Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_205

gambar


SL 205

-Tuan, tolong … Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.
‘Ber’ tiba-tiba memanggil.
‘Ada apa dengan prajurit terkuat yang memimpin Shadow Semut dan bertarung di terjauh ini?’
“Ada apa?”
Jin Woo menjawab pertanyaan ‘Ber’.
Kemudian ‘Ber’ dengan hati-hati meminta izin darinya.
-Bolehkah aku memakan mayatnya?
‘Ber’ mengatakan jika lawannya adalah Bos yang saat ini keluar dari Dungeon, karena Dungeon Break. Dan dia lah yang membunuh Boss itu sendiri.
Bahkan, walau memiliki peringkat yang sama, Greed tak bisa memberontak pada ‘Ber’. Dan bahkan, dia tak bisa menatap lurus pada matanya.
Jin Woo memikirkan alasan, mengapa ‘Ber’ menginginkan ini untuk sementara waktu. Dan akhirnya, Jin Woo mencapai sebuah pemikiran terntentu.
‘Tentu saja itu bukan…’
‘Semakin banyak dia membunuh dan memangsa, semakin kuat pula dia.’
‘Ini dia!’
Perikiraannya benar.
‘Edifies.’
Artinya, pertumbuhan ke level selanjutnya. Setelah bergabung dengan Shadow Army, ‘Ber’ yang selalu berada di garis depan dan bertarung dengan lebih banyak musuh, daripada prajurit lainnya. Akhirnya membuka pintu untuk peningkatannya.
Dan jika dia membandingkannya dengan seberapa kuat Ygritte atau Iron, setelah melalui peningkatan.
‘Itu berarti ...’
“Ini kabar yang sangat baik.”
‘Ber’ adalah seorang prajurit Class General yang sudah mengalahkan Hunter S-Rank, bahkan sebelum ia menjadi Shadow Army.
Dan dia salah satu dari dua Shadow Army yang memiliki Class tertinggi.
“Jadi sekarang, aku bisa mendapatkan kekuatan baru darinya, huh?”
Jin Woo sangat penasaran dengan apa yang akan terjadi, jika statistik ‘Ber’ setelah mengalami peningkatan.
Jin Woo lalu berkata kepada ‘Ber’, yang sedang menunggu jawaban.
“Tentu.”
-Terima kasih, Tuan. Aku akan mengirim para semut kembali ke tempat Tuan sekarang.
“Tidak.”
Jin Woo tertawa.
Tentu saja, ‘Ber’ yang berjarak beberapa puluh kilometer jauhnya dari Jin Woo tak bisa melihat wajahnya.
 “Shadow Army.”
Jin Woo memanggil 1.200 Shadow Army miliknya.
Ygritte yang memimpin para Knight, Tusk yang memimpin High Orc, para Naga, ‘Six’ yang memimpin para raksasa, beruang es yang dipimpin oleh ‘Tank’, dan kemudian ‘Greed’ yang mengambil alih kepemimpinan semua prajurit yang tersisa.
Mereka semua mendengar perkataan Jin Woo.
Semuanya memusatkan semua perhatian mereka pada panggilan Jin Woo. Dan merasa sedikit bersemangat sekaligus tegang.
Merasakan perasaan nyaman, karena mendapatkan banyak perhatian, Jin Woo memberi perintah.
 “Safe House.”
-……..!
“Kembalilah!”
Saat perintah keluar, seluruh Shadow Army mulai bergerak.
Tentara dalam bentuk Shadow dengan cepat berkumpul dari masing-masing sisi, menuju ke arah Jin Woo.
-Tuan… Mengapa kamu menarik semua prajurit?
Jin Woo tertawa dan berkata kepada ‘Ber’ yang terkejut sekaligus bingung.
“Mulai sekarang, kita berdua yang akan bermain.”
Ini adalah pilihan terbaik, untuk mempercepat peningkatan level ‘Ber’.
Sama seperti biasa, Jin Woo bertarung dengan ‘Ber’ untuk memaksimalkan kecepatan peningkatannya.
Ada banyak Dungeon Break di daerah ini. Jadi, jika kamu bergerak bersama, kemungkinan menaikkan level ‘Ber’ sangatlah mungkin bisa dipercepat.
Walau areanya sangat luas dan menjadi kurang efisien, jika dilakukan hanya dengan berdua. Tapi, Jin Woo masih mementingkan peningkatan ‘Ber’.
-Tuan …
‘Ber’ tak berbicara dengan suara kegembiraan.
‘Orang ini.’
Ketika dia disuruh menjaga ibunya dan Jin Ah, agar Jin Woo bisa tenang. Dia pasti telah menonton banyak acara TV sepanjang waktu, dari balik bayangan.
Ketika proses kembalinya Shadow Army hampir selesai, Jin Woo bertanya.
“Tidakkah menurutmu ini akan mudah?”
Tentu saja, Jin Woo tak mendapatkan jawaban dari ‘Ber’. Peningkatan level itu tak mudah, tapi ‘Ber’ tetap perlu melakukan itu.
Satu-satunya alasan semua prajurit mendapatkan promosi adalah karena mereka sudah mencapai batas.
 Tahta ta ta..
Shadow Army lain muncul di sisi Jin Woo menunggu untuk bergabung dalam perburuan solo, dengan keduanya.
Wajah ‘Ber’ menjadi cerah dan mengganti ekspresi gugup yang mengalir di wajahnya.
‘Baik.’
Ygritte berlutut dengan sopan seperti biasanya.
Sebelumnya, Jin Woo dibebani dengan lebih banyak formalitas daripada yang ia butuhkan. Tapi, dia merasa menyenangkan melihat ini, setelah tak melihatnya dalam waktu yang lama.
Promosi Ygritte.
Itu juga yang Jin Woo harapkan sebelumnya.
“Mari kita mulai.”
Jin Woo memanggil ‘Devil King’s Dagger’ dan tersenyum. Perburuan dimulai dengan sangat gila. Bunga-bunga merah juga bermekaran, dari mayat-mayat monster.
-Kieeek!
-Kieeek!
Masih ada 40 Dungeon Break yang tersisa. Dan butuh satu menit dan satu detik, untuk membersihkan tiga di antaranya.
* * *

