SL_022
Waktu yang tepat. Karena Jin Woo kehausan setelah bertarung.
Tetap saja, Jin Woo mengambil cangkir itu dengan tatapan bingung.
Gulp gulp gulp
Air dingin mengalir deras ke tenggorokannya.
Sekarang dia berpikir tentang gelar Jin Ho, untuknya telah
berubah dari ‘hyung’ ke ‘hyung-nim’.
“Mm, ini
menyegarkan.”
Dia mengembalikan cangkir itu kepada Jin Ho.
“Jadi apa yang baru saja kamu lihat di sini…”
Jin Ho menyela sebelum Jin Woo bisa menyelesaikan
kalimatnya, hampir seolah mengatakan padanya untuk tak khawatir.
“Tentu saja! AKu akan
membawa rahasia ini ke kuburanku.”
“Tidak, kamu tak perlu pergi sejauh itu…”
“Bagaimana mungkin aku tidak? Itu janjiku dengan hyung-nim.
”
“Baiklah… Oke. Jika kamu mau seperti itu. ”
“Jangan khawatir tentang diriku, hyung-nim.”
Selain itu, tak mungkin seseorang akan percaya jika Hunter E-Rank
akan mengalahkan bos Gate C-Rank sendirian.
Meski begitu, Jin Woo bersyukur jika Jin Ho berjanji akan
menyembunyikannya.
‘Berpikir jika dia
orang buruk dalam mengatakan sesuatu. Ternyata dia tak terlalu buruk.’
“Apakah ada hal lain,
hyung-nim?”
“Tidak.”
Itu aneh. Jin Woo melihat ke atas dan ke bawah pada sosok Jin
Ho yang berdiri dengan perhatian.
“Yah, aku rasa, aku memang menyelamatkan hidupnya.”
Lagipula, itu normal bagi seseorang untuk menghormati orang
yang menyelamatkan hidupnya. Dapat dimengerti, jika memang begitu.
Tentu saja, kebenarannya sedikit berbeda.
Shaaake…
Dungeon dengan ringan bergetar lagi, lalu berhenti.
Getaran adalah sinyal jika Gate akan segera tertutup. Getaran
akan meningkat seiring waktu berlalu, sampai tepat sebelum Gate menutup,
Ketika itu akan terasa seperti gempa bumi.
“Ayo pergi.”
“Ya, hyung-nim.”
Jin Woo mulai berjalan menuju lorong. Tiba-tiba, batu-batu
yang runtuh hancur berkeping-keping.
*Bang!*
Hwang Dongseok dan kawan-kawannya memasuki ruang bos.
Melihat laba-laba yang terkapar di belakang Jin Woo,
penampilan mereka menjadi tak percaya.
“Apa,itu sudah mati?”
“Keduanya mengalahkannya?”
“Apakah satu-satunya yang menakutkan hanyalah ukurannya?”
“Yah, jika itu dikalahkan oleh E-Rank dan D-Rank…”
“Hwang hyung, apa yang kita akan lakukan sekarang?”
Hwang Dongseok memandang Jin Woo dan Yoo Jin Ho, dan
menggaruk dagunya. Dengan laba-laba yang mati, Gate akan segera menutup.
Sudah terlambat untuk mulai menambang kristal sihir
sekarang. Mereka tak siap untuk itu, dan waktu yang tersisa kurang dari satu
jam.
Dia harus mengubah rencananya.
Dia berteriak ke arah Yoo Jin Ho,
“Yoo Jin Ho!”
Yoo Jin Ho tersentak dan mundur selangkah, wajahnya dipenuhi
dengan kegugupan. Hwang Dongseok menyeringai,
“Peralatanmu
benar-benar menarik perhatian kami, jadi kami melakukan sedikit penyelidikan. Ayahmu
ternyata seseorang yang berkuasa! Ketua Yoojin Construction, Yoo Myunghan.”
“Jadi… jadi apa?”
