SL_012
Tentu saja dia harus menunggu, untuk melihat seberapa jauh ‘Sistem’ ini akan membawanya.
Seberapa besar bantuan itu?
Berapa batas pertumbuhannya?
Butuh waktu baginya untuk mengetahuinya. Tapi dia tak merasa bersalah sama sekali.
Ketika dia melihat sekeliling, dia baru sadar jika itu sudah tengah malam.
“Cepat sekali waktu berlalu?”
Mengerutkan alisnya, dia memijat matanya yang tegang, setelah selama berjam-jam menggunakan komputer.
Dia berdiri dan mulai melakukan peregangan.
Saat dia menggerakkan tubuhnya, dia melihat dua kotak di lantai.
“Ah.”
Mistery Box.
Itu terlihat seperti sesuatu yang bisa ditemukan dalam sebuah game. Dibungkus rapi dengan kertas kado, kedua kotak itu tergeletak di tanah dengan pita di atasnya.
“Aku harus push-up dari tempat tidur, sambil berlari di sekitar ruangan.”
Dia lupa tentang hadiah ini. Dia meraih salah satu kotak dan membukanya.
‘Perban?’
Ketika dia melihat apa yang tampak seperti perban, layar informasi dengan huruf hijau muncul.
[Perban
Perban polos. Digunakan pada luka kecil.
Anda dapat menyimpan item ini, dalam Inventory]
“Ini benar-benar hanya perban.”
Dia bertanya-tanya, apakah itu memiliki efek khusus, seperti harta karun yang ditemukan di Gate, tapi itu tampaknya tak terjadi.
“Aku rasa, aku belum pernah mendengar perban ditemukan di Gate…”
Setengah kecewa, setengah mengantisipasi, Jin Woo membuka kotak lainnya.
Sebuah pena ada di dalamnya.
Dia membalikkannya di tangannya, mengklik salah satu ujung dan memeriksa ujungnya.
Itu adalah pena biasa.
[Pena
Pena biasa. Bagus untuk menulis memo.
Anda dapat menyimpan item ini dalam Inventory]
Sesuai dengan namanya, Mistery Box benar-benar menghasilkan item acak.
“Hmm …”
Tapi, dia tak sepenuhnya kecewa.
Meskipun dia hanya terlalu membutuhkan kedua item acak itu, dia belajar sesuatu yang berharga dari mengamati item tersebut.
Yang pertama, adalah layar informasi pada item yang tak muncul, saat mengamati item lain di sekitar ruangan.
Karena itu, dia menduga jika fungsi ini terbatas pada item dari Mistery Box.
Informasi kedua jauh lebih berharga.
Adanya ‘Inventory’.
“Inventory.”
Ketika dia mengucapkan kata-kata itu, sebuah kotak informasi yang menunjukkan puluhan slot item muncul di hadapannya.
Sesuai dari level 1, persediaannya hampir sepenuhnya kosong. Tapi, Jin Woo terkejut melihat item yang akrab di slot pertama.
“Itu?”
Dia mengeluarkan barang itu.
*Ding!*
[Pedang Baja Kim Sangshik
Attack Power +10]
Pedang Mr. Kim yang ia ambil, saat di kuil. Dia mengira itu tertinggal di Gate.
“Senang bertemu denganmu lagi, brengsek.”
Dia tak bisa menahan tawa. Mengingat saat-saat terakhirnya di kuil, dia merasa seolah keduanya telah memiliki ikatan khusus.
Melihat pedang itu kembali ke tangannya, adalah pemandangan yang ramah.
Selain itu, dia merasa malu menyembunyikan barang seperti ini di penyimpanannya.
“Mr. Kim mengatakan, dia membelinya seharga 3 juta won?”
Meskipun senjata para Hunter mungkin tampak biasa-biasa saja, kenyataannya itu tidak. Monster tak bisa diserang oleh senjata tanpa kekuatan sihir.
Karena itu, senjata yang diciptakan untuk menghadapi keberadaan seperti itu, sangatlah mahal.
‘Sepertinya, aku harus menggunakan ini sebentar.’
Sampai sekarang, dia tak mampu membeli senjata Hunter dan bertarung dengan tangan kosong.
Karena itu, meskipun itu adalah pedang yang relatif murah (dibandingkan dengan senjata yang
lebih baik), Jin Woo sangat berterima kasih karenanya.
“Ini milikku sekarang.”
Kim mungkin akan memintanya kembali, sambil berbusa di mulutnya. jika dia melihat senjatanya ada di tangan Jin Woo.
Lagipula, dia adalah orang yang egois yang bisa meninggalkan penyelamat hidupnya.
Bagi Jin Woo, baik pedang maupun kekuatan yang baru ia temukan adalah hal-hal yang diperolehnya dengan hidupnya. Dia tak punya rencana untuk mengembalikannya dengan mudah.
Matanya menjadi tajam.
Di kuil itu, dia telah belajar dua hal.
Satu.
Dia harus menjadi kuat.
Karena kelemahannya,dia hampir menghadapi kematian beberapa kali.
Tak hanya itu, dia bahkan mengetahui apa yang akan terjadi. Dia tak bisa menghentikan Hunter paduan suara gereja terbunuh.
