Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V26E05P02

gambar


5. Order of Lugh (2)



Beberapa pertempuran meletus setiap harinya, pada peperangan antara Kerajaan Haven melawan Kerajaan Kallamore. Mereka tak bisa berpangku tangan, dan membiarkan Kerajaan Haven menaklukkan Kerajaan Kallamore, serta wilayah kekuasaan Koldeurim. Meskipun Koldeurim kekurangan pasukan, dia terus pergi ke medan pertempuran untuk membela Kerajaan-nya, dan gagal kembali dalam keadaan hidup.

Dalam pertempuran ini, Koldeurim kelelahan dan terluka parah. dalam keadaan seperti ini, dia menerima duel dengan Bardray kemudian terbunuh.
"Kita sekarang akan menampilkan duel antara Bardray dan Koldeurim."
Lee Hyun melihat dengan seksama. Koldeurim memiliki banyak luka serius, sehingga pandangannya memburuk. Dia juga mendapatkan efek negatif kutukan. Sebaliknya, Bardray memiliki berbagai blessing dan seolah-olah dia baru saja bangun dari tidur siang yang menyegarkan.
"Bardray mungkin juga memiliki makanan energi."
Duel berlangsung dengan kondisi yang tak adil, sehingga Bardray lah pemenangnya. Bahkan, ketika lawannya adalah seorang Bardray, tak berarti jika Koldeurim kalah telak. Dalam situasi yang mengerikan itu, Kolderim menggunakan skill pamungkasnya untuk melawan musuh.
Pada saat terakhir, ketika pemenang ditentukan, Bardray menempatkan pedangnya pada leher Kolderim, dan menunjukkan rasa belas kasihan terakhir.
"Bergabunglah dengan Kerajaan Haven. Jika kamu bersumpah setia kepadaku, aku akan membiarkanmu hidup."
Bardray menginginkan bawahan seperti Koldeurim. Tapi Koldeurim menolak tawaran itu.
"Jangan menghina ksatria, sebelum kamu membunuhnya. Aku pernah kembali dari kematian, jadi aku tak takut terhadap kematian. Aku hanya menyesal, karena aku tak cukup kuat untuk melindungi Kerajaan Kallamore."
Begitulah akhir Koldeurim. Bahkan, pembawa acara tv merasa menyesal, ketika melihat kematiannya.
"Sungguh suatu kematian yang disesalkan. Ada banyak fans yang menyukai Koldeurim."
"Ya. Tapi, kerusakan yang terjadi pada Kerajaan Haven oleh Kolderim tak begitu signifikan. Jika kamu mempertimbangkannya, akan sulit untuk membiarkanna hidup."
"Setiap kali Koldeurim berpartisipasi dalam pertempuran, semangat prajurit dan Knight meningkat sampai maksimal. Mereka mengeluarkan potensi terbaik. Sehingga, mereka dapat melawan layaknya setan."
"Sepertinya mustahil untuk melihat Koldeurim sekali lagi pada medan perang. Aku memprediksi jika Kerajaan Haven akan mengambil alih lebih banyak wilayah dengan lebih mudah."
* * *

Ada suatu acara musim semi di Universitas Korea yang sangat sayang jika kau melewatkannya. MT!
Musim semi yang lalu, Lee Hyun menjadi cukup terkenal. Semua orang, tak peduli dari kelas manapun, ingin pergi bersamanya. Tempat yang dipesan tahun ini bisa dikatakan melampaui popularitas tahun lalu.
"Seonbae, maukah kamu pergi bersamaku?"
"Ada banyak wanita dalam kelompokku, Unni mengatakan jika mereka tak akan berhasil tanpa adanya Seonbae-nim."
Beberapa kelompok saling berebut, agar Lee Hyun bergabung dengan mereka. Jika salah satu kelompok berhasil mendapatkannya, mereka tak akan memiliki masalah dengan makanan. Pengaturan tidur juga tak mendapat masalah, dan mereka akan memiliki keuntungan selama kegiatan olahraga.
Bagi Lee Hyun, ini sangatlah merepotkan.
Meskipun tempat diselenggarakannya MT masih rahasia, rumornya, itu adalah suatu pulau atau lokasi pegunungan. Dia perlu mengambil bahan bangunan yang cukup untuk membangun atap, dan membaringkan beberapa selimut. Sudah, itu saja.
Tak peduli dimanapun tempatnya, manusia memang merupakan makhluk yang lebih menakutkan daripada hewan.
"Jika mereka benar-benar ingin mempersulit MT, mereka tinggal menyuruh kita untuk membawa batu bata pada bangunan bertingkat, atau menjahitkan mata pada boneka selama 4 hari."
Lee Hyun sedikit berkeringat selama MT berlangsung. Tapi, pada akhirnya kegiatan itu lebih mirip liburan. Dia pun memutuskan jika pergi ke MT tahunan adalah hal yang tak berguna. Sehingga, dia mengurungkan niatnya. Tentu saja, dia juga absen untuk upacara pengenalan mahasiswa baru!
"Ini tak seperti mendapatkan kemenangan pada undian lotre, dan mereka harus membayar biaya pendaftaran mahal setiap tahun untuk hadir. kenapa juga,mereka mengadakan upacara ini?"
Dia juga memutuskan untuk tak menghadiri hari olahraga.
"Beberapa hari terakhir, jantungku tak begitu sehat. Sehingga, berjalan jauh membuatku pusing dan bahkan pingsan."
Walaupun berbicara seperti itu, saat dia berlatih pedang, dia dengan segenap tenaga mengayunkan pedangnya, sampai tubuhnya bermandikan keringat.
Tak seorang pun akan mengetahui jika ada Lee Hyun di ruang kuliah, kecuali mereka mencarinya dengan seksama. Satu-satunya alasan orang menemukannya dengan mudah adalah adanya Seoyoon, yang selalu bersamanya. Ini adalah spekulasi besar di antara para junior.
"Apa yang begitu menarik tentangnya? Aku tak tahu."
"Mungkin kita tak bisa menilai seorang lelaki dengan benar."
Para mahasiswi berputus asa tentang masalah ini.
Tahun ini, Lee Hyun mengikuti banyak kelas Seni Liberal pada daftar rencana perkuliahannya. Karena dia kuliah pada suatu universitas, maka tak perlu baginya untuk hanya terfokus pada suatu bidang. Pembuatan kopi, politik, kajian film, sejarah dunia. Itu semua adalah mata kuliah yang tak saling berhubungan. Tapi, ketika seseorang mempelajarinya, dia akan mendapatkan suatu pengembangan wawasan.
"Mata kuliah ini tak memeriksa absensi dengan teratur. Aku dapat membolos kuliah ini nanti, dan mereka mengatakan jika mata kulian ini benar-benar memberikan SKS yang banyak."
Lee Hyun meneliti berbagai SKS. Sepertinya, universitas tak menawarkan mata kuliah yang terlalu sulit untuk dipelajari.
"Aku tak harus menghadiri mata kuliah yang tak jelas. Sepertinya, melengkapi gelar mengajar adalah rencana yang baik."
Jika Lee Hyun menjadi seorang pengajar di suatu hari nanti, para orang tua murid pasti akan membawakan uang sogokan dengan suka rela!!
"Saat ini adalah pengabdian. Pengabdian sepenuhnya."
Lee Hyun memiliki keinginan kecil untuk menjadi guru, yang akan menceritakan kisah-kisah tentang pelajaran hidup.
* * *



< Prev  I  Index  I  Next >