SL_184

SL 184
Biro Hunter telah merilis daftar guild yang diundang ke
Konferensi Guild Internasional.
[Guild Sicario, Alon Dias (Meksiko)]
[Guild Ahjin, Sung Jin Woo (Korea)]
[Guild Irtevia, Fabio Garcío (Italia)]
[…]
Konferensi Guild Internasional.
Ini adalah acara yang hebat untuk membahas tren dan prospek
sistem Hunter, dengan mengundang Guild yang mewakili masing-masing negara.
Dan, ‘Guild Ahjin’ terpilih sebagai perwakilan Korea.
Partisipasi Guild Ahjin ini telah menciptakan topik besar
baik di dalam maupun luar negeri. Guild Ahjin adalah salah satu dari Guild yang
dimiliki seorang Hunter S-Rank Korea yang saat ini selalu dielu-elukan namanya,
Sung Jin Woo.
Jika Biro Hunter sudah mengeluarkan daftarnya, maka sebuah
Guild yang namanya tertulis bisa dipastikan bukanlah Guild biasa. Dan mereka
juga memiliki kelas yang sama dengan Guild-Guild terkemuka di dunia.
Ini juga berate, jika Negara yang dikenal dengan kekuatannya
yang besar, sudah megakui Guild dan anggotanya itu.
Walau partisipasinya menciptakan topik besar di banyak
tempat.
Namun secara alami, tak ada suara ketidak-puasan tentang
itu.
Apakah orang perlu membahas kemampuan Guild itu?
Jin Woo sudah menunjukkan kekuatannya di Korea dan Jepang. Dan
di dua negara itu, dia bisa mencegah krisis, sebelum benar-benar menjadi parah.
Hanya dengan itu, tak ada orang yang akan meragukan lagi
kemampuan Jin Woo, yang juga Guildmaster dari Guild Ahjin.
Tidak.
Sebaliknya, ada banyak orang yang tak bisa menyembunyikan
kegembiraan mereka. Karena mengetahui, jika para Hunter paling kuat yang
tersebar di seluruh dunia, berkumpul di satu tempat bersama saja, sudah membuat
mereka gemetar karena senang.
Beberapa media terkemuka di dunia, telah berfokus pada
Konferensi Guild Internasional. Yang mana itu merupakan suatu keharusan,
setelah mereka kehilangan bahasan penting, setelah Dungeon Break di Jepang
dibersihkan.
Tentu saja, Korea tidak terkecuali.
Ketika minat pada Konferensi Guild Internasional semakin
memanas, stasiun TV negara itu meminta Asosiasi memberi perwakilan, untuk
melakukan wawancara bersama mereka.
Dan Choi Jongin menanggapi permintaan itu, bukan Jin Woo.
Wawancara disiarkan langsung di seluruh negeri pada jam 8
malam, waktu siaran prime-time stasiun TV.
“Halo. Aku Choi Jongin, Guildmaster dari Guild Hunters.”
Senyum Choi Jongin yang muncul di wajahnya yang tampan,
mengguncang hati para wanita. Di banyak social media, para wanita setuju dalam
gagasan jika Guild Hunters seharusnya diundang oleh Biro Hunter.
“Terima kasih, Tuan
Choi.”
Seorang host perempuan dengan kepala menunduk, lalu
menanyakan pertanyaan yang telah disiapkannya.
“Akhir-akhir ini, berita tentang Guild Ahjin sangatlah
menarik perhatain. Apa pendapatmu tentang itu, Tuan Choi?”
Choi Jongin berkata tanpa khawatir.
“Aku pikir, pilihan
Biro Hunter itu sangatlah tepat. Ini bukan tentang tepat atau tidaknya, hanya
saja memang inilah yang harus mereka lakukan.”
“Ya, aku rasa begitu. Tapi, apa tak berlebihan untuk
mengundang Guild itu?”
“Tapi kita sedang membicarakan Hunter Sung Jin Woo.”
Ketika Cho Jongin tersenyum dan menjawab, host yang
menghadapnya tertawa terbahak-bahak. Tepat sebelum tawanya berhenti, Choi
Jongin melanjutkan perkataannya dengan terampil.
“Jika kamu mempermasalahkan jumlah anggota Guildnya. Aku
yakin, jika Hunter Sung Jin Woo sudah memiliki ratusan anggota Guild-nya
sendiri.”
“Apa kamu sedang membicarakan tentang summon dari Hunter
Sung Jin Woo?”
