Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_099

gambar


SL 099

“Apakah kamu kebetulan memiliki seorang teman Hunter yang dekat denganmu? Atau mungkin seseorang yang dekat denganmu, yang sedang menunggu hasil tes Rank mereka?”
Dokter mengajukan pertanyaan aneh.
Ketua bertanya apakah ada yang salah dengan tubuhnya, jadi mengapa orang itu berbicara tentang Hunter?
Yoo Myunghan bertanya,
“Apa maksudmu? Kenapa tiba-tiba membicarakan topik tentang Hunter?”
“Pernahkah kamu mendengar tentang penyakit yang disebut Eternal Sleep?”
Mendengar kata-kata ‘Eternal Sleep’, bahkan Yoo Myunghan yang biasanya tenang dan tanpa ekspresi dengan cepat menjadi terguncang.
Eternal Sleep.
Suatu keadaan, di mana kamu akan tertidur dan tak bisa terbangun dari itu.
Itu tak hanya tertidur selamanya. Penyakit ini akan menyebabkan jangka hidup pasien menjadi lebih cepat dari biasanya. Perangkat pendukung kehidupan yang diberdayakan oleh Mana Core dibutuhkan untuk menjaga kehidupan orang yang terjangkit.
Itu adalah penyakit yang mengerikan yang muncul setelah kemunculan Gate. Banyak orang yang tak mampu membeli alat pendukung kehidupan, menyerah pada penyakit itu dan meninggal.
“Kamu akan terus tertidur secara berkala. Dan akhirnya, kamu tak akan pernah bangun.”
Dokter itu tampak menyesal. Sampai sekarang, tak ada pasien yang pernah terbangun dari Eternal Sleep. Yang bisa kamu lakukan hanyalah memperpanjang hidupmu dengan perangkat pendukung, dan itu tak ada bedanya dengan boneka mati.
“..…”
Ketika dokter menyelesaikan penjelasannya, Yoo Myunghan bertanya dengan tak sabar,
“Jadi, apa hubungannya dengan Hunter?”
“Diketahui jika Eternal Sleep memiliki korelasi dengan kekuatan sihir.”
Karena sifat mereka, ada orang-orang di dunia yang lemah terhadap paparan kekuatan sihir. Di antara orang-orang seperti itu, akan ada orang yang mengalami berbagai efek samping. Dan salah satunya adalah Eternal Sleep.
“Bukankah rentang hidup pasien diperpanjang dengan perangkat yang ditenagai oleh kekuatan sihir?”
“Itu benar. Tapi,”
Sama seperti tenaga nuklir yang dapat menghasilkan hal-hal baik dan pada waktu yang sama juga berbahaya. Dokter menjelaskan jika perangkat yang memakai kekuatan sihir tak membahayakan tubuh.
“Apa yang harus kamu perhatikan adalah Mana Core-nya, Mana Ore, dan orang-orang dengan kekuatan sihir.”
‘Orang-orang dengan kekuatan sihir…’
Yoo Myunghan memikirkan satu-satunya Manusa yang Dibangunkan dalam keluarga dekatnya, itu adalah Yoo Jin Ho.
Dokter dengan hati-hati melanjutkan,
“Aku mendengar itu… putra kedua ketua adalah seorang Hunter.”
Saat menyebut Jin Ho, wajah Yoo Myunghan mengeras,
“Jadi… apa yang kamu katakan padaku adalah jika aku tak akan pernah bisa melihat putraku lagi?”
“Itu satu-satunya cara bagimu untuk…”
“Jangan membuatku tertawa!”
Yoo Myunghan dengan tegas memotong perkataan dokter,
“Tak ada jalan lain.”
Dan dengan lambaian tangannya, dia memberhentikan dokter.
“Ketua…”
Kehilangan kata-kata, dokter menatap tatapan sengit Yoo Myunghan dan meninggalkan ruang VIP. Yoo Myunghan terus menatap pintu yang ditinggalkan dokter dengan marah,
“Memberi tahuku untuk menjauhkan diri dari putraku, karena suatu penyakit. Apakah itu sesuatu yang bisa beritahukan kepada seorang ayah? ”
‘Dan katakanlah jika itu masalahnya. Bagaimana reaksi Jin Ho jika dia mendengar berita ini?’
Sebagai seorang ayah, Yoo Myunghan tak bisa membebani anaknya dengan hal seperti itu.
‘Juga…’
Setiap hari, penggunaan kekuatan sihir terus menyebar ke seluruh dunia, dan jumlah Manusia yang Dibangkitkan terus meningkat.
Di dunia seperti itu, memberitahunya jika dia tik bisa terkena paparan kekuatan sihir, hanyalah tak lebih seperti sebuah vonis hukuman mati.
 ‘Yoo Myunghan ini menerima hukuman mati?’
Ini tak akan berguna.
 “Aku tak akan kalah.”
Dia telah berhasil mencapai hal-hal yang orang lain, katakan kepadanya tak mungkin. Dia mewarisi Yoojin Construction, ketika berada di posisi ke-30 di antara dunia bisnis dan mengangkatnya ke posisi  pertama di negara itu.
 “Dan menurutmu, apakah aku akan sujud di hadapan penyakit belaka sekarang?”
‘Aku tak akan kalah.’
Yoo Myunghan mengulanginya berkali-kali di kepalanya.
***

