Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V50E05P08

gambar


5. Senjata Tersembunyi (8)



Dengan kerjasama dari guild Adventurer serta bantuan dari beberapa player Geng Bubur Rumput, Chaser mampu mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk Petualangannya secara dramatis. Beberapa informasi atau petunjuk yang diperoleh di daerah lain, juga cepat diselesaikan.
Chaser menemukan kehancuran kota kuno.
- Kami menginginkan darah, untuk menghilangkan dahaga kami untuk membalas dendam!
"Aku pikir, kami akan dapat menyediakan sebanyak yang kamu inginkan. Akan ada perang yang terjadi di Garnav Plain! "
- Perang di tanah kelahiran kita. Apakah akhirnya tiba, saatnya untuk membebaskan diri kita dari nasib darah ini?
"Ya. Apapun yang kamu mau."
Meskipun bukan kekuatan menentukan, yang dapat mengubah hasil pertempuran. Chaser masih berhasil merekrut 50 ribu tentara hantu dari Tentara Kerajaan Paldan.
***

Miretas si Farmer.
Melihat pemandangan Garnav Plain yang sibuk dengan festival dan konstruksi yang sedang berlangsung, dia merasa sangat tersesat.
"Ada terlalu banyak orang di sini... akan sulit untuk menabur benih di tanah."
Tidaklah bijaksana untuk memecatnya, karena profesinya sebagai Farmer. Dia bisa menanam pohon pemakan manusia yang mengerikan, yang bisa digunakan dalam pertempuran. Tumbuhan itu bahkan memiliki kapasitas untuk tumbuh, berbuah, dan menyebarkan benihnya lebih lanjut.
Masalahnya adalah jika untuk berkecambah dan tumbuh, benih membutuhkan sinar matahari, pupuk, air, dan waktu. Dan jika dia menabur benih pohon pembunuh itu di sini, mereka akan membabi buta danmemakan setiap pejalan kaki, saat mereka tumbuh.
"Tapi, aku butuh tanaman yang sudah dewasa, untuk bertarung melawan Kekaisaran Haven ..."
Dengan hati yang bermasalah, Miretas makan sate domba di sebuah keda yang didirikan di lokasi festival.
"Dan mengapa tusuk sate ini begitu bagus?"
Dia rajin memasukkan lebih banyak daging domba ke dalam mulutnya. Bekerja sebagai Farmer sering membangkitkan selera makan.
"Kuahh. Ini luar biasa! "
Sama seperti ketika dia mengulurkan tangannya ke tusuk sate domba terakhir di piring. Dia menangkap mata seorang Elf yang tampaknya sama sibuknya dengan menelan daging domba tusuknya.
"Eh?"
"Miratas-nim?"
Seorang Elf bernama Spuniker. Dia adalah seorang ranker tinggi dan player terkenal Royal Road. Sesuatu yang terkenal dari papan buletin, tulisannya yang berisi informasi permainan, membantu banyak player pemula.
"Di sini, satu porsi sate domba lainnya datang tepat!"
Si Chef membawa sepiring besar tusuk sate dan meletakkannya di atas meja. Miretas menyadari, meskipun dia tak mengenali Chef sebelumnya, karena api yang berkobar di dapur mengaburkan wajahnya. Dia ini sebenarnya adalah Elkgoon, yang dikatakan sedang berjuang untuk menjadi master chef.
"Oh, aku tak berharap untuk melihat wajah-wajah terkenal di satu tempat."
"Ya, senang bertemu kalian berdua."
"Aku harap kamu menikmati makanannya?"
Mereka bertiga sudah saling kenal, selama beberapa waktu.
Miretas sendiri adalah player yang sangat terkenal sebagai salah satu tokoh paling terkemuka, yang memimpin industri pertanian Royal Road. Dan sejak dia pindah ke Benua Utara, hasil pertanian di wilayah tersebut meningkat tajam.
