Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_092

gambar


SL 092

Woo Jincheol memutuskan untuk memimpin. Saat semua orang ragu-ragu, ketua HSD membaca suasana hati dan berjalan di sebelah Jin Woo. Dia mengungkapkan identitasnya,
“Kami dari Departemen Pengawasan Asosiasi Hunter(HSD).”
Ranker rendah atau tinggi, setiap Hunter akan waspada setiap kali HSD muncul. Seperti yang diharapkan, dengan pengecualian Cha Haein, kegugupan sebentar melintas di wajah anggota Guild Hunters.
Langkah pertama dari rencana Woo Jincheol berhasil. Semua mata tertuju padanya sekarang.
Pria itu melanjutkan,

“Identitas Hunter Sung Jin Woo-nim di sini saat ini dirahasiakan oleh Asosiasi. Karena keadaan khusus, itu adalah informasi yang sangat rahasia yang tak dapat kami ungkapkan kepada pihak eksternal saat ini.”
Jin Woo kagum dengan kemampuan akting Woo Jincheol. Ekspresi dan kata-kata pria itu sangat alami, sehingga hingga membuat Jin Woo mengira, jika ketua ini sudah sering melakukan ini sebelumnya.
Tapi, niat kepala HSD jelas sebagai bantuan untuk Jin Woo.
Seolah-olah diberi aba-aba, ketua sekilas melirik padanya dan mengiriminya pesan dengan matanya,’Aku akan membantumu pergi dari sini, tanpa membuat keributan’.
Jin Woo tak yakin mengapa HSD membantunya, tapi dia tak akan mengeluh. Jin Woo-pun mengangguk. Bahkan, bawahan Woo Jincheol dengan cepat bergerak. Mereka segera mendekat di sisi Jin Woo.
“Jika kalian memiliki pertanyaan, silakan hubungi Asosiasi. Kami akan mengawal Hunter Sung Jin Woo-nim keluar dari sini untuk hari ini.”
Kata-kata ketua HSD itu sarat dengan makna yang tak begitu halus. Seperti, ‘Ini tak bisa dinegosiasikan’.
Karena kata-kata kasar pria itu, anggota Guild Hunters menelan kata-kata dan pertanyaan yang mereka miliki untuk Jin Woo.
“Kalau begitu, Hunter-nim. Oke?”
Jin Woo dikawal oleh Hunter HSD di sekelilingnya dan meninggalkan ruang bos.
“Meskipun aku bersyukur …”
‘Rasanya agak aneh.’
Mengapa Ketua Woo Jincheol melakukan hal seperti ini tanpa diminta?
Setelah agak jauh dari Hunter lainnya, Jin Woo diam-diam bertanya,
“Apakah ada alasan mengapa kamu melakukan ini?”
“Jika aku dapat menjawab pertanyaanmu dengan pertanyaan lain. Apakah Hunter-nim berpikir untuk memasuki Guild Hunters?”
Jin Woo menggelengkan kepalanya. Seolah mengharapkan tanggapan itu, Woo Jincheol dengan cepat melanjutkan,
“Baru saja, Hunter-nim menunjukkan kekuatannya yang melampaui kekuatan S-Rank ke Guild terkuat di negara ini. Aku merasa melakukan ini adalah cara terbaik bagimu, untuk menghindar dari rasa sakit kepala yang tak perlu.”
‘Itu masuk akal.’
Jin Woo tak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan Guild Hunters untuk mencoba dan merekrut Hunter S-Rank lain.
Sementara Hunter lainnya mungkin telah menyambut perhatian itu dengan tangan terbuka, Jin Woo bukan orang seperti itu. Mengikuti kehendak Go Gunhee, Asosiasi Hunter juga ingin mencegah Jin Woo dari memasuki Guild besar, jika memungkinkan.
Jadi, dengan Jin Woo yang ingin menghindari perhatian dan Asosiasi yang ingin menghindari terlalu banyak kekuatan yang terfokus pada satu Guild, keinginan kedua belah pihak sama.
Karena mereka saling membantu, Jin Woo tak merasa terbebani dengan menerima bantuan HSD kali ini.
“Segalanya menjadi lebih nyaman, berkat Asosiasi.”
Karena situasinya telah diselesaikan tanpa banyak kesulitan, senyum muncul di wajah Jin Woo. Ketika Jin Woo dan Hunter HSD hanya baru beberapa langkah keluar dari ruang bos, sebuah suara yang berteriak terdengar dari belakang,
“T-tolong tunggu!”