 Sebelum pergi, Jin Woo dengan hati-hati masuk ke kamar adiknya. Karena masih pagi, Jin Ah masih tertidur. Tapi, kakak laki-lakinya sangat khawatir.
 “Bagaimana jika seseorang mendatanginya saat aku pergi?”
Tentu saja, orang tak akan cukup bodoh untuk menyakiti adik perempuan dari seorang Hunter S-Rank. Tapi pada saat yang sama, sikap orang-orang itu tak dapat diprediksi.
Paling tidak, dia perlu merencanakan beberapa kemungkinan.
“Tunggu, prajuritku bisa bersembunyi di bawah bayangan seseorang, kan?”
Jin Woo mengingat para prajurit yang ia suruh berpatroli, saat ada insiden pembunuh berantai di sekitar lingkungan rumahnya. Pada saat itu, bayangan bergerak sambil bersembunyi di berbagai bayangan objek.
Dengan itu, dia mungkin bisa melindungi adik perempuannya tanpa diketahui. Bahkan, ada beberapa prajurit yang sempurna untuk melindungi seseorang.
‘Bangkitlah.’
Jin Woo memanggil  Shadow Beast yang pernah bertindak sebagai pengawal Tusk.
Shooo…
Cukup besar bahkan untuk jenis High Orc, ketiga prajurit mengisi seluruh ruangan Jin Ah.
‘Tunggu.’
 ‘Tunggu. Kenapa hanya ada tiga?’
‘Bukankah ada empat pengawal?’
Menelusuri kembali ingatannya, Jin Woo diam-diam berseru sebagai hasilnya,
 ‘Ah.’
Dia menyadari jika dia meninggalkan salah satu pengawal terpaku ke langit-langit. Dia lupa mengekstrak bayangan yang itu.
“Lain kali, aku harus lebih berhati-hati.”
Sambil tersenyum, Jin Woo mengirim tiga mantan pengawal High Orc. Mereka bertiga adalah Kelas Elite. Itu adalah 1 langkah di atas Kelas Normal dari prajurit High Orc biasa.
Jika itu adalah ketiganya, bahkan Hunter A-Rank tak akan menjadi masalah. Ini bukan hanya sebuah teori, Jin Woo ingat dia pernah melihat Hunter A-Rank, Son Gihoon berjuang untuk melawan High Orc biasa.
Dan ketiganya ini jauh lebih kuat dari musuh-musuh itu.
Jin Woo mengangkat dagu ke arah Jin Ah.
 Shooo..
Para pengawal meleleh ke dalam bentuk bayangan mereka dan melakukan perjalanan melintasi lantai. Mereka terserap ke dalam bayangan Jin Ah.
‘Yosh.’
‘Diam-diamlah bersembunyi di balik bayangannya.’
‘Jika dia dalam bahaya, tak peduli siapa musuhnya, singkirkan mereka tanpa ampun.’
Dengan perintah itu, Jin Woo dengan hati-hati menutup pintu kamar adiknya.
“Sekarang, aku merasa sedikit lebih baik.”
Kekhawatirannya berkurang.
Setelah memastikan pintunya aman, Jin Woo pergi keluar.
Seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya, Yoo Jin Ho menunggunya di sana.
“Hyung-nim!”
Dengan ekspresi cerah, pemuda itu menyapa Jin Woo.
“Apa kamarmu baik-baik saja?”
“Ya, hyung-nim.Motel hari ini tak seburuk itu.”
Karena adik perempuannya ada di rumah, Jin Woo akhirnya membiarkan Jin Ho menginap di motel terdekat. Untungnya, sepertinya itu cukup nyaman.
“Sampai kita mendapatkan kantor Guild, tetap di sana untuk saat ini.”
“Dimengerti, hyung-nim.”
Karena dia sedang berada dalam suasana hati yang baik untuk beberapa alasan, Jin Ho terus tersenyum.
Jin Woo telah mendengar kisah pemuda itu secara kasar. Untuk berpikir jika dia akan benar-benar menolak posisi Guildmaster dan mendatanginya.
Ketika Jin Woo bertanya dengan tercengang, Jin Ho menjawab seolah-olah dia dianiaya,
“Tunggu, jadi kamu benar-benar memutuskan untuk datang ke Guild-ku?”
“Hyung-nim menyuruhku melakukannya!”
Jadi, dia tak bisa memarahi atau menyingkirkan pria muda, yang telah membuang gelar Guildmaster dan malah mendatanginya.
“Baiklah, ayo pergi.”
“Ya, hyung-nim.”
