LMS_V20E02P04
2. Munculnya Tamu Tak Diundang (4)
Terus terang, keberanian Lee Hyun dipertaruhkan. Guild
Hermes membentuk kekuatan terbesar di Benua Versailles, memegang pengaruh besar
di Kerajaan Haven.
Di tempat-tempat berburu, mereka membunuh orang-orang yang
merusak pemandangan, dan bertindak sabar di bawah papan bertuliskan
"Bagian dari Guild Hermess".
Didukung oleh pengaruh dan kekuasaan, para player berlevel
tinggi diterima sebagai anggota guild, untuk mengembangkan guild.
Ketika Weed pertama kali melihat armada Kerajaan Haven di
Las Phalanx, meskipun itu sangat buruk, dia terpaksa menyerahkan tempat
perburuan untuk menghindari mereka.
"Apakah kalian benar-benar mengejarku dengan
susah-payah ke sini, hanya untuk mencoba membunuhku?"
Jika itu terbatas pada level penugasan, kamu tak bisa
mencuri quest. Sehingga satu-satunya hal yang tersisa adalah untuk menghambat
keberhasilannya. Sesuai dengan alasan konyol tersebut, yaitu merebut suatu
quest, mereka berlayar jauh-jauh ke Las Phalanx.
Jika pedang yang diayunkan dengan cepat tertutup karat, maka
buang saja pedang itu. Guild harus memanfaatkan kekuasaan dan ketakutan mereka,
mempertahankan sistem kompetisi dan bisa menekan provokasi dari guild lain.
Mereka ingin mengorbankan Weed. Motif tersembunyi Guild Hermes
mudah ditebak.
"Jika kita bisa menghindari pertempuran, itu akan
sangat bagus."
Bertentangan dengan kata-katanya, kening Lee Hyun mengkerut,
dia tak punya pilihan lain. Musuh mengejarnya sampai ke Las Phalanx untuk
melawannya. Karena itulah, dia tak bisa hanya pergi pamit dan pergi begitu
saja.
"Jika demikian, maka pertarungan ini tak bisa
dihindari."
Lee Hyun terus menggali informasi di forum Dark Gamers
Union.
"Ketahuilah musuhmu. Bahkan jika aku terluka, aku butuh
rencana untuk melarikan diri."
Banyak Dark Gamer telah mati karena kediktatoran Guild
Hermes. Ketika Lee Hyun membaca postingan-postingan tersebut, dia hanyut dalam
pemikiran yang dalam.
* * *
"Turunkan pasokan dasar."
"Ayolah, bergeraklah tanpa henti. Kita harus membuat
penghalang sore ini juga."
Para player dan prajurit armada Kerajaan Haven sibuk
bergerak. Informasi tentang Las Phalanx semakin menjadi gelap. Mereka tak tahu
apa-apa, tentang monster ataupun medannya.
Umumnya, party petualang individual menjelajahi area
sekeliling. Sejauh ini, monster-monster belum bereaksi secara signifikan. Namun,
monster-monster sensitif terhadap pendaratan manusia berskala besar, dan
menyerang dengan berbondong-bondong. Dalam situasi apapun tak akan ada
batasnya.
"Bangun markas dibukit dekat daerah pendaratan, dan
jelajahilah Las Phalanx."
Drinfeld dan anggota senior armada memaksimalkan perbedaan antara
relaksasi dan eksploitasi. Mereka mencoba untuk membuat benteng darurat
sesegera mungkin.
Ka,u perlu memastikan untuk tidur malam yang nyaman, untuk
dengan cepat mengembalikan semangat dan stamina. Bila kamu memasang penghalang
di sekitar bukit, hanya dengan mempertimbangkan material-material yang
digunakan untuk membangun penghalang tersebut. Bahkan terhadap serangan
monster, itu jauh lebih aman daripada tenda-tenda sederhana.
Ini semua dilakukan untuk pasukan player utama armada
Kerajaan Haven, bukannya untuk pelaut NPC, prajurit, dll
Bagi para player yang tergabung dalam armada itu, tidaklah
mudah mengatasi pelayaran membosankan melebihi 1 bulan.
Sebagai seorang pelaut, itu adalah hal yang normal bagi
sebagian besar dari mereka untuk memiliki kapal pribadi. Tapi saat naik kapal
dalam waktu yang lama, karena penurunan moral, segala macam hal cenderung akan
memburuk.
Ada beberapa halangan merepotkan yang mungkin terjadi,
seperti: pemberontakan, kerusuhan, kerinduan, dll
Mengkomando tentara dan Knight Angkatan Laut, Drinfled harus
memberikan perhatian khusus terhadap semangat dan kelelahan para armadanya.
"Kami kekurangan kayu, Kapten!"
"Kapten, aku tak bisa mendapatkan kayu."
Pohon tak bisa tumbuh di tanah tandus, ini adalah lingkungan
Las Phalanx yang sungguh merugikan. Sembari mengabaikan para monster yang
terlihat dari kejauhan, Drinfled pun menjawab.
"Untuk membuat penghalang, bongkar sebuah kapal dan
carilah sejumlah batu untuk ditumpuk."
"Baik, pak."
