Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

SL_207

gambar


SL 207

‘Apakah masih kemungkinan untukku selamat?’
Presiden Kim yang tahu jika Woo Jincheol serius, segera memberi jawabannya tanpa berpaling.
“Yah, tentu saja, para Hunter harus melakukan pekerjaan mereka. Pikiranku terlalu pendek. Aku membuat pernyataan yang salah.”
Woo Jincheol bangun dan pergi, saat dia melihat Presiden Kim gugup dan menganggukkan kepalanya berkali-kali.
Tapi..
Bahkan setelah Woo Jincheol pergi, Presiden dan Perdana Menteri tak mampu bangun dari posisi mereka untuk sementara waktu.
“..…”
“..…”
Mereka menyadari betapa mengerikannya seorang Hunter.
* * *

“Apa terjadi sesuatu di sana?”
Di dalam mobil yang berangkat, petugas yang duduk di kursi bertanya.
“Apa aku terlihat seperti itu?”
“Ya, Presiden.”
Karyawan lain terus menatap staf yang bertanya. Woo Jincheol yang menyaksikan staf senior, mengawasi juniornya hanya tersenyum.
“Untuk pertama kalinya, aku ingin melakukan apa yang harus aku lakukan sebagai Presiden Asosiasi.”
Woo Jincheol berbicara di kursi belakang mobil.
 ‘Terima kasih Tuhan.’
‘Aku sudah terbiasa untuk ditakuti, karena mataku yang liar dan fisik besarku.’
‘Jika itu adalah bagian dari pekerjaan Asosiasi, aku akan menerimanya.’
‘Ketika aku memutuskan untuk duduk di sini atas nama Presiden Asosiasi, takdirku sudah ditentukan.’
“Ke mana kita akan pergi sekarang Presiden?”
“Sebuah Guild.”
Dia merasa seperti seorang yang putus asa jika pulang, dan berlari dari semua ini. Karena pekerjaannya sendiri masih tertumpuk seperti Gunung.
‘Aku hanya harus pergi dan menyelesaikannya saja.’
Seperti kalian ketahui, Woo Jincheol adalah jantung Asosiasi, dia orang yang sibuk. Staf lalu menginjak gas mobil dan membawa mereka menuju tujuan berikutnya.
Entah berapa banyak waktu telah berlalu.
Woo Jincheol yang terus memandang keluar dari jendela, merasa heran saat menyadari sesuatu. Dia melihat mobil hanya berjajar diam, dan memenuhi seluruh badan jalan.
‘Tak peduli seramai apapun jalanan kota Seoul, apa laju mobil akan terhenti seperti ini?’
 ‘Apa ada Gate yang muncul di tengah jalan lagi?’
Woo Jincheol yang cemas, menatap ke sekeliling lingkungannya. Namun, suasana di jalanan itu tak bisa di simpulkan begitu saja.
‘Apa semua pengemudi mobil berhenti dan berjalan keluar untuk menatap langit?’
Tidak, itu tak hanya para pengemudi mobil. Bahkan para pejalan kaki dan orang di seluruh sisi jalan berhenti untuk melihat ke arah langit.
Bahkan staf yang ada di kursi depan mencoba untuk memandang langit.
 ‘Ada apa ini?’
Woo Jincheol bingung.
“Hei, apa yang terjadi?”
“Ya, Presiden Asosiasi.”
Petugas tersentak dan kemduian menunjuk ke atas kaca depan.
 “Yah, itu…”
Wajah Woo Jincheol menjadi kaku.
‘Ini tak nyata bukan?’
Tidak, jika itu bohong, maka tak ada alasan untuk semua orang untuk melihat langit dengan ekspresi yang sama.
Tapi Woo Jincheol yang tidak mau percaya dengan apa yang ia lihat, bergegas keluar, sama seperti yang pengemudi lain lakukan. Dan benar, matanya tak berbohong.
Woo Jincheol yang menatap langit, menunjukkan ekspresi yang tak bisa diungkapkan.
“Bagaimana… Bagaimana ini bisa terjadi?”
* * *

