LMS_V16E09P03

9. Kembalinya Sang Tirani (3)
Banyak spekulasi dan perdebatan sedang terjadi di forum
pemirsa, serta di website-website diskusi yang berkaitan dengan Royal Road. Itu
adalah sebuah pertengkaran tentang apakah orang yang bersangkutan yang melawan
Order of Embinyu adalah God of War Weed atau bukan.
Lion's Roar, Death Knight Van Hawk, Bingryong. Peperangan
melawan Immortal Legion yang dia tampilkan sambil mengendalikan para Orc dan
Dark Elf. Perdebatannya sangat sengit mengenai fakta-fakta ini.
-Itu Weed. Mereka adalah monster-monster yang muncul bersama
Weed di pertempuran yang sebelumnya.
-Berteriak untuk memimpin bawahannya adalah sebuah skill
yang digunakan Weed.
Namun, keberatannya juga kuat.
-Jika kamu melihatnya secara sederhana, kamu bisa menyebutnya
God of War Weed karena beberapa monster atau skillnya sama. Tapi bukankah itu
sangat sempurna untuk salah sangka, hanya karena dia memiliki nama yang sama?
-Aku akan menjelaskannya secara rasional, secara logis.
Untuk referensi, aku memiliki gelar doktor dalam Ekonomi
dari luar negeri, dan saat ini aku adalah seorang Manager Keuangan.
Jumlah yang mengetahui tentang God of War Weed cukup banyak.
Dia memulai sebagai seorang Paladin dari Order of Freya, dan kemudian berubah
profesi menjadi Necromancer. Mengingat skill yang dia gunakan saat melawan Bone
Dragon, buktinya sangat jelas.
Tapi sekarang mereka memberitahu kita jika dia adalah
seorang Sculptor?
Jika dia adalah seorang Necromancer, maka tentu saja dia
akan bertarung menggunakan skill-skill Necromancer. Daripada memanggil Barkhan,
dia akan membangkitkan Undead sendiri dan menyerang benteng itu.
- Orang yang di atas, kamu telah menunjukkan bagian yang
sangat penting. Kamu memang seorang doctor Ekonomi.
Biarkan aku memberitahumu tentang Sculptor Weed.
Sculptor Weed memulai di Kerajaan Rosenheim, dan itu
kira-kira tak lebih dari 1 tahun 6 bulan telah berlalu sejak saat itu. Ada
banyak orang yang melihatnya ketika menjadi populer sambil membuat
patung-patung kecil di Kerajaan Rosenheim. Temanku juga membeli patung darinya.
Kemungkinan kesamaan aspek-aspek Sculptor Weed dan God of
War Weed bisa didasarkan pada skill umum yang belum ditemukan, atau monster
yang bisa dijinakkan dalam kondisi tertentu, atau ditangani dengan kedekatan
yang tinggi.
Argumen-argumen berlanjut.
-Bagaimana dengan indra pertempuran yang ditampilkan
Sculptor Weed?
-Jangan salah sangka karena dia adalah seorang player luar
biasa yang mengesankan, yang menjadi Lord of Morata, dan sebagainya...
Kemampuan bertarung miliknya yang luar biasa saat ini, mungkin didapatkan
secara khusus melalui quest.
-Maka itu masuk akal.
-Sculptor Weed muncul satu tahun penuh setelah God of War
Weed dari Continent of Magic menjual akunnya. Hanya mempertimbangkan waktunya,
aku menilai itu bukanlah dirinya.
Karena God of War Weed adalah seorang selebritis besar,
tampaknya rumor-rumor palsu yang bisa dipercaya telah menyebar luas. Karena
mereka sekarang mengatakan jika dia adalah seorang Sculptor, mau bagaimana lagi,
hingga hal itu dipercayai semuanya!
Perdebatan dan pertanyaan yang tak terhitung jumlahnya terus
berlanjut di setiap forum.
Fakta bahwa identitas God of War Weed mungkin terungkap,
bukanlah hal yang bisa diterima dengan mudah oleh para penonton. Meskipun itu
adalah sebuah nama yang sepenuhnya tak akrab bagi publik, God of War Weed sudah
mendapatkan pengakuan terbesar di Royal Road, sembari menjadi eksistensi yang
paling misterius.
God of War Weed yang hanya mencari medan-medan pertempuran
yang terburuk dan menyelesaikan quest-quest yang mustahil. Meskipun Sculptor
Weed menunjukkan beberapa kesamaan, itu tidaklah mudah untuk secara tiba-tiba
menerimanya. Sebuah situasi yang diperkuat oleh keraguan dan kejutan!
Entah Sculptor Weed adalah God of War Weed atau bukan, telah
menjadi perhatian yang besar.
* * *
Dewi Versailles.
Nama benua di dalam virtual reality, Royal Road. Selain itu,
sistem keseimbangan yang mengelola segalanya, sebuah otoritas mutlak. Sistem
yang diciptakan oleh Yoo Byung Jun, ilmuwan jenius.
Royal Road adalah sebuah virtual reality sempurna tanpa
kesalahan apapun. Meskipun dia telah mengarah pada legenda, keajaiban dari
menciptakan sebuah dunia baru, Yoo Byung Jun tak senang.
"Kita hanya mengambil satu langkah pada akhirnya.
Bukankah begitu, Versailles?"
[Ya. Kamu benar, Dr. Yoo Byung Jun.]
Simbol dari Dewi Versailles, sebuah kristal besar, menjawab
saat kristal itu memancarkan cahaya samar. Para ilmuwan lain hanya memiliki
pembatasan akses kelas 3, mereka tak tahu tentang fungsi sejati atau kekuasaan
yang berpengaruh dari Dewi Versailles.
