LMS_V26E01P01 Lorong Bawah Tanah
1. Lorong
Bawah Tanah (1)
Sebagai Ice Troll, Weed melangkah ke dalam Dungeon.
"Kita hanya perlu untuk membasmi semua monster yang
mengganggu."
Dungeon terasa lenggang, tanpa adanya monster. Salah satu
alasan, dia berubah menjadi Ice Troll adalah itu. Daripada membuang-buang waktu
untuk berpikir, dia bisa menggunakan waktunya secara produktif, untuk menghajar
monster sampai mati.
Dalam quest ini, diharuskan mengarahkan pengungsi sebanyak
mungkin ke tempat aman. Sehingga, mereka jauh dari invasi Benteng Serabourg
oleh Order of Embinyu. Kecepatan adalah hal yang menentukan keberhasilan atau
kegagalan quest ini.
Para Fairy bersinar bagai kunang-kunang, dan saling
berceloteh sambil mereka mengikuti Weed.
- Mengagumkan. Dia begitu mengagumkan.
- Dia benar-benar tipeku. Aku ingin menikah dengannya.
Weed melengkapi dirinya dengan armor kulit besar, yang
dibuatnya sendiri dengan skill menjahit. Level dan strength-nya saat ini
memungkinkannya untuk mengenakan armor baja atau mithril. Tapi dia tak
membuatnya untuk saat ini. Mengingat seberapa berat armor tersebut, sehingga
akan sulit untuk memakainya sembari bepergian. Terlebih lagi, materialnya
terlalu berharga untuk dibuang-buang.
Weed menegapkan bahunya dan masuk ke dungeon duluan. Para
player yang mengikuti di belakangnya merasa aman, karena tahu jika Weed lah
yang memimpin di depan mereka.
"Mengikuti seorang God of War, Weed. Aku hanya bisa
menelan ludah, saat melihat dia bertarung."
"Aku akan bersulang untuk itu."
Di antara para player, orang-orang yang paling terampil dan
cakap, berdiri tepat di belakang Weed. Para pengungsi dari Benteng Serabourg
dan para pemula terus berbaris di ujung antrian, untuk masuk ke dungeon.
Weed berjalan ke depan dengan tenang, tanpa peduli bahaya
apa yang menanti di depan.
*Slither*
(suara merayap)
Dia mendengar suara aneh yang pelan.
- Di sini. Dia di sini!
- Hati-hati! Gigitannya menyakitkan.
- Ular yang makan kelinci kemarin. Dia bersembunyi di sini.
Para Fairy berkilauan yang beterbang di sekitarnya, membuat
Weed siaga.
*Sriiip!*
Seekor ular belang-belang terbang ke arah Weed.
Monster-monster ini dikenal sebagai Elixa, mereka tinggal dalam celah-celah
dinding dan memburu hewan-hewan yang lewat.
"Ah! Weed-nim! Hati-hati."
"Weed-nim!"
Para player berteriak terkejut. Elixa adalah spesies monster
ular yang berlevel sekitar 300-an. Level mereka tinggi, dan mereka
merayap-rayap dengan kecepatan yang menakutkan. Meskipun Ice Troll tak dianggap
sebagai mangsa yang memikat bagi para Elixa, hawa dingin yang terpancar dari dirinya
pasti bukanlah hal yang menyenangkan bagi mereka. Sehingga, mereka menyerangnya
terlebih dahulu.
Dalam menghadapi serangan mendadak dan menakutkan dari
Elixa, Weed dengan santai melontarkan perkataannya.
"Kamu tampak lezat."
Kemudian, dia mengayunkan pedangnya yang begitu pendek dan tak
proporsional.
*Kang!*
[Elixa telah menerima trauma besar, kemudian jatuh ke dalam
keadaan kebingungan.
Karena aura dingin dari Ice Troll, kecepatan Elixa menurun
sebesar 14%.]
Setelah terhantam oleh pedang, Elixa menabrak dinding dan terpental.
Si Elixa yang malang, untuk sementara mengalami kelumpuhan. Dibandingkan dengan
spesies lain, Ice Troll memiliki Strength dan Agility yang sangat tinggi, yang
sanggup meningkatkan kemampuan tempur jarak dekat. Dan bukannya menggunakan
sihir atau skill lain. Dengan satu kali sabetan biasa, Elixa menjadi tak
berdaya.
Kemudian, Weed tanpa ampun terus memukuli Elixa yang telah
kalah di tanah.
"Aku akan memanggang dagingnya, dan mengambil kulitnya
sebagai bungkus. Haruskah aku mengekstrak kepalanya, untuk membuat arak ular
nanti?"
Itu adalah perkataan yang bisa membuat setiap Elixa
menggigil ketakutan, saat mendengarkannya!
Karena Elixa adalah monster ular yang berlevel berkisar di antara
awal sampai pertengahan level 300 -an, mereka mati dengan cepat. Setelah
menerima rentetan serangan dari Weed.
