Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V25E02P01 Grapass

gambar

2. Grapass (1)



"Perasaan isolasi saat bepergian sendirian... berkeliaran dengan bebas dan membantai monster, itulah perasaan terbaik!"
Para Wyvern, Bingryong, Phoenix, Geumini, dan Yellowy mengikuti di belakang Weed.
"Hei, jangan jatuhkan itu! Ambil japtem itu dengan benar!"
Para Wyvern harus menggunakan cakar dan paruh mereka untuk mengambil japtem. Setiap kali ada pertempuran, hal itu menciptakan penderitaan baru pada mereka.
'Isolasi?'
'Mengeksploitasi kami seperti ini...'
Ketika mereka sendirian, mereka berburu dengan malas. Tapi, saat mereka mengikuti Weed, jumlah pekerjaan yang harus mereka kerjakan meningkat. Berburu, mengambil japtem, melakukan tugas-tugas kecil, membantu memasak, dan menjadi transportasi udara.
"Kiiiiinnngg!"
Silver Bird yang hinggap di atas Yellowy mengeluarkan suara erangan, mengepakkan sayapnya, dan tiba-tiba runtuh. Hal ini tak bekerja pada Weed.
"Kamu tak mungkin mati kelelahan. Cepat bangun."
Weed telah mengalami kelelahan yang fatal melalui kerja yang berlebihan berkali-kali, hingga dia bosan dengan hal itu. Berpura-pura sakit tak akan pernah bisa membodohi dirinya.
Dekat Benteng Vargo, ada banyak dungeon yang tak seorangpun berani memasukinya. Juga ada banyak sarang monster, desa-desa, dan tempat-tempat persembunyian.
Kadang-kadang, party lain adalah yang pertama kali datang dan berburu. Tapi karena area sekitar Benteng Vargo berada dalam masa pembangunan, itu lebih umum bagi Weed bersama rekan-rekannya atau bersama para patung hidup, untuk menjadi orang pertama yang memasukinya.
Hal yang bagus dari memiliki anggota party tetap atau berburu bersama para patung hidup adalah jika dia tak perlu menyia-nyiakan waktu, untuk mencari orang-orang yang bisa dipercaya. Atau membuang-buang waktu untuk berkoordinasi dalam sebuah party baru.
Biasanya, konflik terjadi saat berburu dengan anggota party baru. Karena, perbedaan pendapat dan metode yang digunakan. Tapi Weed tak pernah mengalami kejadian semacam itu.
"Semuanya tidur."
Sampai Weed mengatakan untuk menyelesaikan perburuan dalam dungeon, Yellowy berada dalam kondisi waspada secara terus-menerus. Hingga, dia tak bisa menurunkan ekornya. Karena masing-masing dari mereka memiliki peran yang harus dikerjakan, dalam dungeon yang dipenuhi monster kuat, tak boleh ada saat-saat untuk ceroboh.
Bahkan, ketika sejumlah monster lemah muncul, mereka meningkatkan kecepatan perburuan, sehingga mereka bisa berburu satu kali dalam satu jam.
"Hari ini cuacanya berawan dan hujan bisa saja turun. Jadi, ayo habiskan sepanjang hari dengan berburu di dalam dungeon."
Hanya Weed yang memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan mutlak mengenai perburuan atau beristirahat.
"Cahaya matahari benar-benar hangat. Di cuaca ini, ayo mengemas beberapa makan siang dan pergi berburu di dalam dungeon!"
Dia adalah seorang tirani sejati dari perburuan.
* * *

