Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V51E04P06

gambar


4. Karichwi Bertempur (6)



Pada saat itu, suara keras dari medan perang tiba-tiba mereda.  Para player yang berlari, sangat terkejut dengan apa yang baru saja mereka dengar, dan berhenti terpaku di tempat.
"Pertarungan satu lawan satu?"
Ultar sendiri merasa linglung, seolah-olah dia baru saja ditabrak oleh seseorang pembuat perang raksasa ini, dari belakang kepalanya.
Weed menggunakan Lion's Roar sekali lagi.
" Ultar!  Chwwitt.  Aku tahu kamu ada di sana, keluar dan hadapi aku sekarang juga!  Chwik! "
Ejekan tanpa henti. Ultar tak diizinkan untuk berpikir lama. Tapi, dia harus membuat keputusan.
"Aku seharusnya tak menolak permintaan duel."
Dia hampir senang mendengar Weed berani melawannya secara langsung.  Komandan Legion dari Imperial Legion ke-11 bukanlah posisi yang mudah untuk dipahami.  Weed mungkin mendapat julukan "Dewa Perang", tapi Ultar berpikir dia terlalu dibesar-besarkan.
‘Julukan itu baru saja diturunkan dari masa-masa Continent of Magic.  Selain itu, skill bertarung seseorang dan kemampuan untuk melakukan quest dengan baik, adalah dua hal yang berbeda.  Sepertinya, dia membiarkan kesuksesannya di advanced training hall yang akan hilang sia-sia.’
Dia telah melihat siaran yang memperlihatkan dominasi Weed di Path of Struggle.  Hal itu tentu membuat kesan di dalam dirinya. Tapi, dia jujur tak berpikir, itu sesuatu yang terlalu istimewa. 
Cara Weed menggunakan skill Heraim Fencing cukup mencengangkan. Tapi, trik semacam itu tak bekerja dengan baik dalam pertarungan satu lawan satu.  Dia harus mempertahankan serangkaian serangan beruntun. Yang berarti, itu akan mudah terputus, jika lawan hanya menghindar ke belakang.
‘Tentu, itu mungkin terlihat sangat menakjubkan, di mata para pemula itu.  Tapi kami dari Benua Tengah, tempat yang penuh dengan perang.  Setiap teknik pertarungan yang layak, telah diperiksa oleh player berkali-kali.  Dan ada alasan bagus, mengapa Skill Heraim Fencing ini tak pernah menarik perhatian yang berarti. '
‘Weed mungkin membangun legenda tanpa kekalahan. Tapi, itu karena jumlah pasukan yang dikirim Guild Hermes ke Utara kurang dari sepuluh persen, dari seluruh kekuatan militer mereka.  Weed sendiri memiliki sejarah dikalahkan dan terbunuh, dalam pertemuan langsungnya dengan BardRay. ‘
Secara keseluruhan, meskipun banyak penilaian situasi saat ini, keputusan itu sama baiknya dengan yang dibuat.  CTS Media dan banyak perusahaan penyiaran lainnya, akan melanjutkan liputan langsung mereka.  Kebanggaannya tak memungkinkannya untuk menolak proposal Weed, dan ditandai sebagai pengecut yang kabur dari duel, seperti anjing dengan ekor di antara kedua kakinya.
“Aku dengan senang hati akan menerima tantangannya.  Tapi sebelum itu…”
Ultar melirik player terdekat bernama Nodom, seorang Paladin yang melayani Min-ne, Dewi Bumi.  Sebagai seorang Paladin, Nodom adalah kasus yang langka. Karena, dia memiliki salah satu hadiah Min-ne, sebagai hadiah untuk petualangan sebelumnya.
Armor of Mother Earth.
Dari banyak efek bonusnya, ada dua fitur paling penting.
Pertama, dia meningkatkan maksimum HP seseorang sebesar 350%.  Kedua, begitu pemakainya mengaktifkan armor, itu akan mengurangi kerusakan fisik yang diberikan oleh lawan sebesar 87,4%, selama 10 menit berikutnya.
‘Jika aku melawannya saat mengenakan aemoe ini, bukankah tak mungkin bagiku untuk kalah?’
Setelah menerima tatapan tajam dari Ultar, Nodom mengangguk.  Mereka sudah lama berteman dan saling membantu dalam banyak kesempatan sebelumnya. Jadi, meminjamkan equipment-nya kepada Ultar, bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan.
Ultar mengiriminya pesan pribadi.
"Terima kasih, teman."
-Kukuku.  Ketahuilah, jika kamu berutang setengah dari kemenangan. Setelah kamu  berurusan dengan Weed.
"Aku akan membiarkanmu memilih apapun, dari jarahan yang akan aku dapatkan dari Weed."
- Sepakat.
Ultar menggunakan skill Warrior's Shout.
“Pertarungan satu lawan satu?  Itulah yang aku inginkan.  Aku dengan senang hati akan menerima tantanganmu! "
***