Para player dan kru berjongkok untuk membawa batu. Karena
pelayaran yang jauh, kelelahan ekstrim terakumulasi pada tubuh mereka. Tapi,
bahkan dalam keadaan itu, mereka tak memiliki waktu bersantai untuk membuat
perkemahan.
Mengusung blok-blok batu yang berat dan sibuk membangun
dinding, sangat menguras Stamina.
"Pengintai, lakukan pengamatan pada lingkungan
sekeliling."
Drinfeld mengirim penginta untuk melakukan persiapan secara
menyeluruh. Lima pengintai dengan cepat pergi ke wilayah sekitar untuk
memastikan kuantitas monster, dan luasnya jangkauan mereka sebelum kembali.
"Tanda bahaya khusus terlihat."
"Para monster yang berkeliaran tampaknya berada di bawah
kendali dari monster kelas Bos yang lebih cerdas."
Berita itu membuat Drinfeld berada dalam suasana hati yang
bagus. Jika itu adalah serangan besar- besaran dari para monster, sampai batas
tertentu hal itu justru membuat pikiran semakin tenang.
"Bagaimana dengan medannya?"
"Medannya sangat buruk. Karena sebagian besar areanya
terdiri dari batu yang curam, tampaknya akan sulit untuk bergerak selama
penyerangan dimulai."
Saat pertempuran berlangsung, akan lebih sulit untuk
bertarung secara sistematis di daerah berbatu terjal. Selain itu, bagi para kru
Kerajaan Haven, mereka lebih terbiasa dengan lingkungan laut daripada daratan.
"Ketika para monster bergerak untuk memotong, tampaknya
itu akan memakan banyak waktu. Dan bahkan dengan pengintai yang terus
berjaga-jaga, aku ingin tahu... apakah tempat ini benar-benar aman?"
Sebagian dari para pengintai tak bisa memastikan.
Salah satu tempat terdekat dari gunung berapi memuntahkan
asap hitam, dan tanahnya sedikit berguncang. Melalui retakan-retakan yang
menganga di bumi, lava mengalir.
"Yah, karena Weed sampai lebih awal dari kita, maka ini
pasti berbahaya."
"Kamu benar."
Para kru berkomitmen untuk menciptakan dinding yang kokoh,
agar mereka bisa bermalam dengan aman. Kru Armada II Kerajaan Haven dikatakan
setidaknya berlevel 250. Tapi rata-rata, sebagian besar player berada pada
level akhir 200-an sampai dengan awal 300-an.
Para player hanya terdiri dari 46 orang, prajuritnya
berjumlah 590 orang.
Dengan tenda dan penghalang, mereka menciptakan tempat
berlindung yang kuat sebagai tempat untuk beristirahat. Tentu saja, mereka tak
lupa untuk membangun tempat pengintaian yang layak.
Sementara itu, Bajak Laut Griffith melakukan kontak dengan
para pemimpin Guild Hermes untuk mendarat.
- Sama sekali tak diperbolehkan. Armada Kerajaan Haven sudah
lebih dari cukup untuk memburu Weed.
Kekeras-kepalaan Guild Hermes memang tak tertandingi.
Ketika armada tersebut mendarat di Las Phalanx, mereka tak
begitu setuju dengan ide jika para bajak laut mengeksploitasi tempat-tempat
perburuan, atau menggali item peninggalan di area mereka.
Griffith mengusulkan kesepakatan tentang kelonggaran.
-Aku akan melarang para bajak laut melakukan permusuhan
dengan semua kapal Guild Hermes.
-Tak diizinkan.
-Mengusulkan untuk mengakui 3 harta galian bawah tanah.
-Las Phalanx adalah area yang cukup unik bagi Guild Hermes
kami.
Setelah pertama kali mendarat hanya beberapa jam yang lalu,
Guild Hermes tanpa tahu malu mengklaim hak pribadinya!
Mereka adalah guild bergengsi dari pusat benua, namun,
"tak tahu malu" adalah kata yang bahkan tak cocok untuk Guild
Hermess. Sayang sekali bagi pihak Griffith, dia tahu jika dia tak bisa masuk
dalam negosiasi seperti yang diinginkan, dan akan terus terseret kemana-mana.
Griffith mengirim ultimatum akhir.
- Untuk menyelamatkan muka, Guild Hermes mungkin mengambil
sebanyak 30% dari harta karun itu. Kami adalah bajak laut dari lautan. Kami tak
takut pada armada II Kerajaan Haven. Pikirkan tentang kelonggaran kami, aku
menantikan tanggapan kalian yang tulus.
Sayang sekali bagi para pemimpin Guild Hermes karena harus
memberi izin. Armada II Kerajaan Haven mendarat di Las Phalanx. Setelah
mendarat, pertahanan kapal melemah. Jika sesuatu yang ekstrim seperti serangan
bajak laut terjadi, itu akan menjadi masalah besar.
Setelah mendapatkan izin mendarat, saat larut malam, para
bajak laut menginjakkan kaki mereka untuk pertama kalinya di Las Phalanx.
"Raja Bajak Laut-nim, haruskah kita mendirikan
markas?"
"Kita tak punya waktu. Hari ini, kita diwajibkan untuk
tinggal di sisi lain."
Di sekitar benteng yang dibangun oleh armada Kerajaan Haven,
Bajak Laut Griffith menutup tubuh mereka sendiri dengan selimut tipis.