Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V14E09P04

gambar


9. Percakapan Dark Gamer (4)


Entah itu adalah lukisan, pedang-pedang terkenal, atau bahkan lemari armor legendaris, semuanya memberinya sedikit statistik Art.
҅Statistik Art tampaknya berbeda dari statistik-statistik yang lain.҆
Setiap kali dia menghidupkan patung atau menggunakan skill, statistik Art terkonsumsi. Namun, ketika dia meningkatkannya lagi, ada kekuatan pemulihan yang memberinya perasaan, jika statistik tersebut sedikit lebih mudah untuk ditingkatkan, daripada statistik yang lain.
Walaupun menantang untuk mendapatkan kembali statistik Art dengan mengidentifikasi patung- patung saja, statistik Art miliknya meningkat dua kali lebih cepat setelah dia mengaktifkan Eternal Sculptor.
Bahkan, hanya dengan menjahit dengan material bagus, statistik Art miliknya akan meningkat. Ketika dia membuat sesuatu dari skill Blacksmith, statistik Art miliknya juga meningkat.
҅Tetap saja, itu bukanlah metode yang bisa sering aku gunakan .҆
Seperti yang diindikasikan oleh namanya, kekuatan pemulihan benar-benar memulihkan statistik dengan cepat!
Jika dia hanya mengkonsumsi statistik Art dan tak meningkatkannya, dia tak akan bisa mencapai level yang lebih tinggi. Untik memulihkan statistik Art miliknya, Weed bertemu dengan banyak Dwarf di Kuruso.
"Art Hand, apakah kamu suka bir? Aku yang traktir."
"Apa kamu sudah bergabung dengan sebuah guild?"
Ada guild-guild yang mendekatinya untuk merekrut seorang Sculptor. Weed selalu menolak mereka. Suatu hari, Herman yang melihat adegan ini, berkata dengan nada yang sopan.
"Itu akan bagus jika kamu bergabung dengan guild kami. Profesi produksi, eh! Meskipun kamu tak berprofesi produksi. Ngomong-ngomong, bagi orang-orang seperti kita, yang memiliki profesi pengrajin, itu nyaman untuk berada di dalam sebuah guild."
"Aku juga tahu itu."
"Lalu apakah ada alasan khusus kenapa kamu tak bergabung dengan sebuah guild?"
Dia terjebak pada keragu-raguan atas fakta jika dia adalah seorang Dark Gamer. Meskipun saat dia bermain Continent of Magic, dia selalu bertindak sendirian. Jadi, terbatasi oleh sebuah guild adalah sebuah beban baginya.
Mata Herman berkedip-kedip saat dia tertawa.
"Kamu tampaknya memiliki situasi yang tak bisa kamu katakan. Tapi hanya karena kamu anggota sebuah guild bukan berarti semua orang ingin mengetahui kisah hidupmu."
"....."
"Kamu tak harus mengatakan sesuatu yang tak ingin orang lain mengetahuinya, hanya bertindak secara nyaman. Dan jika kamu tak menyukai guild tersebut, tak bisakah kamu meninggalkannya begitu saja?"
"Mungkin begitu, tapi....."
"Ketika kamu berada diusiaku, penyesalan terbesar adalah tik mencoba banyak hal berbeda di masa mudamu. Tak bisakah kamu menyesalinya saat kamu telah mencoba? Itu tak baik buat kesehatan untuk terlalu banyak khawatir, ketika kamu masih muda."
Weed memutuskan.
҅Jika ada guild yang mana aku bisa bergerak dengan nyaman di dalamnya, maka kurasa itu tidaklah buruk untuk mencoba bergabung .҆
Dalam banyak artian, dia mungkin menjadi pria ta, tapi dia tak menemukan alasan untuk menghindari konsep dari guild-guild. Bahkan, para Geomchi tak membuat guild dan bertindak di dalamnya, meskipun mereka menjadi begitu terkenal di Kerajaan Rosenheim, yang mana mereka mungkin dipaksa untuk melakukan hal itu.
҅Meskipun aku tak perlu bergabung dengan guild milik para instruktur.҆
Dia sangat dekat dengan para Geomchi, dan dia juga melihat wajah mereka setiap hari. Mereka juga terdaftar sebagai temannya, jadi dia sering berbicara dengan mereka. Tak ada perlunya untuk bergabung dengan guild yang dibuat oleh para Geomchi.
Seolah-olah merasakan keraguan Weed, Herman berbicara.
"Pernahkah kamu mendengar Guild Travelers of the Wilderness?"
"Aku belum pernah mendengarnya."
"Aku berada di guild itu. Cukup sering, kami berburu tanpa berbicara, dan ada juga orang-orang yang hanya pergi berpetualang... Itu adalah sebuah guild yang berisi orang-orang keras kepala."
"Berapa banyak anggotanya?"
