LMS_V19E08P01 Warisan Sculptor

8. Warisan Sculptor (1)
Weed menemukan sebuah gua untuk bersembunyi, dengan sedikit
kesulitan. Sebuah gua alami, bukan gua buatan. Itu adalah sebuah lubang yang
memuntahkan lava, saat lempengan tektonik bertabrakan.
Jika kamu masuk lebih dalam, ke dalam wilayah bawah tanah,
kamu bisa melihat lava yang mengalir, memancarkan panas yang tinggi. Meskipun
di sana ada monster-monster, seperti lumba-lumba dan spearfish yang melompat-lompat
di lava, Weed tak melihatnya lama-lama.
"Tidak, siapa yang tahu, jika hanya menatap mereka bisa
membakarku. Maka, tak mungkin aku mau melawan monster-monster itu!"
Si Golden Bird kebingungan dan bertanya-tanya kenapa Weed
menatapnya begitu seksama.
"Jika aku sebebas burung, itu akan menjadi cara yang
menyenangkan untuk mengawasi. Bagaimanapun juga, terbang akan jauh lebih
mudah."
Menggunakan Golden Bird sebagai referensi, Weed menciptakan
sebuah patung baru. Tertutupi abu vulkanik, segelap malam, sebuah mahluk yang
melebur dengan lingkungan saat ini. Dia membuat seekor gagak.
"Sculptural Shapeshifting!"
Tubuh Weed tiba-tiba mengecil. Bulu-bulu muncul di seluruh
tubuhnya, dan mulutnya berubah menjadi paruh tajam. Matanya yang seperti
manik-manik menjadi hitam legam seperti batubara.
[Dalam bentuk ini, Anda tidak akan bisa menggunakan
equipment milikmu yang saat ini dipakai.
Seekor mahluk kecil bersayap akan mengalami pinalti ketika
mengenakan equipment berat.
-Mengenakan equipment berat memiliki dampak yang parah pada
Agility milikmu saat ini.
-Jika Anda tidak mempertahankan jumlah minimum dari Strength
dan Agility, akan mustahil untuk berjalan atau terbang.
-Efek dari Sculptural Shapeshifting telah menurunkan
Intelligence dan Wisdom sampai titik terendah. Namun, Agility telah meningkat
untuk penerbangan yang cepat.]
Statistik miliknya saat ini mengalami dampak yang besar,
karena statistik tersebut menirukan seekor burung sepenuhnya, hanya bulu dan
tak punya otak.
Status keberuntungan yang buruk dari gagak mengikutinya
juga. Statistik Luck mengarah pada sisi negatif, karena itu diperlukan untuk
menyebarkan penderitaan. Ya, itu memang menyedihkan, pada hakekatnya, gagak
dikenal sebagai indikasi pada kemalangan.
[Mana, Stamina, dan Vitality -25%.
Berlaku sampai Sculptural Shapeshifting dibatalkan.]
Weed ingin mencoba mengeluarkan suara khas gagak sekali.
"Sepertinya begini, Kaok Kaok Kaok Kaok."
Itu adalah suara yang sangat menjengkelkan dan tak
menyenangkan. Suara yang sedikit menakuti si Golden Bird, membuat Yellowy
jengkel, dan membuat Geumini menyernyit pasrah.
"Ngomong-ngomong, aku akan mengintai area sekitar
sebentar."
Seekor gagak tak cocok untuk pertempuran. Yang lebih buruk
lagi, paruhnya tak bisa digunakan untuk menulis. Dan itu tak memungkinkan untuk
menggunakan segala macam equipment.
"Kaki kiri, kaki kanan, kaki kiri, kaki kanan."
Weed melakukan serangkaian langkah-langkah kecil untuk
menyesuaikan diri dengan tubuh barunya. Dia duduk dan berdiri lagi, kemudian
membuka dan menutup sayapnya. Sebagai seekor gagak kecil, ada sejumlah hal yang
harus disesuaikan. Setelah tertatih-tatih selama sekitar 10 menit dalam tubuh
aneh itu, dia tampaknya sudah mulai terbiasa.
"Yah, aku rasa sudah saatnya, untuk mencoba
terbang."
Weed berlari di tanah lapang, layaknya sebuah pesawat yang
akan lepas landas.
*Da da da da da da da
da*
Weed terangkat dari tanah saat dia memanfaatkan udara di bawah
sayapnya. Itu tak stabil, tapi dia akhirnya meninggalkan tanah, terbang sebagai
seekor gagak. Itu memang aneh, tapi berhasil.
Mengepakkan sayapnya di udara, dia meluncur semakin dan
semakin tinggi. Dari tempatnya di langit, dia bisa menemukan para fire-drake
yang berputar-putar. Sayangnya, Weed terlalu lemah untuk melawan mereka.
Dia memang hebat dalam pertempuran, dan akan bisa menang
dengan mudah dalam wujud manusianya. Tapi, sebagai seekor gagak dia sudah pasti
akan mati, karena persenjataan miliknya saat ini hanyalah sebuah paruh. Setelah
satu serangan dari gerakan itu, semuanya akan sia-sia. Karena, dia akan segera
menerima serangan balasan. Dia tak akan bisa melarikan diri setelah menyerang.
Dia menyesuaikan sayapnya dan mengubah arah. Tujuannya
adalah untuk melihat formasi monster- monster. Hampir setiap monster di sini
bisa disebut sebuah harta karun alami.