Kerumunan bergerak, menciptakan tanah kosong yang luas di dataran untuk Ultar dan Weed, agar bisa bertarung tanpa hambatan.  Tentara Kekaisaran mundur ke Selatan, dan para player yang menentang menduduki ruang di Utara, duduk untuk menyaksikan.
"Wow.  Menurutmu siapa yang akan menang? "
"Weed-nim, tentu saja."
"Tapi Ultar ... Dia adalah salah satu ranker tinggi dalam game ini.  Aku ragu, dia pernah dikalahkan oleh siapa pun, kecuali untuk BardRay. "
"Aku pernah mendengar desas-desus, jika dia sama kuatnya dengan BardRay dalam pertempuran satu lawan satu."
"Kamu benar-benar tak bisa mengetahuinya, kecuali kamu benar-benar melawannya.  Rumor hanyalah rumor. ”
"Yang pasti adalah jika mata kita akan melihat menikmatinya, menyaksikan pertarungan epik.  Dan Gof of War Weed-nim, pasti akan menang. ”
***

Weed!
Ultar!
Nama mereka saja sudah cukup untuk membuat penonton menjadi tegang dengan antisipasi.
Weed menarik Loa Sword miliknya, mempersiapkan dirinya untuk duel.  Fabio dan Herman belum selesai membuat armor barunya.
"Aku tak berharap dia benar-benar menerima tantanganku, untuk berduel.  Aku harus menikmati ini, ketika aku bisa menikmatinya. "
Masih dalam bentuk Orc Karichwi, dia harus menahan seringai jahat yang mengancam, untuk menyebar di wajahnya.
’Duel bukan sesuatu yang biasa aku lakukan. Tapi, aku juga tak terlalu buruk dalam hal itu. ’
Dia telah mendengar, jika para Knight dan warrior memiliki banyak kesempatan untuk mengambil bagian dalam duel, sebagai bagian dari quest mereka. Sebagian besar melalui quest untuk mengalahkan beberapa orang di tempat ini dan itu. 
Quest duel itu cukup penting untuk membangun koneksi dan ketenaran seseorang. Serta, meningkatkan kecakapan seseorang dalam pertempuran. Tapi, itu sebagian besar yang tak relevan dengan profesi seperti Sculptor.
Tapi, Weed memiliki kecenderungan untuk menemukan cara untuk menang, dengan cara apa pun yang diperlukan.
'Khayalan Fantasi duel terhormat ... Hal seperti itu tak ada di dunia nyata.  Hanya ada pemenang dan pecundang. '
Menyembunyikan pikiran batin yang lebih hitam dari tinta cumi, Weed menyeringai.
"Chwik.  Mari kita buat ini pertarungan yang tak terlupakan, Ultar. "
"Tentu saja.  Aku tak berharap bisa menghadapimu begitu cepat.  Terima kasih."
“Kenapa kamu berterima kasih padaku?  Chwick. "
“Karena kita mungkin bisa menyelesaikan pertempuran ini lebih awal dari yang kita duga.  Kamu telah menyelamatkanku dan Guild Hermes dari banyak masalah. "
Ultar dipersenjatai dengan pedang dan panah di masing-masing tangan.  Tentu, kedua senjata itu dipenuhi aura yang kuat.
"Aku sudah memperingatkanmu lebih dulu, kamu harus sangat berhati-hati terhadap panahku.  Saat kamu lengah, mungkin akan ada beberapa yang tersangkut di kepalamu. ”



< Prev  I  Index  I  Next >