LMS_V17E03P01 Lord of Morata

3. Lord of Morata (1)
Yoon Na-hee diluapi harapan.
"Ini adalah kesempatan untuk bertemu dengannya, secara
pribadi."
Suatu pertemuan dengan Lee Hyun!
Mereka tak bisa berhubungan hanya dengan tiga kali panggilan
telepon, maka kali ini dia akan bertemu dengannya secara penuh setelah membuat
janji.
Meskipun dia adalah seorang karyawan pada level bekerja di
kantor sekretaris Presiden, dia belum pernah bertemu seseorang yang membuat
kesan kuat, seperti yang dimiliki oleh Lee Hyun. Hanya berpikir tentang Lee
Hyun saja sudah cukup untuk membuatnya jantungnya berdegup.
"Dia adalah seseorang yang berpikir jika 3 miliar won
sebagai jumlah uang yang sangat kecil di jalan."
Pada panggilan telepon pertama mereka, dia dengan kasar
menutup telepon, bahkan ketika dia diberitahu akunnya telah dilelang sejumlah 3
miliar 9 juta Won.
Bukankah dia benar-benar contoh ideal seorang pria yang Yoon
Na-hee selalu impikan?!
Dia masih tak bisa melupakan syok menyegarkan, yang dia
dapatkan kemudian.
Mereka telah bertukar percakapan singkat bersama selagi dia
mengambil alih casting untuk Program 8 Heroes juga. Pada saat itu, level Lee
Hyun hanyalah level 219. Yoon Na-hee adalah seorang pemain dari Royal Road
juga, dan dia sebenarnya telah berada di level yang lebih tinggi darinya.
Tapi, bahkan sorotan padanya hanya berlangsung selama
beberapa saat. Quest True Blood Vampire, quest pertempuran melawan Immortal
Legion, berburu Bone Dragon, dan bahkan merebut Benteng Embinyu!
Yoon Na-hee hanya melihatnya melalui video dari penyiar
lain. Begitu jantan, sangat gagah melihatnya memerintahkan semua Orc dan Dark
Elf sebagai Orc Karichwi!
Gadis itu adalah penggemar berat, sampai-sampai dia mencetak
gambar Orc Karichwi yang diperbesar, dan menempelkannya di dinding.
"Hmm, apakah tak masalah memanggilmu tiba-tiba?"
Yoon Na-hee tiba-tiba memutuskan untuk memanggilnya begitu
saja. Dia melakukan itu, karena posisinya di kantor sekertaris presiden. Dan
sepertinya, karena kecakapan negosiasinya,membuatnya selalu menyambut semua
orang tanpa kecuali.
Namun, setelah dia benar-benar hendak menelepon Lee Hyun,
dia sangat gugup sehingga sulit untuk berbicara. Yoon Na-hee mempersiapkan diri
dan memutar nomor telepon Lee Hyun. Si penerima mengangkat panggilan tersebut
sebelum bel berbunyi dua kali.
Klik!
"Halo, ini adalah Yoon Na-hee. Kamu ingat aku,
kan?"
Dia mulai berbicara dengan suara akrab, namun manis. Dia
khawatir sejenak, tentang apa yang akan dia lakukan, jika orang yang diajaknya
bicara bukanlah Lee Hyun. Tapi untungnya itu adalah orang yang tepat.
- Siapa ini?
Suara singkat Lee Hyun datang melalui panggilan telepon.
Yoon Na-hee hanya bisa bersuara tegang dan kewalahan.
"Itu, ini aku Yoon Na-hee."
Karena ini adalah panggilan ketiga mereka, ada pemahaman jika
setidaknya dia akan ingat namanya.
-Jadi apa?
"......"
-Aku sibuk jadi jangan terus menelepon.
-Beeeeeeeep -
Lee Hyun menutup telepon.
* * *
Pada bukit di mana Weed telah memahat Tower of Light di masa
lalu, sekarang penuh sesak dengan pengunjung bahkan di siang bolong. Ada turis
yang sedang melihat Tower of Light, sembari keluyuran menunggu malam tiba. Ada
beberapa patung yang telah Weed buat di atas bukit, dan Sculptor pemula juga
memamerkan skill mereka untuk membuat karya seni di ruang yang kosong.
Itu layak disebut suatu taman patung yang sangat bagus.
Bukit ini sudah menjadi cukup terkenal di Benua Versailles sebagai Light Park.
Selain itu, pemandangan desa Morata dan Kastil Lord bisa dilihat dari bukit!
Bangunan cantik dan Patung Dewi Freya terlihat dari atas. Weed
pergi ke tempat itu bersama Yellowy.