"Sekitar 25? Tingkat aktifitasnya berada pada sisi yang tinggi. Adapun untuk kelompok usianya... ada orang-orang tua sepertiku, dan ada banyak yang berusia 20-an, 30-an, dan 40-an. Kami tak berhubungan dengan kerajaan apapun, dan tak ada upacara pengenalan, jadi itu akan mudah untuk bergabung. Kenapa kamu tak bergabung saja dengan guild kami?"
"Dan jika itu ternyata tak nyaman untukku?"
"Maka kamu bisa meninggalkannya."
Weed merasa jika usulan Herman bisa diterima.
҅Mereka tak akan mempermasalah tentang ini dan itu, karena aku seorang Sculptor.҆
Kebanyakan guild yang berusaha untuk merekrut Weed mendekatinya. karena mengetahui jika dia adalah seorang Sculptor.
Patung untuk guild mereka. Itulah motivasi mereka untuk mengundangnya ke sebuah guild. Tampaknya hal semacam itu tak akan terjadi di guildnya Herman.
"Baiklah. Bagaimana caranya aku bergabung?"
"Aku bisa mengundangmu. Itu adalah hak istimewa yang diberikan kepada semua anggota yang telah menjadi bagian dari guild selama lebih dari setahun."
*Ding*
[Herman mengundangmu ke guild Travelers of the Wilderness.]
[Informasi tentang guild Traveler of the Wilderness
Anggota: 25
Pemimpin Guild: Vacant
Persekutuan: Bagus
Permusuhan Guild: Tidak ada
Permusuhan Kerajaan: Tidak ada
Hanya setelah jumlah waktu tertentu sejak menjadi anggota, Anda akan bisa melihat informasi yang lebih rinci dari guild.]
[Apakah Anda mau menerima undangan ini?]
Guild yang berada dalam peperangan atau bermusuhan dengan guild-guild lain membuat para player enggan untuk bergabung. Tapi, jika guild tersebut netral, tak ada kerugian apapun.
"Aku akan bergabung."
*Ding*
[Anda telah bergabung dengan guild Travelers of the Wilderness.]
Kemudian, guild baru muncul di jendela pesan milik Weed.
-Sabrina: Selamat datang di guild, anggota baru!
-Pin: Selamat datang.
-Edwin: Senang bertemu denganmu.
Sebuah guild yang menyambut anggota barunya!
Melihat pada daftar anggota guild tersebut, ada 24 dari 26 orang, termasuk Weed. Meskipun kamu bisa mengatakan kegiatannya pada tingkat yang ekstrim, karena hanya ada 3 orang yang menyambutnya.
-Weed: Halo, aku Weed. Untuk semua anggota guild, senang bertemu dengan kalian.
-Herman: Tampaknya yang lainnya sibuk berburu atau mengerjakan quest. Di dalam guild kami, ada banyak orang sepenuhnya mematikan pesan guild mereka. Jadi, jika ada sesuatu yang kamu perlukan, kamu perlu untuk mendaftarkan mereka secara pribadi sebagai teman, dan berbicara dengan mereka dengan cara itu.
-Weed: Aku mengerti.
-Pin: Tapi kakek Herman, bukankah kamu mengatakan Art Hand-nim bergabung juga?
-Herman: Apa yang kamu katakan? Orang yang barusan bergabung adalah Art Hand.
-Pin: Tak mungkin. Orang yang bergabung adalah Weed. Periksalah, kek.
-Herman: Tak mungkin aku salah. Aku mengundang Art Hand saat aku secara pribadi mengangkat tanganku ke arahnya.... Huh, bagaimana bisa ini terjadi? Seperti yang dikatakan Pin, orang yang bergabung benar-benar Weed.
Segera setelah Weed bergabung, dia segera mengatur level dan profesinya agar tersembunyi. Dia belum mau untuk menjadi terlalu dekat dengan guild ini. Dia enggan untuk mengungkapkan dirinya pada sebuah guild, yang para anggotanya tak dia ketahui.
Namun, namanya terlihat apa adanya.
-Weed: Aku adalah Art Hand.
-Herman: Apa kamu benar-benar Dwarf Sculptor Art Hand?
-Weed: Ya. Tapi aku bukan seorang Dwarf.
-Herman: Kamu bukan seorang Dwarf?
-Weed: Karena keadaan, untuk saat ini aku berpura-pura menjadi seorang Dwarf.
-Pin: Art Hand, itu bagus untuk melihatmu. Tapi apa maksudmu, kamu bukan seorang Dwarf? Kamu sudah jelas seorang Dwarf pendek... Ack! Aku benar-benar minta maaf karena mengatakan para Dwarf itu pendek. Ngomong-ngomong, apa kamu bukan ras yang sama seperti kakek Herman?
-Weed: Tidak.
-Pin: Lalu apa ras aslimu?
-Weed: Manusia.
Herman yang berdiri bengong di samping Weed tiba-tiba menyadari sesuatu. Patung-patung luar biasa yang Weed buat dan pemandangan darinya saat mengerjakan quest-quest Sculptor, dan saat dia membuat Wings of Light.
Ada sebuah pemikiran melintas dalam benak Herman.
-Herman: Seorang Manusia serta Sculptor Weed.... Tak mungkin, Lord of Morata?
-Weed: Itulah aku.



< Prev  I  Index  I  Next >