"Menemukan sebuah dungeon baru dua hari yang lalu, dan mencari orang untuk membuat party. Orang-orang yang bisa menghabiskan sepanjang hari, atau orang-orang yang sudah bersiap dan bisa pergi sekarang."
"Perburuan harta, mencari seseorang dengan kelas tempur. Aku seorang Adventurer. Aku memiliki petunjuk pertama mengenai harta tersebut, tapi tak terlalu bisa dipercaya. Meski begitu, aku ingin mencari orang yang bisa berbagi kesulitan bersamaku."
"Apa ada Explorer yang ingin pergi ke barat? Sebuah party terdiri dari 6 orang dengan rata-rata level 330. Mencari seseorang untuk menggambar peta saat menjelajah."
Bukan hanya pekerjaan perbaikan dilakukan secara sungguh-sungguh di Benteng Vargo. Situasi saat ini menarik banyak player yang ingin berburu, dan melakukan petualangan didekat garis perbatasan. Karena para monster sering menyerang, standart dari para player juga tinggi.
"Jika kamu tak sibuk, bisakah kita pergi berburu bersama-sama?"
"Uhuk, aku tak sesibuk itu..."
Para Geomchi sangat populer. Melihat kehebatan mereka dalam pertempuran, para Knight dan Swordsman mempelajari sesuatu dari mereka. Mereka, para Geomchi, bertarung dengan sengit, sehingga efesiensi dari perburuan dimaksimalkan. Selalu berada di barisan depan, pada jalur dungeon yang berbahaya.
Berkat mereka, para petualang bisa bersenang-senang.
"Bersama mereka, kita bisa pergi kemanapun."
"Meskipun hal buruk terjadi, mereka tak putus asa."
Selama petualangan, kematian seringkali terjadi. Para Geomchi kehilangan nyawa mereka di tangan monster atau jatuh kedalam jebakan. Tapi, kekecewaan mereka terletak pada fakta jika mereka tak bisa melindungi anggota party mereka sampai akhir. Mereka adalah para pria sejati!
Mapan berpikir tentang bagaimana caranya naik level dengan cepat, sebagai seorang Merchant.
"Hyung-nim, aku membawa wine dan daging."
"Oh!"
"Kalau kamu bosan, bisakah kita pergi berburu? Aku meningkatkan skill Cooking milikku, dan aku membawa alkohol setara dengan dua kereta, dan aku tak berencana kembali sampai semua persediaanku habis!"
"Ayo pergi!"
Bagi para Merchant, mereka memiliki sebuah peraturan, untuk menggunakan metode apapun yang memungkinkan. Karena Mapan ber-party dengan para Geomchi, levelnya naik dengan mudah.
"Buah itu, itu adalah sebuah herbal!"
"Kami menghaluskan baja dan memperkuat pedang. Siapapun yang membutuhkannya, kemarilah!"
Penduduk dan player memiliki keyakinan pada Weed, yang mana setelah menaklukan benteng tersebut, dia telah menjadi penguasanya. Dan pada akhirnya, mereka bermigrasi ke benteng tersebut. Pekerjaan perbaikan dilakukan secara terus-menerus di dalam benteng, saat bisnis-bisnis dipulihkan. Para Elf dan Dwarf yang ada di sekitar benteng datang setiap hari, untuk memperdagangkan barang-barang mereka.
Dilihat dari kejauhan, benteng itu dibangun menggunakan batu-batu hitam, terkontaminasi, dan mengerikan. Yang membuat tempat itu terasa seperti, undead akan muncul setiap saat. Tapi kehidupan dan vitalitas di dalam benteng itu telah kembali.
Setelah benteng runtuh itu sepenuhnya diperbaiki, pembangunan bangunan-bangunan baru akan dimulai.
Dimulai dari Pavo, para Architect lain yang meningkatkan skill mereka di Morata, sekarang ini berbondong-bondong ke Benteng Vargo.
"Aku pikir, bangunan perumahan bisa dibangun nanti."
"Ya, aku juga berpikir begitu."
Bangunan perumahan bukanlah suatu masalah, karena banyak gubuk bisa dibangun di bukit yang mengarah ke Benteng Vargo. Tentu saja, nantinya lebih banyak rumah mewah akan diperlukan. Tapi sekarang ini, prioritasnya adalah ada pada perbaikan benteng.
Para Builder yang skillnya tak memadai, terpaksa menjadi petugas keamanan pada pekerjaan yang berkaitan dengan perbaikan tembok. Para Builder kelas 1 yang terlibat dalam pembangunan Art Center dan distrik pertokoan Morata, yang dikerjakan Pavo, adalah orang-orang yang bertanggung jawab pada perbaikan bangunan di dalam benteng.
"Ayo pulihkan bangunan ini, sampai ke bentuk aslinya."
"Banyak batu hitam yang akan dibutuhkan."
"Lord menginvestasikan dana yang besar pada perbaikan benteng. Sampai-sampai hal itu menciptakan quest-quest untuk mengumpulkan material bangunan di sini. Penduduk dan para Merchant amatir terus-menerus membawa material-materialnya. Sehingga, kita memiliki jumlah material yang cukup untuk digunakan sekarang ini."



< Prev  I  Index  I  Next >