 Jin Woo sangat puas dengan hasil uji coba-nya. Keputusan Jin Woo benar-benar tepat. Dan hasilnya ‘Ber’ menjadi lebih kuat lagi, saat ini. Dan itu jauh lebih baik daripada yang ia harapkan.
Sayangnya, Ygritte tak mengalami itu. Tapi, peningkatan Ber adalah hasil yang cukup baik bagi Jin Woo. Dan mungkin semua anggota Raid Hunters saat ini sedang membuka mulut mereka lebar-lebar di dalam Dungeon.
Jin Woo tertawa, ketika dia membayangkan Cha Haein melebarkan matanya.
Dia sebenarnya ingin berbicara lebih banyak bersamanya. Tapi sayangnya, ada hal yang harus ia prioritaskan saat ini.
Jin Woo khawatir oleh Thomas Andre dan Renat Neermann. Dia lalu menghubungi Thomas pertama. Niat Renat Neermann sudah bisa ditebak oleh Jin Woo.
Panggilan langsung tersambung.
-Tuan Sung!
Thomas juga terdengar senang setelah menerima panggilan Jin Woo.
-Aku ingin memberi hadiah fantastis untuk Tuan Sung.
“Sekarang?”
-Tidak, jika kamu tertarik, aku akan membicarakannya lebih dulu denganmu.
Jin Woo mengatakan kepada Thomas jika dia sedang sedikit sibuk. Dan karenanya, suara penerima terdiam sejenak.
Setelah beberapa saat.
Thomas berbicara dengan suara yang tampaknya menahan sesuatu.
-Aku senang jika Tuan Sung mengharapkannya. Jadi di mana kita akan bertemu? Aku ingin untuk menyerahkan hadiah ini segera mungkin.
“Aku akan datang ke semua tempat yang kamu pilih.”
-Tuan Sung, apa kamu akan datang ke mari? Yah, jika seperti itu, ini benar-benar membantuku. Karena akan berbahaya, jika aku membawanya ke mana-mana begitu saja.
“Bahaya?”
Jin Woo yang bingung sejenak, mengatakan jika dia akan pergi ke sana segera. Dan kemudian dia mengakhiri panggilannya.
‘ Itu bukan bom, kan?’
Tentu saja tak mungkin.
Untuk seorang Hunter Rank Nasional, akan menjadi jauh lebih efektif untuk menangani hal itu sendiri daripada menggunakan sebuah bom.
Tapi, ‘Ber’ membuyarkan pikiran Jin Woo, yang sedang memikirkan hadiah apa yang akan diberikan oleh Thomas.
“Tuan, aku mohon.”
“Ya?”
“Apa aku bisa melawan orang asing sekali lagi?”
“ ….. “
Jin Woo yang berpikir untuk sementara, menggelengkan kepala. Seolah-olah dia sedang berusaha untuk melepaskan itu dari pikirannya.
‘Apa yang aku khawatirkan.’
Jin Woo penasaran dengan pertumbuhan Ber. Tapi dia tak bisa membuatnya bertarung dengan Thomas. Jin Woo tak ingin Thomas terluka, atau Ber dikalahkan dan menghilang.
Bila mereka berdua berhadapan, ini pasti tak akan berakhir, hanya dengan sedikit luka.
‘Tapi…’
 Dalam diri Ber, Jin Woo merasakan keinginan yang kuat untuk menguji dirinya sendiri. Dan ini akan terlalu berbahaya untuk Thomas.
“Ber.
“Apa yang ingin Anda katakan kepadaku. Tuan?”
“Akan ada waktu dimana kau bisa menguji kekuatanmu. Jangan terlalu tergesa-gesa.
“Aku akan mengingatnya.”
“Dan kamu terlalu banyak menonton drama. Apa kamu melihatnya setiap hari atau bagaimana?”
“Aku hanya mengikuti perintah Tuan.”
“Jawab, ya atau tidak.”
“Ya.”
“Bagus.”
Setelah mengatakan apa yang harus ia katakan pada Ber, Jin Woo yang senang menuju tempat pertemuannya dengan Thomas.
* * *