Berbalik, Jin Woo melihat Son Gihoon tertatih-tatih ke arahnya, didukung oleh seorang pria besar. Luka Tanker itu disembuhkan oleh Healer. Tapi setelah kehilangan begitu banyak darah, pria itu masih pucat.
‘Dia seharusnya tak bergerak seperti itu.’
Terlepas dari kekhawatiran Jin Woo, Son Gihoon akhirnya berhenti di depan Jin Woo. Kemudian, Ketua Raid A-Rank itu menundukkan kepalanya dalam-dalam,
“Terima kasih. Karena Hunter-nim, kami dapat hidup. Atas nama seluruh pihak yang melakukan Raid, aku ingin mengucapkan terima kasih.”
Setelah mendengar kata-kata Hunter HSD, Son Gihoon menyadari jika pasti ada alasan, mengapa Jin Woo menyembunyikan identitas aslinya.
“Jika dia memiliki kekuatan sebesar itu. Aku yakin ada alasan bagus dibaliknya.”
Terlepas dari alasan itu, Jin Woo telah memutuskan untuk mengambil risiko mengungkapkan dirinya kepada dunia, dan membantu party Son Gihoon.
Apakah hanya itu saja?
Dia tak meminta imbalan apa pun.
Itu sepenuhnya adalah hak pria itu untuk mendapatkan mayat dan Mana Core dari monster yang telah terbunuh. Tapi Jin Woo telah memutuskan untuk pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Bagaimana bisa Son Gihoon tak membungkuk hormat, sambil berterima kasih padanya?
“Sekali lagi terima kasih!”
Tersapu oleh perasaannya, Son Gihoon membungkukkan tubuh bagian atasnya dalam sudut 90 derajat sekali lagi. Gerakan tiba-tiba membuat seluruh tubuhnya menjerit kesakitan, tapi Tanker itu menahannya.
Dia ingat bagaimana Jin Woo membalaskan dendamnya, bermain dengan monster itu persis, seperti saat dia dipermainkan oleh mage itu.
Itu membuat hatinya dipenuhi dengan sensasi aneh kesedihan yang menyenangkan. Dia bisa berterima kasih kepada Jin Woo seratus kali lipat pada saat ini.
Melihat Ketua Raid mereka membungkuk dalam rasa terima kasih, sisa dari kelompok Raid akhirnya tersentak dari kekacauan Raid.
‘Jika bukan karena orang itu …’
‘Dia penyelamat hidup kita.’
‘Ini bukan waktunya untuk menatap kosong padanya.’
Setiap dari mereka berjalan maju dan menundukkan kepala mereka,
“Terima kasih porter… maksudku, Hunter-nim.”
“Jika bukan karena kamu, Hunter-nim.”
“Terima kasih, istriku tak akan menjadi janda.”
Pria muda yang merasa lega, ketika Son Gihoon memutuskan untuk meninggalkan Raid beberapa saat yang lalu, maju dengan air mata di matanya,
“Hunter-nim… Aku merasa sangat bersyukur sekarang. Bisakah aku memelukmu? ”
“Hei, hei, kamu sudah keterlaluan.”
“Dia bertingkah emosional sekali lagi, seseorang tolong hentikan dia.”
“Kalau begitu bagaimana aku memelukmu saja, hyung!”
Hug!
 “Ah! Lepaskan aku! ”
“Hahahaha!”
Untuk pertama kalinya sejak mereka memasuki Dungeon A-Rank ini, tawa terdengar di antara anggota party.
Jin Woo memandang kesembronoan mereka dengan senyum. Dia tak membantu mereka karena keinginan untuk pujian. Tapi, ketulusan mereka mencapai hatinya.
 “Oh, benar.”
Jin Woo memperhatikan Healer perempuan yang merayakan di belakang kelompok dan mendekatinya.
‘Dia sangat kecil. Bahkan tak terlihat saat berada di belakang.’
Dia mengulurkan notepad padanya, dan Healer itu mengambilnya dengan wajah memerah.
 “T-terima kasih…”
Wanita itu memarahi masa lalunya.
‘Ah, sial… Kenapa aku harus pergi dan mengatakan semua itu kepadanya …’
Dia ingat bagaimana dia menulis dan menyerahkan apa yang ia pikir sebagai kata-kata terakhirnya.
Untuk seorang pria yang baru saja sendirian membersihkan Dungeon. Betapa bodohnya dia terlihat di hadapannya?