 Kantor Guild Ahjin.
Di kantor yang sekarang menjadi lebih nyaman daripada di rumahnya sendiri. Yu Jin Ho merasa, jika satu menit sama dengan satu jam karena sesuatu.
Tatapan Jin Ho lalu mengarah ke jam yang tertempel di dinding.
4:10 sore.
Sudah lebih dari dua jam sejak dia tiba di kantor.
Gulp..
‘Apa suara detak jantungku itu terlalu besar, hingga didengar olehnya ?’
Jin Ho terus memandang ‘dia’ yang mengunjungi kantor, tanpa menghubungi lebih dulu.
‘Dia’ yang memakai kacamata hitam, lalu tersenyum pada Jin Ho. Jin Ho membuat senyum terpaksa dan memutar kepalanya dengan tajam.
Keringat dingin mengalir di dahinya. Jin Ho lalu meraih ponselnya, dan mencoba menelepon Hyung-nim nya lagi. Tapi itu sia-sia.
Beep… Beep… Beep…
Hyung-nim nya yang sudah menghilang untuk dua hari, tak mengangkat panggilannya lagi hari ini.
“…..”
“…..”
Jin Ho meletakkan ponselnya dan menunjukkan wajah tegas. Hal yang sama berlaku untuk karyawan.
Karyawan superior yang memilih untuk bergabung dengan Guild, lebih kewalahan oleh atmosfer yang canggung dan hening seolah akan ada badai ini.
‘Tapi..’
‘Itu bukan kesalahan mereka.’
‘Tidak.’
Siapa pun yang berada dalam situasi yang sama, pasti akan memiliki reaksi yang sama seperti mereka. Jika lelaki yang duduk di salah satu sudut kantor, itu adalah salah satu Hunter terkuat di dunia, dan salah satu Hunter paling kotor di dunia.
Yang bahkan pernah dipukuli oleh Bos tempatnya bekerja, hingga mengirimkannya ke rumah sakit.
‘Siapa yang bisa tertawa di depan orang yang seperti itu?’
Thomas Andre.
Dia Hunter pria terbaik di dunia. Dan saat ini, dia datang ke Guild Ahjin langsung untuk bertemu Jin Woo.
Jin Ho, wakil dan staf Guild Ahjin yang menyapa para tamu yang datang tanpa kontak, benar-benar serasa ingin mati saat ini.
‘Aku harus memanggil hyung-nim sekali lagi,’ pikirnya.
Tit..
Pintu otomatis kantor terbuka.
Kepala staf termasuk Jin Ho dengan reflek berbalik pada saat yang bersamaan. Dan setelahnya, mata mereka semakin melebar.
Jin Ho yang bergegas mendekat kepada orang yang baru, sangat bersemangat, dia juga membuat keluhan tak bersuara kepadanya.
“Hyung-nim!”
* * *