"Itu Lord of Morata."
"Lord? Jadi dia adalah Sculptor yang memahat Tower of
Light."
"Itu adalah God of War Weed."
Ketika Weed naik bukit, para wisatawan yang mengenalinya
berteriak. Weed berjalan melewati mereka, mengambil posisi di bukit patung, dan
mengeluarkan pisau pahatnya.
'Aku harus membuat
sesuatu yang penting untuk quest.'
Dia merasakan keterbatasannya, bahkan saat menngerjakan
quest ‘Alliance of the Deliverer’. Statistiknya lebih tinggi daripada yang lain,
karena dia adalah seorang Sculptor, tapi kemampuan bertarungnya agak rendah.
Bahkan, jika dia menggunakan Sculpting Blade atau skill lainnya, dia berada
dalam situasi yang sulit. mengingat quest di depannya.
'Aku bahkan tak bisa
menggunakan Power of Deliverer lagi, dan jika musuh lain seperti Barkhan atau
King Hydra muncul, aku pasti akan kalah.'
Itu adalah pertempuran di mana Weed telah menggunakan semua
senjata andalannya untuk berperang. Dia telah sepenuhnya menghabiskan Power of
the Deliverer yang ada di dalam tongkat itu, dan daya tahan Copper Plate of Rest
telah berkurang, jadi dia tak bisa mengeluarkan Death Sentence.
Dia juga harus menyelesaikan quest tahap 2 dan ke 3, tapi
semua senjatanya habis. Dia telah menderita sampai setengah mati, ketika menyelesaikan
quest tahap 1 dengan kesulitan kelas S, sehingga tak ada yang lebih memalukan
daripada gagal pada tahap 2 dan 3.
Slice, slice.
Batu terpotong dengan setiap gerakan pisau pahat.
Ada banyak patung yang Weed pikirkan untuk dibuat. Order of
Freya tak menghindari sekte-sekte lain.
Oleh karena itu, dia berencana membuat patung God of Lugh,
yang cocok dengan Freya. Order of Lugh memuja kecerahan dan merupakan musuh
alami bagi monster yang menyerang di bawah naungan kegelapan. Tidaklah buruk
untuk memiliki Idol of Lugh. Bahkan, jika hanya untuk meningkatkan keamanan
publik.
'Daya tahannya harus
bagus untuk patung besar, sehingga aku harus membuat pondasi dengan batu.'
Weed dengan cepat memotong batu yang akan dibuat menjadi
dasar patung itu. Suatu patung yang berukuran sama dengan Tower of Light sedang
dibuat!
Patung Lugh didirikan di seluruh Benua Versailles. Sama
halnya dengan Dewi Freya, penampilan Lugh tidaklah jelas, jadi tak diperlukan
pemahatan yang mendetail.
"Bagian yang sangat penting mulai dari saat ini dan
seterusnya."
Weed mengambil napas dalam-dalam. Materialnya begitu
berharga, sehingga dia meneteskan keringat dingin sebesar manik-manik, tapi
investasi di patung itu adalah hal penting.
Skill Memahatnya sudah level 6 tahap Advanced. Jika dia
membuat beberapa patung lagi, dia segera akan mencapai level 7.
"Ini benar-benar memalukan, tapi..."
Weed mengurutkan fragmen logam yang dia diperoleh di Benteng
Embinyu. Tik termasuk material Blacksmith dengan soliditas yang tinggi, dia
melelehkan pecahan logam yang rusak.
"Aahhh, benda yang berharga..."
Berpijar kekuningan, emas cair selesai. Ketika seorang
Blacksmith meningkatkan skill, mereka bisa melukis pada lapisan emas yang
tipis. Dalam istilah teknis, penyepuhan!
"Aku bahkan tak akan bisa melukis setengahnya, dengan
segini banyaknya..."
Bahkan, setelah pecahan logam milik Weed mencair semua, itu
masihlah tak cukup untuk melukis keseluruhan dari patung besar.
"Haruskah aku mencoba untuk mencampur beberapa zat yang
tak murni?"
Weed menggeleng. Ini akan menjadi pukulan telak pada patung,
jika kemurnian emas diturunkan.
"Emas harus 24k tak peduli apapun yang terjadi."
Weed melelehkan koin emas kuno dan emas batangan yang telah
diperoleh dari berburu.
"Aaahh, benda-benda yang berharga."
Setiap kali dia mengaduk dengan tongkatnya, emas cair
tercampur seakan-akan melepaskan suatu kilau yang tak terlukiskan. Bagi Weed,
yang hanya pernah mengaduk sup berair, itu adalah kemewahan di antara
kemewahan.