LMS_V22E02P07

2. Konstruksi Besar (7)
Hanya dengan membangun dapur umum biasa saja, sudah
meningkatkan banyak loyalitas rakyat. Di Morata, dia setidaknya ingin
menyiapkan sistem kesejahteraan minimal.
"Yang harus disediakan adalah makanan! Maka mereka
mungkin akan bekerja lebih keras untuk membayar melalui biaya pajak."
Para player butuh makanan agar tumbuh dengan baik, sehingga
dia bisa memeras pajak dari mereka secara konsisten. Kesejahteraan juga penting
bagi pertumbuhan ekonomi.
[Dengan perintah sang Lord, arsitektur besar Katedral Freya
sedang dibangun. Warga yang berpartisipasi akan mendapatkan upah harian, dan
poin pelayanan publik kota juga akan diberikan.]
[Dengan perintah sang Lord, pekerjaan membangun sebuah
perpustakaan besar untuk Morata telah resmi dimulai. Warga yang berpartisipasi
akan mendapatkan upah harian dan poin pelayanan publik akan diberikan.]
Para Merchant yang berbisnis di alun-alun, berbisik satu
sama lain.
"Apa sih yang disebut dengan Katedral Freya ini?"
"Apa yang Lord bangun kali ini?"
Sembari para Merchant berbicara, mereka saling bertukar
informasi. Mapan juga melakukan bisnis di alun-alun. Dia membeli sejumlah besar
senjata dari para player dan warga, lantas menjualnya ke kota-kota utara yang
lain.
Mapan menjelaskan informasi dari buletin tersebut kepada
orang-orang di sekitarnya.
"Konstruksi arsitektur besar membutuhkan keahlian,
seni, budaya dan kondisi tertentu untuk dibangun. Itu adalah suatu proyek yang
besar dan penting. "
Sebagai seorang Merchant yang berlevel lebih dari 300, dia
telah berdagang barang-barang di banyak tempat, dan tahu tentang banyak hal.
"Arsitektur besar memerlukan biaya uang yang sangat
banyak, dan membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja untuk melaksanakan proyek.
Ini adalah sesuatu yang tak bisa dengan mudah dikerjakan."
Ketika Mapan menjelaskan, para Merchant yang datang dari
Benua Tengah menganggukkan kepala mereka, pertanda paham.
"Ah. Jadi begitu, ya. Aku pernah mendengar tentang hal
ini, tapi bukankah masih terlalu dini untuk membangunnya di Morata?"
"Morata menjadi pusat perdagangan wilayah Utara yang
sanggup menghasilkan banyak uang. Aku pikir, masih terlalu dini untuk
menyatakan hal itu."
Para Merchant telah melakukan perjalanan ke banyak kerajaan
dan desa yang berbeda untuk berdagang. Ketika mereka melakukan perjalanan ke
berbagai tempat, mereka belum pernah melihat pekerjaan arsitektur yang
menakjubkan dikerjakan dengan instruksi sang Lord, kecuali di sini.
Mengerjakan proyek pembangunan membutuhkan waktu beberapa
bulan, dan banyak uang.
"Katedral dan Perpustakaan yang luas. Membangun salah
satunya saja sudah merepotkan dan sulit, apalagi membangun keduanya sekaligus.
Lord di sini memang sangatlah serakah."
"Mentang-mentang dia adalah seorang Lord, dia tak boleh
melakukan berbagai hal seenaknya sendiri. Dan dia harus memahami segala sesuatu
tak akan berjalan sesuai dengan kehendaknya. Ini sepenuhnya berbeda, dengan sekedar
berburu monster berlevel tinggi, mendapatkan quest, atau mendapatkan sepetak
tanah."
"Itulah yang aku maksud."
Para Merchant Benua Tengah sedang mengejeknya saat ini. Para
player di Bingryong Square yang sedang mencari party untuk pergi berburu, tiba-tiba
berhenti berteriak. Mereka semua setuju dengannya.
"Mari kita pergi untuk berburu pada kesempatan
berikutnya."
"Jika ada waktu untuk melakukan quest, mari kita
lakukan nanti."
"Baiklah, terima kasih teman."
Para player berlari menuju lokasi pembangunan Katedral dan
Perpustakaan Besar.
"Ayo pergi! "
"Ayo kita kerja. Kerja."
"Ini adalah proyek konstruksi."
"Aku akan melakukannya untuk pertama kali."
Laki-laki yang terdaftar menatap panduan dan mulai menggali,
mereka juga pergi ke gudang milik Lord untuk mendapatkan pasokan. Para player
bergerak layaknya tentara yang dikerahkan oleh komandannya.
"Mari kita pergi menebang beberapa pohon."
"Wooooow!"
Para Merchant mengalami sesuatu yang tidak sering terjadi. Kapak
dan banyak item lainnya terjual dalam sekejap. Para player berbondong-bondong
menyerbu kios Merchant untuk membeli kapak.