“Ya, mungkin dibandingkan dengan Guild lain, tak hanya Korea
tapi juga dari Negara lain di dunia ini. kekuatan Guild Ahjin tidaklah di belakang
mereka.”
“Apa karena Hunter Sung Jin Woo?”
“Ya. Karena dia.”
Chit chat chit chat
chit chat
Meskipun penonton menjadi heboh karena jawaban Choi Jongin
dalam beberapa hal, Choi Jongin tetap tenang. Dia sudah melihat sendiri
kekuatan Hunter Sung Jin Woo.
Walaupun demikian, ketika dia mengingat kembali penampilan
Jin Woo yang membantai monster semut S-Rank. Bagian belakang kepalanya berkedut
dan tubuhnya menjadi kedinginan.
‘Siapa yang mengira,
jika dia Hunter E-Rank sebelumnya?’
Wawancara menjadi panas, ketika Choi Jongin dengan tegas
mengakui perbedaan kemampuannya dengan Guildmaster dari Guild Ahjin.
Sang host yang tersenyum karena puas dengan apa yang sudah
ia lakukan, dengan hati-hati mencoba membaca pikiran Choi Jongin dan lalu bertanya.
“Namun dari perspektif Guild Hunters, yang telah mewakili
Korea setiap tahunnya dalam acara itu. apa itu tak malasah?”
“Aku memang frustrasi dengan kegagalan perjalananku ke
Amerika. Tapi, aku sedang menunggu pembaruan pasporku selesai. Jadi, aku pasrah.”
Ketika Choi Jongin menggelengkan kepalanya, senyum keluar
dari para penonton.
“Walau begitu, aku tetap bangga.”
Wajah Choi Jongin yang terus tersenyum sepanjang waktu, tiba-tiba
menjadi serius. Sedangkan untuk para penonton, tawa mereka berangsur-angsur
menjadi lebih kecil, dan mata host juga menjadi lebih intens menatap Choi
Jongin.
‘Mulai sekarang, ini
adalah poin utamanya.’
Melihat ekspresi Choi Jongin, semua orang merasakan itu. Dan
secara alami, semua mata langsung beralih ke mulut Choi Jongin.
Choi Jongin yang cukup terbiasa dengan wawancara karena
sering tampil di TV, terdiam untuk sementara waktu. Dan akhirnya, dia membuka
mulutnya lagi setelah beberapa saat.
“Pikirkan ini. Di saat kamu menemukan mantra yang tak mampu
kamu beli. kamu malah menemukan seorang Hunter yang bisa kamu tinggalkan tanpa
ragu-ragu. Lalu, apa yang akan kamu lakukan saat itu terjadi?”
Ada makna yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata dalam
ucapannya. Dan ketika makna dari kata-katanya tak bisa dimengerti, host dan
para penonton menyerah untuk memikirkannya dan melihat ke arah Choi Jongin.
Choi Jongin lalu berkata pelan dari tempat duduknya.
“Sebenarnya, aku, anggota Guildku, dan banyak anggota Guild
lainnya, dapat kembali hidup-hidup adalah karena bantuan Hunter Sung.”
Setelah mengucapkan itu, Choi Jongin melihat ke arah para
penonton. Dia tak sengaja melakukan itu, tapi itu terjadi dan suasana menjadi
sedikit serius.
Untuk meringankan suasana, Choi Jongin tersenyum dan
mengakhiri wawancaranya dengan,
“Aku benar-benar bangga dengan kenyataan, jika Hunter Sung
dipilih untuk mewakili Korea.”
Kemudian, para penonton bertepuk tangan dengan keras.
* * *
Setelah wawancara
berjalan dengan sukses, ponsel Choi Jongin berdering.
Beep.. Beep..
‘Hmmmm?’
Dia mengangkat ponselnya dan ada sejumlah panggilan yang
berasal dari Staf Guild-nya.
“Ya. Ini Choi Jongin.”
-Bos. Gate muncul di Suseo-dong pagi ini, kita sudah melakukan
pemesanan untuk itu. Ini Gate A-Rank, tapi kekuatan sihir yang diukur darinya tak
terlalu tinggi.
“Itu bagus.”
Choi Jongin yang tersenyum mendengar kabar baik itu, mengangkat
kepalanya dan bertanya.
“Kali ini, Guild Ahjin juga tak mengajukan pemesanan. Ya, Guild
Ahjin menjadi pendiam, beberapa hari ini.”
