LMS_V22E03P01 Terompet Teuresec Pertanda Kemenangan
3. Terompet Teuresec Pertanda Kemenangan (1)
Festival ini berlangsung di dekat patung, alun-alun, dan
Tower of Light. Para Elemental Shaman pemula berlarian sambil menggandeng spirit-spirit
yang sudah mereka kontrak; Dirtman, Fiery Pebble, Roh Angin, dan Roh Air.
"Roh-roh air sedang unjuk gigi sekarang. Siapa saja
yang ingin disiram oleh air yang menyegarkan. Silakan datang dan bergabung
dengan kami."
"Para musisi yang hanya dapat ditemukan di Morata,
sedang naik ke panggung! Mereka akan mulai dalam 10 menit."
Jalanan dipenuhi para musisi dan Dancer yang tampil bersama.
Bisnis Merchant sedang berkembang, dan bahkan para player yang kembali dari
perburuan membuka kios dan menjual japtem mereka.
Hwaryeong dan Bellotee mengunyah rumput manis, sambil mereka
berjalan-jalan melihat festival itu. Mereka bisa menjadi sangat populer, jika
tampil bersama sebagai seorang Dancer dan Bard. Tapi mereka tak melakukannya.
Mereka malah ingin bermain dan bersantai setelah bekerja
untuk waktu yang lama.
"Ini benar-benar indah."
"Eunnee, Ini terlihat sangat cocok padamu."
Mereka sedang bersemangat untuk berbelanja. Bukan hanya
Hwaryeong dan Bellote, tapi para player lain juga. Mereka mengelilingi pasar
dan bersemangat untuk membeli sesuatu.
"Ada beberapa sepatu bulu yang imut!"
"Weed membuat banyak sepatu yang imut. Kenapa kamu tak
membeli itu dari dia sebelumnya?"
"Aku tak ingin terlihat sebagai seorang pecandu
belanja."
"....."
Rumah Hwaryeong seluas 120 meter persegi. Kamar tidur utama
miliknya sangatlah besar, dan di dalamnya terkumpul banyak koleksi sepatu.
"Eunnee, Jika Weed memintamu untuk berhenti membeli
sepatu, apakah kamu akan benar-benar berhenti membelinya?"
Wajah Hwaryeong menjadi pucat pasi. Dia tak akan senang,
jika dia hanya memakai sandal dan sepatu seumur hidupnya.
"Aku akan.... melakukan apapun yang Weed minta."
"Benarkah?"
"Ya. Kalau begitu aku akan membeli dompet saja!"
"......"
* * *
"Pemandangan malam yang cukup cantik bukan?"
"Coba makan ini. Aku baru saja membelinya."
"Kamu dulu yang makan. Aku akan menyuapimu."
Pale dan Maylon duduk di atas batu dekat Tower of Light. Mereka
bermesraan sambil menikmati pemandangan malam Morata!
Ada kerumunan pasangan lain yang juga duduk bersama di
sekitar mereka. Di Morata, area ini memiliki suasana yang terbaik, dan
pemandangan yang sangat bagus, sehingga dikunjungi oleh banyak pasangan sedang
kasmaran.
Itu adalah area dimana seorang jomblo tidak mungkin masuk. Ada
beberapa ratus pasangan yang sedang duduk pada bebatuan di bawah sinar
rembulan. Seorang Sculptor, yang jelas tak punya pacar, ada di antara mereka.
Dia sedang memahat seekor ayam besar dari kenangannya.
"Angin membuatku kedinginan."
Pasangan itu bisa saja kembali ke kota, tapi mereka adalah
tipe pasangan yang akan terus bersama, walaupun hawa dingin mengganggu.
Lantas, si pria bertanya.
"Apakah kamu mau berbagi jubah denganku?"
Mereka berbagi jubah bersama-sama, dalam suasana yang
nyaman. Ada banyak kejadian di mana pasangan akan pergi berburu dan bertualang
bersama-sama.
"Orang tua, tidakkah kamu merasa kembali muda, saat
melakukan hal-hal semacam ini?"
"Ahem! Nah, tak apa-apa."
Itu bukanlah pemandangan yang jarang, saat terlihat pasangan
tua juga saling bermesraan. Di Royal Road, mereka seolah-olah merasa kembali muda
lagi, dan sepenuhnya menikmati pengalaman tersebut.
* * *
"Kami menjual apapun. Kami bersedia untuk berdagang.
Datang dan periksa barang-barang spesial kami dari laut. Kamu bahkan bisa
menemukan beberapa item yang mengarah pada quest, atau item-item yang
dibutuhkan untuk quest-mu.
Silahkan dilihat-lihat!
