Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V27E07P03

gambar


7. Raja Sebuah Wilayah (3)



Park Jun-suk merindukan Seoyoon setiap hari.
"Ah, berapa lama lagi, rasa sakit di hatinya hilang."
Meskipun Seoyoon sangat brutal saat dia dan semua temannya dihempaskan, lantas dibunuh di hutan, di belakang Benteng Serabourg, dia masih bisa memahaminya.
Lagi pula, bisa dilihat jika hatinya tak akan mudah terbuka. Sejujurnya, dia merasa berdosa tentang hal itu, tapi di dunia ini berlaku suatu aturan, yang menyatakan jika perilaku buruk seorang gadis manis bisa dimaafkan dengan mudah.
"Jadi, dia memang gadis Berserker yang selalu berada di sisi Weed."
Seoyoon adalah seorang gadis cantik, yang mana tiada seorangpun bisa menandingi kecantikannya. Bukan hanya itu, dia juga sangat kuat di Royal Road. Park Jun-suk cukup senang dengan karakteristik milik gadis itu.
"Aku akan mengeksplorasi berbagai bagian Benua Versailles. Aku berharap, aku bisa bertualang lebih jauh daripada Weed."
Gadis itu tampak begitu bahagia, seolah-olah anak panah cinta ditembakkan padanya, setiap kali mereka bertualang. Ini membuktikan jika gadis itu berada di luar jangkauan siapapun, termasuk Park Jun-suk.
"Aku harus terus menyamai level mereka, walaupun itu memerlukan banyak waktu."
"Tolong beri aku empat herbal."
"Para player pemula memiliki banyak pedang patah. Mereka mencari seseorang untuk memperbaikinya. Berikan saja padaku, dan kamu bisa menggunakannya dalam satu menit kemudian."
Hunter Robin terhubung kembali pada Kerajaan Pallet, dan dia sangat aktif di tempat tersebut. Banyak player aktif berdagang dengan para Merchant di tempat-tempat seperti toko peralatan. Semua orang memperhatikan Robin sesaat.
"Wow, dia benar-benar berlevel tinggi dibandingkan denganku. Lihatlah equipment yang dia pakai."
"Bukankah itu dibuat oleh Berbang?"
"Lihatlah tubuhnya, aku pikir itu benar-benar tanda tangan emas miliknya."
"Aku mendengar jika item itu luar biasa mahalnya... Uang yang dibutuhkan untuk membuat pakaian yang dibuat oleh Berbang, jumlahnya tak main-main."
Robin mengangkat bahu dengan ringan.
'Aku tak pernah bosan merasakan ini.'
Dia memakai equipment yang sudah bisa dianggap yang terbaik di levelnya, yaitu level 355. Dia mengenakan sepatu yang dipoles, satu set armor kulit ringan berwarna kecokelatan, aksesoris seperti kalung dan gelang untuk meningkatkan skill profesinya, dan sebuah cincin.
Tentu saja, dia tak mengumpulkan equipment ini dengan berburu, atau menyelesaikan quest.
Bahkan bagi Weed yang mengerjakan quest dengan baik, meskipun dia berhasil menyelesaikan quest tersebut, semua equipment Sculpting-nya tak akan dia pakai dan pamerkan seperti itu.
Tentu saja, Weed sebenarnya kecewa. Jika item yang diperoleh setelah melakukan quest sulit, digunakan untuk keperluan memahat.
Robin membeli aksesoris dan equipment level tinggi dengan menghabiskan uang dalam jumlah yang besar. dia tak menyayangkan setiap biaya yang ia keluarkan untuk mendapatkan equipment, sejak levelnya masih pemula. Jadi, kekuatannya selalu naik 1 level.
Dia sangat puas, setiap kali orang-orang terkejut setelah melihat equipment level tinggi yang dikenakannya.
"Aku ingin pergi ke tempat dia berburu."
Robin menuju restoran untuk membeli makanan. Suatu jendela chat Guild melayang bersama dengan beberapa pesan.
Kuvera: Kamu datang, Robin. Kami terhubung sekarang.
Ritz: Kami berada di ibukota. kamu di mana?
Robin bergabung dengan Guild yang disebut "Cool Guys ".
Itu adalah sebuah guild yang terdiri dari putra-putri jutawan, mereka menghabiskan uang layaknya menyiramkan air pada hutan hujan tropis.
Robin: Di mana? Aku juga.
Kuvera: Kalau begitu, itu bagus. Apakah kamu menerima quest?
Robin: Tidak. Aku hanya akan berburu. Aku tak punya waktu untuk repot-repot berbicara dengan orang-orang ini.
Ritz: Kalau begitu, ayo kita pergi bersama-sama. Ayo kita bertemu di Alun-Alun Pusat.
Kuvera dan Ritz tiba di Central Square.
Keduanya adalah Knight yang memakai satu set armor platinum lengkap, beserta bulu merak yang terpasang di bagian atas helm mereka.
"Heya."
"Ayo kita membeli beberapa makanan, dan kemudian menyibukkan diri dalam berburu."
"Kalau begitu, ayo kita pergi? Mercenary mana yang harus kita sewa?"
"Kita bisa mencari Guild Mercenary Favela."
"Haruskah kita mengajak mereka? Kita terlalu lemah. Sulit untuk menaikkan level..."
"Saat ini, orang-orang malah mengemis, agar diijinkan bergabung dengan Party."
Robin, Kuvera, dan Ritz berada di level pertengahan 300.
Equipment mereka, yang sejatinya hanyalah pemula, sangatlah hebat. Itulah sebabnya mereka sanggup berburu dengan cepat saat itu. Dengan hanya bantuan equipment-nya, mereka mampu berburu monster level yang lebih tinggi tanpa mendapati banyak kesulitan.
Tapi, ketika level mereka semakin tinggi, mereka akhirnya menemukan kesulitan untuk menangani dan meningkatkannya lagi. Masalah seperti kesalahan penilaian sesaat, dan kurangnya kerja sama tim tak bisa diatasi oleh equipment level tinggi yang mereka punyai.
Hal ini mengakibatkan mereka kewalahan saat melawan monster, terlepas dari skill dasar dan statistik yang mereka miliki.
Meskipun level mereka berada pada pertengahan 300, kekuatan tempur mereka sangatlah lemah. Jadi untuk mengatasi hal ini, mereka menyewa tentara bayaran dan para Dark Gamer.
* * *