 “Oh, Tuan Sung! Aku tak tahu, berapa lama aku sudah menunggu untuk saat-saat seperti ini.”
Thomas Andre menyambut Jin Woo yang datang menemuinya.
Hadiah yang asli bukanlah suka citanya. Tapi, sukacita yang ia rasakan setara dengan hadiah itu.
Ketika dia mendengar, jika Jin Woo menginginkan sebuah Dagger. Thomas telah menunggu, agar senjata terbaik yang dimiliki Guild bisa diserahkan kepada tangan Jin Woo. Dan hal ini juga yang membawanya mengunjungi negeri di timur jauh.
Apa yang terjadi, jika seorang Hunter kuat memiliki senjata yang kuat?
Sesuai dengan yang kalian bayangkan. Itu akan menjadi sangat sempurna.
Ketika Thomas menjetikkan jarinya, pengawal keluar dengan sebuah kotak yang ditutupi dengan kain.
Jin Woo yang itu tak terlalu mengharapkan hadiahnya, menatap kotak tertutup itu dengan cara yang tak terbayangkan. Dan matanya secara bertahap berubah menjadi tajam, saat penjaga berjalan semakin dekat dengannya.
‘Apa?’
Woo Woong, Woo Woong.
Sesuatu yang ada di dalam kotak beresonansi dengan energi sihir Jin Woo.
Thomas yang menyadari perubahan ekspresi Jin Woo, menggenggam tinjunya dalam-dalam.
‘Aku memilih hadiah yang tepat!’
‘Senjata ini sudah memilih Hunter Sung Jin Woo sebagai tuannya.’
Dan itu Thomas simpulkan, saat dia merasa jiks Jin Woo dan senjata yang ada di dalam kotak seakan sudah mengenal satu sama lain.
Kotak lalu diletakkan di atas meja, yang ada di antara Thomas dan Jin Woo.
“Ini adalah hadiah, karena Tuan Sung sudah mengampuniku dan Guild Scavengers-ku.”
Thomas menyambar tepi kain yang menutupi kotak, dan dengan hati-hati membukanya.
Gulp..
Kain terbuka dan bagian dalam kotak mulai terlihat. Itu adalah kotak transparan yang membuat orang bisa melihat bagian dalamnya.
Dan di dalam kotak, ada dua Dagger.
‘Tidak, aku tak salah jika aku menyebutnya Dagger kan?’
Jin Woo sedikit bingung.
Dagger ini lebih pendek daripada pedang panjang dan lebih panjang dari Dagger normal. Tapi bukan hanya panjangnya saja yang terasa aneh.
Tampilannya yang putih seputih salju, juga terasa mistis.
Dagger terbuat dari bahan non-logam, yang Jin Woo tak ketahui. Dagger ini terbuat dari bahan monster, sama seperti Dagger yang pertama kali Jin Woo dapatkan. Dan Jin Woo sadar jika Dagger depannya ini terbuat dari gigi monster.
Dan ada satu monster yang dapat memancarkan energi semacam ini yang ia kenal.
“Karmish…”
Dengan nama Monster yang tak sengaja muncul, Thomas menepuk tangannya dengan gembira.
“Hanya dengan melihatnya saja, kamu bisa menebak bahannya.”
Tebakan Jin Woo tepat. Tapi ada pertanyaan yang muncul setelah itu.
“Bukankah tubuh Karmish dijaga oleh Biro Hunter?”
“Sesuai dengan kehendak pemerintah Amerika Serikat yang ingin menjaga tubuhnya, kami memutuskan untuk menyerah pada tubuhnya. Tapi aku mampu untuk mendapatkan lebih banyak daripada uang, berkat itu.”
Thomas tertawa memikirkan Raid yang berdarah itu.
“Dan aku mendapatkan salah satu giginya sebagai souvenir.
Masalahnya, bagaimana dan siapa yang bisa membuat senjata dari salah satu bagian tubuh mayat Monster kuat seperti itu.
Walau ada satu.
Tapi, pengrajin itu sudah meninggal, dan tak bisa lagi membuat karya lain dari tubuh Naga Karmish,”
Tambah Thomas.
“Pada waktu itu, panjang giginya agak pendek, untuk dijadikan pedang panjang. Jadi kami memutuskan untuk menjadikannya sebuah Dagger.”
Wajah Thomas dengan jelas, mengungkapkan situasi saat itu.
Perlahan-lahan mengganti topik, Thomas mendorong Dagger yang ada di dalam kotak ke sisi Jin Woo.
“Ini akan menjadi milikmu sekarang.”
‘Senjata yang terbaik pasti akan bertemu dengan pengguna terbaik. ‘
Menenangkan hatinya yang bergetar,Thomas mengintip reaksi Jin Woo.
Jin Woo lalu menarik Dagger keluar.
Whoosh..
Dagger ditarik keluar dengan mudah, seolah-olah itu adalah bulu.
*Ding !*
Setelah itu, suara mesin yang akrab muncul di kepala Jin Woo. Dan segera, statistik rinci milik Dagger datang ke hadapan Jin Woo.
‘Apa?’
Jin Woo tak percaya dengan apa yang dilihat oleh matanya.
Bagaimana tidak. Statistik Dagger ini tak masuk akal. Bahkan walau dibandingkan dengan Devil King’s Dagger, yang Jin Woo sudah gunakan sebagai senjata utama.
 [Devil King’s Dagger
Rarity: S
Type: Dagger
ATK +220
Dagger diperoleh dari Monarch of Devil, Baran
Jika Anda menggunakan dua Devil King’s Dagger, efek yang ditetapkan akan diterapkan.
Mengatur efek ‘Two-in-One’: kekuatan Statistik ditambahkan ke setiap Dagger meningkatkan Damage.
Jika Anda menambahkan lebih dari 300 Strength, kekuatan serangan Anda akan lebih dari 500]
Jin Woo pikir jika efek set ini saja sudah cukup untuk untuknya. Tapi sekarang, setelah melihat statistik Dagger di tangannya. Dia seakan melihat dunia baru yang sangat berbeda.
‘ Apa maksudnya ini?’



< Prev  I  Index  I  Next >

Post a Comment for "SL_207"