‘Bukankah dia dikabarkan masih berbaring … ‘
Jin Woo memandang Thomas, dan tersenyum padanya. Jin Woo heran, mengapa pria ini ada di tempat yang jauh ini?
Tapi Jin Ho menyambut Jin Woo lebih dari Thomas.
“hyung-nim! Kenapa kamu tak menghubungiku beberapa hari ini?”
“Aku sibuk.”
“Lalu ada apa dengan pakaianmu … “
Jin Ho tiba-tiba berhenti.
Pakaian Jin Woo menunjukkan tanda-tanda pertempuran yang tak bisa terhitung. Itu sama, seperti saat Jin Woo melakukan perburuan raksasa di Jepang.
‘Jadi ini alasan, mengapa kamu begitu sibuk. Hingga tak dapat aku hubungi selama dua hari … ‘
‘Berapa banyak Bos yang telah kehilangan nyawanya, karena Dagger Hyung-nim?’
‘Yah, aku pikir akan gila, jika memikirkannya.’
Kemudian ..
Thomas yang perlahan-lahan berdiri, sudah berada di jarak yang cukup dekat. Langkah Thomas sangat lebar, yang membuatnya tak perlu berjalan beberapa kali. Dan dia segera mempersempit jaraknya.
Thomas berdiri di depan Jin Woo.
‘Ugh …’
‘Mereka tak akan mulai bertarung di sini, kan?’
Staf lain yang belum akrab dengan hubungan kedua orang itu, mengertakkan gigi mereka. ketika mereka menyaksikan keduanya saling berhadapan.
Detak jantung mereka begitu jelas, dan membuat Jin Woo sakit telinga.
“Tuan Sung.”
Thomas mengulurkan tangannya. Jin Woo tertawa dan meraih tangan Thomas. Mereka berbagi sambutan singkat.
Tapi..
Senyum segera menghilang dari wajah Thomas.
‘Bagaimana..’
‘Bagaimana ini bisa terjadi?’
Thomas merasa jika Jin Woo berbeda dari sebelumnya. Dia bertemu Jin Woo yang sama, tapi pada bersamaan, dia juga berbeda dari Jin Woo yang ia temui sebelumnya.
‘Apa ini?’
Tentu saja ketika Thomas pertama kali bertemu dengannya kembali, atau ketika dia melihatnya di pesta. Jin Woo tak menganakan pakaian yang berantakan saat itu.
Tapi yang Thomas rasakan saat ini tak ada hubungannya dengan itu.
‘Lebih Kuat.’
Thomas sudah merasa jika Jin Woo kuat, tapi sekarang Thomas merasa jika Jin Woo menjadi lebih kuat lagi.
Lalu..
 “Ada apa ?”
“Tak ada.”
Setidaknya dalam benaknya. Kepekaan tajam Thomas merasakan perubahan level dari kekuatan dari Jin Woo, tapi dia tak tahu cara untuk menafsirkan secara tepat apa artinya ini.
Jadi sementara Thomas bingung, jabat tangan itu berakhir.
Jin Woo lalu bertanya.
 “Apa yang kamu lakukan di Korea?”
“Ah..”
Kemudian Thomas tersenyum lagi.
“Bukankah kamu sudah berjanji? Ketika semua masalah sudah selesai, kita akan makan bersama.”
Thomas menjawab Jin Woo.
 “Dan…”
Tatapan Jin Woo berbalik ke jam di dinding.
Sekarang sekitar jam 4:30 sore.
Sudah terlambat untuk makan siang dan terlalu dini untuk makan malam.
“Aku punya banyak waktu yang tersisa pada malam hari… untuk sementara waktu …”
Jin Woo meminta izin kepada Thomas, dan dengan cepat mendekati Jin Ho.
 “Aku tahu jika Thomas tak memiliki pekerjaan tertentu. Jadi aku akan memutuskan untuk memprioritaskan waktu untuknya nanti. Jadi, bisakah kamu mencari tahu Gate terbesar di Seoul sekarang?”
Atas permintaan Jin Woo, Jin Ho membuka matanya.
 “Apa aku itu berdasarkan ukurannya saja, hyung-nim?”
“Tidak masalah entah itu Gate tingkat tinggi atau rendah, aku tak peduli.”
“Ya, hyung-nim.”
Jin Ho lalu segera menemukan informasi yang diinginkan Jin Woo.
 “Ada satu Gates A-Rank tingkat tinggi, hyung-nim.”
“Ya?”
“Tapi Guild Hunters sudah membeli Gate itu.”
Namun tak seperti prediksi Jin Ho, Jin Woo sama sekali tak kecewa.
 “Bagus/”
Jin Woo tak tertarik pada siapa yang memiliki izin untuk membersihkannya. Sebaliknya, karena ada seseorang yang ia kenal di Guild Hunters, senyum muncul di wajah Jin Woo. karena dia pikir, semuanya akan mudah diatasi.
Jin Woo yang akan meninggalkan kantor dengan langkah kaki ringan, kembali dan menyapa Thomas.
“Aku harus pergi ke suatu tempat untuk sementara waktu. Mari kita bicarakan lagi ini nanti malam.”
“ ..… “
Meninggalkan Thomas yang diam, Jin Woo lalu menghilang seperti angin.
Thomas mencemooh dirinya sendiri, daripada menatap pintu yang Jin Woo lewati.
“Ha ha ha. Ini benar-benar … “
‘Apa yang dapat aku lakukan, jika seperti ini?’
‘Walau pahit bagiku yang sudah datang dari tempat yang jauh. Tapi aku memang salah, karena tak membuat janji dengannya lebih dulu.’
‘Aku tak mengantisipasi, jika Hunter Sung Jin Woo ternyata lebih sibuk daripada aku sendiri.’
“Lalu … tolong hubungi aku nanti ke sini.”
Thomas meninggalkan kontak hotelnya pada Jin Ho.
“Hah.”
Jin Ho menatap kursi Thomas yang kosong dan mendesah lega.
“Ugh. Apa kamu masih di sana? “
Renat Neermann yang telah ada jauh sebelum Thomas datang, sayangnya tak bisa menggunakan bahasa Korea sama sekali.
Namun jelas baginya, jika Wakil Guildmaster Ahjin ini telah melupakan dirinya sendiri.
“Aku telah memenuhi janjiku … “
Di Jerman, Renat Neermann sudah menyadari jika dia bisa menjadi sangat tertekan, seakan diperlakukan sebagai seorang VVIP. Tapi yang dilakukan Thomas di sini, membuatnya tersadar.
Baik Mosnter dan Hunter memiliki satu kehidupan.
“..… “
Renat Neermann berdiri dengan tegas dan menulis kontaknya sedikit demi sedikit, di samping catatan yang ditinggalkan Thomas.
* * *

