Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_181

gambar


SL 181

Seperti yang diharapkan.
Sepanjang malam, dokter yang bertugas memeriksa kondisi Yoo Myunghan terus menatap selembar kertas laporan. Dan dia terus mengusap kepalanya yang mulai memanas.
 “Tidak, bagaimana ini bisa terjadi?”
Melihat wajah yang bermasalah itu, Yoo Myunghan bertanya dengan hati-hati.
“Apakah hasilnya tak baik?”
Dokter dengan cepat mengayunkan tangannya.
“Oh, itu tak benar. Sama sekali tidak benar.”
Kemudian, dia melihat dengan cermat apa yang dilaporkan lagi.
“Ketua, apakah Anda minum obat hipertensi sebelum diuji?”
Tubuhnya tak mati dan tak juga hidup, hingga tadi malam. Saat dia membuka matanya, dia juga tak memakan obat apapun.
“Aku tidak memakannya.”
Yoo Myunghan menggelengkan kepalanya.
Saat Dokter melihat Ketua Yoo menjawab dengan wajah malu-malu, Dokter mengangguk mengerti.
“Tapi sekarang, tekanan darahmu cukup stabil. Tidak, ini lebih sehat dari biasanya.”
Mata ketua Yoo Myunghan membesar.
‘Apa yang dia bicarakan?’
‘Aku pikir, aku akan mati dalam tidur terakhirku itu. Tapi aku tiba-tiba terbangun, dan bahkan penyakit hipertensi kronisku juga hilang?’
Dokter terus membaca laporan yang ia pegang.
“Selain itu, semua yang ada di tubuhmu bekerja dengan sempurna. Sulit untuk percaya, itu adalah hasil tes untuk seseorang yang sudah berusia 50-an.”
‘Bagaimana ini bisa terjadi?’
Saat ketua Yoo Myunghan terkejut, dia tak lagi bisa memikirkan apapun. Dia bahkan mulai tak percaya dengan laporan yang dipegang oleh Dokter.
Baru beberapa minggu yang lalu.
Ketika ketua Yoo Myunghan pertama kali jatuh tertidur, dan dibawa ke rumah sakit. Tinta pada kertas yang mencatat itu, bahkan belum kering sepenuhnya.
Lalu, bagaimana seseorang bisa menjelaskan hasil tes yang baru ini?
Apakah ini hanya perubahan sementara waktu?
Ada banyak orang yang kembali sehat sehari, sebelum ia meninggal. Ketua Yoo Myunghan benar-benar tak mengerti, dengan apa yang terjadi pada tubuhnya.
“Ini adalah pertama kalinya dalam 30 tahunku, sebagai dokter. Ini… Ini hanya dapat digambarkan sebagai sebuah keajaiban.”
Pasien yang masuk ke dalam kondisi ‘Eternal Sleep’, menjadi lebih sehat daripada sebelum ia tertidur, ketika ia bangun.
Bukankah kata keajaiban sangat tepat, untuk mengungkapkan situasi ini?
Staf perawat yang tak bisa menyembunyikan kejutannya, tersenyum dan berkata.
 “Selamat, Ketua Yoo. Penyakit Anda benar-benar telah disembuhkan.”
Dia juga menambahkan jika Ketua Yoo mungkin bisa melakukan maraton mulai sekarang.
Tapi..
 ‘..…’
Sebelum pria yang seperti seorang selebritas itu senang, dia merenungkan sesuatu dan mendongak menatap langit-langit rumah sakit.
“Apa kamu memiliki kamera pengintai di sekitar ruanganku?”
“Apa? Tiba-tiba?”
“Ada sesuatu yang ingin aku periksa. Apa ada kamera pengintai di kamar atau di pintu masuk?”
“Tidak ada di kamar, tapi ada satu di sisi pintu masuk.”
‘Benarkah?’
Yoo Myunghan mengangguk senang.
‘Ini bukan kebetulan.’
Itu sudah melampaui tingkat yang sudah melewati sebuah kebetulan. Pasti ada beberapa intervensi oleh seseorang, dengan kemampuan yang tak terduga. Dan Ketua Yoo sudah memiliki tebakan, tentang siapa orang itu.
“Ini terlalu banyak … “
Dia adalah pria terkenal yang tak pernah hidup dengan memiliki hutang. Dan dia tak bermaksud untuk berutang di masa depan.
‘Tapi, bagaimana aku bisa membayar hutang untuk penyelamatku?’
‘Tidak.’
‘Setidaknya aku harus tahu, siapa yang menyelamatkan hidupku.’
Yoo Myunghan lalu bersikeras ingin memeriksanya sendiri.
“Tunjukkan padaku video dari kamera pengintai yang direkam tadi malam.”
* * *

