Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_065

SL_065

Bab 65


Dalam perjalanan pulang.
Zoom…
Wajah pengemudi van itu diselimuti kekecewaan.
 ‘Sigh…’
Apakah itu karena kemampuan target pengekstrakan jauh lebih kuat daripada kemampuannya sendiri?
Sayangnya, Jin Woo gagal dalam melakukan Shadow Extraction pada bos Ice Elf.
“Memalukan, tapi apa yang bisa aku lakukan …”
Tentunya, kesempatan untuk menjatuhkan bos tingkat tinggi lainnya akan datang lagi suatu hari nanti. Yang penting adalah ketika kesempatan itu datang lagi, dia harus cukup kuat, agar itu bisa berhasil.
Naik Level.
Itu adalah sesuatu yang ia kuasai dengan baik. Tetap saja, Raid itu tak sia-sia. Dia melepaskan tangan kirinya dari kemudi. Dagger yang elegan dan melengkung muncul di dalamnya.
[Baruka’s Tanto
Rarity: A
Type: Dagger
Attack Power +110
Agility +10
Ini adalah tanto yang dipegang oleh prajurit hebat, Baruka
Sihir Enchanment membuat senjata dan penggunanya menjadi lebih cepat]
Jin Woo tak meninggalkan Dungeon dengan tangan kosong. Sementara salah satu Dagger kembar yang dipegang oleh bos dihancurkan oleh Knight Killer, dia mengambil yang lainnya sebagai miliknya.
‘Baruka’s Tanto.’
Itu memiliki kekuatan serangan tertinggi dari semua Dagger yang bisa ia temukan sejauh ini. Selain itu, itu bahkan memiliki efek meningkatkan kecepatannya.
Itu jelas lebih baik daripada Casaka’s Poisoned Fang, dan bahkan senjata B-Rank Knight Killer, yang dibeli dengan gold, tak dapat dibandingkan dengan ini.
Dagger A-Rank!
Itu adalah senjata yang sempurna untuk menggantikan Casaka’s Poisoned Fang, yang secara bertahap sudah kehilangan keefektifannya dalam pertempuran.
“Genggamannya juga tak terasa buruk,”
Ketika dia sedang memikirkan peristiwa Red Gate, van telah tiba di depan rumah Han Songyi.
Screech..
Siswa itu diam di sepanjang perjalanan, menundukkan kepalanya kepada Jin Woo,
 “Kalau begitu,berhati-hatilah.”
“Ya.”
Melihat gadis itu berjalan kembali ke rumahnya dengan pundak menurun, Jin Woo merasa seperti telah menyelesaikan misinya.
 “Segala sesuatunya menjadi sedikit rumit. Tapi tujuan awalnya adalah meyakinkan Han Songyi.”
Sepertinya gadis itu tak akan melanjutkan karirnya sebagai Hunter lagi.
‘Yah, siapa pun yang memiliki Dungeon pertamanya adalag Dungeon dari Red Gate pasti akan melakukan hal yang sama.’
Jin Woo akan pergi dengan puas, ketika pintu penumpang tiba-tiba terbuka.
‘…?’
Dia berbalik untuk melihat Han Songyi sedang memegang pintu yang terbuka itu.
 ‘Ada apa dengannya?’
Keingintahuannya hanya berlangsung sesaat. Gadis itu menundukkan kepalanya lagi,
 “Terima kasih untuk hari ini, oppa.”
Sekarang saat dia memikirkannya, panggilannya telah berubah dari ‘ahjussi’ menjadi ‘oppa’.
 “Oh, ya, tak masalah.”
“Jadi…”
“Hmm?”
“Sampai ketemu besok. Maksudku, beberapa jam dari sekarang.”
Beberapa jam dari sekarang?
Sebelum dia bisa bertanya apa maksudnya, Han Songyi berlari ke dalam rumahnya. Setelah dia menghilang di rumahnya, Jin Woo baru menyadarinya,
 “Oh, benar.”
Ini sudah subuh, tapi Raid dengan Yoo Jin Ho akan dilanjutkan hari ini. Karena Han Songyi masih menjadi bagian dari party raid mereka. Mereka akan bertemu lagi.
 “Itukah yang dia maksud?”
‘Oh sial… Jika Han Songyi benar-benar pensiun dari segala hal yang berkaitan dengan Hunter, tim Yoo Jin Ho akan kehilangan anggota tim. Dan itu akan menunda rencana kami.’
‘Untungnya, sepertinya gadis itu setidaknya akan menyelesaikan Raid yang tersisa.’
