Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V24E10P02

gambar

10. Permintaan Maid Tua (2)



Tapi Weed masih berusaha mencari harapan.
"Dalam skenario terburuk, aku bisa mengumpulkan kertas sampah dan besi tua akan bagus juga. Kalau aku tak punya keluarga untuk mendukung, aku akan bisa menerima biaya hidup minimum. Dan dalam situasi yang benar-benar tak ada harapan, aku bisa menjual salah satu ginjalku..."
Lagipula, mulai dari sekarang, itu akan menjadi benar-benar berbahaya untuk mengerjakan quest-quest normal atau berburu di area utara. Terutama di luar Morata dan Benteng Vargo. Bahkan di Las Phalanx, di mana tempat itu menyebrangi lautan, dia mengalami ganguan yang serius. Dan bahkan mati dalam quest Immortal Legion. Hal ini membuktikan seberapa besar pengaruh Guild Hermes.
Bahkan, jika dia didampingi oleh sejumlah besar Geomchi dan rekan-rekannya, jika sebuah pasukan besar tiba-tiba muncul, itu akan sulit untuk mengatasinya.
"Aku harus benar-benar berhati-hati mulai dari sekarang. Aku tak akan bisa mengerjakan semua quest yang mungkin mengungkapkan diriku pada orang lain."
Quest-quest yang terkenal, seperti apa yang terjadi sebelumnya dan sekarang. Karena quest-quest itu membutuhkan waktu yang lama untuk diselesaikan, sekarang menjadi sangat berbahaya untuk mengerjakannya.
'Bergantung pada perburuan dan quest-quest besar, bukanlah cara yang tepat untuk meningkatkan seorang Sculptor, tapi...'
Meskipun dia adalah karakter jack of all trades, profesi utamanya adalah seorang Sculptor. Kemudian, secara tiba-tiba, sebuah ingatan muncul di kepala Weed. Itu adalah ingatan yang ada dalam benaknya sejak lama.
"Quest Info Window!"
[Lanjutkan Harapan Terakhir Zahab
Zahab tidak meninggal di hari itu.
Dia pergi ke benua yang jauh untuk menguji Sculpture Mastery miliknya. Setelah Anda menguasai Sculpture Mastery, Anda harus menemukan Zahab untuk mempelajari lagu miliknya dan menyanyikannya untuk sang maid tua. Menurut kabar, Zahab terakhir terlihat menuju ke Gray Pass Region.
Tingkat Kesulitan: A
Syarat Quest:
Anda harus menyelesaikan quest ini sebelum maid tua tersebut meninggal dunia.
Quest tidak bisa dibatalkan.]
Itu adalah sebuah quest untuk mencari Zahab!
Quest yang berasal dari maid dari Kerajaan Rosenheim. Tapi pada saat itu, level miliknya masih rendah dan dia berpikir itu akan membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya, sehingga dia tak segera memulainya. Dan juga salah satu alasan utamanya adalah jika dia berada dalam situasi, di mana dia sangat kecewa terhadap Sculpture Mastery.
Kemudian, dia bertanya untuk memeriksa, apakah maid tua itu mati dengan memposting pada papan informasi Benteng Serabourg Kerajaan Rosenheim dan terus menunda quest itu.
'Quest yang aku terima dari maid tua dulu sekali. Jika aku bertemu Zahab, mempelajari lagunya dan melanjutkan quest yang berkaitan sampai ke warisan skill memahat yang terakhir...'
Sculpture Mastery miliknya tetapi pada level 8 tahap Advanced. Menguasainya sudah tak lama lagi.
"Seorang Master Sculptor dan skill memahat yang terakhir!"
Selama Guild Hermes masih ada, dia akan terus dikejar oleh mereka selama sisa hidupnya.
'Maka quest ini harus diselesaikan sekarang...'
Jalan untuk menguasai skill memahat!
Faktanya, salah satu alasan terbesarnya untuk melawan Immortal Legion adalah untuk melindungi Morata. Weed jatuh ke dalam pemikiran yang mendalam.
"Kalau Guild Hermes sekuat yang mereka katakan, dan mereka berusaha menggangguku sampai akhir...."
Dia bertanya-tanya, apakah dia harus membungkuk dan memohon atau berlutut terlebih dahulu.
* * *