Secara alami, tak ada yang ditampilkan pada rekaman kamera pengintai.
“Saat itu pintunya tak berfungsi dengan baik.”
Penjaga menunjuk ke layar dan menjelaskan situasi yang ia alami malam tadi.
Jendela terkunci.
Hanya ada satu pintu masuk ke dalam kamar. Dan para penjaga menjaga pintu kamar dengan ketat. Seekor semut pun tak akan lolos dari penjagaan itu. Karena, setiap orang adalah seorang ahli yang dipilih dari perusahaan keamanan, seharusnya tak ada kesalahan apapun.
 “Hmm…”
Yoo Myunghan yang bahkan tak bisa membayangkan, jika Jin Woo memiliki Skill Stealth terus memutar otaknya.
Sekretaris Kim lalu mendesak masuk ke ruang kamera pengawas.
“Ketua, aku datang untuk…”
“Ya, apa yang terjadi?”
“Itu adalah…”
Sekretaris Kim yang menatap mata orang-orang di sekitarnya tlebih dulu, mendekati telinga Yoo Myunghan dan berkata.
 “Ketika aku menghubungi asosiasi. Pada saat itu terjadi, Hunter Sung Jin Woo berada di Jepang. Kemungkinan dia baru pulang besok.”
“…..”
Ketua Yoo pikir tak ada orang lain yang bisa melakukan hal ini, kecuali untuk Jin Woo. Yoo Myunghan memang mendapatkan konfirmasi jika tebakannya salah.
‘Aku tahu. Tapi kenapa… ‘
‘Walau sudah memeriksa berbagai bukti, perasaan tak percaya apa ini?’
Ketua Yoo tak dapat menemukan jawabannya …
Tapi, Jika ketua Yoo Myunghan menyelaraskan pemikirannya dengan Jin Woo, ada satu hal yang ia ketahui.
 “Aku mengerti.”
Yoo Myunghan lalu berkata.
“Dokter bilang aku bahkan bisa menyelesaikan maraton sekarang. Kamu akan segera kembali bekerja besok, jadi bersiaplah,”
‘Jika itu adalah jawabannya, maka itu adalah jawabannya.’
Sekretaris Kim menelan senyum dan menjawab Yoo Myunghan, yang entah kenapa memiliki keberadaan yang berbeda dari biasanya.
“Ketua, apakah Anda tahu apa yang disebut media tentangmu?”
Pria yang tertidur hingga kemarin, saat ini baik-baik saja. Tapi apa masalahnya?
Yoo Myunghan tetap tak berubah.
“Mereka menyebutnya apa?”
“Itu keabadian, keabadian.”
“Abadi?”
Mulut Yoo Myunghan yang jarang terlihat tertawa, bergerak dengan cepat.
‘Keabadian.’
Tangan Midas, ‘Poker Face’. Banyak gelar yang sudah ia dapatkan. Tapi entah bagaimana, nama panggilan yang satu ini terdengar bagus.
“Ha ha ha.”
Ketua Yoo terus menggumamkan kata-kata Kim dan tersenyum ramah.
 “Abadi, abadi.”
Bukankah itu nama panggilan yang cocok, dengan mereka yang pernah mengalami kesulitan dan selamat?
Yoo Myunghan menyeringai dengan wajah yang menyenangkan dengan rasa terima kasih atas kesempatan kedua yang ia dapatkan.
 “Aku menyukainya.”
* * *