Itu akan menjadi salah satu kenangan yang akan membuatnya menendang selimut dengan malu di malam hari.
Dia mendongak. Untungnya, dia sepertinya tak menertawakannya. Sebaliknya, pria itu berbicara dengan suara keras,
“Healer-nim.”
“Ya?”
Dia mengangkat kepalanya seperti murid yang akan dimarahi.
 “Mulai sekarang, cobalah untuk tak menaruh barang-barang pribadimu di tas patry Raid. Itu berat dan tak diperlukan.”
“Hah?”
Healer itu kehilangan kata-kata dan hanya menatap dengan mata bulat. Jin Woo tersenyum. Dia mengatakan apa yang ingin ia katakan. Pria itu membalikkan tubuh dan kembali ke Hunter HSD.
 “Mari kita pergi.”
Dan dengan itu, Jin Woo dan para Hunter HSD meninggalkan Dungeon. Anggota Guild Hunters menatap mereka menghilang di kejauhan.
Setiap dari mereka mampu mengatakan sesuatu kepada Jin Woo, sebagian besar berterima kasih padanya, karena menyelamatkan hidup mereka.
Yah… Hampir semuanya.
 ‘Ah…’
Cha Haein ingin mengangkat tangannya ke arah Jin Woo.
‘Setidaknya, aku ingin mendapatkan nomornya …’
Dia hanya ingin melihat, apakah dia bisa meluangkan waktu. Sayangnya, dia menyadari kata-kata itu akan menyebabkan sejumlah kecil kesalah-pahaman dalam situasi ini.
Tiba-tiba, Hunter wanita lain mendekati Cha Haein,
“Er… Wakil Ketua?”
“Ya?”
Saat S-Rank itu berbalik, Hunter wanita itu menunjuk ke tangan Cha Haein,
 “Ada apa dengan pickaxe ini?”
Cha Haein mengangkat ‘senjata’ dan menatapnya. Semakin lama dia menatap, wajahnya semakin memerah. Dia menurunkan kapak dan bertanya,
“Kamu pikir aku terlihat aneh?”
Mage perempuan memiringkan kepalanya dan menjawab,
“Untuk siapa?”
Kemerahan di wajah Cha Haein merayap sampai ke pangkal lehernya.
***

Setelah meninggalkan Gate, Woo Jincheol melihat jamnya dan bertanya,
“Kami akan kembali ke Asosiasi… Jika tak apa-apa denganmu, apa kamu ingin ikut dengan kami dan mungkin makan malam dengan presiden asosiasi?”
“Jam berapa sekarang?”
“Ini 5:15.”
“Hmm …”
Agak terlambat, tapi dia bisa datang tepat waktu. Jin Woo dengan hormat menolak tawaran Woo Jincheol,
 “Maaf, tapi aku sudah punya rencana sebelumnya.”
***

Huff huff
Yoo Jin Ho mencoba beberapa latihan pernapasan yang dilihatnya di film untuk menenangkan dirinya.
“Ini sudah waktunya.”
Keputusan Hyung-nim akan menentukan nasib Jin Ho. Dibandingkan dengan pertemuan dengan ayahnya beberapa hari yang lalu, pemuda itu merasa jauh lebih gugup dan bersemangat saat ini.
‘Tenangkan dirimu. Tenang.’
Dia sengaja memilih tempat pertemuan di kafe Prancis yang pertama kali ia datangi bersama hyung-nim nya.
“Tanpa bantuannya, aku bahkan tak akan sejauh ini.”
Melihat sekeliling kafe, rasa nostalgia menghampiri pemuda itu. Dia bahkan duduk di meja yang sama seperti dulu.
Ring…
Lonceng yang terpasang di pintu berbunyi. Dan dengan itu, Jin Woo memasuki kafe.
“Hyung-nim!”
Jin Ho bangkit dengan ekspresi cerah dan menyapa Jin Woo dengan membungkuk dalam-dalam. Jin Woo membalas sapaannya dengan anggukan ringan, dan duduk di hadapan pemuda itu.
Jin Ho mengikutinya.
 “Jadi, ada apa?”
Mengangkat kepalanya, mata Jin Ho melebar,
“Hyung-nim, pakaianmu ?”
“Oh, ini?”
Jin Woo telah berlari ke sini, setelah pertempuran dengan para High Orc. Pakaiannya agak kotor. Bahkan, ada darah High Orc sedikit di atasnya.
