Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V36E01P05

gambar


1. Komandan Pasukan Kegelapan, Van Hawk (5)



Ketika melakukan perjalanan jauh, Seoyoon menunggangi unta bersama dengan Weed.
Itu adalah alasan praktis, sejak Seoyoon tak dapat meningkatkan level nya. Tapi itu bukan hanya langkah cepat, yang menjadikan keduanya semakin akrab. Hawa yang sangat dingin darii gurun pasir dan saat mereka menuju utara. Banyak kenangan menumpuk, karena mereka melakukan perjalanan melalui rute itu.
‘Kehidupan muda ini cepat berlalu dan terasa singkat. Aku akan mengingat kenangan ini, dari waktu ke waktu di masa depan.’
Dua orang yang menghabiskan waktu bersama-sama, dengan bahagia dan romantis. Dan mereka menggunakan pengalaman dan kerja keras, untuk mengatasi kehidupan yang keras. Sebagai seseorang yang semakin tua, mereka menyadari betapa pentingnya hal-hal ini.
Diselimuti penderitaan yang tak terhitung jumlahnya. Tapi ternyata, quest Nodulle dan Hilderun juga memiliki aspek yang romantis.
Dia bukanlah tipe seseorang yang membantu orang asing yang tengah menderita. Tapi Weed adalah orang pertama yang mengulurkan tangan padanya.
‘Aku bukanlah tipe orang, seperti itu.’
Dia telah hidup dalam kemiskinan sejak kecil. Sehingga, dia tak yakin tentang cinta. Dia merasa rasa tak nyaman, membawa penderitaan kepada seorang wanita. Itu sebabnya, dia terus merasa menyesal.
Ada saat-saat di SMP dan SMA, di mana dia berhenti sendiri dan hanya melihat bagian belakang dari seorang wanita yang baik hati. Weed mungkin memiliki hati yang baik, tapi dia takut untuk menunjukkannya.
‘Tapi, jika wanita ini...’
Dia mendapatkan beberapa keyakinan, selama waktu yang dihabiskan dengan Seoyoon. Dia tak ingin mengakuinya, tapi perlahan-lahan keyakinan terbentuk dalam benaknya.
‘Yah, itu tak seperti dirinya, yang tak memiliki kekurangan. Akhirnya, masalah ini akan diselesaikan satu hari.’
Weed menyembunyikan rasa pengecut jauh di dalam pikirannya. Dia merasa seperti itu, saat melihat tindakan Seoyoon.
‘Ah, sekarang dia terlihat seperti diriku.’
Hal itu terungkap, bahkan jika pihak lain berusaha menyembunyikannya. Sudah cukup lama, sejak dia mengukir patung Dewi Freya di desa Baran. Pada saat itu, hati Seoyoon masih tertutup.
Weed menggunakannya sebagai model untuk patung, yang memiliki penampilan yang mempesona dan indah. Dan dia diam-diam menuliskan sebuah kalimat di tempat tersembunyi.
[Senyumnya bagus... aku berharap kamu bisa tersenyum seperti ini...]
Dia berharap Seoyoon akan kembali ke desa kecil itu, dan menemukan tulisannya. Pertemuan mereka di rumah instruktur singkat, tapi dia bisa menciptakan sebuah patung spesial.
Dan kemudian, mereka bertemu di dataran Plain of Despair, ketika dirinya menjadi mini Karichwi. Alasannya tak diketahui, tapi Weed telah merasa sesuatu yang istimewa, setelah melihat perilaku dan matanya. Weed mengukir sebuah patung, saat menemani Seoyoon menyusuri dataran itu.
Sebuah patung dirinya tersenyum, tapi mengeluarkan air mata!
Seoyoon tak mengungkapkannya, tapi hatinya selalu menangis dan kesakitan. Dia merasa ragu dan cemas, tapi dirinya memiliki sisi rapuh dan murni yang tersembunyi. Sebuah patung yang mampu menimbulkan air mata, dan mengurangi rasa sakit.
Sejak saat itu, dia selalu bersedia untuk menjadi model patung Weed. Patung dirinya yang indah, diukir dan dibuat. Bahkan, patung Seoyoon terlihat lebih cantik.
Weed juga takut memperlihatkan hatinya. Tapi, patungnya jujur. Sebuah Patung dari kehangatan cinta, ketika bersembunyi di sebuah gua dengan Alveron!
Terdapat patung Weed dan Seoyoon yang saling berpelukan, sambil berbagi kehangatan.
Itu telah menunjukan sedikit hal yang tersimpan di dalam hatinya. Dua orang yang saling menderita rasa sakit dan penderitaan dalam hidup mereka. Dan setelah beberapa waktu dan insiden, mereka saling berbagi banyak hal bersama-sama.
Sekarang mereka bisa menutup mata mereka, dan memahami pikiran orang lain.



< Prev  I  Index  I  Next >