LMS_V26E08P03

8. Lokasi Ratzeburg (3)
"Tidaklah semudah itu, untuk mencoba mencari kota yang
eksis di Benua Versailles beberapa ribu tahun yang lalu."
Melakukan analisis rinci peta saja, memakan waktu sampai
dengan tiga hari. Bahkan kemudian, dia masih harus mencari lokasi terduga
secara manual.
"Aku juga harus melihat foto-foto wisatawan."
Ketika seorang player menjelajahi area baru, atau
mengunjungi tempat-tempat terkenal, mereka pasti akan selfie dan menguploadnya
ke Internet. Lee Hyun hanya bisa mencari tempat yang ia duga, dan kebanyakan
tempat-tempat itu muncul.
"Ini masih belum mirip. Bahkan, jika kamu mengandalkan
fakta jika pohon-pohon dan rumput tumbuh selama periode waktu tertentu. Aliran
sungai dan arah matahari terbenam tidaklah benar. Dataran itu dipenuhi dengan
batu, sehingga tak mungkin tumbuh tanaman panen di sana. Harusnya itu adalah
suatu tempat di mana, ketika angin bertiup, tanaman panen mengeluarkan rona
emas yang brilian."
Lokasi yang dicarinya saat ini, sama sekali tak memiliki
bekas-bekas kegiatan pertanian.
Lee Hyun bahkan bergabung pada suatu grup untuk melihat foto
di Royal Road.
- Mimpi petani di Royal Road. Royal Farmer.
- Dari benih sampai panen. Guild Farmer.
- Mencari bunga budidaya, yang bisa menghadirkan kesenangan
di hati. Madu dan Kupu-Kupu.
- Investasi pada spekulasi tanah. Menjadi kaya tanpa
melakukan pekerjaan apapun. Land Merchant Guild.
Mereka adalah grup-grup dengan ketertarikan di bidang lahan.
Dia menggunakan foto yang diunggah ke grup-grup ini, dan tempat-tempat yang
kecil kemungkinannya sebagai Ratzeburg, langsung saja dia buang.
"Huk, penalaran deduktif tidaklah mudah. Ini sama
sekali bukan pekerjaan yang mudah."
Memeriksa setiap foto satu persatu adalah pekerjaan sulit,
tapi itu merupakan cara alternatif yang jauh lebih baik, daripada pergi ke TKP
secara langsung untuk menyelidiki. Setelah memilah-milah dan menyusun
kesimpulan selama dua hari, jumlah lokasi terduga semakin menyusut menjadi 68
tempat.
"Kota itu pasti berada di salah satu lokasi ini.
Sekarang, ini adalah permainan puzzle. Suatu permainan yang membutuhkan semua
kemampuan otakku."
Dari 68 tempat, 42 lokasi memiliki desa atau kota yang
dihuni manusia. Lee Hyun mengalihkan pemikirannya. Ratzeburg harusnya adalah
suatu daerah di mana cocok untuk dihuni semua ras. Itu adalah suatu tempat di mana
sungai memutar layaknya ular, dan suatu wilayah geografis yang bisa dengan
mudah dipertahankan dari serangan monster.
"Kalau aku diberi kesempatan untuk membangun rumah,
maka aku akan memilih lokasi di..."
Lee Hyun menyimpulkan lokasi dengan membayangkan, andaikan
dia memiliki kesempatan untuk membangun rumah!
Pada zaman itu harga tanah tak menjadi pertimbangan,
sehingga dia bisa memilih lokasi yang ia inginkan.
"Aku harus mencari tempat terbaik."
Bagi Lee Hyun, wilayah Albas tampak sebagai pilihan yang
bagus. Lokasinya luas, subur, dan area itu tampaknya sempurna untuk suatu desa.
Area itu dikelilingi oleh suatu sungai besar yang melindunginya dari tiga sisi
terhadap monster. Selain itu, bisa terlihat pegunungan berbatu yang menonjol
pada panorama alamnya.
"Jika kamu menempatkan bangsa Orc di sini, maka kamu
bisa bertarung dengan cukup efisien. Karena apapun yang terjadi, lumbung padi tak
akan bisa dijarah."