Lalu dia menjawab tanpa banyak berpikir,
 “Aku baru saja dari Dungeon.”
 ‘Apa!’
Jin Ho sekali lagi terkejut dengan hyung-nim nya. Dibandingkan dengan prestasi hyung-nim nya,Jin Ho yang mendapatkan lisensi Guildmaster bukanlah apa-apa.
Tapi pemuda itu telah menghabiskan berhari-hari, setelah ‘pencapaiannya’. Dan doa dengan tak melakukan apa-apa selain merayakannya dan minum.
Dan hyung-nim nya?
Terlepas dari semua kekuatan itu, pria itu terus melatih dirinya dengan memasuki Dungeon. Jin Ho malu pada dirinya sendiri.
 “Seperti yang diharapkan dari hyung-nim …”
Pada saat yang sama, rasa hormatnya pada hyung-nim hanya terus meningkat.
Fakta jika pria itu bahkan tak repot-repot mengganti pakaian kotornya pasti menunjukkan betapa bangganya dirinya. Kotoran dan darah di pakaiannya seperti lencana kehormatan dari pelatihan tanpa henti.
Ekspresi Jin Ho mengeras. Dia siap menerima jawaban yang akan diberikan hyung-nim nya.
“Hyung-nim, sebenarnya adalah …”
 Jin Ho mengatakan pertemuannya dengan ayahnya ke Jin Woo tanpa meninggalkan satu detail pun.
Go Myunghwan.
Kebenaran di balik insiden Red Gate.
Penolong yang tak dikenal dari Baekho.
Segala sesuatunya.
 “Ahjussi itu melakukan sesuatu yang benar-benar tak perlu …”
Tapi tetap saja, dia tak bisa marah pada pria itu. Go Myunghwan rupanya melakukannya demi Jin Woo. Wajah Jin Ho ketika dia sampai pada bagian tentang Red Gate tampak gembira.
Bagaimanapun juga, Jin woo tahu apa yang diminta pemuda itu darinya,
 ‘Jadi, apa yang mau kamu katakan padaku adalah kamu membutuhkan bantuanku untuk menjadi Guildmaster Yoojin, kan?’
Setelah menyelesaikan ceritanya, Jin Ho dengan sabar menunggu jawaban Jin Woo. Tak seperti dirinya yang biasa, pemuda itu tak bertindak dulu. Mencoba untuk mengubah suasana hati, memohon atau bahkan terlihat menyedihkan.
‘Ini hyung-nim yang ada di depanku.’
Tanpa skema apa pun, dia akan meletakkan masa depannya di tangan hyung-nim nya itu. Jin Woo melihat ke bawah, setelah jatuh ke dalam perenungan yang mendalam.
Pria itu akhirnya mengangkat kepalanya,
“Jin Ho, aku …”
Gulp
Jin Ho menelan ludah saat Jin Woo mulai berbicara.
***

Guildmaster Guild Hunters, Choi Jongin menerima laporan kejadian hari ini. Dia mengesampingkan semua yang ia lakukan, dan pergi ke ruang pribadinya.
“Apa? Sung Jin Woo datang ke Raid kami kemarin dan hari ini ?! ”
Hunter S-Rank baru. Pria itu muncul di Guild-nya, bagaimana dia tak menyadari hal ini ?!
Rasanya ini seperti membuang sekantong uang yang jatuh dari langit. Itu adalah hal yang sangat membuatnya frustrasi. Tapi ketika dia mendengar sisanya, tiba-tiba dia bisa dimengerti,
“Tunggu apa? Dia bekerja sebagai penambang kemarin. Dan hari ini, dia menjadi porter ?! ”
Ya.Sesuatu seperti ini tak akan dilaporkan kepadanya secara langsung …
 ‘Untuk saat ini, mari kesampingkan apa yang dipikirkan pria itu …’
Berfokus pada hal ini hanya akan menyebabkan sakit kepala. Bukan itu yang penting sekarang.
“Setelah Guild Baekho, bahkan Guild Hunters kita baru saja menerima bantuannya.”
Sekarang, Choi Jongin berhutang pada Sung Jin Woo.
Dia berharap untuk mendekatinya dengan alasan yang sama untuk rekrutmen. Tapi berakhir di tempat yang sama dengan Baekho.
 “Tetap saja, aku yang pertama mengetahui tentang keberadaan S-Rank kesepuluh.”