Kapak dan peralatan apapun yang bisa digunakan untuk
menebang pohon, terjual dengan cepat. Para player yang sudah membeli kapak,
langsung berlari menuju hutan terdekat.
"Ayo kita pergi mengumpulkan banyak pohon!"
Pergi jauh ke dalam hutan pegunungan, mereka bisa menemukan
pohon yang bagus, dan dapat digunakan untuk material bangunan.
Mereka memangkas cabang pada pohon, dan mengangkut
gelondongan batang kayu utuh. Ada enam orang yang mengangkut satu pohon kembali
ke Morata. Para Merchant yang menjual paku, palu, gergaji, dan perkakas penting
lainnya. Barang-barang dagangan tersebut diborong, tanpa memberikan bingkisan
sebagai bonus.
Pavo mendengar berita itu, dan dengan cepat datang ke
lokasi. Sejak pembangunan Art Center, namanya dikenal sebagai Architect terbaik
di Utara, dan dia mengawasi banyak proyek konstruksi.
Dia membangun villa, jalan, dan jembatan yang menghubungkan
ke kota lain!
Saat dia mendengar berita dari temannya di Morata, dia
bergegas ke lokasi.
"Apakah ini tempat kerjanya?"
Pavo dan 35 Architect lain yang bekerja sama dengannya
memeriksa lokasinya. Diperkirakan, ada lebih dari 500 orang yang sedang
menggali lubang dengan menggunakan sekop. Tanahnya datar, sehingga penggalian
dilakukan dalam sekejap mata.
"Pondasi ini cukup bagus!"
"Setelah selesai, itu akan mengabaikan area sekitarnya.
Mari kita mulai bekerja dengan segera."
Para Architect segera bergabung dengan mereka, dan memulai pekerjaan
desain. Bagi mereka, membangun Katedral dan Perpustakaan Besar adalah peluang
emas!
Perintah para Architect adalah hukum di lokasi konstruksi. Para
player bukan satu-satunya pihak yang berkomitmen pada lokasi pembangunan.
"Ini adalah perintah dari Lord kita."
"Mari kita bangun perpustakaannya!"
Bahkan, para warga Morata keluar dari rumah mereka, dan
mulai membawa tanah dan batu.
"Kumpulkan dan bangun Katedral menggunakan seni!"
Banyak Sculptor yang duduk di tanah, dan para Painter yang
melukis di dinding. Semuanya berlari ke arah mereka.
Setelah Morata Art Center selesai dibangun, mereka akan
menghasilkan sejumlah besar uang.
Di Katedral atau Perpustakaan Besar, mereka akan membutuhkan
banyak karya seni untuk mengisinya. Biasanya, akan ada dekorasi karya seni
untuk memuji Dewi Freya!
Dinding, langit-langit, lantai, patung, dan lukisan,
terdapat cakupan seni yang berbeda, sesuai dengan keinginan mereka
masing-masing!
Di Morata, berbagai jenis seni dikerahkan.
"Ini adalah permintaan besar dari Weed."
"Datang dan hadirilah. Kamu akan dapat makan bubur
rumput."
Morata terkenal dengan kelompok terbesar yang disebut Geng
Bubur Rumput. Sebagian besar dari mereka terdiri dari para pemula, tapi mereka
semua memiliki ikatan yang luar biasa.
Kelompok itu diciptakan oleh gadis bernama Lemon, yang
membawa batu-batu untuk membangun Piramida Kerajaan Rosenheim, dan banyak
player di Morata yang bekerja sama dengan Weed. Mereka bahkan membantu
memindahkan batu untuk membuat Statue of Goddess Freya di danau.
Mereka bisa mendapatkan banyak nilai pelayanan publik dengan
penduduk desa melalui keakraban yang erat. Hal ini memungkinkan mereka untuk
mendapatkan banyak quest, yang membuat hidup lebih menyenangkan di Morata.
Kinerja Morata akan berbeda, jika dibandingkan dengan
kota-kota lain ketika proyek ini selesai.
Meskipun kotanya miskin dan tak berkecukupan. Dengan
banyaknya player dan penduduk yang bekerja saling bahu-membahu, sangat
memungkinkan untuk dengan cepat menyusun rencana dan membangunnya.
Suatu proyek konstruksi besar yang menyerap player berkelas
Warrior, sedang menunggu dengan tak sabar untuk diwujudkan oleh Weed!
Bahkan, setelah teriakan-teriakan berakhir, para player
berkeliaran dan menunggu di sekitar dengan penuh. Mereka menantikan Weed mulai
memasak
"Kita punya pekerjaan!"
"Ayo kita pergi bekerja."
Ketika konstruksi dimulai, dari kejauhan, para player
bergegas menuju situs pembangunan, dan berteriak dengan penuh kegembiraan.
"Weed mendirikan dapur umum!"
"Woooooooooow!"
* * *