 ‘Terima kasih Tuhan…’
Dengan Shadow Army, kecepatan pembersihan Dungeon C-Rank akan naik ke level yang lebih tinggi. Jin Woo yakin, dia bisa menyelesaikan Raid yang tersisa dalam waktu singkat.
Dia juga menantikan reaksi Jin Ho ketika dia melihat Shadow Army.
 “Pria itu, Yoon Gijoong, reaksinya sangat menyenangkan.”
Jin Woo tersenyum lebar sambil memutar setir.
***

Beberapa jam kemudian.
 “Yawn…”
Jin Woo tiba di lobi apartemennya sambil menguap. Ketika dia membuka matanya setelah tidur siang singkat, itu sudah waktu yang dijanjikan.
 “Selamat pagi, hyung-nim!”
Suara akrab yang dipenuhi energi menyambutnya. Jin Ho sudah menunggunya.
“Aku membawa mobilmu. Bagaimana caramu sampai kemari?”
Jin Woo meminjam kuda pekerja dari kelompok Raid mereka,’Bongo’. Untuk acara Red Gate semalam. Van itu saat ini diparkir di dekatnya.
 “Taksi, hyung-nim.”
“Ah, taksi.”
Jin Woo berharap untuk membalik posisi mereka sekali, dan pergi menjemput pemuda itu sebelumnya.
“Tak apa-apa, hyung-nim. Aku yang menerima bantuanmu. Seharusnya aku yang mengakomodasisemua keperluanmu.”
Jin Ho berbicara sambil terkekeh. Setelah istirahat satu hari, pertukaran pagi mereka kembali seperti biasa.
 “Hah?”
Jin Ho menyadari sesuatu. Jin Woo memegang sesuatu yang berbentuk silinder di tangannya.Pria muda itu bertanya karena penasaran,
 “Hyung-nim, apa itu?”
“Apa ini?”
Jin Woo tersenyum lebar,
“Aku akan menggunakannya di Dungeon hari ini.”
‘Ya ampun… ‘
Jin Ho mulai tak sabar.
“Apakah itu senjata untuk digunakan di Dungeon?”
Hyung-nim selalu memamerkan sesuatu yang gila di Dungeon.
‘Senjata mengerikan macam apa yang ia pegang sekarang?’
Jin Ho sudah mulai merasa cemas.
Gulp
Jin Ho mengumpulkan keberaniannya lalu mengangkat kepalanya,
 “Hyung-nim, ayo kita pergi.”
“Tunggu.”
Jin Woo mengangkat tangan, lalu mengeluarkan ponselnya.
“Kita akan menjemput seseorang di jalan.”
“Hah? Siapa?”
Jin Woo mengabaikannya dan berbicara dengan seseorang dari teleponnya,
“Ya, Songyi, ini aku. Kami akan menjemputmu dan membawamu ke Gate.”
‘Songyi… Songyi yang itu?’
Ketika Jin Woo menutup panggilannya, Jin Ho bertanya,
 “Hyung-nim, apakah orang yang kita jemput adalah siswa SMA kita?”
Jin Woo mengangguk.
Karena dia tinggal sangat dekat dengan rumahnya, dia merasa akan lebih efisien, jika hanya menjemputnya sebelum meninggalkan daerah itu.
Tapi, seperti yang ia lakukan di masa lalu, Jin Ho benar-benar salah membaca niat sebenarnya Jin Woo.
Han Songyi.
Seorang gadis yang terlihat lucu dengan rambut pendek di bawah telinganya.
“Jika hyung-nim tahu nomornya dan berbicara dengannya dengan sangat akrab… Apakah hubungan mereka seperti… itu?”
Seperti yang selalu dia ketahui, hyung-nim adalah pria yang luar biasa.
 “Terutama ketika aku melihatnya pergi berurusan dengan monster menggunakan Dagger tunggal…”
Pemuda itu yakin jika hyung-nim nya dak tertarik. Tapi masuk akal, jika siswa perempuan itu akan jatuh cinta pada hyung-nim nya.
Jin Ho mengangguk pada dirinya sendiri. Jika itu masalahnya, ada sesuatu yang harus ia lakukan,
“Hyung-nim, jadi haruskah aku memanggil Han Songyi sebagai ‘Nona’ mulai sekarang?”
‘Apa-apaan ini.’ Itulah yang dikatakan mata Jin Woo.
Bahkan Jin Ho, yang buruk dalam membaca suasana, dapat membaca sebanyak mungkin dari ekspresi pria itu.
