LMS_V19E09P01 Kedatangan Seoyoon

9. Kedatangan Seoyoon (1)
"Pasukan undead ukurannya telah meningkat 3 kali lebih
besar. Sekarang, aku tak perlu mencari banyak skeleton, ataupun aku membutuhkan
banyak pasukan."
Dengan skill Lich milik Weed, dia bisa mengambil keuntungan
dari setiap pertempuran, dan menciptakan undead terbang!
Tapi terlalu serakah, bisa beresiko dalam perburuan. Sehingga,
dia tak meningkatkan jumlah dari pasukan undead miliknya, meskipun mereka
lemah. Karena, meningkatkan jumlah undead tak berarti meningkatkan kecepatan
perburuan, dan jumlah mereka sudah pasti tidaklah unlimited.
Untuk mempertahankan kecepatan yang stabil, mereka
membutuhkan pemeliharaan yang terus-menerus, dan tempat-tempat berburu perlu
dinavigasi, membuang-buang lebih banyak waktu. Setelah para undead tumbang, itu
adalah saatnya untuk menyerang dengan sihir kutukan.
"Pemanfaatan dari era Meiji, para skeleton harus
meningkat."
[Anda telah naik level!]
Dengan berburu siang dan malam, Weed naik satu level. Tapi,
monster-monsternya juga semakin kuat. Para monster mendapatkan peningkatan
statistik sebesar 30% di malam hari. Karena dia berada dalam perubahan wujud,
keuntungan dari Moonlight Sculptor tak bisa dipakai.
Namun, kutukan magic dan black magic milik Lich, memiliki
efek area yang luas di malam hari, sehingga itu tidaklah buruk.
"Akhirnya level 370."
Quest-quest dan memberi kehidupan pada patung-patung telah
membuat level miliknya sedikit tertinggal, dibandingkan dengan statistik
miliknya. Sekarang, dia bisa meningkatkan levelnya melalui perburuan, karena
itu adalah solusi optimal. Tapi level para monster sangatlah tinggi, dan itu
sangat sulit untuk menyelinap di sekitar patung, karena tempat itu begitu
terbuka.
Di Las Phalanx gempa bumi yang besar sering kali terjadi.
"Lagi?"
Setiap kali ada gempa besar, Weed akan segera merunduk ke
tempat yang relatif aman.
*Thakur ruka ruka ruk*
Tanah vulkanik berguncang, mengguncang segalanya, sampai membuatnya
kehilangan keseimbangan. Para Tairbeth, Bollard, dan Chaos Warrior bergegas
keluar dari tempat-tempat persembunyian mereka. Para Drake terbang di segala
tempat menghindari ledakan karena gempa bumi terdekat. Mahluk- mahluk udara dan
darat semuanya secara serempak berhamburan.
Itu adalah sebuah
pemandangan yang hebat namun menakutkan. Seekor mahluk seperti tikus besar
muncul dari tanah, kemudian berlari. Mahluk-mahluk tersebut dengan cepat jatuh
ke dalam keadaan panik yang semakin dalam. Ketegangan meningkat.
Geumini berkata, "Gol gol gol, panasnya meningkat. Asal
mula panas."
"Bukan itu."
Lava telah dimuntahkan dari gunung.
"Itu pastinya...... lava mengalir naik dan asap hitam
keluar dari pegunungan utara terdekat.... Kuah. Tak mungkin."
"Erupsi Vulkanik!"
Tampilan Benua Versailles!
Setelah badai es datanglah letusan vulkanik!
Bola-bola api berjatuhan di sana-sini. Bebatuan besar
meleleh, menghantam, dan membakar para monster.
"Merunduk! Berpencar!"
Memberi perintah, Weed memimpin pasukan undead ke arah
sungai. Saat gunung-gunung berapi meletus, itu mengeluarkan banyak batu-batu
yang menyala, yang terlihat seperti komet. Benda itu menghancurkan area sekitar
mereka. Itu tampak seperti akhir dari dunia, dan itu adalah suatu pemandangan
yang indah untuk dilihat.