Jin Ho duduk di kursi pengemudi, dan Jin Woo duduk di sisi penumpang. Pasangan yang berada dalam van itu menuju ke Daesung Tower.
Di tengah jalan, Jin Ho melirik Jin Woo.
‘Aku ingin tahu, apa yang ingin dia lakukan di dalam Daesung Tower.’
Dia penasaran, tapi dia merasa tak sopan untuk bertanya terlalu banyak kepada hyung-nim nya.
Screech..
Ketika van tiba di Daesung Tower, pemuda itu akhirnya mengumpulkan keberanian karena penasaran,
“Jadi hyung-nim, mengapa kita di Daesung…”
“Aku akan kembali.”
“Hah?”
Jin Ho cepat-cepat menoleh. Tapi pintu penumpang sudah terbuka, dan hyung-nim sudah pergi. Jin Ho teringat akan hal serupa yang terjadi di masa lalu.
Pria muda itu menggaruk bagian belakang kepalanya.
“Kadang-kadang… aku ingin tahu, apakah dia itu hantu atau manusia.”
[Anda telah memasuki Dungeon Demon Castle]
Jin Woo melepas ‘Stealth’ nya.
“Akhirnya aku kembali.”
‘Aku sangat senang untuk bisa kembali ke tempat, di mana aku bisa bergerak sesukaku.’
Jin Woo masuk ke dalam Gate, dan mendengar suara mekanis yang seolah-olah sedang menunggunya.
*Ding !*
[Quest tersedia]
Berbeda dengan kali pertama ia masuk, kali Jin Woo tak terkejut. Quest yang diterimanya pada waktu itu,adalah [Kumpulkan Demon Soul].
‘Aku tak tahu kapan, tapi aku pikir Quest berikutnya pasti akan muncul, setelah aku menyelesaikan Quest itu.’
Jin Woo membuka kotak pesan.
*Ding !*
[Quest: Kumpulkan Demon Soul! (2)
Di lantai atas Demon Castle, Iblis terkuat ‘Baran’ hidup.
Kalahkan Baran dan dapatkan jiwanya. Jika Anda berhasil menyegel jiwa Raja Iblis, Anda akan menerima hadiah besar.
Kondisi Quest :
-Quest Kumpulkan Demon Soul! (1) (Terpenuhi)
-Quest kembali ke dalam Demon Castle (Terpenuhi)
Hadiah:
-Top Runestone
-Statistik Bonus +30
Hadiah :
Diterima setelah Quest selesai]
Wajah Jin Woo menjadi cerah.
Kamu tak harus kembali untuk melakukan Quest lagi, kamu hanya harus naik ke level atas Demon Castle secepat yang kamu bisa. Dan hadiahnya bagus.
‘Stats Bonus +30! ’
Quest sebelumnya cukup ekstrem, di mana dia harus mengumpulkan 10.000 Demon Soul. Walau ada hadiah 20 poin statistik bonus, yang telah ia terima.
‘Tapi kali ini, jika aku membunuh salah satu raja iblis, aku akan diberi 30 poin statistik.’
‘Ini sama sebanding dengan 10 hari Quest harian. Dan itu adalah poin statistik yang dapat menaikkan levelku lagi.’
Jin Woo tersenyum, setelah melihat banyak hadiah yang tak terduga itu.
 “Tapi, Runestone macam apa ini?”
Jin Woo mengkonfirmasi hadiah pertama.
*Ding !*
 [Top Runestone: Shadow Exchanges
Anda dapat mempelajari Skill Class-specific dengan menghancurkan runestone]
 “Bisa mempelajari Skill Class-specific?”
Mata Jin Woo bertambah besar. Ada tiga Skill khusus Class sejauh ini yang ia miliki.
Shadow Extration.
Shadow Storage.
Domain of the Monarch.
Ketiganya adalah Skill yang bagus, tak ada yang tidak berguna.
‘Untuk berpikir, jika aku dapat memiliki Skill baru, itu…’
“Tapi, Skill apa yang akan aku terima nanti?”
JIn Woo mencoba memeriksa informasi skill, tapi hanya ada nama skill yang muncul, dan tak ada penjelasan rinci yang diberikan.
Jin Woo merasa sudah ditipu setelah melihat itu.
“Yah, aku bisa menyelesaikan Quest dan memeriksanya sendiri nanti.”
Skill Class-specific dan poin statistik.
Itu sudah sangat cukup untuk hadiahnya. Dia memiliki alasan untuk pergi ke lantai atas sekarang.
“Tapi, sebelum aku mulai …”
Jin Woo melihat jendela status kembali.
*Ding!*
Nama
Sung Jin Woo
Class
Monarch of Shadows
Level
81
Gelar
One Who… (1 more)


