Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

UG_017

gambar

Unlucky Game

UG_017


17. Harmony

 

“Untuk menguasai haromony, kau membutuhkan mana vessel yang sangat besar.”

Dia masih tak mengerti, apa hubungannya mana vessel, harmony, physical attack, magic attack, atau pun hal lain. Selain hal itu sangat rumit, dia juga masih dalam tahap awal dari bermain game ini. Tapi anehnya, saat ia logout dan memeriksa apa itu harmony, tidak ada jawaban apapun di forum.

‘Jadi, ini adalah sebuah skill rahasia!’

Dia segera memahami, skill penghancur yang kemarin ia lihat, adalah skill dengan daya serang yang sangat kuat. Tapi, sama seperti game lain, skill yang sangat kuat itu pasti membutuhkan banyak sumber daya.

Oleh sebab itu, dia berkesimpulan, jika mana vessel miliknya haruslah sangat besar, agar bisa menggunakan skill seperti itu.

Nama

Azvein

Race

Human

Level

1

Class

Newbie

Fame

0

Title

Unlucky Player

 

Health Point

46

Mana Point

2 (100)

Attack

2

Defense

0

Stamina

0

Vitality

1

 

Strength

-7

Agility

-1

Endurance

4

Intelligence

-2

Wisdom

-9

Luck

0 (-999)

Indomitable

34

Flexibility

42

Ability Point: 0

 

Saat melihat stats window-nya, dia benar-benar bahagia. Karena sebentar lagi, dia akan bisa menghapus kenangan buruknya tentang stats negatif. Semua itu tentu saja berkat exp potion yang ia manfaatkan sebaik mungkin hingga tetes terakhir.

Dan hal yang membuatnya benar-benar bahagia adalah stats Attack, Defense, Stamina, dan Vitality yang telah muncul.

Dia memperkirakan, munculnya stats itu adalah karena sudah ada beberapa stats-nya yang keluar dari negative stats.

Sungguh, ini benar-benar membuatnya bahagia.

Apalagi, manfaat dari elixir of mana yang kemarin ia minum, yang memberinya 100 point mana. Tapi, menurut sang guru, elixir tidak akan bisa digunakan secara langsung. Namun, cairan itu akan bisa digunakan seiring dengan penyerapannya pada tubuh.

Oleh sebab itu, sang guru menyuruhnya untuk terus latihan fisik dan pengendalian mana, agar elixir itu terserap lebih cepat.

‘Tapi, apakah keuntunganku ini bisa terus berlanjut, andai semua stats-ku tidak negatif lagi?’

Ya, dia masih khawatir tentang dampak lain dari Kutukan Dewa Michael. Apakah kutukan atau keuntungan tersembunyinya yang harus 10 kali naik level akan terhitung 1 kali naik level, akan terus berfungsi, andai semua stats-nya tak lagi negatif?

Praakkk!!!

[Selama HP Anda tersisa 1 poin, Anda akan mendapatkan Immune terhadap segala jenis serangan senjata, kutukan, dan sihir.]

Dia segera tersadar dari lamunannya, karena punggungnya telah dicambuk keras oleh sang guru.

“Urrgghh!!”

“Fokus.”

Kembali, dia membuang daun dan kerikil yang telah hancur dalam genggamannya, dan meletakkan daun baru yang ada di depannya. Lalu, dia memfokuskan kedua bend aitu untuk terbang setara di kedua telapak tangannya, agar bisa berputar beriringan.

Ya, dia sekarang tengah belajar tentang harmony.

‘Ini membosankan.’

Awalnya, dia merasa kesulitan untuk menyeimbangkan kedua benda ini, karena memiliki berat yang berbeda. Namun, seiring dia berusaha, dia bisa mengendalikan kedua hal tersebut. Bahkan dia merasa berbangga diri, ketika menguasai itu hanya dalam beberapa saat saja.

“Tambah dengan air,” ujar sang guru, sambil membawa semangkuk air.

“Apa?!”

“Jangan sampai kerikil dan daun itu basah.”

“Bagaimana caraku untuk memasukkan air itu ke dalam harmony ini?” protesnya binggung.

Praakkk!!!

[Selama HP Anda tersisa 1 poin, Anda akan mendapatkan Immune terhadap segala jenis serangan senjata, kutukan, dan sihir.]

“Urrgghh!!”

“Kau punya dua tangan.”