Sudah empat hari sejak Hunter Sung Jin Woo kembali dari
Jepang. Ada 4 Gate Rank-A yang muncul di kawasan metropolitan.
Satu per hari.
Meskipun jumlah Gate kelas atas yang muncul meningkat dengan
tajam, Guild Ahjin tak melakukan gerakan apapun.
Tentu saja berkat itu, Guild besar lainnya di wilayah metropolitan
menjadi ceria.
Hantu penghancur Dungeon, hantu Masquerade, yang selalu
berlari setelah mendengar kemunculan Gate, saat ini tidak bergerak.
Tapi,
Perilaku aneh Guild Ahjin dan Jin Woo, membuat Choi Jongin
merasa gelisah.
“Aku tak tahu bagaimana Baek Yoonho atau Lim Taegyu
menyikapinya, tapi aku berbeda dengan mereka.”
‘Apa yang berbeda dari
monyet yang hanya senang melihat apel yang jatuh dari pohon dengan manusia?’
‘Monyet senang karena
mendapatkan apel, sedangkan manusia yang pintar akan berpikir tentang
gravitasi.’
Choi Jongin berpikir jika levelnya tidaklah rendah untuk
bisa berbahagia dengan keberuntungan yang tiba-tiba terjadi.
Staf yang tahu jika Choi Jongin tertawa melanjutkan.
-Namun karena tak ada persaingan dengan Guild Ahjin, pendapatan
Guild meningkat sebanyak 40 persen.Bos!
“Monyet ini.”
-Ya?
“Tidak.”
Choi Jongin yang dengan cepat mengelak, lalu berkata.
“Apakah kamu mendapatkan sesuatu dari Asosiasi?”
-Mereka mengatakan jika Guild Ahjin ingin beristirahat untuk
sementara waktu.
“Hmm …”
-Menurutmu bagaimana, Bos? Apa mereka diam, karena ingin
mempersiapkan diri untuk Konferensi Guild Internasional?
Choi Jongin menggelengkan kepalanya.
‘Aku tak percaya,
mereka diam hanya karena itu.’
‘Orang macam apa
Hunter Sung Jin Woo itu?’
Choi Jongin lalu berkata.
“Sebelum pemeriksaan ulang, Hunter Sung Jin Woo membersihkan
tiga atau empat Gate dalam sehari. Dia lalu pergi ke Jepang sendirian dan
menyelesaikan Gate S-Rank.
Lalu, aku penasaran. Apa Guild yang begitu kuat seperti itu
akan diam begitu saja, karena kelelahan? Bukankah dia akan selalu ada di tempat
di mana monster muncul?”
-Kamu sepertinya sedang bersenang-senang Bos. Bukan hal yang
biasa bagimu untuk menjadi sangat penasaran kepada Guild lain.
“Benarkah? Oh ya. Bukankah hari ini Guild Ahjin ada
wawancara, dan juga membuka pendaftaran anggotanya?”
-Ya. Hunter Sung tak menghadiri wawancara. Yoo Jin Ho, wakilnya
harus melakukan semuanya sendirian?
“…..”
Hening..
Choi Jongin yang diam, berkata dengan tenang.
“Bagaimana kamu bisa tahu itu?”
* * *
-Aku akan mati, hyung-nim.
Begitu Jin Woo menjawab teleponnya, Jin Ho berkata jika dia
akan mati. Jin Woo yang mendengarnya hanya tertawa.
‘Apa mungkin terlalu
berlebihan baginya, untuk mengurus semua orang itu sendirian?’
‘Meskipun suhunya
dingin, bukankah ada ratusan orang yang melamar di sana?’
Walau terkadang manja, Jin Ho memainkan peran sebagai wakil Guildmaster
dengan hebat, tak seperti Jin Woo.
‘Apa dia sudah menolak
asal usulnya?’
Jin Ho memang terlihat kekanak-kanakan. Tapi Jin Ho memiliki
darah ketua Yoo Myunghan yang merupakan seorang yang terlahir untuk menjadi
pengusaha.
Dan karena itu juga, Jin Woo bisa dengan tenang meninggalkan
semua pekerjaan Guild ke Jin Ho, dan bergerak bebas.
“Apa sudah selesai?”
-Belum, hyung-nim. Bagaimana denganmu?
“Aku?”
Jin Woo lalu melihat ke belakang.
Shadow Army yang menunggu memberi isyarat, jika mereka sudah
siap. Senyum kemudian muncul di wajah Jin Woo.