Elkgoon yang bertemu banyak pelanggan di restorannya, adalah orang yang sama-sama terkenal. Masakan yang disiapkan olehnya sering menimbulkan kekaguman dari mereka yang memakannya. Sehingga, setiap kali menu khusus yang terbuat dari bahan-bahan langka ditawarkan di restorannya, orang-orang biasanya menunggu selama beberapa hari untuk merasakannya.
Spuniker pernah membeli beberapa biji, buah, dan rumput berharga untuk mereka berdua.
Miretas menyeringai.
"Sepertinya, kita semua datang ke sini untuk melawan Kekaisaran Haven."
Elkgoon berjalan keluar dari dapur dengan celemeknya menyala.
"Aku rasa begitu. Meskipun tak banyak yang bisa aku lakukan, kecuali untuk memasak."
"Aku rasa kamu sedang menyiapkan makanan khusus untuk acara ini?"
"Beberapa blacksmith membuat kuali super besar. Sehingga, aku bisa memasak ratusan ribu bubur rumput sekaligus."
Dengan bantuan beberapa blacksmith dan Mage, Elkgoon membuat aturan untuk memastikan jika mereka yang berpartisipasi dalam pertempuran akan diberi makanan panas.
"Aku sedang menyiapkan menu yang akan meningkatkan Vitality dan maksimum HP player."
Bagaimanapun juga, Spuniker memiringkan kepalanya ke satu sisi, seolah-olah dia tak bisa mengerti.
"Tapi ... itu tak akan membuat banyak perbedaan dengan sebagian besar player di pihak kita adalah pemula, bukan? Aku minta maaf untuk mengatakan ini, tapi terhadap Tentara Kekaisaran... efek dari makanan tak akan memberikan banyak keuntungan bagi mereka. "
"Mereka mungkin tak akan bisa menahan serangan musuh lebih lama, hanya dengan mengonsumsi makanan ini, itu benar. Tapi jangan kamu pikir orang akan merasa jauh lebih baik, jika mereka setidaknya bisa makan makanan panas dan lezat sebelum pergi berperang?
Beberapa orang mengatakan, memasak adalah seni yang semuanya tentang menempatkan hati dan pengabdian sejatimu ke dalam makanan. Seperti yang dikatakan, makan tak hanya untuk memuaskan rasa lapar seseorang. Tapi, untuk membuat orang merasa lebih bahagia dengan memakannya. "
Kisah Elkgoon membuat kesan mendalam di benak Miretas dan Spuniker. Di Benua Tengah, orang dianggap sebagai subyek eksploitasi atau pengeluaran. Salah satu alasan di balik pesatnya pertumbuhan Kerajaan Arpen, adalah kenyataan jika dia selalu menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang kepada rakyatnya.
Miretas berpikir jika sekarang adalah saat yang tepat untuk mengungkapkan kekhawatirannya kepada dua lainnya.
"Aku sendiri juga berharap untuk membantu dengan cara apa pun, yang aku bisa selama perang. Jadi, aku bersiap untuk menanam beberapa tanaman. Tapi, itu ternyata menjadi tugas yang lebih sulit daripada yang aku harapkan. Karena ada begitu banyak orang datang dan pergi di Garnav Plain, da nada situs konstruksi besar untuk patung-patung itu. "
"Itu terlalu buruk ..."
Spuniker dan Elkgoon menyatukan pikiran mereka untuk memikirkan solusi.
"Seberapa kuat tanaman pembunuh itu?"
"Aku tak tahu persis. Aku tak pernah menggunakan tanaman itu, untuk tujuan bertarung sebelumnya. "
"Aku rasa itu membutuhkan lahan yang luas untuk tumbuh?"
"Ya. Seperti yang aku pahami, tanaman-tanaman itu harus disimpan, setidaknya beberapa meter dari satu sama lain, ketika sedang dibesarkan. Kalau tidak, mereka akan berusaha saling menyakiti. "
"Hmm."
Setelah beberapa saat, Spuniker mendapat ide.
"Aku akan memberi tahu Pointed Ears Association/ Asosiasi Telinga Runcing tentang ini. Mereka mungkin bisa membantu. "



< Prev  I  Index  I  Next >