"Hehe, membutuhkan 40 tahun penuh untuk sampai di sini.
Proyek yang aku tuangkan semua impianku ke dalamnya...."
Mata Yoo Byung Jun bersinar.
* * *
Di usia dini, Yoo Byung Jun adalah seorang anak pedesaan
yang sangat pandai dalam belajar.
"Hari ini kita akan mempelajari bagaimana caranya
menggunakan 3 persmaan linear. Apa ada siswa yang tahu?"
"Aku."
"Apa ada siswa yang tahu akar persamaan?"
"Aku."
"Bagaimana dengan teori pitagoras...."
"Aku."
Matematika dan ilmu pengetahuan SMP, SMA, dan kuliahan
sangat mudah baginya.
"Kapan pelajaran yang selanjutnya, guru?"
Dia adalah seseorang yang paling tak disukai oleh para siswa
lain dikelasnya!
Meskipun dia mengalami banyak pem-bully-an, Yoo Byung Jun
tak peduli.
"Para idiot. Para cecunguk yang tak bisa melakukan
apa-apa, jika mereka tak berkelompok."
Sejak dia menghadiri sekolah domestik, Yoo Byung Jun telah
menjadi seorang selebritis akademik.
Entah itu formula matematika atau hukum fisika, dia
mendapatkan jawabanya, sesaat setelah dia melihatnya. Dia menciptakan lebih
banyak teori-teori baru dan mendefinisikan hukum-hukum untuk mereka yang ia
kenal.
Sejak SMA, dia mengikuti berbagai kompetisi, dan bahkan
mendapatkan juara pertama dalam sebuah kontes matematika internasional. Di
universitas, fisika, kimia, bioteknologi, matematika... Dia ada di sampul
majalah sains, setiap kali dia mempublikasikan sebuah tesis.
Si jenius abad ini.
Disebut Devilish Brain, sebuah institute terkemuka di dunia
berusaha untuk merekrutnya dengan menawarkan gaji yang sangat tinggi pada dirinya.
Kehidupannya hanya mengetahui keberhasilan setelah
keberhasilan. Kemudian suatu hari, dia merasa frustasi untuk yang pertama
kalinya.
Dia bertemu cinta pertamanya. Dia selalu merasa menyesal
kepada si gadis, setiap kali mereka pergi berkencan.
"Maaf aku tak bisa membeli sesuatu yang enak setiap
kali kita kencan. Ayo pergi ke restoran saat aku menerima hadiah uang."
"Tak apa-apa, oppa."
Si gadis tersenyum cerah padanya.
Jumlah hadiah uang yang Yoo Byung Jun menangkan tak pernah
sedikit. Namun, dia hanya bisa hidup secara minim, agar bisa membeli peralatan
untuk penelitiannya. Sambil berpikir ke depan daripada orang lain dan berusaha
untuk memulai penelitian dengan segera, uangnya terus mengalir keluar.
Dia tak mau bekerja di bawah orang lain, dan bagi Yoo Byung
Jun, yang punya banyak ketertarikan dalam sains dasar, itu adalah aspek yang
mau tak mau harus ia tahan.
"Aku akan menemuimu minggu depan. Bukan, minggu setelah
minggu depan."
"Apa kamu sibuk?"
"Ya. Bahan-bahan percobaanku datang besok."
"Tidakkah kamu tahu hari apa besok? Itu adalah hari
ulang tahunku. Apa eksperimenmu sepenting itu, oppa?"
"Tentu saja eksperimen itu penting. Aku akan mengadakan
pesta ulang tahun untukmu hari minggu setelah minggu depan. Tunggulah sampai
saat itu."
Dia menghindari pacarnya saat menulis ini atau mengerjakan
eksperimen. Bahkan ketika pertemuan yang jarang dengan pecarnya, dia muncul
dengan wajah berantakan dan memakai pakaian yang tak karu-karuan, karena dia
memiliki waktu yang sempit.
"Apa kamu sudah lama menunggu?"
Yoo Byung Jun selalu datang terlambat dari waktu yang
disepakati. Pada akhirnya, pacarnya yang baik dan pengertian meninggalkannya.
"Aku ingin bertemu dengan seorang pria yang benar-benar
menghargai.... dan mencintaiku."
Pacarnya meninggalkannya demi pria yang telah membuat si
gadis nyaman, menggantikan tempat Yoo Byung Jun setiap kali dia tak ada. Meski
begitu, Yoo Byung Jun tak terlalu patah semangat.
"Berkencan? Aku bisa melakukannya perlahan-lahan,
setelah mengerjakan semua penelitianku."
Ilmuwan muda yang ambisius, bahkan menganggap cinta adalah
kemewahan.
"Setelah beberapa penghargaan dan hasil dari tesisku
keluar, wanita bukanlah apa-apa...."
Yoo Byung Jun mencapai tujuannya. Namun, si gadis tak
kembali. Meskipun dia bisa menemui wanita lain, mereka tak setulus pacarnya,
dan dia tak bisa mencintai mereka secara mendalam. Dengan cara seperti itu, Yoo
Byung Jun kehilangan satu cinta dari kehidupannya. Seseorang akan mengetahui
nilai sejati dari apa yang telah hilang.
Sudah terlambat, dia berusaha menemukan si gadis. Tapi si
gadis telah menikah, dan bahkan sudah memiliki anak, dan hidup bahagia.
"Cinta? Itu bukanlah apa-apa. Ayo menuju kesuksesan.
Kesuksesan yang tepat dalam dunia ini."