Sepertinya, itu adalah tempat yang cukup mudah untuk
mempertahankan diri, ketika monster datang untuk menjarah lumbung padi, dan
juga ada batu merah yang melimpah di sekitarnya. Lima lokasi lain tak begitu
buruk, dan semuanya adalah tanah layak huni.
"Aku cukup yakin jika kota itu berada di salah satu
lokasi ini..."
Lee Hyun larut dalam penderitaan mental yang dalam. 6 lokasi
tersebut terletak sangat jauh satu sama lain, dan untuk mengeliminasi
kemungkinan satu per satu, akan memakan waktu yang cukup lama. Kemungkinan
lokasi Ratzeburg diprediksinya berada di Kerajaan Ritten dan Britten Alliance
yang memiliki kota dibangun di atasnya.
"Pertama-tama, aku harus mengunjungi wilayah Albas.
Akan sulit untuk menulusuri ulang, tapi mungkin aku beruntung dan menemukannya
pada percobaan pertama."
Dia akhirnya membuat keputusan setelah merenung begitu lama.
Ketika merenung, dia masih sanggup mengerjakannya sambil kuliah di kelas. Di
Royal Road, dia masih berada di Benteng Vargo, lambat-laun dia akan
meningkatkan penguasaan skill memahatnya.
"Oppa, kamu belum tidur?"
Di tengah malam, pintu kamar adiknya terbuka, dan Lee Hayan
berjalan menuju ruang tamu, sambil masih mengenakan piyamanya.
"Ya. Aku punya banyak hal yang harus aku pikirkan."
Setelah mengambil segelas susu dari lemari es, Lee Hayan
bertanya sambil meminum susu tersebut.
"Apa masalahnya?"
"Ini semua tentang quest yang aku terima, yaitu quest
untuk menemukan kota pertama di Benua Versailles."
Lee Hyun menjelaskan kepadanya, seluruh cerita secara
detail. Informasi dan sumber yang dicetak dari computer, setara dengan tiga
jilid buku tebal. Dia juga membawa papan tulis kaca dari suatu tempat, dan itu
penuh dengan coretan, serta catatan yang tertempel di sana-sini. Seakan-akan
Lee Hyun telah membuat suatu adegan drama untuk menemukan lokasi Ratzeburg.
"Dan ini adalah video yang aku lihat di kota. Dengan
menggunakan video, aku mengumpulkan semua bahan-bahan tersebut, untuk menentukan
kemungkinan lokasi kota tersebut."
Lee Hyun berbicara dengan suara tenang dan rendah.
Seakan-akan, dia ingin menunjukkan pada adiknya jika si kakak sangatlah pandai
dalam menganalisis sesuatu.
"Ah! Jadi gambar ini adalah gambar kota itu?"
"Benar."
Dengan kemampuan menggambar Lee Hyun yang payah, dia
menggambar katak tapi dianggapnya dinosaurus, dia menggambar cacing tapi
dianggapnya sungai, dan dia menggambar semut tapi dianggapnya robot. Namun,
dengan adanya video, dan menggunakan berbagai foto dari Royal Road, dia telah
membuat peta topografi yang akurat.
"Bukankah ini Boronis di Kerajaan Aidern?"
"Apa? Tidak, kemungkinan itu ada di Britten Alliance,
di wilayah Albas."
"Tidak Oppa. Aku pernah pergi ke sana sekali untuk
melihat festival kupu-kupu, yang mereka selenggarakan."
Yurin menggerakkan mouse komputer, dan video Boronis muncul
di layar.
"Lihat di sini. Inilah tempat ini."
Itu sama persis seperti yang Lee Hyun lihat pada video saat
itu. Sungai yang memutar seperti ular, dataran luas dengan burung dan
pohon-pohon yang berbunga. Seakan-akan semuanya tak tersentuh oleh waktu.
Bahkan, jika saja sungainya berubah sedikit, pegunungan masihlah sama persis.
"Lihat, ada Dataran Tinggi Olgoro dan Great Plain of
Iles, Oppa?"
"..."
Dia pun memelototi layar monitor, tak peduli seberapa banyak
dia meneliti untuk menemukan cacat dalam video itu, kemiripan dengan Ratzeburg
tak terbantahkan lagi.
"Hmph! Kalau begitu, kita akan sedikit memutar sebelum
menuju ke wilayah Albas."