Itu lebih penting daripada fakta jika mereka dibantu, Choi Jongin ingin tahu kekuatan apa yang dimiliki Sung Jin Woo,
“Hunter Sung Jin Woo, dia kategori apa dari Hunter?”
-…
Saat dia mendengarkan penjelasan di telepon, Choi Jongin benar-benar kehilangan kata-katanya. Orang di ujung sana, Son Gihoon bukanlah orang yang berbohong atau memperindah kebenaran.
Tetap saja, seperti yang pernah dilakukan karyawan Baekho, ketika mendengar tentang apa yang dilakukan Jin Woo. Choi Jongin secara refleks mengucapkan,
“Apakah semua itu benar?”
-Ya pak. Hanya itu saja yang aku lihat dengan mataku sendiri.
 ‘Semua yang dia lihat ? Apakah itu berarti mungkin ada lebih banyak lagi?’
‘Jika pria itu benar-benar kuat …’
“Jika kamu membandingkan aku dengannya, menurutmu siapa yang lebih kuat?”
Itu mungkin pertanyaan yang kekanak-kanakan. Tapi tak ada pertanyaan yang lebih baik untuk menentukan kekuatan orang lain.
Setelah beberapa saat ragu, Son Gihoon berbicara,
-Guildmaster, bisakah kamu membersihkan Dungeon A-Rank, terutama yang ada di ujung  Dungeon A-Rank?
“Itu tak mungkin.”
-Tapi orang itu melakukan hal seperti itu. Dia bahkan menghentikan Hunter Cha-nim saat hendak membantunya.
‘Cha Haein ada di sana?’
Ini menimbulkan pertanyaan lain di kepala Choi Jongin, tapi itu tak penting saat ini.
“Apakah mungkin itu bukan Dungeon A-Rank kelas atas?”
-Jika itu masalahnya, kita seharusnya tak memiliki masalah. Yang terpenting,pria itu telah menyelamatkan seluruh hidup kami.
“..…”
Pria itu yang diberi nama Prajurit Terkuat, Choi Jongin. Di satu sisi, dia terus melihat ke bawah saat ini. Tapi alih-alih merasa diremehkan, pria itu dipenuhi kegembiraan.
“Aku, Cha Haein, dan Sung Jin Woo”
Bergantung pada kekuatan sejati Sung Jin Woo, Guild mereka dapat mengangkat nama mereka di seluruh negera.Tidak, di Asia. Tidak, di dunia …
-Guildmaster Choi, aku tahu tak benar-benar dalam posisi untuk mengatakan apa pun tentang manajemen Guild kita. Tapi…”
Sejujurnya, Son Gihoon bukan tipe pria yang berani mengatakan ini dan itu, tentang Guild di luar tempatnya. Karena itu, Choi Jongin penasaran dengan apa yang dikatakan pria itu,
“Tidak. Tolong lanjutkan.”
-Pria itu… Hunter Sung Jin Woo-nim. Pastikan merekrut orang itu. Kamu mungkin dapat mencapai impianmu, jika melakukannya.”
Ba dum
Jantung Choi Jongin berdetak kencang. Dia berusaha untuk tak mengungkapkan suaranya yang bergetar,
“Aku akan melakukan yang terbaik.”
***

Di depan Kantor Pusat Asosiasi Hunter Korea.
Para wartawan yang ingin meliput hasil Kebangkitan Lee Minsung berbaris seperti semut di depan gedung. Untuk berpikir jika seorang Superstar Asia seperti Lee Minsung akan menjadi Hunter!
Tak berlebihan untuk mengatakan, jika kamera dari seluruh benua akan terfokus di lokasi ini. Dengan begitu banyak dari mereka di sana, para wartawan mulai saling bertarung untuk mendapatkan tempat yang paling bagus.
“Permisi! Kami di sini terlebih dulu! ”
“Peduli apa! Apa kamu melihat jumlah orang di sekitarmu?! Tak ada pemesanan tempat lagi! Di mana kamu berdiri, itu adalah tempatmu!”
“Sigh…”
Di dalam gedung, Lee Minsung memandang pers dengan ekspresi puas,
“Ya, setidaknya sebanyak ini harus muncul untukku.”
Dengan sengaja menunda-nunda waktu untuk menarik perhatian dunia.
Hasil dari ‘kerja keras’(rencananya), saat ini semua mata akan tertuju padanya sekarang.
 “Maaf, Minsung-ssi, ini akan menjadi berita utama besok. Bagaimana menurutmu?”