Di Morata's Jewelry Exchange, hal yang besar tengah terjadi. Pemilik toko dengan sopan menyapa orang-orang yang sedang melihat barang-barangnya.
"Apakah kamu benar-benar akan menjual hasil karya ini?"
"Ya. Berapa harganya?"
"Sulit bagiku untuk memutuskan harga untuk karya seni ini. Bahkan, orang-orang akan iri terhadap harganya. Ini memungkinkan diriku untuk menjualnya kepada raja-raja di seluruh benua. Tolong beritahu aku, harga yang ingin kamu berikan."
Pemilik toko meminta orang tersebut untuk menentukan harga barang-barang yang hendak dijualnya, bukannya menentukan harga sendiri.
Barang yang akan dijual berwarna putih atau biru.
Ada gambar berbagai tanaman, dan tergantung selera seseorang, ada juga pola berwarna-warni seperti naga emas, Wah3 yang melebarkan sayapnya sambil melayang di awan putih, ataupun motif Bingryong.
Weed tak menjual keramik Masterpiece dan Magnum Opus yang ia ciptakan, karena dia berencana menempatkan itu di Art Center. Karena ada banyak warga di Morata, fakta itu sudah cukup untuk melihat jika penghasilannya melalui biaya masuk akan meningkat.
Keramik umum itu hanya dimaksudkan untuk dibuang, dan hanya memberikan harga yang bagus dengan penanganan khusus.
"Keramik ini... menentukan harganya adalah suatu pekerjaan yang begitu sulit, sampai-sampai membuat diriku berkeringat darah. Pergilah ke dunia yang luas ini, banyak orang bertanya dan berharap, apakah mereka bisa membeli hasil karya ini seharga 798 gold per item. Jika dia menerimanya dengan harga setinggi itu, maka itu adalah suatu keberuntungan tiada tara."
800 gold adalah harga yang terlampau mahal, dan terdengar berlebihan. Maka dari itu, dia menguranginya 2 gold saja!



< Prev  I  Index  I  Next >