 Ketika Jin Woo muncul, anggota Guild Hunters yang sedang sibuk, bersiap terfokus kepadanya.
Du dududu
Hanya Cha Haein yang telah dihubungi Jin Woo sebelumnya, bisa mempertahankan ketenangan.
“Apa yang ingin kamu pinjam tiba-tiba?”
“Aku ingin meminjam Dungeonmu, jika memungkinkan.”
Wajah yang tak ia temui untuk waktu yang lama itu baik. Dan Jin Woo tersenyum karena itu.
Sementara tak kontak untuk sementara di antara mereka, tak terbayang jika kata-kata meminjam Dungeon akan muncul tepat sebelum Raid dilakukan.
Cha Haein yang sedikit marah, mengalihkan pandangannya ke senyum Jin Woo, dengan penuh sukacita.
Sementara Cha Haein ragu-ragu untuk menjawab, Choi Jongin yang sedang menunggu Jin Woo berlari keluar.
“Hunter Sung!”
Tak ada Guildmaster yang tak akan menerima proposal untuk membunuh Bosdan tak menyentuh sisanya.
Bahkan jika tak seperti itu, Jin Woo akan selalu disambut dengan kedua tangan oleh Choi Jongin yang mengerti. Jika timnya tak akan terluka oleh Gate peringkat tinggi, karena keberadaannya.
Tentu saja, anggota Raid lain juga senang dengan ini.
Jin Woo lalu pergi mendekati Gate.
Kemudian seseorang menarik lengan bajunya dari belakang dan saat ia berbalik, Jin Woo bisa melihat Cha Haein di sana.
“Apa yang akan kamu lakukan di sana?”
“Aku punya beberapa hal untuk diuji. Itu untuk summon-ku.”
‘Summon Hunter Sung Jin Woo.’
Cha Haein kembali mengingat, dua raksasa, ‘Ygritte’ dan ‘Ber’ yang ia temui di gym asosiasi.
Mereka terlalu kuat untuk menjadi Summon. Mereka adalah monster yang bahkan bisa mengancam nyawa Hunter S_Rank.
Perubahan apa yang ingin Hunter Sung Jin Woo coba kepada mereka?
Cha Haein yang penasaran bertanya dengan suara rendah.
“Jadi… bisakah aku masuk denganmu? “
Dalam pertanyaan egois ini, Jin Woo menggelengkan kepalanya.
“Itu akan berbahaya. Tapi aku akan membuat semuanya berjalan dengan lancar, jadi tenanglah.”
Mata Jin Woo yang mengatakan untuk tenang, sangat serius.
Cha Haein mengangguk dan berhenti dengan tenang. Jin Woo masuk ke Gates dengan tatapan yang tak bahagia terlihat di belakangnya.
[Anda memasuki Dungeon]
Pesan datang mengambang seperti biasa.
Jin Woo lalu memanggil ‘Ber’ dari bayangannya.
 “Bangkitlah.”



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_205"