“Aku juga sama. Aku pikir,
aku akan terlambat hari ini. Jadi, pulanglah duluan.”
-Oke, hyung-nim.
Setelah salam ramah dari Jin Ho, percakapan kedua pria itu
berakhir.
Kemudian, seorang karyawan dari Asosiasi Hunter Jepang berlari
mendekat dan membawa semua barang Jin Woo, termasuk ponselnya juga.
Setelah memberikan semua baranganya, Jin Woo perlahan
meregangkan leher dan bahunya.
“Perasaan ini. Momen saat hendak memulai Raid yang selalu
membuatku merasa nyaman.”
Staf yang terlalu penasaran dengan perilaku Jin Woo lalu
bertanya.
“Jika Anda memberi tahu masyarakat, jika Anda akan
membersihkan Gate tingkat tinggi yang muncul di daerah yang terkena dampak. Bukankah
reputasi Anda akan semakin tinggi, mengapa Anda merahasiakannya?”
Jin Woo tersenyum ketika dia melanjutkan peregangan lehernya
lalu menjawab. Jawaban Jin Woo sederhana.
“Aku lebih suka diam.”
Kerendahan hati adalah salah satu kebajikan terbaik di
Jepang. Staf yang menerima jawaban ini mengerti, dan dengan semangat ia
berkata.
“Jika Anda membutuhkan sesuatu lagi, jangan ragu untuk memberitahuku!
Aku akan melakukan yang terbaik untuk membantumu.”
‘ Sepertinya, ada
kesalah-pahaman di sini. Tapi, aku rasa itu tak masalah.’
Jin Woo yang tersenyum canggung, menepuk pundak staf dan
mendekati Gate. Tentara Jepang yang berada di sekitar Gate memberi hormat,
setelah melihat Jin Woo. Gate yang akan Jin Woo bersihkan kali ini adalah Gate A-Rank.
Selama ini, Jin Woo melakukan perjalanan antara Korea dan
Jepang setiap hari. Dan dia memonopoli Gate yang tak bisa di bersihkan, oleh negara
yang sedang berusaha pulih dari bencana Dungeon Break.
‘Terima kasih karena
Satelit Jepang yang bisa mendeteksi sihir, juga kepada Skill Shadow Exchange
yang memungkinkan ini semua bisa dilakukan.’
Jin Woo berdiri di depan Gate dan mendongak.
‘Ini besar.’
Itu adalah Gate A-Rank raksasa yang tak berwarna.
‘Aku tak perlu menghabiskan
banyak uang untuk memesan Gate di sini. Dan pemerintah Jepang juga sudah
menjanjikan pembebasan pajak total untukku.’
Tetap saja,
Ini adalah keuntungan yang sangat besar, untuk bisa
mendapatkan semua Gate yang muncul di negara besar seperti Jepang, di mana
fungsi Guild hilang. Karena bencana yang mereka alami sebelumnya.
‘Devil King’s Dagger,’
Whoosh..
“Huck.”
Seorang prajurit muda tanpa sadar berteriak, ketika dia melihat
Dagger tiba-tiba muncul di tangan Jin Woo. Kemudian, dia meminta maaf kepada
Jin Woo dengan malu.
Jin Woo yang tersenyum padanya, lalu berjalan menuju Gate.
‘Masih ada tiga hari,
sebelum Konferensi Guild dimulai.’
Jin Woo yang bersumpah untuk tak menyia-nyiakan waktunya,
melemparkan dirinya ke dalam Gate. Kemudian terdengar suara yang akrab baginya.
*Ding!*
[Anda memasuki
Dungeon]
* * *
“Apakah ini akan baik-baik saja?”
Woo Jincheol bertanya dengan hati-hati.
Presiden asosiasi Go Gunhee yang menerima laporan, berkata,
“Apa maksudmu?”
“Hunter Sung Jin Woo… Dia sering muncul di Jepang baru-baru
ini.”
Asosiasi Hunter menggunakan fungsi pelacakan pada ‘Hunter
Phone’, untuk mencari para Hunter.
Woo Jincheol sudah memberikan informasi palsu kepada mereka,
yang menanyakan keberadaan Hunter Sung Jin Woo, sesuai dengan arahan Presiden
Go Gunhee. Tapi dia masih tetap khawatir.
“Jika Hunter Sung
memutuskan untuk tetap bersama Jepang …”
Korea harus merelakan Hunter Sung Jin Woo pergi dengan
lapang dada. Dan itu yang dikhawatiran Woo Jincheol.