Reporter dari salah satu surat kabar top Korea menunjukkan kepada aktor apa, yang akan ada di halaman depan besok.
“Bukankah ini terlalu sederhana?”
“Kamu pikir begitu?”
“Hmm… Bagaimana dengan ini? ‘Pria yang memiliki semuanya, Lee Minsung. Sekarang, dia mendapatkan kekuatan yang melampaui manusia’, sesuatu seperti itu?”
“Bukankah menurutmu itu terlalu berlebihan untuk pembaca pada umumnya?”
“Apa aku salah? Lagi pula, siapa di negeri ini yang berani menentangku? Aku mendapat perhatian penuh dari media dan penggemar.”
“Baiklah, kalau begitu aku akan melakukannya.”
“Aku menyerahkannya padamu.”
Lee Minsung menatap rendah ke kepala wartawan yang tertunduk itu.
‘Lakukan saja apa yang aku katakan. Berhentilah mengacau.’
***

Pada saat itu, dua mobil mewah tiba di tempat parkir Asosiasi.
Dua orang turun dari mobil masing-masing secara bersamaan. Itu adalah Guildmaster Baekho,Baek Yoonho dan Guildmaster Hunters, Choi Jongin.
“Apa? Lihat ke sana!”
“Itu Baek Yoonho!”
“Dan Choi Jongin!”
Para wartawan yang menghalangi pintu masuk menyerbu kedua pria itu. Kedua S-Rank itu kemudian mengerutkan wajah mereka.
“Persetan dengan wartawan ini?”
“Kenapa begitu ramai di sini hari ini?”
Klik flash
Klik flash
Kamera reporter mengambil gambar tanpa henti. Mereka mengepung kedua pria itu dan mengajukkan banyak pertanyaan,
“Apakah kalian berdua di sini untuk merekrut Lee Minsung ?!”
“Sebagai Hunter yang mewakili Korea Selatan, apa pendapat kalian tentang Lee Minsung yang pensiun sebagai seorang selebriti?!”
“Bagaimana menurutmu, tentang Rank yang akan didapatkan oleh Lee Minsung?”
“Tolong katakan sesuatu tentang Lee Minsung!”
Baek Yoonho yang tak sabar melambaikan tangan seolah kesal,
“Aku di sini bukan untuk pria itu. Aku tak punya komentar apapun tentangnya.”
Choi Jongin juga menjawab dengan tenang tentang kebenarannya, tanpa banyak emosi,
“Aku yakin sebagian besar dari kalian sadar jika Lee Minsung-ssi telah membuat kontrak dengan Grim Reaper. Aku di sini untuk masalah lain.”
Pada tanggapan yang agak membosankan itu,para wartawan berbalik dengan kecewa,
“Apa-apaan itu?”
“Aku pikir, aku bisa mendapatkan berita hangat.”
“Sialan, itu bukan apa-apa.”
Meski begitu, tak satu pun dari mereka yang berani mengeluh di depan para S-Rank. Mereka hanya kembali ke tempat lagi di sana-sini untuk menunggu Lee Minsung.
 Ketika para wartawan pergi, Baek Yoonho bertemu dengan tatapan Choi Jongin.
Guildmaster Baekho itu berbicara lebih dulu,
 “Aku mendengar beritanya. Sepertinya, Guild Hunters juga hampir mengalami insiden kemarin.”
Baek Yoonho dengan sengaja menekankan kata ‘juga’.
“Yah, setidaknya kita menghindari kehilangan A-Rank rekrutan baru seperti Baekho.”
Kontes semangat kedua pria itu tak kalah dari para wartawan. Tapi, Baek Yoonho menenangkan amarahnya dan mendesah ringan,
 “Yah, pada akhirnya… Sepertinya kita berdua menerima bantuan dari pria itu.”
“Kamu benar. Jika bukan karena dia, aku akan kehilangan seluruh party Raid kedua-ku.”
Tingginya kebanggaan kedua pria itu, membuat mereka tak menyebutkan nama penolong itu. Nama orang yang menolong mereka itu sudah jelas.
Choi Jongin mengambil langkah ke arah Baek Yoonho,
 “Dan karena rasa terima kasihku, aku ingin menjaga orang itu di Guild-ku.”
Baek Yoonho tak mundur. Dia juga mengambil langkah sampai dahinya tepat di sebelah Choi Jongin,
“Dalam insidenku, aku benar-benar kehilangan orang. Untuk memperkuat jumlah Guild, bukankah kamu pikir kamu harus menyerahkan pria itu kepadaku?”