Health
24.406
Mana
5.019
Fatigure
0



Statistik:
Strength
186
Vitality
145
Agility
175
Intelligence
189
Sense
126


Poin yang tersedia: 0

Efek:
Physical Damage Reduction: 46%

Skill:
1. Skill Pasif
(Unknown)
Lv. Max
Unyielding Spirit
Lv. 1
Advanced Dagger Proficiency                        
Lv. 2
2. Skill Aktif
Sprint
Lv. Max
Bloodlust                          
Lv. 1
Stealth                               
Lv. 2
Vital Stab                          
Lv. Max
Dagger Throw
Lv. 2

3. Skill Class-specific
Active Skills
Shadow Extraction        
Lv. 1
Shadow Storage            
Lv. 1
Domain of the Monarch
Lv. 1

Equipment:
Red Knight’s Helmet
S-Rank
Demon Lord’s Earring
S-Rank
Demon Lord’s Necklace
A-Rank
Greater Knight’s Breastplate
B-Rank
Gauntlets of the Advanced Knights
B-Rank
Rings of the Advanced Wizard
B-Rank
Shoes of the Intermediate Assassin
C-Rank

Dan berkat poin-poin hadiah, stats Intelligence punya poin tertinggi.
“Statistik Intelligence sudah hampir mendekati dua ratus.”
Dan karenanya, jumlah maksimum Mana Jin Woo sudah melebihi 5.000. Mana itu sangat berguna bagi Jin Woo.
Itu seperti sebuah pemicu yang dapat meregenerasi Shadow Army tanpa batas.
‘Di masa depan, jika aku memikirkan jumlah Shadow Army yang semakin lebih banyak, sepertinya 5.000 Mana tak cukup untuk memanggil mereka.’
“Oke, mari kita mulai.”
‘Satu detik diam adalah pemborosan. ‘
Jin Woo menutup layar status. Dan saat ini, dia masih berada di lantai pertama Demon Castle. Jin Woo tak perlu melewati satu per satu lantai lagi hingga lantai 76. Jadi, Jin Woo langsung menuju portal lingkaran sihir.
[Terbuka dari lantai 1 ke lantai 76].
[Ke mana Anda mau pergi?]
Jin Woo berkata tanpa ragu.
“76.”
Cahaya bersinar. Penglihatan Jin Woo menjadi kabur. Dan mulai terlihat, kota-kota yang terbakar di depannya.
Dalam portal lingkaran sihir, Jin Woo merasakan panas di kulitnya karena suasana lantainya. Jin Woo memperbaiki posisinya dan mengeluarkan dua item.
Salah satunya adalah jubah hitam bernama “Robin of the Wind”, dan yang lainnya adalah cincin yang memiliki atribut sihir. Jin Woo kemudian memakai jubah dan cincin itu.
Setelah mengenakan jubah, dia merasa seperti seorang Hunter Class Mage sejati.
 ‘Aku telihat keren.‘
Sepertinya, jubah ini memang dibuat hanya untuk Jin Woo.
“Apakah ini akan menahan api di sini?”
Jin Woo perlahan-lahan keluar dari portal lingkaran sihir.
‘Memang.’
‘Item ini mahal.’
Tak seperti ketika dia datang sebelumnya, suhu luar saat ini tak mempengaruhinya sama sekali.
“Jubah yang sangat berguna.”
