Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V51E02P02

gambar


2. Summon Flaming Meteor (2)



Meskipun mereka tahu jika player dari Benua Utara lebih kuat dari yang diharapkan. Dan jika cukup banyak player dari Benua Tengah pergi ke sisi mereka. Kebanggaan sebagai kekuatan yang mendominasi Benua Tengah, masih memungkinkan mereka untuk mempertahankan ketenangan.
Mereka yakin jika salah satu player yang berkumpul di kastil ini, akan dapat melakukan pembantaian sendirian terhadap sekitar seribu player pemula. Sejujurnya, player yang belum mencapai level 100 hampir tak dianggap sebagai manusia.
Draka yang adalah mantan kepala komandan pasukan ekspedisi Benua Utara yang menyerbu Kerajaan Arpen, mengarahkan pertanyaan ke Giant Knight, Boemong.
"Ngomong-ngomong, apa rencana pertempuran spesifik kita?"
"Rencana pertempuran?"
"Ya. Maksudku, skala pertarungan ini terlalu bagus untuk pertarungan langsung yang sederhana. "
"Aku mengerti, kamu dari Legion ke-13 kan, Draka-nim?"
"Akan aku lakukan bagianku. Tapi aku tak pernah diberitahu tentang peran apa yang harus dilakukan oleh pasukan kita. Juga, kita tak dapat membuat persiapan untuk itu. "
Ketika Draka berbicara dengan nada tegas, yang terdengar seperti mengeluh. Perhatian ranker lain di ruang perjamuan tertuju pada Boemong. Mereka juga bertanya-tanya masalah yang sama, karena tak ada pemberitahuan atau instruksi sebelumnya, kecuali untuk penempatan pasukan.
Boemong hanya bisa mengangkat bahu, karena ia juga tak tahu.
"Aku juga tak tahu banyak tentang itu. Satu-satunya hal yang pasti adalah, jika itu akan berbeda dari pertempuran masa lalu kita. "
"Jadi, kamu belum mendengar apa-apa?"
"Aku diberitahu jika kita hanya perlu mempersiapkan diri, untuk membunuh sebanyak mungkin musuh."
"Bersiaplah untuk membunuh, apa itu ...?"
Bahkan, ketika mereka merasa bingung, karena kurangnya rencana terperinci. Anggota Guild Hermes tersenyum, penuh percaya diri. Pembantaian adalah bidang spesialisasi favorit mereka.
Tak lama kemudian, semua 1.000 anggota yang diundang, memenuhi aula perjamuan. Semua raja dan komandan kesatria, player level atas dari kekuatan besar yang namanya dikenal luas, dan mereka yang memiliki pasukan sendiri. Berkumpul tanpa satu pun anggota yang hilang.
Ketika waktu yang ditentukan telah tiba, lingkaran dalam Guild Hermes, termasuk duumvirate, juga muncul satu demi satu. BardRay berdiri di tengah ruangan di tengah-tengah tepuk tangan.
"Karena banyak dari kalian mungkin bertanya-tanya tentang ini. Aku akan mulai menjelaskan rencana pertempuran kita. Pertama, tolong lihat kristal di tengah ruangan. "
Bola kristal raksasa berdiri di tengah ruang perjamuan. Itu menunjukkan keadaan saat ini dari Garnav Plains. Tampaknya gambar telah diambil dari sudut pandang yang sangat tinggi. Karena masing-masing orang yang berkumpul di dataran tampak sangat kecil.
"Hmmm..."
Seseorang di aula mengeluarkan erangan kecil. Dataran luas itu dipenuhi api unggun, obor, dan lampu ajaib. Di mana-mana cahaya yang mencapai tampaknya dipenuhi orang. Bahkan dari kejauhan, benda-benda seperti patung raksasa dan menjulang tinggi, serta struktur pertahanan seperti barikade dan parit kayu menarik perhatian mereka.
"Kita perlu bertarung di tempat itu ...?"
"Ya. Apakah kita menang atau kalah, itu akan menjadi hari yang liar dari hari ini."
Para Ranker teratas mengobarkan semangat juang mereka sekali lagi. Mereka mungkin kehilangan semua yang mereka dapatkan, jika mereka dikalahkan dalam pertempuran ini. Tapi, ini tetap saja saat-saat yang telah lama mereka tunggu.
Memenangkan seluruh dunia melalui kekuatan. Ini adalah apa yang selalu berusaha dilakukan oleh Guild Hermes sejak awal.
Pidato BardRay berlanjut.
"Sekarang jam 12 malam. Hari yang akan menentukan nasib Benua Versailles, akhirnya telah tiba."
Hari pertempuran!
Akhirnya hari yang ditakdirkan itu datang kepada mereka, ketika tengah malam mengumumkan perubahan tanggal.
"Semuanya, lihat langit."
Bola kristal itu sekarang menunjukkan langit malam yang indah di Garnav Plains, yang dipenuhi bintang-bintang yang berkelap-kelip.
Langit dan daratan.
Mungkin keindahan yang menakjubkan dari dunia ini adalah apa yang membuat mereka ingin menaklukkannya dan mengambilnya selamanya.
Para player Guild Hermes menunggu kata-kata BardRay selanjutnya. Tapi hanya kesunyian yang berlanjut.
1 menit.
2 menit.
Waktu perlahan berlalu di ruang perjamuan.
"Berapa lama dia ingin kita menonton ini ...?"
"Apa yang dia harapkan untuk kita lihat?"
Saat beberapa anggota yang tak sabar mulai merasa bosan dan membuang muka,
"Tunggu, ini ada sesuatu!"
Mata para player yang telah menonton bola kristal agak ragu-ragu berbinar dalam realisasi. Titik-titik kecil yang belum ada di sana beberapa saat yang lalu, muncul tiba-tiba di langit malam.
Tiga titik kecil!
Mereka tak segera memperhatikan itu, tapi titik-titik itu secara bertahap bertambah besar.
"Itu tak mungkin... Apakah mereka ...?"
"Ah, meteor!"
Anggota Guild Hermes cenderung memiliki kecerdasan cepat, dalam hal-hal semacam ini. Mereka tahu jika BardRay tak akan membuat mereka melihat langit pada saat ini, tanpa alasan.
Summon Flaming Meteors!
Salah satu ultimate Mantra sihir di Royal Road telah dilemparkan, dan meteor sekarang bergegas menuju Garnav Plain.
***