“Yah, kami akan memberimu kesempatan. Kami memiliki beberapa
hal yang ingin kami bicarakan dengan ayahmu. Tapi, jika apa yang terjadi di
sini keluar, situasi kita akan menjadi sedikit tidak nyaman. Jadi jika kamu
ingin hidup, jadilah bawahan kami.”
“Bawahan?”
Hwang Dongseok mengangkat dagunya ke arah Jin Woo. Pada
tatapannya yang tak menyenangkan, Jin Woo meringis.
“Bunuh Sung Jin Woo.”
“Apa?”
Yoo Jin Ho panik, tapi Hwang Dongseok menatap wajahnya dan
tertawa. Rencana awal mereka adalah membunuh Jin Ho juga.
Tapi mereka telah menemukan jika ayah Yoo Jin Ho adalah
ketua salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di negara itu.
Dengan pemikiran itu, sebuah pikiran licik datang kepadanya.
Bagaimana jika mereka merekam Yoo Jin Ho membunuh Sung Jin Woo, dan menggunakannya
untuk memeras Yoo Myunghan?
“Kekayaan Yoo
Myunghan yang diketahui adalah sekitar 10 triliun.”
Jika semuanya berjalan dengan baik, mereka bisa mendapatkan
beberapa kali lebih banyak dari apa yang mereka dapatkan dari kristal sihir.
“Itu jalan keluar
dari sini. Kami akan membiarkanmu hidup, jika kamu membunuh Sung Jin Woo dengan
tanganmu sendiri. Kalau tidak, kami akan membunuh kalian berdua.”
Mata Hwang Dongseok dipenuhi dengan niat membunuh.
“Apa yang kamu tunggu? Tak ada yang akan tahu, apa yang
terjadi di Dungeon. Apakah Hunter D-Rank akan meringkuk ketakutan di depan
E-Rank? ”
Yoo Jin Ho melihat ke sisinya. Jin Woo hanya mengangkat bahu
sebagai jawaban.
Lakukan apa yang kamu inginkan, adalah apa yang ia katakan
kepadanya.
Yoo Jin Ho mengambil pedangnya dengan wajah teguh.
“Sepertinya dia
membuat keputusan.”
Hwang Dongseok tersenyum.
Tapi hasilnya tak seperti yang ia harapkan. Yoo Jin Ho
mengambil pedangnya dan berdiri di samping Jin Woo.
“Oh? Melawan kita? ”
Hwang Dongseok berbicara pada dirinya sendiri. Tuan muda itu
benar-benar berani, setelah beruntung mengalahkan bos C-Rank.
Jo Gyuhwan berbisik padanya dari sisinya,
“Hyung, apa yang harus kita lakukan?”
Hwang Dongseok balas berbisik,
“Untuk saat ini, urus Sung Jin Woo. Kita akan menahan Mr. Moneybags
untuk saat ini. Kerugian kita terlalu besar hari ini.”
“Oke.”
Cahaya terang muncul di tangan Jo Gyuhwan. Dan mata Jin Woo
menyipit.
“Lagi pula, kita
sering melakukannya dengan cara ini.”
Ini akan menjadi yang pertama kalinya, dia melawan Hunter.
Tapi, dia tak punya rencana untuk berbelas kasih kepada mereka, yang telah
mengancam hidupnya beberapa kali.
Tiba-tiba!
*Ding!*
Suara itu terdengar di kepalanya.
[Quest darurat telah
dibuat.]
“Quest darurat?”
Dia mengangkat kepalanya. Dia tak memberikan perintah untuk
membukanya, tapi layar Quest telah terbuka dengan sendirinya.
Itu adalah pertama kalinya terjadi.
[Quest Darurat:
Hadapi Musuh!
Mereka yang memiliki niat membunuh pada ‘Player’ telah
terdeteksi.
Pastikan keamananmu, dengan berurusan dengan musuh-musuh
ini.
Musuh hidup : 8
Musuh mati : 0
Ketidak-taatan akan menghasilkan penalti.]
Mata Jin Woo terbuka lebar.
‘Quest ini
mengharuskanku untuk membunuh seluruh kelompok Hwang Dongseok?’
Sesuatu di belakang layar menyala.