Ada banyak item yang berharga, dan dengan mencarinya dalam
waktu yang lama, kamu mungkin akan mendapatkan uang. Toko Mapan sekarang dibuka
dan siap untuk berbisnis!"
Mapan berdagang dengan para Mermaid, dan menerima produk
khusus dari laut. Seperti; karang, rumput laut, mutiara, dan sisik ikan
berkilauan yang semuanya ia jual sekarang. Sejak awal Mapan berjualan di
Morata, dia memiliki banyak pelanggan.
"Maaf, bisakah kamu memberikan sedikit potongan
harga?"
Player-player wanita yang menginginkan mutiara berkilau
cantik, mencoba untuk memberikan penawaran. Tapi, Mapan menggeleng dan tak
memberi mereka kesempatan untuk menurunkan harga.
"Tidak, aku tak bisa. Karena stoknya terbatas."
Bahkan kemudian, dia dengan lihai melirik mereka dan
berkata, "Aku akan memberi potongan sebesar 2 gold."
"Kyaaah. Terima kasih!"
Para player perempuan yang membeli item-item tersebut
bertanya, "Kapan kamu akan berjualan lagi?"
"Saat ini, aku tak begitu yakin. Tapi silakan mampir,
kami memiliki segala macam Item, dari equipment-equipment pelindung sampai
senjata untuk menyerang lawan."
"Bisakah aku mendaftarkanmu sebagai temanku?"
"Tentu saja."
Mapan pikir ini adalah momen terbaik baginya. Ini adalah
saatnya untuk membangun persahabatan dengan player lain. Dari player pemula
sampai player berlevel tinggi, dia secara ekstensif bertemu dengan orang lain.
Bahkan, sebagai seorang Merchant, itu sangat jarang bertemu dengan orang lain.
Uang yang diperoleh Mapan terus-menerus diinvestasikan pada
perdagangan dan toko-tokonya.
* * *
"Hei, apakah kamu memiliki party?"
Zephyr terus-menerus ditanyai hal ini oleh para perempuan. Dia
berada di suatu alun-alun, di mana terdapat banyak wanita kesepian yang sedang
duduk dan berkumpul. Zephyr mengatakan kepada mereka dengan sedih.
"Aku... memiliki party."
"Kalau begitu, jika kamu memiliki waktu nanti. Namaku
Elaine..."
"Maafkan aku. Ada seseorang yang sedang
menungguku."
Zephyr menikmati waktunya saat berjalan-jalan di festival
Morata. Jalan-jalan yang penuh sesak, keramaian terlihat di mana-mana, karena
festival sedang berlangsung!
Tapi Yurin, yaitu gadis yang ia sukai, sedang tak
bersamanya. Gadis itu dengan dingin menolak ajakannya untuk berkunjung, dan dia
malah bepergian ke seluruh dunia, dengan menggunakan Picture Teleportation.
Untuk menjaga kehormatannya sebagai seorang lelaki, Zephyr
mengeluarkan jendela whisper dan menghubunginya terlebih dahulu.
-Kapan kamu akan kembali?
-Aku masih bepergiaan ke banyak tempat.
-Apakah kamu punya waktu besok?
-Aku punya janji dengan dua temanku besok.
-Bagaimana kalau lusa?
-Maaf, aku akan sibuk melukis.
-Apakah aku bisa bertemu denganmu minggu ini?
-Aku tak bisa janji karena aku sibuk... kalau aku punya
waktu, aku akan memberitahumu.
Setelah itu, dia tak mendengar apa-apa dari Yurin.
Sudah jelas, Yurin menggunakan Picture Teleportation untuk
bepergian ke kota-kota Utara. Tapi setelah itu, dia juga bepergian ke Kerajaan
Rosenheim, Kerajaan Brent, kota terbesar di Benua Tengah, kemudian melukis di
Tiananmen Square sambil meminta temannya untuk melakukan quest mudah.
Jika saja Zephyr
melihat quest itu, dia akan mengejeknya. Quest itu bertujuan untuk mendapatkan
mainan Kobold atau gigi ular berbisa.
Tapi, karena perbedaan level sebesar 20, Yurin memberikan quest
tersebut pada orang lain. Walaupun dia melakukan sesuatu yang besar, hal yang
paling dimasalahkan adalah, mereka tak bisa membaginya dengan sesama.
"Ahhh, tanpa Yurin festival ini terasa begitu
membosankan."
Zephyr menyaksikan kerumunan orang yang larut dalam
festival. Dia memberikan segenap hatinya pada Yurin, perasaannya telah tumbuh menjadi
cinta yang begitu dalam. Sampai-sampai dia sendiri merasa malu dan gemetaran
ketika membayangkannya.
* * *