“Er … Apakah kalian berdua tak berkencan?”
“Dia hanya teman adik perempuanku.”
“Oh. Oooh.”
‘Jadi begitu ya.’
Jin Ho akhirnya mengerti situasinya. Tak disangka, dia hampir saja memanggilnya saudara iparnya. Wajah pemuda itu memerah karena malu.
Segera, Hang Songyi turun dari apartemennya.
Dibandingkan dengan pertemuan mereka sebelumnya, gadis itu tampaknya lebih memperhatikan penampilannya kali ini.
Jin Ho tersenyum,
“Dia seperti remaja yang ingin pamer di depan oppa temannya.”
Jin Ho akan bertindak seperti seorang pemimpin dan memuji pakaian gadis itu, ketika Jin Woo ternyata menyambutnya lebih dulu,
 “Apa kamu bisa tidur?”
Wajah Jin Ho membeku.
‘..…’
Han Songyi tersenyum dan menggelengkan kepalanya,
“Aku tak bisa tidur sedikitpun.”
“Kamu pasti lelah, tidurlah saat di dalam mobil.”
Pada percakapan pasangan itu, pikiran Jin Ho menjadi semakin kacau.
 ‘Hah? Huuuuh? ’
Han Songyi mengajukan pertanyaan kepada Jin Woo,
 “Oppa, apakah kamu tidur?”
“Hanya tidur sebentar saja. Karena sudah jam 4 pagi, ketika aku sampai di rumah.”
“Benar…”
‘Tak bisa tidur?’
‘Pasti lelah?’
‘4 pagi?’
Kebingungan Jin Ho berubah menjadi hal yang menakutkan. Jin Woo sedang menuju ke arah Bongo dan berbalik,
“Jin Ho, apa yang kamu lakukan?”
“Err… Hyung-nim?”
“…?”
“Itu er … Nona Han Songyi masih di bawah umur, hyung-nim.”
‘Apa-apaan ini.’
“Jadi?”
“Tak apa-apa, hyung-nim.”
‘Seperti yang diharapkan, hyung-nim adalah pria yang paling jantan.’
Jin Ho kagum dengan kepribadian Jin Woo yang tak memedulikan aturan masyarakat.
 “Dia benar-benar bukan pria normal.”
Jin Ho memarahi dirinya sendiri, karena menghakimi hyung-nim nya dengan aturan orang biasa.
***

Di jam yang sama.
Ruang Pertemuan Guild Baekho.
 “…Dan hanya itu yang aku lihat.”
Park Heejin selesai menceritakan peristiwa Red Gate. Sebelum dia mulai, Baek Yoonho bertanya apakah dia perlu istirahat karena khawatir. Tapi, wanita itu bersikeras jika dia akan menyelesaikan penyelidikan.
Dia menjelaskan kalau dia relatif merasa nyaman di sana.
“..…”
“…..”
Dua anggota manajemen tingkat atas yang melakukan wawancara, Guildmaster Baek Yoonho dan Ketua Ahn Sangmin, kehilangan kata-kata.
Orang yang bertanggung jawab atas pelatihan, Hyun Gicheol. Dia dikirim ke Asosiasi untuk berdebat tentang insiden itu.
Dengan demikian, hanya tiga orang yang berkumpul di ruang pertemuan.
Ahn Sangmin memecah kesunyian,
“Apa semua itu benar?”
“Kamu bisa bertanya kepada Go Myunghwan dan Yoon Gijoong. Mereka pasti akan menceritakan kisah yang sama kepadamu.”
Kedua C-Rank itu telah kembali ke rumah mereka, mengatakan jika mereka ingin melihat keluarga mereka
Park Heejin dapat dengan yakin mengatakan jika pernyataan mereka tak akan berbeda dari miliknya.
 “Yang aku lakukan hanyalah menjelaskan apa yang aku alami secara langsung di dalam sana.”
Bagaimana hutan menjadi sunyi dari teriakan beruang es, atau bagaimana orang itu melakukan push-up saat semua orang tidur.
Dia tak berani memberitahu berita palsu dari rekan satu tim lainnya. Semua yang dia katakan hanya sesuai dengan apa yang ia lihat dengan kedua matanya sendiri.
 “Hah…”
Ahn Sangmin membuat suara aneh dengan mulutnya. Mengalahkan Hunter A-Rank dalam satu pukulan. Dengan santai menggunakan sihir spesial. Melakukan puluhan Summoner.