“Penguatan seperti apa yang kamu butuhkan dari seorang S-Rank? Apa, apa kamu berpikir untuk menyerang Korea Utara?”
“Bagaimana denganmu? ‘Menjaga’? Kapan kamu berubah menjadi seorang pria yang penuh kasih dan baik hati? Dan ingin ‘Menjaga’-nya...”
Mata dua Hunter S-Rank itu menyala.
 ‘Hah?’
Tiba tepat waktu untuk konferensi pers,Ketua Kelompok Grim Reaper,Lim Taegyu memandang para S-Rank yang sedang berdebat.
Apa itu?
Menghitung ayam sebelum mereka menetas?
Karena selalu kehilangan sumber daya untuk kedua Guild, Lim Taegyu sangat gembira dengan pemikiran, jika dia sudah mengalahkan mereka untuk suatu perubahan.
Dia mencoba menyembunyikan senyumnya dan berjalan ke arah dua Guildmaster itu.
“Oy, dua Guildmaster. Apa kalian sedang memperebutkan Minsung kami saat ini?”
Baek Yoonho dan Choi Jongin berbalik tajam ke arah Lim Taegyu,
“Persetan dengan pecundang ini?”
“Aku tak peduli tentang Lee Minsung atau Lee Mintard ini, atau apa pun namanya.”
Lim Taegyu tersentak dan mundur selangkah, ketika kedua pria itu memelototinya.
“Ada apa dengan orang-orang ini?”
***

“Apa? Choi Jongin dan Baek Yoonho?”
Lee Minsung menyeringai.
Aktor itu sudah akrab dengan Lim Taegyu, setelah sering bertemu dengannya selama proses kontrak. Bahkan mengontrak Grim Reaper, yang telah sedikit jatuh dari masa kejayaannya. Dan meninggalkan Guild nomor # 1 dan # 2 adalah bagian dari rencana Lee Minsung.
“Image-ku hanya akan bersinar, ketika aku berada di sebelah orang yang lemah.”
Sebagai seorang selebriti, menjual citranya adalah bagian besar dari pekerjaannya itu. Dan Lee Minsung memastikan untuk menjaga citranya sampai sekarang.
 ‘Tak disangka, jika para Guildmaster top negara akan memperebutkan diriku… ‘
Dia tak memiliki rencana untuk bekerja sebagai Hunter untuk waktu yang lama. Tapi ini masih membuat bahunya naik dengan kesombongan. Segera, manajernya membuka pintu dan masuk,
“Minsung, mereka semua sudah siap. Mari kita mulai dengan wawancara.”
“Baiklah.”
Manajer memimpin.
Ketika Lee Minsung melangkah melalui pintu kaca dan menunjukkan wajahnya, kilatan kamera meraung,
Flash flash klik flash klik flash flash
Lee Minsung memandangi ratusan mata yang menatapnya dan memasang senyum palsu yang penuh kasih sayang.
***

 Pada saat itu, Jin Woo tiba di Asosiasi.
‘…?’
Ketika mereka menginstruksikannya tiga hari yang lalu, hari ini si Hunter E-Rank ini datang untuk pengukuran ulang di Asosiasi.
“Mengapa disini sangat ramai?”
Sepertinya dia tak bisa masuk ke dalam situasi ini. Tentu saja, dia memang memiliki opsi untuk menggunakan ‘Stealth’,melompati wartawan atau bahkan menggunakan pintu belakang.
Tapi, dia tak suka ide harus menghindari wartawan seperti itu. Terutama mengingat dia sudah membuat janji tiga hari yang lalu.
“Ini tak seperti, aku sudah melakukan kesalahan.”
Tiak ada alasan baginya untuk menghindari menggunakan pintu depan. Jin Woo menerobos kerumunan wartawan dan secara paksa berjalan ke bagian depan gedung.
“Permisi.”
“Hei!”
“Apa-apaan ini!”
“Siapa itu?!”
Itu adalah kekuatan S-Rank.
Para wartawan tak punya pilihan selain didorong ke samping, dan hanya bisa mengerutkan wajah mereka. Dalam sekejap, Jin Woo tiba di tangga sebelum pintu masuk gedung.
Tapi, sebelum dia mengambil langkah masuk, seorang pria berotot menghalangi jalannya.
 “Hei!”
