LMS_V14E09P02

9. Percakapan Dark Gamer (2)
Tangan Lee Hyun yang mengetik di keyboard tiba-tiba
berhenti. Meskipun itu hanyalah spekulasi, meskipun quest semacam itu akan
berhasil. Karena peluang yang konyol dari terhapusnya karakter, tak ada yang
akan mau menerima quest semacam itu.
Teapi Dark Gamer Huni bahkan mempertimbangkan kematian.
҅Tampaknya dia telah
menerima sebuah quest yang benar-benar sulit.҆
Dia menebak itu akan jauh lebih sulit untuk menyelesaikan
quest ini, daripada menemukan jarum dalam tumpukan jerami.
-Hyun: Aku doakan kamu berhasil. Hanya kata-kata itu yang
bisa aku berikan.
-Huni: Terima kasih. Aku akan berusaha sebaik-baiknya. Aku
membutuhkan beberapa penenangan batin.
-Wicked Me: Itu benar-benar menghangatkan hati untuk melihat
kalian berdua berbicara.
-Huni: Wicked Me-nim, Hyun-nim. Boleh kita berteman?
Meskipun aku tak tahu berapa usia kalian atau di mana kalian tinggal, aku tak
berpikir itu akan buruk untuk bersama-sana sebagai teman di dalam ruang
chatting Dark Gamer.
-Hyun: Aku juga suka itu.
-Huni: Aku akan memperkenalkan diriku terlebih dulu. Aku
berusia 28 tahun.
-Hyun: Aku 23 tahun.
-Huni: Hyun seperti adikku kalau begitu.
-Hyun: Ya, kakak. Berbicaralah secara informal.
-Huni: Kamu tak keberatan? Lalu Wicked Me-nim, berapa
usiamu?
-Wicked Me: Kakak-kakak sekalian! Aku 15 tahun. Aku yang
paling muda. Kedua kakakku, perhatikan dengan baik adik kalian yang manis ini.
-Huni: ......
-Hyun: ......
-Huni: Hei Me.
-Wicked Me: Ya!
-Huni: Ini sudah jam 11. Tidur sana.
-Wicked Me: Ah! Sudah jam segitu. Itu hampir waktunya mamaku
pulang... aku rasa, aku akan berpura-pura belajar dan tidur. Sampai jumpa.
-Hyun: ......
-Huni: ......
* * *
Kehidupan sekolah Lee Hyun berjalan dengan sibuk. Meskipun
dia lulus tes, tugas-tugas terus berdatangan.
Ujian dan tantangan mengenai Royal Road. Karena itulah, Choe
Sang Jun dan Park Soon Jo mengumpulkan informasi tentang dungeon- dungeon, dan
persiapannya dengan cepat dilakukan.
"Hyun, datang saja saat kamu bisa, dan yang perlu kamu
lakukan adalah menunjukkan patung- patungmu pada kami."
Cheo Sang Jun berkata dengan tulus.
Bagaimanapun juga, karena itu adalah sebuah tugas tim, Lee
Hyun harus berpartisipasi juga, tapi tak banyak yang diharapkan dari seorang
Sculptor. Lee Hyun akan menunjukkan patung-patung miliknya pada mereka, dan
jika Choe Sang Jun dan rekan timnya bertindak seolah-olah mereka sangat
tergerak, dia memperhitungkan jika profesor akan memberi mereka poin.
҅Jika sebuah tim yang
termasuk seorang Sculptor bisa menjelajahi sebuah dungeon yang sulit, itu bisa
dilihat sebagai kesuksesan besar.҆
Choe Sang Jun bertekad untuk menggunakan penjelajahan
dungeon sebagai cara untuk menonjolkan diri. Kakaknya, yang merupakan seorang
player berperingkat tinggi di Guild Black Lion, meminjamkan sebuah item padanya
dan membantunya menaikkan level.
Tetapi orang yang paling membuat dia khawatir adalah Park
Soon Jo, si Thief!
҅Para Thief tak sangat
berguna di dalam dungeon, seperti anggapanmu . Meskipun itu tidaklah buruk
untuk memiliki 1 Thief untuk membantuku . Itu benar, aku harusnya senang
tentang hal itu .҆
Bahkan jika seorang Thief membantu, yang bisa mereka lakukan
adalah membongkar jebakan dan membuka pintu. Demi penjelajahan dungeon, tim
tersebut mengadakan pertemuan saat makan siang tanpa Lee Hyun.