Itu adalah panah cahaya yang dilepaskan dari tangan Jo
Gyuhwan.
*Bang!*
Tubuh Jin Woo terlempar, karena ledakan dan menabrak dinding
dengan kecepatan tinggi.
Slam!
Dinding hancur karena dampaknya dan serpihannya mendarat
pada tubuh Jin Woo.
“Hyung-nim!”
Yoo Jin Ho mencoba lari ke Jin Woo dengan panik. Tapi Hwang
Dongseok menghentikannya,
“Yoo Jin Ho!”
Yoo Jin Ho tersentak dan berhenti.
“Kamu lebih baik tak
memedulikan orang mati dan datang ke sini.”
Hwang Dongseok mengisyaratkan dia untuk datang. Yoo Jin Ho
berbalik dan melihat, di mana Jin Woo berada.
Seperti yang dikatakan Hwang Dongseok, Jin Woo sudah dimakamkan
di bawah bebatuan dan tampaknya sudah tak bergerak.
“Kau… kau pembunuh…”
Air mata berkumpul di sudut mata Yoo Jin Ho. Hwang Dongseok
dan kelompoknya menertawakan kata-katanya.
Lagipula itu adalah kebenaran. Mereka sudah tak bisa
menghitung lagi, berapa banyak orang yang telah mereka bunuh di Dungeon.
Ketika mereka menertawakan Yoo Jin Ho, Jin Woo
mempertanyakan apa yang ia lihat dengan matanya di bawah reruntuhan.
Ini karena isi Quest berubah di depan matanya.
[Quest Darurat:
Hadapi Musuh!
Mereka yang memiliki niat membunuh terhadap @ *@ ## telah
terdeteksi.
Pastikan keamananmu, dengan berurusan dengan musuh-musuh
ini.
Musuh hidup : 8
Musuh mati : 0
Ketidak-patuhan akan menghasilkan # $% ^% @ $ # $% # ^! ^
& # $% ^ $.]
Beberapa kata-kata menjadi rusak dan berubah menjadi
kata-kata baru.
[Quest Darurat: Hadapi
Musuh!
Mereka yang memiliki niat membunuh terhadapmu telah
terdeteksi.
Pastikan keamananmu, dengan berurusan dengan musuh-musuh
ini.
Musuh hidup : 8
Musuh mati : 0
Ketidak-patuhan akan membuat jantungmu berhenti berdetak.]
Itu adalah ancaman yang sangat jelas,
“Aku akan membunuhmu, jika kamu tak melakukan Quest.”
“Membunuh, jika aku tak
ingin dibunuh?”
Itu adalah pesan yang mengejutkan, tapi kebingungannya tak
berlangsung lama. Kebingungannya dengan cepat berubah menjadi kenyamanan.
Dia tak bisa mempercayainya, tapi itu benar. Dari hari pertama
Quest dan layar stats muncul, satu pemikiran telah mengganggu pikiran Jin Woo.
“Bagaimana jika
kejadian aneh ini akan berakhir?”
Jika semua ini terjadi karena kebetulan, dapatkah itu
berakhir secara tiba-tiba?
Pikiran yang mengkhawatirkan seperti itu selalu
mengikutinya. Tapi sekarang, dengan munculnya Quest ini, dia memperoleh
kepastian.
Ini bukan kebetulan atau apapun.
Jika Sistem datang kepadanya karena kebaikan, itu akan
memberinya pilihan untuk menghindari bahaya. Itu tak akan menggunakan Pinalti,
untuk memaksanya membunuh.
Sistem memiliki tujuan.
Bukan ‘untuk membuat Sung Jin Woo menjadi kuat’, tapi ‘Sung
Jin Woo perlu menjadi kuat’.
“Tergantung
situasinya, bahkan membunuh sesama Hunter itu …”
Itulah yang dia kumpulkan pahami dari tampilan Quest. Tapi, Jin
Woo menemukan kenyamanan dalam pikiran itu.
‘Terima kasih Tuhan.’