Tapi, Go Gunhee yang lebih menghargai Jin Woo daripada orang
lain, tak menunjukkan minat sedikitpun dalam masalah ini.
Ini membuat Woo Jincheol menjadi lebih frustrasi.
Wajah Woo Jincheol terlihat sangat kesal, dan tiba-tiba Go
Gunhee membuka mulutnya dengan senyum dan berkata.
“Jangan khawatir.”
“Apakah Anda tahu sesuatu?”
“Sebelum dia pergi ke Jepang untuk membunuh Raksasa, dia
datang kepadaku.”
Tentu saja, Karena orang pertama yang mengabarkan jika Hunter
Sung Jin Woo akan membunuh para raksasa adalah Presiden Asosiasi Hunter Korea
itu sendiri.
Go Gunhee lalu mengingat kembali, apa yang terjadi hari itu.
“Aku mengerti perasaanmu. Mendapatkan seorang Hunter S-Rank
seperti dia sangatlah terlalu sulit. Tapi, dia bukan Hunter yang akan berpaling,
hanya karena uang besar.”
Woo Jincheol mengangguk.
Jin Woo hanya ingin hak atas mayat monster, saat dia pergi
membantu Jepang. Syarat ini bisa dibilang terlalu rendah, untuk sebuah misi
menyelamatkan suatu negara.
“Tapi, apa Jepang yang negaranya sedang terpuruk, akan
melakukan negoisasi seperti itu?”
‘Itu tak mungkin.’
‘Jepang pasti akan
memprioritaskan pembangunan negaranya lebih dulu, sebelum hal yang lainnya.’
“Hunter Sung saat itu mengatakan, jika dia…”
Go Gunhee tertawa, ketika dia mengingat itu. Dan Woo Jincheol
yang tak bisa menahan rasa penasarannya, bertanya.
“Apa yang dia katakan ?”
Go Gunhee menjawab.
“Aku ingin mengambil banyak keuntungan dari Jepang yang
sedang runtuh.”
“Cough.”
Suara erangan keluar dari mulut Woo Jincheol.
Pertama kali Go Gunhee mendengar itu dari Jin Woo, responsnya
tak jauh berbeda dari Woo Jincheol.
“Kesalahan di Pulau
Jeju dan serangan para raksasa, telah mengurangi sebagian besar kekuatan Guild
Hunter Jepang. Dan Jin Woo mengatakan, jika dia akan mengambil posisi kosong
yang ditinggalkan oleh para Guild itu.”
“Hah? “
Woo Jincheol tak bisa menutup mulutnya.
‘Apa Hunter Sung sudah
percaya diri, bahkan sebelum ia membunuh para raksasa? Apakah itu bahkan bisa
disebut percaya diri, atau apa itu perhitungan yang sangat baik?’
Bagaimanapun juga, Jin Woo saat ini sudah mencapai
tujuannya. Walau bagi pihak Jepang, itu adalah pertolongan yang akan mereka
terima dengan kedua tangan terbuka lebar.
“Jadi bagaimana mungkin aku tak mengizinkannya pergi?”
Di Seoul yang relatif sempit, Guild-guild besar menjadikan daerah
tempat kantor Guild mereka berada ,sebagai wilayahnya sendiri. Dan terkadang, ada
konflik yang terjadi karena tempat berburu.
Dan salah satu kualitas Hunter adalah, kemampuan untuk
memilih tempat berburu.
Termasuk kemampuannya untuk berurusan dengan mangsa apa pun,
Sung Jin Woo memang seorang yang terlahir sebagai Hunter.
Go Gunhee sekali lagi mengagumi kata-kata yang keluar dari
mulut Jin Woo.
“Dia teman yang baik.”
“Aku setuju.”
Woo Jincheol memiliki pemikiran yang sama dengan Go Gunhee. Meskipun
kemampuan untuk berpindah antara Korea dan Jepang secara instan tanpa naik
pesawat tak ada duanya. Dia juga terkesan, dengan kemampuan Jin Woo untuk
membuat tujuan yang tak mungkin, menjadi nyata.
Akhirnya, wawancara terakhir Choi Jongin muncul di TV.
[Aku sangat bangga
dengan fakta jika dia telah dipilih sebagai Hunter yang mewakili Korea]
Go Gunhee bersandar di sofa dan tertawa, lalu memberi
tanggapan kepada Choi Jongin yang berada di layar TV.
“Aku juga sama
denganmu.”
Post a Comment for "SL_184"
comment guys. haha