Ketika Korea dibanjiri berita tentang ketua Yoo Myunghan.
Kembali ke Jepang, Jin Woo akhirnya berhasil mengumpulkan semua mayat raksasa yang berjumlah 29.
‘Akhirnya…’
Jin Woo yang senang, membariskan Shadow Raksasa dari 1 hingga 29.
Proses pengumpulan ini mengingatkannya pada permainan tertentu. Tapi, imbalan dari upayanya itu begitu besar, sehingga dia tak menyesal membandingkannya dengan permainan itu.
Dua puluh sembilan Shadow Raksasa.
Jin Woo menatap dua puluh sembilan Shadow dengan uap hitam yang keluar dari tubuhnya, dan merasa bangga dengan itu.
‘Aku kehilangan satu, tapi… ‘
Jumlah raksasa yang keluar dari Gate, kecuali yang menjaga Gate, adalah tiga puluh. Dan yang satu itu melarikan diri ke laut dan Jin Woo tak bisa mengerjarnya.
Namun, sisa dari dua puluh sembilan raksasa itu tetap membuatnya senang. Dua puluh sembilan tentara raksasa berkumpul di satu tempat, jadi rasanya kota yang dipenuhi reruntuhan ini sangat sesak.
Tentu saja, Jin Woo melakukan ini, bukan untuk menghias kota yang kosong. Atau untuk berbangga hati setelah mengoleksi Shadow Raksasa.
Jin Woo lalu melihat sekeliling para raksasa dan bertanya.
“Siapa di antara kamu yang terkuat?”
Shadow Raksasa yang sama seperti Ygritte dari Legion Knight Elite, dan Tusk dari Legion High Orc. Legion Raksasa membutuhkan seseorang untuk memerintah mereka.
Ketika para prajurit raksasa saling memandang dan tak ada yang mau keluar, ‘Ber’ yang tak tertahankan maju ke depan dan memberi kekuatan pada suaranya.
-Kiiiiiaaaaaa
Raksasa-raksasa itu menggoyang-goyangkan pundak mereka dengan suara gemuruh yang sepertinya merobek atmosfer.
Move..
Teriakan ‘Ber’ membuat para Shadow raksasa saling memandang dan menunjukkan satu sama lain.
-Keeck!
Setelah Ber menguatkan teriakannya, seorang Shadow raksasa mengangkat tangannya.
Ber lalu berbalik dan menundukkan kepalanya, dan Jin Woo memberinya acungan jempol.
“Sudah selesai dilakukan dengan baik.”
Tapi kemudian,
Sesuatu yang tidak diharapkan oleh Jin Woo maupun Ber terjadi.
Shadow raksasa lain mengangkat tangan ke atas kepalanya, menatap rekannya yang juga mengangkat tangannya. Tapi dengan mata yang mengatakan, ‘aku lebih baik darinya’.
“No.6.”
Bukan karena Jin Woo tak memperhatikan. Tapi, semua karena dia sendiri tak tahu, siapa yang terkuat di antara mereka.
Dalam situasi yang tak terduga ini, Jin Woo tersenyum dan tertawa.
“No. 22, No. 6 maju.”
No 6 dengan tubuh yang sangat besar, dan No 22,maju.
Mata Jin Woo lalu menyipit.
‘Hmm… ‘
Seperti yang diklaim kedua Shadow, kekuatan sihir keduanya mirip, dan sulit untuk membedakannya. Walau pun dengan stastistik Sense Jin Woo yang luar biasa.
‘Jika semuanya berjalan seperti ini, hanya ada satu cara.’
Jin Woo lalu tertawa.
“Apa kalian siap?”
No. 6 dan 22 berdiri saling berhadapan. Dari mata mereka berdua, kesediaan untuk tak menyerah bahkan sedikitpun, keluar dengan kuat.
“Mulai!”
Dengan sinyal dari Jin Woo, kedua Shadow raksasa itu betarung.
Bang! Bang! Bang!
Thud..
Di akhir pertarungan, No. 6 menang telah melayangkan serangan menggunakan tangannya yang besar.
“Bagus. Mulai sekarang, No. 6 adalah kapten raksasa,”
Banyak Shadow Army yang menyaksikan pertandingan dengan tinju besar memukul dua tinju besar, bersorak.
‘Sekarang kapten raksasa telah ditunjuk.’
Dengan ini semua pekerjaan yang harus dilakukan oleh Jin Woo di Jepang sudah selesai. Jin Woo lalu melihat jendela statusnya.
‘Jendela stats.’
Kombinasi huruf dan angka muncul di hadapannya, bersamaan dengan bunyi mekanis yang akrab.
Nama
Sung Jin Woo
Class
Monarch of Shadows
Level
122
Gelar
Those who overcome adversity (2 more)