Dia tak tahu kenapa, menggerakkan tubuhnya menjadi hal yang lebih mudah daripada yang ia kira.
Sesuai dengan namanya, jubah ini sendiri seringan udara.
‘Yosh.’
‘Aku sudah siap.’
Dan juga, iblis yang mencium bau manusia mulai berlomba-lomba mendekati Jin Woo, apakah ini bukanlah akhir dari persiapannya.
Jika itu sama seperti sebelumnya, dia akan mampu mengatasi atau meningkatkan level dengan berkeliling setiap sudut lantai.
‘Tapi sekarang …’
Dia tak bisa membuang waktu di sini, karena perawatan ibunya masih terus berjalan. Alih-alih memanggil Dagger seperti biasa, Jin Woo memanggil malah memanggil Shadow Army.
Tentara bayangan yang andal muncul.
‘Di mana Tusk?’
Jin Woo mencari para Tusk. Semakin tinggi kelasnya, semakin dekat ia saat keluar. Tusk disummon dekat dengan Jin Woo.
Jin Woo mengeluarkan ‘Marble of Greed’ dari Inventory, dan meletakkannya di telapak tangan Tusk.
“Kamu yang memimpin hari ini.”
Mage tak akan terpengaruh dengan efek samping dari ‘Marble of Greed’, tapi itu malah akan sangat berguna, untuk seorang Mage.
‘…..’
Tusk menundukkan kepala, seolah-olah sedang mengucapkan terima kasih.
Boom,
Boom,
Boom.
Akhirnya, Demon raksasa mulai terlihat dengan mata telanjang.
“Haruskah kita memulainya?”
Jin Woo menginstruksikan para prajurit untuk berisap pertempuran dan kemudian memanggil ‘Baruka Tanto’s’ dan ‘Knight Killer’.
Iblis bergegas menyerang seperti sedang melihat serangga di depan mereka. Ada banyak di sini juga. Sebagai yang terakhir kalinya, Jin Woo berkata dengan ekspresi santai.
 “Maju!”
‘Tidak, seharusnya aku berteriak ‘Serang’.’
Tapi sebelum dia bisa mengucapkannya.
-Kuuuuuuuuuu…
Pilar api mengerikan yang muncul dari suatu tempat dan menyapu semua musuh.
“Apa?”
-Kuuuuuuu…
Ketika nyala api terus bergerak, Demon dan tanah melebur menjadi satu.
“Kieeeeee!”
“Gieeeeee!”
Tiba-tiba Demon menguap, dan suara mekanik yang familiar muncul.
[Anda naik level!]
[Anda naik level!]
 ‘Yosh…’
Jin Woo melihat ke belakang, dan menenangkan dirinya sendiri. Di sana, ada gigi geraham yang dua kali lebih besar dari saat ketika mereka berada di Dungeon, menonjol dengan asap abu-abu di mulutnya.
Gulp
Jin Woo menelan ludah.
“Apakah ini kekuatan ‘Marble of Greed’?”
‘Aku berada di jangkauannya, tapi aku malah membakar semua monster yang memiliki ketahanan api.’
‘Ha ha ha.’
Ketika Jin Woo memahami situasinya, dia tertawa.
“Bisakah aku menyelesaikan ini, lebih cepat dari yang aku bayangkan?”
Jin Woo sangat senang, ketika dia melihat mayat-mayat Demon yang menjadi bahan untuk nyalanya api.



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_099"