Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V17E10P02

gambar


10. Hubungan Naas dengan Bad Ray (2)




Mereka secara teratur menggunakan sebutan kehormatan saat memanggilnya. Para anggota party muda dan anggota baru menggunakan pembicaraan informal antar sesama anggota, dan bergaul dengan erat. Tapi, tak mudah bagi Geomchi untuk mencocokkan diri dengan mereka.
Geomchi mencoba untuk menemukan seorang wanita di kelompok usia yang sama sepertinya.
"Seharusnya tak sulit, karena berbagai jenis orang berkumpul dalam dunia Royal Road."
Tentu saja, ada banyak wanita yang berusia di awal 30-an atau 40-an. Mereka sangat sering terlihat di kota atau desa. Jika orang-orang memancing, wanita-wanita yang tampak seperti istri mereka akan membuat rebusan seafood pedas untuk mereka.
"Sayang, tolong makan sup pedas ini sebelum melanjutkan mancing."
Itu adalah pemandangan yang sangat mengharukan.
Ada juga kasus di mana mereka mendirikan suatu toko kemudian menjalankan bisnis. Tapi, anak- anak mereka kadang-kadang akan datang untuk membeli senjata, armor, atau miscellania/japtem.
"Nak, bisakah kamu membeli panah dari kami seharga 20 gold?"
"Bu, lelucon kasar macam apa itu?"
"Sayang, putra kita sedang mengatakan jika dia ingin meninggalkan rumah."
"Baiklah. Sebagai orang tua, mungkin adalah tugas kita untuk setidaknya memanggil tukang pindahan, kan?"
Ada adegan-adegan mesra, di mana anak-anak diperas oleh orang tua mereka.
Geomchi berjalan-jalan di sekitar kota, sambil menjelajah. Dia membantai monster yang datang padanya di padang gurun, dan juga melompat ke sarang monster sembari memegang sebilah pedang.
"Ketika aku masih muda, aku kerap kali melakukan hal-hal seperti ini."
Dia menggigit pedang di mulutnya dan melompat ke dalam aliran sungai.
Ketika dia lapar, dia menusuk ikan di bagian dalam sungai yang jernih. Benar-benar sulit untuk mengatasi aliran air dan kekuatan arusnya. Mengayunan pedang untuk menangkap ikan jugalah tak gampang. Namun, Geomchi benar-benar berhasil dengan mudah.
Itu karena dia tak mendorongnya dengan paksa, tapi mengikuti aliran arus untuk menangkap ikan.
*Ding!*
[Kemahiran skill Sword Mastery telah meningkat.]
Skill Sword Mastery-nya naik, bahkan saat menangkap ikan. Ikan-ikan itu bukanlah monster berlevel tinggi, tapi sepertinya dia bisa mendapatkan Sword Mastery akibat karakteristik lokasi. Seperti Sculpting, skill Sword Mastery berkembang dengan pengalaman yang beragam.
"Selagi aku seperti ini..."
Geomchi mengapung ke atas air, menarik napas dalam-dalam, dan mencebur ke sungai lagi.
Swiiiisshh!
Pedang yang ia ayunkan dengan sekali tarikan napas, meluncur menembus tubuh ikan.
Ilmu pedang yang mengiris sashimi tipis-tipis!
Ikan menjadi sashimi, sementara matanya masih berkedip dan hidup. Dan itu juga terjadi di bawah air!
Rasa kasihan terlukis pada mata Geomchi.
'Sepertinya aku tak boleh melakukan ini, karena terlalu kejam.'
Sudah lama sejak terakhir kali dia menunjukkan skill pedangnya dengan benar. Setelah saat itu, nyawanya tak pernah lagi benar-benar terancam, dan dia tak pernah mengerahkan usaha yang terbaiknya.
Bahkan Royal Road hanyalah hiburan semata baginya. Sehingga, dia bisa mencoba menguji dan mengasah skill pedangnya sekarang, tapi dia merasa kasihan pada ikan itu. Geomchi hampir tak pernah berburu hewan herbivora seperti kelinci, tupai, atau rusa di Benua Versailles.
'Sesuatu yang bahkan tak sanggup aku makan... tak perlu membunuhnya dengan sia-sia.'
Karena merasa kasihan, Geomchi membalutkan perban pada ikan itu. Ikannya masih hidup karena ketajaman pedangnya yang luar biasa.
"Hup!"
Kemudian, dia naik ke atas air dan bergerak ke hilir. Dia melakukan itu bukan karena punya tujuan, melainkan hanya berkeliaran secara acak.
Ada beberapa orang di hilir sungai. Dia mendengar percakapan seorang pria paruh baya yang mengangkat pancingnya, dengan istrinya.