[Daya tahan Demon Sword menurun.]
"Ayo lanjutkan."
Pertama-tama, Weed mengemasi item-item drop, sebelum
akhirnya berangkat pergi.
Pada pintu masuk, beberapa Elixa bisa terlihat sedang merayap
di tanah. Monster licin itu bergerak cepat. Dan saat mereka melihat Weed,
beberapa Elixa meluncur ke arahnya, bak anak panah. Para Elixa bisa menancapkan
taring mereka, sebelum korbannya menyadarinya, lantas menyebarkan racun mereka.
Para player berlevel tinggi pun akan mengalami kesulitan untuk menghadapi
mereka.
Weed menepuk Elixa yang sedang melayang di udara, dan
menikam mereka begitu saja.
"Aku bisa membuat banyak arak dari kalian. Ayo,
datanglah semuanya padaku!"
Ice Troll ini memang dikhususkan untuk pertempuran jarak
dekat. Lengan dan kaki yang panjang, dilengkapi dengan otot-otot yang luar
biasa besar. Dan dengan hawa dingin yang dipancarkan Weed, ular-ular tersebut
menjadi lemah, segera setelah mereka mendekatinya.
- Dia adalah monster!
- Kyaa! Menakutkan!
- Kamu harus menang. Kita tidak boleh gagal untuk
melewatinya.
Weed dengan santai mengurus para Elixa, sambil mendengarkan
keributan yang disebabkan oleh para Fairy.
Saat mereka berjalan lebih dalam dan semakin dalam ke
Dungeon, monster-monster berlevel pertengahan 300-an, Riggler, Voichi, dan
Guldog mulai muncul. Mereka adalah jenis yang paling berbahaya, dari sekian
banyak monster-monster yang muncul di dungeon ini.
Serangan mereka lebih kuat daripada jenis yang tingkatan
level-nya sama, sehingga sulit untuk mengalahkan mereka. Tapi Weed tidak begitu
mempedulikannya.
"Datang padaku."
Weed mengambil keuntungan penuh dari sifat Ice Troll. Dalam
wujud manusia, dia berburu dengan menggunakan kombinasi permainan pedang dan
skill yang tepat. Tapi sekarang ini, dia tak punya Mana yang cukup untuk
menggunakan skill, maka dia hanya mengumbar kekuatan fisiknya!
Dia bisa mengeluarkan pembantaian dan kehancuran tanpa
batas. Dia bahkan tak mencoba untuk menghindari serangan monster- monster
tersebut.
"Bunuh troll itu!"
"Semuanya, ayo kita menyerangnya bersama-sama!"
[Anda terhantam serangan dari cambuk milik Voichi.
Tambahan Defense sebesar 26% diberikan, karena Endurance
milik Ice Troll.
Belati milik Riggler merobek kakimu.
Vitality dan HP menurun.]
HP milik Weed turun dengan cepat. Meski demikaian, dengan
HPnya yang sebesar 370 ribu, dia sama sekali terhindar dari bahaya kematian.
Terlebih lagi, sifat Ice Troll yang memungkinkan regenerasi HP dengan cepat.
Regenerasinya lebih cepat daripada beristirahat dan membalut lukanya dengan
perban.
Dia tanpa henti memukul mundur para monster dengan
hantamannya, yang terus-menerus ia lancarkan.
"Gyaao!"
Weed mengeluarkan teriakan. Dengan hawa dingin yang berasal
dari tubuh Ice Troll, monster menjadi lamban dan berubah menjadi es.
"Ah, dia bertarung dengan sangat menakjubkan."
"Dia benar-benar brutal. Bagaimana dia bisa menyerbu
begitu saja?"
Para player tercengang dan tak percaya pada kemampuan
bertempur Weed yang hebat. Weed dengan sabar menerima serangan musuh, dan
mengembalikannya pada mereka tujuh kali lipat. Ice Troll adalah makhluk brutal,
dia memukul musuh dengan pedangnya. Dia menghantam musuh- musuhnya dengan tinju
yang luar biasa besar. Bahkan, menyepak mereka dengan kakinya.
Tubuh Ice Troll sangatlah berat, peningkatan Strength dan
Agility memungkinkan Weed untuk bergerak dengan bebas dan lembut layaknya bulu.
"Serang! Mati! Serang! Beri aku Item! Serang! Ka,u
masih belum puas?!"
Weed bertindak seperti seorang penjahat. Dia berlari ke
depan di dalam Dungeon, dan tanpa ampun menghabisi setiap monster yang muncul.
Pada situasi yang panas ini, dia sengaja menunjukkan sifatnya yang sebenarnya!
Mereka menerobos Dungeon dalam sekejap mata.
- Monster yang berada di sebelah kiri masih hidup.
- Weed-nim, hantam dia sekali lagi!
- Ah, dia benar-benar tipeku.