Masing-masing dari mereka adalah hal yang sulit dipercaya. Dan pria yang dimaksud telah melakukan semuanya. Tapi fakta yang paling mengejutkan adalah,
 “Jadi, dia sendirian membersihkan Dungeon tingkat tinggi.”
Baek Yoonho mengucapkan itu, setelah lama diam.
Itu karena dia adalah seorang S-Rank, sehingga dia bisa mengatakan,
 “Itu adalah prestasi yang luar biasa.”
Meskipun pria itu memiliki panggilan, tapi panggilan itu bukan hal yang hebat dibalik skill Hunter Sung Jin Woo. Itu sama halnya dengan sendirian membersihkan Dungeon.
 “Tak peduli seberapa tinggi Rank seseorang, sulit bagi Hunter untuk sendirian membersihkan Dungeon tingkat tinggi.”
Apalagi Red Gate.
Bagaimana jika dia sendiri ada di sana?
Bisakah dia membersihkan Red Gate B-Rank?
Tapi itu mungkin bagi Hunter Sung Jin Woo, yang menggunakan bukan hanya satu atau dua. tapi puluhan summoner.
Ahn Sangmin berbicara dengan takjub,
“Dengan ini, jelas jika dia adalah Hunter yang mengalami ‘Kebangkitan Kembali’ dengan kekuatan khusus.”
Baek Yoonho setuju,
 “Di antara para Hunter, mereka yang bisa menggunakan skill summon sangatlah jarang. Dan untuk berpikir jika dia adalah seorang Hunter yang dapat menggunakan beberapa makhluk summon… ”
Setelah bekerja sebagai Hunter S-Rank, Baek Yoonho telah bertemu dan berbicara dengan banyak Hunter yang berbeda.
Tak seorang pun dari mereka pernah berbicara tentang seorang Hunter yang memegang skill untuk melakukan summon sebanyak itu.
 “Kebangkitan Kembali dengan kekuatan khusus, dalam dimensi yang berbeda dari kekuatan khusus pada umumnya …”
Baek Yoonho kagum. Ahn Sangmin memikirkan sesuatu dan bertanya,
“Jika kamu harus memberi nilai pada kemampuan Sung Jin Woo-ssi, seberapa banyak menurutmu nilainya saat ini?”
“..…”
Baek Yoonho tak bisa dengan mudah menjawab. Tapi satu hal yang pasti, terlepas dari apa nilai Sung Jin Woo saat ini, itu akan berlipat ganda secara eksplosif, begitu pria itu menjalani tes ulang.
Mereka harus bertindak sebelum itu terjadi.
Baekho baru saja kehilangan Hunter A-Rank dan beberapa B-Rank. Jika mereka tak bisa mendapatkan kekuatan yang dikenal sebagai Sung Jin Woo. Kerugian mereka dari insiden ini akan terlalu besar.
“Aku percaya padamu, Ketua Ahn.”
Baek Yoonho mengirim pandangan kepercayaan ke arah pria itu. Ahn Sangmin menjawab dengan ekspresi penuh tekad. Tiba-tiba, kedua pria itu berbalik ke arah Park Heejin.
Wanita itu mengangkat tangan.
 “Apakah kamu memiliki sesuatu untuk ditanyakan?”
Berhasil meraih perhatian kedua pria itu, Park Heejin menurunkan tangannya,
“Tolong izinkan aku untuk membantu.”
“Dengan apa?”
“Ketua Raid-maksudku, perekrutan Hunter Sung Jin Woo-nim.”
Baek Yoonho dan Ahn Sangmin bertukar pandang. Spesialis Rekrutmen Ahn Sangmin memiringkan kepalanya,
 “Kenapa Hunter Park Heejin-nim ingin membantu ?”
“Dari anggota Guild kita, akulah yang paling banyak menghabiskan waktu bersama Hunter Sung Jin Woo-nim. Aku percaya aku bisa sangat membantu.”
6 jam di luar Gate.
Hampir sama dengan seminggu di dalamnya. Baek Yoonho dan Ahn Sangmin menganggap kata-kata Park Heejin masuk akal. Selain itu, wanita ini cantik.
Penampilannya tak akan menjadi penghalang dalam upaya mereka untuk mendapatkan Sung Jin Woo. Menyadari sarannya itu menggerakkan pikiran Guildmaster dan ketua, Park Heejin melanjutkan,
 “Tapi aku punya satu syarat.”
Baek Yoonho bertanya,
 “Apa itu?”
“Begitu Hunter Sung Jin Woo-nim memasuki Baekho. Tolong pastikan untuk menempatkanku di party Raid yang sama dengannya.”



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_065"