAA!!!!"
Anak itu menangis keras.
Meskipun Morata bukan lagi reruntuhan, tempat ini masih benar-benar miskin. Karena cuaca yang dingin, mereka tak bisa menanam tanaman pertanian. Dan karena desa itu tidaklah ramah seperti kota-kota di wilayah sekitarnya, perdagangannya tak meningkat juga.
Kota ini nyaris terkikis!
Tak benar-benar mati, tapi hanya mengandalkan distribusi dari Order of Freya, desa ini berhasil bertahan.
Dalam kenyataannya, bagi tetua desa untuk menyajikan kentang manis adalah tindakan kebaikan yang sangat besar.
Weed mengerutkan kening.
҅Dari semua tempat yang ada, kenapa kita harus datang ke suatu tempat yang semiskin ini .҆
Ingatan tentang memberi makan para Paladin di masa lalu mulai muncul.
"Aku berjuang dengan keras untuk memenuhi perut mereka. Jika ini adalah situasi yang normal, aku tak akan menyadarinya."
Namun, anak kecil itu kelaparan.
Di masa lalu, juga ada saat-saat ketika Weed kelaparan. Itu bukan kerena dia tak mau makan, tapi karena kehabisan beras. Oleh karena itu, tanpa ada pilihan lain, dia hanya bisa mencengkeram perutnya.
Setelah pengalaman semacam itu, meskipun dia bisa menahan banyak hal yang lain, dia tak bisa menahan rasa lapar.
Dengan air mata penyesalan, dia memanggil anak kecil itu agar mendekat.
"Hei bocah, aku rasa masakannya sudah selesai. Kau bisa makan sekarang."
"Bisakah kami benar-benar memakannya?"
"Tentu saja. Paman ini mengerahkan banyak upaya untuk membuatnya, jadi aku bisa memberikannya padamu..."
"Terima kasih!"
Karena Weed telah memasukkan banyak nasi dan herbal ke dalam sup campur itu, cukup untuk dibagikan.
"Wow! Wow!"
Karena anak kecil itu sudah kelaparan selama beberapa hari, mereka makan dengan sangat cepat.
Para penduduk juga perlahan-lahan berjalan ke arah api. Mereka terlalu angkuh untuk mengatakannya, tapi wajah mereka mengeluarkan ekspresi tersentuh. Menunjukkan, jika mereka akan sangat senang, andai diberi makanan.
Weed sangat bermasalah dengan hal ini.
"Jika aku ingin memberi makan mereka semua, persediaan banyak bahan dan bumbu akan diperlukan, dan aku tak mau secara pribadi menyediakan hal itu."
Bagaimanapun kamu melihatnya, itu adalah sebuah kerugian besar. Membuat makanan untuk semua orang akan berarti menghabiskan banyak uang.
҅Jika saja aku tak mempelajari skill memasak... maka aku tak akan berada dalam situasi yang merepotkan ini.҆
Sampai sekarang, dia tak menyesali mempelajari skill memasak.
Namun, para penduduk desa Morata sangat kelaparan.
"Setidaknya aku akan dikenal, dan melegakan suara hatiku. Aku yakin jika aku akan hidup tanpa mengalami situasi semacam ini. Namun, para Paladin dan Priest dari Order of Freya menyaksikan."
Alveron mendekat dan berkata
"Dalam situasi yang sulit ini kamu membuat makanan, dan memberikannya. Kamu orang yang sangat baik."
"....."