Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V22E07P01 Katedral Agung Freya

gambar

7. Katedral Agung Freya (1)



Weed tak hanya membuat Nature Sculpture saat bepergian keliling Benua Tengah.
"Kamu adalah Sculptor Weed, kan? Karya-karyamu sungguh luar biasa."
"Tampaknya reputasiku mendahuluiku. Yang Mulia, aku sudah bepergian melintasi High Seas untuk datang menemuimu."
Dia dengan penuh semangat mengunjungi kediaman para bangsawan. Weed mengenakan armor Tallock, dan equipment terbaik miliknya untuk meningkatkan Charm dan Dignity-nya.
Raja Ritten duduk di singgasananya dan bertanya.
"Lord dari negeri utara, yaitu sang petualang terkenal. Apa alasan kunjunganmu ini?"
Weed mengucapkan kata-kata sanjungan dengan sopan, sembari mengenakan armor terbaiknya.
"Ketika aku bepergian mengelilingi kerajaanmu, aku sangat terkesan dengan aturan yang kamu terapkan. Yang Mulia, aku datang mengunjungimu untuk memberikan penghormatanku."
"Dengan melihatmu, seakan-akan aku mengingat kembali segala hal yang sudah aku lupakan sebelumnya."
"Aku ingin mendengarkannya, lantas apa yang sedang terjadi?"
Statistik Fame dan Dignity milik Weed sangatlah tinggi, sehingga sangat mudah untuk bertemu bangsawan dari suatu kerajaan, dan bahkan raja itu sendiri.
Statistik itu bahkan cukup tinggi untuk dapat menerima Quest Raja!
Tapi, saat bertemu bangsawan atau kaum ningrat, dia masih harus mematuhi etiket yang tepat.
"Ketika aku masih muda, aku memiliki penampilan yang benar-benar menarik. Para putri dan wanita bangsawan di sekitarku berbaris untuk menanti kesempatan berdansa denganku."
Namun, kenyataannya adalah, penampilan Raja Ritten yang sekarang hanya menarik bagi kaum Orc perempuan. Tapi dalam berbagai hal, kadang-kadang tutup mulut adalah hal yang lebih baik daripada mengungkapkan kenyataan. Dan Weed adalah orang yang bangga dalam menjalani gaya hidup realistis.
"Memang. Yang Mulia mungkin pernah mencuri hati banyak gadis muda. Tapi sekarang, wanita ningrat dari Kerajaan Ritten pasti sangat sedih melihat Anda."
"Wahai pengembara, apa maksudmu dengan, sedih melihat diriku?"
Saat ini, tak ada seorangpun pemuda bangsawan di sekitarnya. Hanya ada para Knight dengan bibir tebal, sang Raja, dan Weed sendiri.
"Mereka rindu padamu Yang Mulia, mereka tak akan bisa tidur nyenyak di malam hari."
"Ha ha!"
Raja dari Kerajaan Ritten tertawa keras. Pipinya bergoyang-goyang dengan menjijikkan. Weed tak melewatkan kesempatan ini, dan dia berkata.
"Seperti yang sudah aku duga, wajah tersenyummu akan mempesona hati rakyat!"
Rasanya seperti memuji seekor ular yang memiliki kulit indah, atau mengatakan pada katak jika kaki-kakinya menakjubkan. Dia memiliki wawasan dan keterampilan untuk menjadi seorang pelayan yang sangat berbahaya.
"Aku ingin agar kamu membuat patung yang menggambarkan masa mudaku! Aku akan menyediakan apapun yang kamu perlukan untuk membuat patung tersebut."
*Ding!*
[Patung raja
Buatlah patung masa muda dari Raja Kerajaan Ritten, di istana kerajaan. Buat suatu patung yang akan memuaskan raja.
Hanya satu Sculptor terkemuka di seluruh benua yang akan mampu menciptakan karya sukses. Material-material yang diperlukan dapat ditemukan di istana kerajaan.
Tingkat Kesulitan:
Quest Profesi
Hadiah:
Emerald, Sapphire, minimal 10 atau lebih
Persyaratan Quest:
Hanya tersedia untuk Sculptor.]
Berkat jilatan Weed, dia mendapatkan pekerjaan memahat. Weed membungkukkan pinggangnya dengan hormat.
"Adalah suatu kehormatan bagiku untuk mengukir wajah Yang Mulia. Aku harap pekerjaanku dapat memuaskan Yang Mulia"
[Anda telah menerima Quest]
Di istana kerajaan, batu ukiran berwarna putih salju kelas tertinggi telah disiapkan!
Weed mengeluarkan Zahab's Sculpting Knife. Ini akan membuat karyanya jauh lebih mudah.
"Patung tak harus benar-benar melukiskan wajah raja di masa mudanya."
Melihat potret saat dia masih muda, Raja Kerajaan Ritten pasti tampak seperti bayi Orc.
"Lebih baik aku buat wajah yang tampan sekalian."
Dia sedikit meningkatkan tingginya, dan menaikkan hidungnya. Untuk menyembunyikan kecacatan, dia mengubah sosok gemuk menjadi sosok atletis. Untuk membuat suatu keselarasan, dia membuat patung itu mengenakan armor dan membawa sebilah pedang.
Itu memiliki karakteristik yang mirip dengan Raja Ritten, tapi sebenarnya itu adalah orang yang benar-benar berbeda!
Perbedaan dalam patung itu bahkan lebih jelas daripada foto-foto selebriti yang dimanipulasi. Meskipun hanya menghabiskan 3-4 jam dalam membuat patung tersebut, hasilnya sangatlah baik. Weed meningkatkan skill Sculpting, dan juga skill Nature Sculpting miliknya.
Energi alam berkumpul dan membungkus patung itu. Patung tersebut mengkilap dengan indah dan berputar, sembari dihujani oleh energi.
Dia pun menyanjung si Raja sekali lagi.
"Skill-ku masih belum memadai, Kemuliaan dan murah hati milik Yang Mulia gagal aku ungkapkan sepenuhnya dalam patung ini. Aku layak mati!"
Karena tak menemukan cacat dimanapun, hati Raja Ritten kembali terpikat.
"Tak apa-apa. Kamu tak perlu menyalahkan dirimu sendiri. Dibutuhkan kerja keras untuk membuat sesuatu yang sangat berharga."
Patung itu dibuat dengan tergesa-gesa, sehingga itu membuang-buang material. Bahkan, bentuk aslinya tidaklah bagus. Dengan skill Weed saat ini dan pemberian waktu tambahan, akan sulit untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
"Bahkan Zahab atau Daycram akan mengalami kesulitan untuk membuat ini."
Tingkat artistik hasilnya tak selalu berbanding lurus dengan keberhasilan quest.
"Jalan dari seorang seniman benar-benar sulit."
Jadi, quest-nya selesai. Tapi dia tak datang ke sini hanya untuk meminta komisi. Dia datang untuk melihat koleksi seni kerajaan yang dipajang di istana.
Singkat cerita, itu adalah kunjungan rumah!
Melihat karya seni adalah cara cepat untuk memulihkan statistik Art. Weed dan Yurin berkeliling kastil tanpa malu-malu untuk mengambil keuntungan dari karya seni, yang terpajang di sana.
"Oh, betapa indahnya patung ini! Kamu memang memiliki begitu banyak karya seni yang hebat, Yang Mulia. Ini benar-benar melambangkan kekuasaan, kekuatan dan martabatmu. Ngomong-ngomong, apakah ada yang lainnya?"



< Prev  I  Index  I  Next >