Bahkan, ketika dia tahu jika ahjussi Kim salah, dia tak bisa membantu ahjussi Song.
Untuk bertahan hidup, dia terpaksa menutup mata pada apa yang benar dan salah.
Dan dua.
“Tak perlu bersikap baik, tanpa diperlukan.”
Kebaikannya dihargai dengan pengkhianatan dari rekan-rekannya. Tiga dari rekan-rekannya meninggalkan tubuhnya yang cacat dan berlari.
Teriakan permohonannya jatuh, di telinga mereka yang tuli.
Berpikir jika mereka akan melupakan siapa yang telah menyelamatkan hidup mereka beberapa saat sebelumnya.
‘Memberi dan menerima.’
Mulai sekarang, dia bersumpah untuk tak pernah membahayakan nyawanya demi orang lain. Setidaknya, tak mengeluarkan kebaikan hatinya begitu saja.
Bagaimanapun juga, hal terpenting dalam hidupnya adalah… hidupnya sendiri.
Ini adalah dua pelajaran yang ia pelajari, saat berada di ambang kematian.
Menjadi lebih kuat. Menjadi dingin.
“Aku bisa melakukan itu.”
Dia adalah pria yang tak mudah melupakan pelajarannya.
***
Di beberapa warung pinggir jalan, perawat Choi Yura dan temannya berbicara sampai larut malam.
“Ah,benar.”
Yura tiba-tiba menyadari jika temannya adalah karyawan Asosiasi Hunter.
Itu karena temannya, jika dia bisa mendapatkan pekerjaan di rumah sakit yang ditunjuk untuk para Hunter.
“Kamu tahu banyak tentang Hunter, kan?”
“Seperti halnya orang lain, kenapa?”
“Apakah kamu tahu tentang Hunter yang bisa menyembuhkan luka mereka dengan sangat cepat?”
“Tentu saja. Itu adalaha Hunter kelas Healer. Saat mereka menggunakan mantra penyembuh mereka, luka apa saja akan hilang! ”
“Tidak tidak. Tak dengan mantra. Ini dilakukan, saat dia tak sadar.”
“Saat pingsan?”
“Misalnya jika mereka pingsan… atau mungkin bahkan tidur.”
Temannya menggelengkan kepalanya.
“Eh, tidak mungkin. Itu kemampuan luar biasa yang disebut regenerasi. Itu adalah kekuatan khusus yang hanya muncul di monster A-Rank dan yang lebih tinggi lagi. Bahkan, mungkin hanya monster yang spesial.”
“Dan tak ada manusia yang memiliki kemampuan ini?”
“Ya. Aku belum pernah mendengar tentang Hunter dengan skill seperti itu.”
“Apakah… begitu,ya?”
‘Apakah dia salah?’
Yura mengangguk, sambil mendengarkan temannya. Lalu temannya melanjutkan,
“Yah… aku tak sepenuhnya yakin. Tapi mungkin itu mungkin terjadi pada Hunter S-Rank.”
Yura mengangkat kepalanya, mendengar kata-kata temannya,
“S-Rank?”
“Yah,Hunter S-Rank dipenuhi dengan oleh kekuatan monster, dan informasi mengenai kekuatan mereka sulit ditemukan. Mari kita lihat, aku pernah mendengar Hunter Guild Baekho, Baek Yunho bahkan bisa berubah menjadi monster yang sebenarnya.”
Tapi, Sung Jin Woo adalah Hunter E-Rank.
Informasi mengenai peringkat Hunter tersedia untuk umum, melalui situs web Asosiasi. Siapa pun dapat dengan mudah mencarinya.
Sebelumnya pagi itu, karena penasaran, Yura sudah membaca di Sung Jin Woo melalui situs web Asosiasi.
‘Peringkatnya terlalu rendah, untuk memiliki kemampuan seperti itu-ah!”
‘Kebangkitan Kembali’!
Dia ingat pernah mendengar sesuatu tentang kebangkitan kembali, ketika dia melewati kamarnya kemarin.
“Apakah pria itu bangkit kembali sebagai Hunter tingkat tinggi?”
Lupakan menjadi teman, orang biasa bahkan tak bisa bermimpi bertemu Hunter S-Rank. Ini karena jumlah mereka yang rendah dan jadwal yang sangat sibuk. Tapi, untuk berpikir jika salah satu pasiennya telah menjadi keberadaan seperti itu.
E-Rank menjadi S-Rank…
‘Hmm, jika tak ada yang memperhatikan nilai orang itu …’
Ini adalah satu-satunya kesempatannya, untuk mendapatkan beberapa poin tambahan dengan Jin Woo.
Tak setiap hari, seseorang mendapat kesempatan untuk berteman dengan Hunter S-Rank.
Nilai mereka begitu tinggi, sehingga bahkan sulit bagi orang lain untuk bertemu dengan mereka dengan mengeluarkan uang.
Membayangkan segala macam hal di sana-sini, senyum merayap di wajah Yura.
“Astaga. Nona… apakah sesuatu yang baik terjadi? Kenapa tiba-tiba kamu tersenyum? ”
“Ah tidak. Tak apa.”
Bahkan ketika dia menggelengkan kepalanya, Yura tak bisa meredakan senyum di wajahnya.
Post a Comment for "SL_012"
comment guys. haha