Karena itu bukan kebetulan. Ada tujuan yang jelas. Setiap
kali dia menghadapi bahaya, dia ingin menjadi lebih kuat.
Dia ingin kesempatan untuk naik di atas hidupnya yang terasa,
seperti berada di sisi tebing. Dan pada hari itu, di saat paling berbahaya
dalam hidupnya. Kesempatan datang kepadanya.
Tujuan Sistem selaras dengan keinginan Jin Woo.
‘Sistem menggunakanku, dan aku akan
menggunakan Sistem.’
Hanya itu yang harus ia lakukan. Selama itu memiliki tujuan,
dia akan mampu mempertahankan fenomena ini.
Jin Woo keluar dari reruntuhan dinding.
[Health: 1.360/2.600]
Dia benar-benar terkena sihir Hunter C-Rank. Satu pukulan mengambil
setengah dari HP-nya. Tak ada ruang untuk kesalahan, saat bergerak maju.
Rasa dingin merayapi mata Jin Woo. Dia mulai berjalan menuju
Hwang Dongseok.
“Apa?”
Setelah mengepung Yoo Jin Ho yang meringkuk, rombongan Hwang
Dongseok memperhatikan Jin Woo.
“Apa, dia masih
hidup?”
“Gyuhwan hyung ,sepertinya kamu kehilangan sentuhanmu.”
“Betapa memalukan, kesulitan melawan E-Rank.”
Hwang Dongseok menggaruk dagunya,
“Gyuhwan, lakukan
dengan benar lain kali.”
Wajah Jo Gyuhwan memerah karena malu,
“A-aku mengerti.”
Tidak.
Dia sudah menggunakan mantranya yang paling kuat tadi. Itu
adalah serangan yang menghabiskan sepertiga dari Mana sihirnya, bagaimana dia
bisa masih hidup?
Apakah dia meleset?
Tidak, jika dia meleset, itu tak akan membuat suara sekeras
itu.
Dia punya banyak pertanyaan, tapi tak mendapat kesempatan
untuk bertanya. Karena Jin Woo adalah orang yang pertama berbicara,
“Kalian telah bermain
dengan kehidupan orang lain.”
Mata kelompok Hwang Dongseok tertuju pada Jin Woo. Jin Woo
berhenti di depan mereka. Yoo Jin Ho terkejut, tapi para Hunter lainnya acuh
tak acuh. Beberapa dari mereka bahkan memiliki ekspresi mengejek.
Jin Woo melanjutkan dengan datar,
“Kalian pasti sudah siap membayar harganya, kan?”
Pada kalimat itu, Hwang Dongseok mendengus.
“Apa yang dikatakan keparat ini?”
“Hyung-nim,akan aku atasi ini.”
Seorang Hunter dengan mata sipit mendekat dan melingkarkan
lengannya di leher Jin Woo.
“Sepertinya, kau benar-benar tak memahami situasimu di
sini,”
Ekspresi mata sipit itu menjadi aneh, ketika dia memberi
kekuatan pada lengannya.
‘Apa? Kenapa ini tak bekerja?’
Dia menggunakan semua kekuatannya untuk mencoba
menghancurkan leher Jin Woo. Tapi tak peduli berapa banyak dia melakukannya,
tubuh Jin Woo tak bereaksi.
Bukankah keparat ini hanya seorang E-Rank?
Alis Hunter mata sipit dibasahi oleh keringat dingin.
‘Ada apa dengan kekuatan ini…’
Slash.
Kepala mata sipit itu jatuh ke tanah.
Thud
“J-Joontae!”
Mata Hwang Dongseok bergetar.
“Tunggu apa?”
“Kapan keparat itu mengambil belati?!”
“Dari mana asalnya ?!”
Party Hwang Dongseok dengan cepat menarik senjata mereka dan
mundur selangkah. Di tangan Jin Woo ada Casaka’s Poisoned Fang yang ia panggil
dari Inventory-nya.
Belati itu berlumuran darah.
*Ding!*
[Musuh hidup : 7
Musuh mati : 1]
‘7 tersisa.’
Post a Comment for "SL_022"
comment guys. haha