"Kuaaaah. Aku berhasil mencapai puncak, akhirnya. "
Vollark, seorang player dari Pelabuhan Varna merangkak di atas patung jerapah, seolah memanjat wajah tebing. Itu adalah salah satu patung Masterpiece di Garnav Plains. Patung yang membanggakan ketinggian 650 meter dari tanah ke kepala.
"Kita akhirnya akan bertarung hari ini."
Setiap jalan dipenuhi oleh kerumunan dan cahaya yang berkilauan, menciptakan pemandangan yang sangat indah.
Ada banyak orang yang berdiri di sebelah Vollark, yang juga memanjat ke atas patung untuk menghargai pemandangan indah ini.
"Ini terlihat sangat fantastis. Aku sangat berharap tempat ini akan tetap seperti ini selamanya. "
"Ya. Ini akan menjadi tempat yang tak terlupakan bagi kita juga. Selama sisa hidup kita. "
Patung-patung lengkap berukuran besar dipenuhi dengan batu-batu bersinar yang dibawa para Dwarf. Setiap malam, patung-patung itu bersinar dalam warna-warna seperti mimpi. Ketika mereka memantulkan cahaya dari bulan, bintang-bintang dan api unggun di tanah.
"Kita mungkin tak akan pernah melihat pemandangan ini lagi, siapa tahu."
Vollark menyeringai lebar. Angin malam terasa menyegarkan, dan ada suara lembut alat musik dimainkan di suatu tempat, di kejauhan. Dia merasa seolah-olah ini akan menjadi hari, ketika semuanya akan berjalan dengan sempurna.
-Di mana kamu?
- Kita semua siap sekarang dan akan bertemu.
Dia menerima pesan pribadi dari teman-temannya, yang akan dia lawan dalam pertempuran.
"Aku di atas patung jerapah."
-Apakah kmau sudah selesai bersiap-siap?
"Yah, aku sudah membuat semua persiapan untuk bertarung."
-Sudah? Lalu kami akan mulai menuju kesana.
"Ya, cepatlah ke sini."
Ketika dia selesai bertukar pesan dengan teman-teman dan menunggu mereka. Beberapa orang datang kepadanya untuk berbagi makanan.
"Makanlah roti ini."
"Terima kasih."



< Prev  I  Index  I  Next >