‘Sialan kau, pak tua!’

***

 

Dia benar-benar kelelahan hari ini, karena otaknya dipaksa untuk fokus terus menerus. Meskipun ia mendapatkan keuntungan, karena mana, intelligence, dan endurance naik lima poin. Tapi tetap saja, pelatihan mental seperti ini benar-benar membuatnya lebih menderita daripada pelatihan fisik.

“Hah… hah… hah…”

Dia terbaring dengan mata tertutup dan nafas terengah-engah, menikmati hari senja yang akan segera berakhir.

Sseessshhh….

“…!”

Matanya langsung terbuka, saat dahinya terkena air dingin dari handuk.

“Hehe.”

Ada senyuman manis di sana. Senyuman yang selalu ia rindukan setiap saat.

“Evaline!”

Ya, priest cantik ini telah siuman kemarin. Dan dia dilarang Albert untuk pergi ke gereja, sebelum sembuh seutuhnya. Oleh sebab itu, priest manis ini membantu Albert di pub.

“Kamu terlihat capek… paman Albert terus memaksamu melewati batas, ya?” gerutunya sedih, sambil terus membersihkan wajahnya dari debu.

“Tidak apa-apa. Semua ini juga demi kebaikanku,” jawabnya malu, sambil menggaruk-garuk pipinya dengan jari telunjuk.

Keduanya pun saling tersenyum dan hanya saling menatap satu sama lain dalam keheningan. Seolah, mereka tengah berbicara dalam bahasa batin dengan tatapan yang intens itu.

“Eh… kalungmu mana?”

Dia pun segera mengalihkan pembicaraan, agar dia tetap bisa mengendalikan perasaannya yang tengah berdegup cepat.

“Ah… sedang diperbaiki paman Albert.”

“Oh…”

“Katanya, sihir di dalamnya sudah aku gunakan semuanya. Jadi, itu perlu diisi ulang.”

Sebenarnya, ia ingin menanyakan kejadian yang akan memberikannya petunjuk mengenai top ranker pertama di dalam game ini. Namun, dia merasa tak tega, saat teringat bagaimana sekaratnya gadis manis di depannya ini.

‘Mungkin, dia tak ingin mengingat kejadian itu.’

Saat dia termenung, gadis itu kembali menghapus noda debu yang ada di wajahnya. Dan dia hanya bisa menikmati kecantikan itu dalam balutan langit senja.

“Ekhm!”

Segera, bulu kuduknya langsung berdiri tegap, saat ada tekanan membunuh yang sangat kuat, yang diarahkan padanya.

“Paman!”

“Ekhm… makan malam sudah siap,” elaknya agar tak dapat omelan dari malakat kecil ini.

“Baik!”

Evaline pun langsung berdiri, dan mendekati sang paman, yang berdiri di depan pintu. Namun, dia segera berbalik dan memanggil pemuda yang masih terpatung di sana.

“Azvein, ayo!”

Tentu saja, pemuda itu tak langsung menjawab dan melihat ke arah tatapan tajam itu berasal. Kali ini, seolah ancaman itu berkata, ‘apa kau mau mati sekarang?’.

‘Itu bukan salahku…’

***

 

Seperti yang dipraktekkan gurunya, ia akhirnya mulai bisa menguasai harmony 3 elemen. Air, daun, dan kerikil di tangannya bisa berputar dengan konstan dan selaras. Bahkan, dia sudah bisa menggunakan satu tangannya untuk fokus pada ketiga benda itu, dan tangan lainnya berusaha untuk membuat harmony dua elemen.

Namun, kenyataanya, itu sangatlah sulit.

Saat dia mencobanya, harmony di tangan kirinya hancur, dan harmony 3 elemen di tangan kanannya langsung meledak. Seolah, aliran mana di dalam keseimbangan itu telah hancur.

Tentu saja efeknya tak terhenti di situ. Ia pun harus merasakan tubuhnya merasakan sakit di setiap sendinya, karena bentrokan energi dari berbagai atribut. Sungguh, seolah tubuhnya tersayat-sayat dari dalam.

[Selama HP Anda tersisa 1 poin, Anda akan mendapatkan Immune terhadap segala jenis serangan senjata, kutukan, dan sihir.]

‘Ini sangat menyakitkan.’