Weed kembali bertarung melawan para undead di Benteng Vargo. Setelah Barkhan tewas, para undead dalam Immortal Legion sangat melemah. Dan dengan menggabungkan kekuatan dari United Army antara Elf, Barbarian, Dwarf, dan manusia, mereka bisa mengalahkan mereka.
Ketika undead terakhir di Benteng Vargo terbunuh, sebuah video diputar di depan mata Weed dan para player.
[Hashilsa, yang memiliki kulit hijau seperti seekor katak, memimpin para undead kearah Kapal Perang Hantu miliknya.
"Karena Barkhan Demorph-nim menghilang, aku harus kembali ke laut juga."
Menembus kabut, kapal hantu itu menghilang secara menakutkan. Hashilsa, bawahan Barkhan telah kembali ke laut bersama para undead, kembali menjadi admiral hantu dari lautan. Orang-orang kurang beruntung mungkin akan bisa bertemu dengan Hashilsa, dan memicu quest-quest yang berkaitan dengan legenda lautan.]
Dalam video itu memberikan petunjuk yang mengatakan jika Hashilsa pergi untuk mencari kapal kerajaan yang karam di lautan, tapi Weed tidak peduli tentang hal itu.
"Sekarang aku bisa mendapatkan perasaan pada segalanya, hanya dengan melihatnya sebentar."
Hanyut dalam quest dan menderita melalui kerja keras yang mematikan. Itu terasa seperti questnya akan mengarah pada badai dan batu karang.
"Mereka benar-benar malang, jika menerima quest itu."
Dengan itu, Weed menjauhkan dirinya dari ketertarikan terhadap Hashilsa. Adapun untuk sekarang ini, United Army dari Elf, Dwarf, dan Barbarian berada di dalam Benteng Vargo. Para Paladin, Priest, dan Necromancer bercakap-cakap dengan mereka dalam sekejap mata.
Hanya rekan-rekan Weed yang khawatir tentang death order dari Guild Hermes, dan para Geomchi yang terlalu malu untuk berbicara dengan para Elf, menjaga jarak mereka.
"Enyahlah. Kalian para Necromancer yang memanggil para undead yang tak punya moral berani berbicara pada kami?"
"Aku tak bisa mencium aroma tanah ataupun mendengar suara alam darimu. Aku tak bisa berbicara denganmu."
"Kalian para Manusia yang lebih tak berharga daripada armor mereka."
Tanggapan para Barbarian, Elf, dan Dwarf berubah bergantung pada orang yang berbicara dengan mereka. Sebelumnya mereka bersatu saat mereka melawan para undead. Tapi sekarang, itu sulit untuk berteman dengan mereka, karena suku-suku memiliki kondisi yang berbeda-beda.
Fame, kelas, level, skill, equipment, quest yang pernah dicapai, banyak berbagai macam perbedaan yang mempengaruhinya. Saat manusia selalu bersahabat pada para Priest, Dwarf, Elf, dan Barbarian yang menyembah dewa-dewa lain memandang mereka sebagai beban.
"Huk, para Elf benar-benar cantik."
Geomchi199 mendekati Weed dan berkata cukup keras, hingga dia bisa mendegarnya.
Tak seperti para Dark Elf yang pendek dan berkulit gelap, para Wood Elf memiliki rambut keemasan dengan tubuh-tubuh yang ramping dan sangat cantik. Dengan satu busur di masing-masing pundak mereka, mereka mengenakan pakaian ringan tanpa armor.
Tanggapan mereka berubah, bergantung pada siapa yang berbicara pada mereka. Tapi kepada sekutu mereka, mereka berbagi quest dan memiliki kesan yang menyenangkan terhadap mereka. Jadi, Geomchi199 berharap Weed berbicara pada mereka terlabih dahulu.
Weed mendekati Elf yang paling dekat dengan dia.
"Berkah alam menyertaimu. Kamu adalah manusia yang mengembalikan perkembangan alam di Utara."
[Fame naik sebesar 34 poin
Nature Affinity naik sebesar 25 poin
Persahabatan dengan Wood Elf naik 17 poin]



< Prev  I  Index  I  Next >