"S-Sayang."
"Hm?"
"Kita baru saja... menangkap sashimi!"
Seekor ikat hidup terbalut perban yang hampir jatuh, telah menggigit umpan pancing mereka dan muncul ke atas.
"Dunia ini benar-benar sulit."
Geomchi duduk di bawah suatu pohon tua yang besar.
Skill Sword Mastery-nya ada tahap Advanced level 6 pada 89%. Dengan pertumbuhan pada kecepatan yang luar biasa, itu adalah tahap di mana tingkat Master of Sword Mastery tidaklah begitu jauh. Tapi apakah layak dia berada di sana, untuk meningkatkan level dan mempertajam skill Sword Mastery- nya?
"Ini sifat buruk dari anjing tua. Mungkinkah tak ada wanita setengah baya yang berkeliaran sendirian?"
Bahkan mencoba untuk memulai percakapan dengan berpura-pura ramah, pada seorang wanita yang tak pernah dia lihat sebelumnya. Itu adalah suatu tindakan yang canggung. Seorang suami datang untuk membawa wanita itu pergi, saat dia sedang mengamati.
Dia pun sedang menderita dan berpikir, apakah tak masalah baginya untuk berbicara dengan wanita yang telah bertemu beberapa kali dengannya secara tak sengaja. Sehingga, dia pun tak memiliki keinginan untuk mencoba itu lagi.
Ketika si Geomchi mengutuk dirinya sendiri, seorang gadis yang tampaknya berada di usia akhir remaja mendekatinya.
"Mister, apa yang sedang kamu lakukan di sini?"
"..."
Geomchi tak menjawab dan menjentikkan tangannya seolah-olah ingin mengusirnya pergi. Dia tampak seperti seorang pemain lainnya, dan gadis manusia itu kelihatan begitu manis dan cantik.
'Dia mungkin hanya bertanya padaku, tentang tempat berburu.'
Biasanya, dia akan menjawab gadis itu dengan baik. Bukan karena dia ingin melakukan sesuatu yang buruk kepada gadis manis dan muda itu, tapi dia memang ingin memberinya sedikit bantuan.
'Zephyr juga pernah memberi saran. Sangat penting untuk melakukan banyak percakapan dengan wanita.'
Sebenarnya, dalam hidup Geomchi, tidaklah sering mendapat kesempatan untuk memulai percakapan dengan seorang gadis. Dia adalah seorang pria bertubuh besar, sehingga penampilannya membuat para wanita enggan mendekatinya dengan mudah.
Tapi lebih dari itu, mata dan jiwanya berada di tingkat yang berbeda dari orang-orang pada umumnya. Bahkan, para gangster pun menghindarinya.
Sekarang, dia mau sendirian, karena dia merasa seperti ingin berhenti dari semua ini. Namun, gadis itu duduk di depan Geomchi dan tak berniat meninggalkannya.
"Hei mister, kamu sendirian?"
Geomchi hanya sedikit mengangguk.
'Melihat dia yang bertanya dengan sengaja, sepertinya dia seorang Merchant yang mencoba untuk menjual sesuatu? Atau apakah dia ingin bantuan? Aku rasa, aku harus memberinya senjata mentah yang berguna, jika aku punya sisa.'
Gadis itu ragu-ragu sebentar, sebelum akhirnya bertanya lagi. "Maukah kamu berburu dengan kami?"
Menanggapi perkataan yang berbeda dari dugaannya, Geomchi sedikit penasaran. "Apakah kamu mengundangku untuk bergabung dengan party-mu sekarang?"
Terhadap murid-muridnya, dia hanya berbicara dengan singkat dan tegas. Dia mencoba untuk tak memperingati gadis itu, tapi suaranya lebih rendah dan dalam. Karena, dia tak memiliki banyak pengalaman untuk berbicara dengan lawan jenis.
Karena reaksi pria itu tampak tak memusuhinya, suara gadis itu pun semakin menguat. "Mari kita bersama-sama berburu, Ok?"
"Mungkin. Ini merepotkan... jika kamu ingin direkomendasikan tempat berburu, aku bisa memberitahukan itu padamu."
"Kami datang ke sini dari Kerajaan Rosenheim. Sedikit keterlaluan bagi kami, jika berburu di sini sendiri, kamu tahu."
"Huh."
Pada akhirnya, Geomchi tak bisa menolak permintaan gadis cantik ini. dan bangkit dari tempat duduknya.
'Baiklah. Berhubung aku tak sedang melakukan apa-apa, maka tidaklah masalah, jika aku berburu dengan mereka sebentar.'



< Prev  I  Index  I  Next >