Health
65.230
Mana
115.160
Fatigure
0



Statistik:
Strength
292
Vitality
281
Agility
305
Intelligence
310
Sense
277


Poin yang tersedia: 0

Efek:
Physical Damage Reduction: 65%

Skill:
1. Skill Pasif
(Unknown)
Lv. Max
Unyielding Spirit
Lv. 1
Dagger Mastery
Lv. Max
2. Skill Aktif
Celerity
Lv. Max
Bloodlust
Lv. 2
Stealth                               
Lv. 2
Mutilate
Lv. Max
Impale (Diablo III)
Lv. Max
Ruler’s Hand
Lv. Max
3. Skill Class-specific
Active Skills
Shadow Extraction        
Lv. 2
Shadow Storage            
Lv. 2
Domain of the Monarch
Lv. 2
Shadow Exchange
Lv. 2

Equipment:
Sword of the Red Knight
S-Rank
Demon Lord’s Earring
S-Rank
Demon Lord’s Necklace
S-Rank
Demon Lord’s Ring
S-Rank
Investigator’s Sword
A-Rank
Investigator’s Glove
A-Rank

Setelah melakukan ekspedisi di Jepang, Statistik yang seperti monster terlihat di depan Jin Woo.
Semua stat mendekati angka tiga ratus. Bahkan, Intelligence sudah lebih dari tiga ratus.
Semua berkat hadiah Quest Harian yang tak pernah terlewatkan, Raid melawan raksasa, dan set armor yang ia beli dengan gold di Shop.
‘Set Equipment.’
Sementara ini, belum termasuk set equipment yang Jin Woo kenakan. Tapi Jin Woo belum mengetahui, seberapa kuat para Monarch dan Rulers yang disebutkan oleh Pasukan Langitt dan Monarch of Giant.
‘Ketika aku bertemu mereka, aku membutuhkan equipment yang bisa melindungi diriku.’
‘Jika kekuatan Monarch yang tersegel, sama buruknya dengan Monarch yang aku lihat dalam ingatanku. Mungkin ini akan berbahaya.’
‘Mereka benar-benar memiliki kekuatan yang mengerikan.’
Jin Woo mengingat kembali ingatan yang diberikan oleh patung malaikat bersayap enam yang ia temui di Double Dungeon. Untuk bisa melawan mereka, dia harus menjadi lebih kuat lagi mulai dari sekarang.
Tatapan Jin Woo lalu beralih ke level yang ia miliki saat ini.
[Level: 122]
‘Hanya dengan seorang Monarch, aku berhasil naik level sebanyak 8 kali.’
‘Aku bahkan tak membayangkan, apa aku bisa bangkit melawan mereka atau tidak.’
Ba dum ba dum ba dum.
Jantung Jin Woo berdegup kencang.
Perasaan takut ini.
Jin Woo merasa takut, tapi juga merasakan suka cita dibalik perasaan itu.
“Aku akan baik baik saja.”
‘Kekuatan dari pertumbuhan, akan menjadi landasan untuk mempertahankan semua yang ingin aku jaga.’
Jantungnya menggila lagi.
Ba dum ba dum ba dum!
Suara dua detak jantung yang seperti berlari, memekakkan telinga Jin Woo hingga tuli. Tapi, ada satu alasan untuk tak berada dalam suasana hati yang buruk.
‘Baiklah.’
Mendeteksi pendekatan seseorang, Jin Woo menyerap semua Shadow Army ke dalam bayangannya.
Tata Tata!
Sedikit lebih jauh darinya, helikopter Asosiasi Hunter Jepang yang datang untuk menjemputnya, sedang melakukan pendaratan.
‘Untuk saat ini, ayo kita pulang dulu.’
Jin Woo dengan senang hati mendekati helikopter dan masuk ke dalamnya.



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_181"