Video di homepage Royal Road meyebut area ini sebagai
'wilayah yang sangat berbahaya'. Weed tak berteriak, dia perlahan-lahan
menganggukkan kepalanya berulang kali, waspada pada lingkungan sekelilingnya.
Karena dia berubah menjadi seekor gagak, titik tertinggi
dari Las Phalanx yang tak bisa dilihat dari tanah, bisa terlihat. Las Phalanx bukanlah
sebuah pulau terisolasi. Wilayah vulkanis yang besar dan luas, sungai yang tak
membeku, dan bagian-bagian lain dari gletser semuanya terhubung.
Di antara Las Phalanx dan gletser, ada sebuah zona penyangga
yang tertutupi salju dan beberapa tebing.
"Berada di antara dua pilihan, sangat panas atau sangat
dingin."
Kedua sisi dari perbatasan tersebut dihuni oleh monster-monster
berlevel tinggi. Di sisi gletser dari pulau tersebut, monster-monster sering
kali sudah siap dan bersedia untuk terlibat dalam pertarungan. Pertempuran melawan
monster-monster yang keluar dari bawah tanah dari sisi yang lain. Itu adalah
sebuah area rawan bentrok, yang tak ingin didekati si gagak setengah hati ini.
"Aku harus menemukan bajak laut Armenia..."
Mengintai sebagai seekor gagak di dekat medan sangat sulit.
Udara panas keluar dari gunung dan Fire-drake mengelilingi gunung-gunung
berapi. Bentang alamnya terdiri dari lembah yang penuh retakan, dan teluk di mana
lava mengalir. Di salah satu area dengan beberapa retakan, ada sebuah menara
tua yang unik. Sebuah menara batu, setinggi 20 meter. Tempat yang berada di
sebuah area yang relatif tak tersentuh oleh gunung-gunung berapi.
"Apa yang ada di sana?"
Weed dengan hati-hati, terbang ke menara tersebut. Ada
monster-monster di sekeliling puncak menara tersebut. Tapi, mereka tak peduli
pada seekor gagak, sehingga dia sampai di pintu masuk menara itu dengan aman.
Di pintu masuk menara tersebut, patung-patung dari
monster-monster di Las Phalanx, telah dibuat dengan jelas. Sejak kematian sang
Kaisar, kekaisaran telah terpecah belah. Invasi-invasi menyebar di seluruh
benua, dan kekaisaran jatuh kedalam kekacauan.
Meninggalkan karya-karya yang dia buat tersebar di mana-mana.
Dengan gairahnya terhadap seni dan keindahan, siapapun yang memiliki sebuah
karyanya, enggan untuk melepaskannya.
Di Las Phalanx, seseorang bisa dengan mudah menemukan semua
logam-logam berharga dari Benua Versailles. Para Sculptor bisa mengubah
logam-logam berharga itu menjadi patung logam hidup. Sehingga, mereka
kemungkinan besar melarikan diri selama perpecahan dari benua.
Sebelum Weed tiba, satu-satunya orang yang mengetahui tempat
ini adalah sang Kaisar Geihar Von Arpen. Setiap patung berada pada level yang
tinggi. Tapi ketika mereka sampai di Las Phalanx, bahkan keuntungan yang mereka
miliki sebagai patung hidup tidaklah cukup, untuk melawan monster-monster dari
lingkungan alami, dan mereka kehilangan kehidupan mereka.
Menara tersebut adalah warisan yang diciptakan oleh para
Sculptor yang datang ke sini. Siapapun yang menciptakan patung-patung yakin
tentang hal itu.
'Pemimpin guild
Sculptor dan 13 karya Sculptor...'
[Anda telah membuat penemuan besar "Sejarah dari
Sculptor."
Jika Anda melaporkan penemuan ini pada guild Sculptor, Anda bisa
menerima hadiah yang besar.
Hadiah untuk Warisan Sculptor adalah untuk memilih sebuah
hadiah yang dibuat di sini!
Sebuah karya di menara ini memiliki tulisan terukir. Namanya
tidak diketahui, mungkin itu dari seorang Sculptor yang sangat terkenal.]
Karya-karya Geihar Von Arpen. Weed telah membuat lima Magnum
Piece.
'Di Benua Versailles,
masih tak ada Sculptor yang lebih baik dari sang kaisar.'
Buktunya adalah apa yang ia sentuh saat ini. Weed mengagumi
pemandangan tersebut selama beberapa saat, kemudian masuk ke menara tersebut.
"Summon Death Knight."
Di area di depan Weed terdistorsi, dan Death Knight muncul
di depan si gagak hitam legam itu.
"Master, itu adalah penampilan yang langka, tapi sangat
cocok."
"Itu cocok untuk sekarang ini." Weed membalas
komentar si Death Knight.
Dia menyuruh Death Knight memasuki pintu masuk menara itu.
Pintunya dibuat hanya bisa dibuka dari luar. Ada sebuah lonceng berbahaya di
pojokan yang bisa ia bunyikan. Tapi, dia takut monster-monster akan tertarik,
sehingga dia memilih untuk membiarkannya.
Di masing-masing pintu, ada patung-patung knight yang tampak
menakutkan, berpose menyerang. Patung-patung itu benar-benar tampak seperti
sebuah ancaman. Mereka tertutupi kerak yang tebal, karena selama bertahun-tahun
mengumpulkan debu, atau mungkin itu adalah gempa bumi besar yang membuat
langit-langit mengeluarkan serbuk halus. Jumlah monster tampaknya sangat besar.
"Mungkin mereka adalah monster-monster yang hidup di masa
lalu?"