Lava vulkanik sekuat tenaga membumbung dalam aliran terbalik
di udara. Bebatuan besar di area puncak gunung berapi berbentuk kobaran
bola-bola api yang mengerikan. Itu adalah pemandangan yang menakutkan, cukup
untuk membuat seseorang pusing.
Semburan uap muncul dari tanah, dan membelah tanah yang
keras. Dari retakan-retakan tersebut, uap dari lava mengalir. Weed dan para
undead bergegas berlari ke sungai.
"Lebih dari apapun juga, mati karena bola api sangatlah
buruk. Aku tak boleh membiarkan hal itu terjadi. Meskipun melihat ini dari
kejauhan, aku pikir seharusnya makan beberapa ubi bakar."
Dia menyaksikan erupsi vulkanik, sambil berpikir tentang ubi
panggang.
Selama 2 jam gempa bumi dan gunung berapi terus-menerus
meletus dan memuntahkan lava. Dia tak bisa melarikan diri dengan cukup cepat,
dan beberapa Zombie serta undead telah hancur, hingga jumlah yang selamat,
totalnya 65.
Setelah pergerakan tanah stabil dan lava yang mengalir di tanah
sudah menjadi hitam dan keras, Weed merasa cukup aman untuk berpetualang dari
balik bebatuan. Tempat yang dia gunakan untuk bersembunyi, di samping sungai.
Para undead, Geumini, dan Yellowy semuanya tampak sangat
compang-camping, karena erupsi vulkanik tersebut dan tertutup arang.
"Melihat pemandangan semacam itu di Benua Versailles,
aku tak punya keberuntungan."
Memilih sebuah tempat yang memiliki pemandangan terkenal
semacam itu, dan melihat pemandangan sekali seumur hidup, itu sudah dianggap sebagai kesialan!
Weed membawahi 800 undead. Dengan mendengarkan pada sistem
log, dia tahu jika beberapa undead telah sepenuhnya hancur, bahkan dengan jumlah
tertentu dari Mana yang ia masukkan. Di balik bayangan, tersembunyi di dalam
peti mati, atau di dalam kuburan, para undead miliknya sedang menunggu.
Karena pemeliharaan dari para undead, sepertiga dari Mana
miliknya terkonsumsi.
"Periode blessing berlangsung selama 12 hari lagi. Jika
aku bisa mendapatkan 3 level lagi, maka harusnya itu lebih dari cukup, untuk
meningkatkan efesiensi pasukan undead."
Hari itu, kecepatan perburuan digandakan, dan dia mengisi
bar exp miliknya dengan tambahan sebesar 39%. Karena blessing dari Dewi Bumi,
dia enggan makan dan tidur. Sebaliknya, dia lebih memilih untuk berburu.
Para Tairbeth
memiliki rasa takut sat tak ada persiapan. Kelompok- kelompok berlevel 300 yang
mengintai dalam bayangan, bisa diburu dalam jumlah yang besar. Saat para
Tairbeth tewas, mereka menjatuhkan permata dan item-item sihir langka.
Ketika dia mendapatkan setumpuk permata kecil, dia bisa
membuat sebuah perhiasan yang banyak orang akan bersedia membayar uang untuk
membelinya.
"Aku penasaran, apa yang bisa aku ambil dari para
Bollard."
Dia dengan serakah berpikir tentang memburu para Bollard
yang berlevel tinggi, sambil memperhitungkan resikonya. Jika dia mati, dia
mungkin tak memiliki pilihan untuk dibangkitkan lagi, karena dia sudah dalam
keadaan undead. Dan dia akan kehilangan blessing dari Dewi Bumi.
"Tairbeth adalah yang terendah dalam rantai makanan. Di
atasnya adalah Bollard."
Namun, ada banyak monster-monster berlevel tinggi di Las
Phalanx yang belum ia serang. Selain itu, mahluk-mahluk tersebut membutuhkan
serangan-serangan tingkat tinggi, medannya juga sulit dipakai untuk berburu.