Sambil makan sandwich miliknya di kantin sekolah, Min Sura
menanyakan sebuah pertanyaan.
"Tapi teman-teman, siapa dua orang yang lain yang akan
bergabung dengan tim kita? Semua orang bersemangat dan menjadi sibuk, tapi kita
harus memutuskan dan bersiap terlebih dahulu."
Saat ini ada 5 orang dalam tim C mereka!
Itu adalah saatnya untuk merekrut 2 orang yang diperlukan. Choe
Sang Jun juga sangat tertarik pada anggota-anggota tim yang baru. Baginya agar
menjadi yang paling menonjol, para anggota yang lain tak boleh terlalu luar
biasa. Namun, dia ingin mendapatkan anggota tim yang setidaknya bisa cukup
berguna.
҅Akan bagus untuk
memiliki seorang Cleric atau seorang Shaman... Siapa yang belum mendapatkan
tim? Haruskah kami menarik seseorang dari tim lain ?҆
Itu terjadi saat dia sedang memikirkan hal itu. Jun Eun Hee
dan Hong Sun Ye, yang berada di tim MT-nya, mendekatinya.
"Hey, kami belum mendapatkan kelompok, bisakah kami
ikut?"
Choe Sang Jun bergembira dan bertanya.
"Apa profesi kalian dan berapa level kalian?"
"Elemental Magician. Level 266. Posisi saat ini di
Kerajaan Dale."
"Aku seorang Ranger. Level 285. Aku berada di Kastil
Nekan. Aku berburu bersama Eun Hee."
Seorang Mage yang berhubungan dengan element dan seorang
Ranger. Itu jauh dari Cleric dan Shaman yang Choe Sang Jun inginkan.
"Ayo kita lakukan bersama-sama!"
Meski begitu, Choe Sang Jun tetap tersenyum. Cewek selalu
disambut. Khususnya Ju Eun Hee dan Hong Sun Ye, yang memiliki wajah yang cantik
dan tubuh yang menarik mata dari banyak laki-laki di fakultas mereka.
҅Eun Hee benar-benar
sangat cantik.҆
Che Sang Jun tak punya alasan untuk menolak Eun Hee yang
ideal. Jun Eun Hee tersenyum begitu cerah hingga lesungnya keluar.
"Sungguh? Aku senang sekali, Choe Sang Jun."
"Ya."
Dengan penampilan memelas, Lee Yu Jeong berbicara pada Choe Sang
Jun setelah memperhatikannya.
"Jika kamu ada di Kerajaan Dale... kami juga berada di
Kerajaan Dale sekarang ini. Kastil Nekan hanya berjarak satu hari."
"Yu Jeong, berapa levelmu?"
"Swordman, level 237. Sura di sini adalah seorang
Enchanter. Dia level 144."
"Be-Begitukah?"
Ekspresi tak puas dari Jun Eun Hee dan Hong Sun Ye tampak
sangat jelas. Itu karena level si Swordman terlalu rendah, dan Enchanter tak
terlalu berguna di dalam dungeon. Mungkin karena dia merasakan ketidak-nyamanan
mereka, Min Sura bertanya.
"Apakah benar-benar tak apa-apa, berada di dalam
kelompok yang sama dengan kami?"
"Tentu. Yah, itu tak masalah. Tapi kamu tahu...."
Hong Sun Ye bertanya sambil sedikit memerah.
"Kenapa Lee Hyun oppa tak ada di sini? Bukankah Lee
Hyun oppa satu kelompok dengan kalian?"
"Oppa tak ikut serta dalam pertemuan."
"Kenapa?"
"Dia bilang dia sibuk. Dan karena dia adalah seorang Sculptor,
kami tak membutuhkannya untuk penjelahan."
"......"
"Kalian berdua. Kalian benar-benar memutuskan untuk
bergabung dengan kelompok kami, kan?"
"Ka-Kamu benar."
Entah bagaimana, mereka telah masuk ke dalam sebuah situasi,
di mana mereka tak bisa menolak dan berakhir dengan bergabung. Namun, setelah
mereka mengetahui level dan profesi dari para player yang lain, semuanya bisa
merasakan keengganan mereka.
҅Ini adalah yang
terburuk....҆
҅Bagiku untuk berada
di dalam sebuah kelompok seperti ini...҆
҅Aku mengacaukannya.҆
҅Aku akan mengurusnya
nanti.҆
* * *