Itu adalah manajer Lee Minsung. Manajer itu melotot matanya dan berteriak pada Jin Woo,
“Kamu siapa? Apa kamu dari Asosiasi ?!”
Jin Woo menatap lurus ke wajah pria itu dan menggelengkan kepalanya.
 ‘Apa-apaan ini? Lihat omong kosong ini.’
Alis tebal manajer itu berkedut.
“Apa kamu tak melihat semua wartawan di sini ?!”
Jin Woo berbalik dan memandang kerumunan. Setiap dari mereka menatapnya dengan jengkel. Dia mengerti jika mereka ada di sini untuk wawancara. Tapi tik seperti mereka memiliki jalan untuk melakukan itu.
Karena dia tak bisa secara pribadi mengusir para wartawan, para wartawan tak punya hak untuk mengusirnya.
Tetap saja, ada terlalu banyak mata yang mengawasi. Jin Woo hanya ingin diam-diam masuk ke dalam gedung tanpa menarik terlalu banyak perhatian.
 “Kamu tak bisa lewat saat ini. Keluar dari sini, tolol.”
Manajer memblokir jalannya lagi dan mendorong dada Jin Woo. Pada provokasi ini, mata Jin Woo berubah.
‘Apa?’
Manajer itu terkejut. Dia berencana mempermalukan Jin Woo dengan mendorongnya. Tapi bahkan ketika seorang Class Fighter D-Rank mendorongnya, Jin Woo tak bergerak sedikit pun. Manajer itu mendorong dengan kekuatan yang cukup untuk melukai orang biasa.
Tentu saja, Jin Woo tahu ini.
 “..…”
Dengan jengkel, dia menatap wajah manajer itu. Dan hanya dengan itu, manajer berotot itu menjadi memucat.
“Apa yang sedang terjadi?”
“Apa mereka akan bertarung?”
Keributan muncul dari para wartawan yang menonton adegan itu. Manajer mulai berkeringat. Jika tak ada yang melihat, manajer sudah sepenuhnya siap untuk memberikan jalan.
Sayangnya, mata para wartawan dan bosnya, Lee Minsung. Mereka sedang menatapnya sekarang. Lee Minsung mendekati manajer dan berbisik,
“Sialan hyung, apa yang terjadi? Urus dia.”
“Oh… ya, dimengerti.”
Jika dia tak bisa melakukan pekerjaannya di sini, manajer bisa dipecat. Pria itu memasang wajah menakutkan terbaik yang ia bisa, dan berteriak,
“Aku bilang, kamu tak bisa lewat kemari! Jadi, keluar dari sini! ”
“Apa hakmu menghalangi jalan pria itu.”
 ‘Hah?’
Suara itu datang dari belakangnya. Manajer berbalik. Presiden Asosiasi Hunter Korea,Go Gunhee berdiri di depan pintu kaca.
Mata wartawan melebar. Kejutan mereka begitu hebat, sehingga mereka bahkan tak bisa mengambil foto.
 “Go Gunhee?”
“Presiden Asosiasi Go Gunhee?”
Kekacauan yang terjadi beberapa saat yang lalu, benar-benar dibungkam oleh penampilan tak terduga seorang pria tua.
Go Gunhee datang jauh-jauh ke tangga dan berbicara,
“Pria itu adalah tamu kami.”
Go Gunhee menoleh ke Lee Minsung,
“Lee Minsung-ssi, kamu ingat siapa yang mengizinkanmu membawa semua reporter ini ke sini, kan?”
Lee Minsung menarik perhatian,
 “T-tentu saja,tuan.”
Jika dia membuat kesalahan di sini, dia akan kehilangan waktu konferensi pers berharga yang diberikan oleh Asosiasi. Dia tak bisa dibodohi di depan banyak mata ini.
Lee Minsung mengerutkan alisnya dan memberi isyarat kepada manajernya, dan manajer itu menundukkan kepalanya di depan Go Gunhee, dan Jin Woo kemudian melangkah ke samping.
“Ay.. mari kita masuk, Hunter Sung Jin Woo-nim.”
Ketika Jin Woo menerima pengawalan Go Gunhee masuk ke dalam gedung, para wartawan tak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka.
Chatter chatter
 “Apa yang baru saja terjadi?”
“Siapa pria itu, yang dapat membuat presiden asosiasi sendiri datang untuk menjemputnya?”
“Apa ada yang tahu siapa pria itu ?!”
Para wartawan berteriak frustrasi, tapi tak ada yang menjawab mereka.



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_092"