Kembali, dia berbaring dalam lamunannya, saat memikirkan kenapa dia tak bisa membuat dua pasang harmoni di kedua tangannya. Apakah itu mustahil? Tapi, saat dia bertanya pada sang guru, membuat dua pasang harmony atau dual harmony tidaklah mustahil. Namun, kebanyakan dual harmony itu hanya dikuasai oleh seorang master.

‘Aku terlalu serakah.’

Dia pun akhirnya menyadari batasannya. Mungkin, sekarang bukanlah saatnya untuk membuat dual harmony.

“Bangun.”

Azvein segera bangkit, dan melihat jika gurunya melemparkan elixir of mana lagi. Mungkin sang guru sadar, jika penyerapan elixir sebelumnya telah lewat dari 50%.

“Fokuskan pada penggunaan bermacam-macam 3 elemen. Mulailah kombinasi-kombinasi lain, dan jangan memaksa untuk membuat dual harmony.”

“Ya!”

Lelaki tua itu pun berdiri menatap bintang di langit, dan merenung sebentar.

“Apa kamu tidak ingin menggunakan harmony 4 elemen?”

“Hah?!”

Tanpa memperdulikan muridnya, sang guru pun mulai melangkah pergi, meninggalkan sang murid yang masih termenung dengan pesan dari sang guru.

“Jika dual harmony hanya bisa dikuasai seorang master… lalu, siapa yang bisa menggunakan harmony 4 elemen?”

***

 

“Yes! Aku berhasil!”

Azvein bergembira, karena dia telah berhasil menguasai harmony 3 elemen. Terlebih lagi, ia bisa mengkombinasikan harmony dari kayu, tanah, air, api, udara, dan besi, secara acak.

Tapi, kombinasi harmony yang sudah bisa ia kuasai adalah kayu, tanah, dan air.

‘Sekarang, adalah waktu yang tepat untuk naik ke tahap berikutnya!’

Dia sekarang sangat bersemangat, saat ingin mencoba harmony itu sebagai suatu serangan. Namun saat ia mencobanya, dengan mengingat-ingat bagaimana sang guru melakukannya terakhir kali… hasilnya adalah yang terburuk.

[Selama HP Anda tersisa 1 poin, Anda akan mendapatkan Immune terhadap segala jenis serangan senjata, kutukan, dan sihir.]

‘Sialan!!’

Untuk ribuan kalinya, ia melihat peringatan itu dan merasa jengkel.

Bagaimana bisa harmony 3 elemen miliknya meledak, sesaat setelah ia mencoba untuk menembakkan serangan itu pada target. Akibatnya, tangan kanannya terasa terkelupas dan tersayat-sayat.

 “Pengendalianmu masih sangat rendah.”

“…?”

“Sekarang, coba kendalikan satu elemen saja, dan tembakkan ke target.”

Menuruti nasehat sang guru, dia pun mencobanya. Mulai dari elemen tanah, dia pun bisa dengan mudah untuk menembakkan pada target. Namun, saat mencoba elemen api dan udara, ia mengalami kegagalan.

‘Apa pengendalianku pada elemen api dan udara sangatlah kurang?’

Setelah menyadari kelemahannya, ia pun mulai berlatih menembak di tangan kanan, dan menjaga harmony 3 elemen di tangan kiri. Ia terus mencoba itu, hingga ia tak sadar, jika waktu yang dijanjikan gurunya tiba.

“Kau harus pulang dan membawa 100 kelinci.”

Ding!!

[Quest: Collect 100 Rabbit

Anda mendapatkan tugas dari Albert untuk mendapatkan 100 kelinci. Silahkan berburu di sekitar benteng, untuk mendapatkan daging kelinci.

Hadiah:

-Tidak dihukum Albert]

‘Sialan… tidak ada hadiah…’

***

 

Nama

Azvein

Race

Human

Level

1

Class

Newbie

Fame

0

Title

Unlucky Player

 

Health Point

57

Mana Point

72 (138)

Attack

8

Defense

9

Stamina

7

Vitality

5

 

Strength

2

Agility

4

Endurance

7

Intelligence

3

Wisdom

0

Luck

0 (-999)

Indomitable

40

Flexibility

48

Ability Point: 0

 

“Baiklah! Sekarang kita bisa mulai!”

Akhirnya, dia telah lepas dari negatif stats-nya, setelah dua minggu terperangkap dengan Latihan harmony yang tak memiliki kemajuan signifikan. Bahkan, dia sampai sekarang masih belum bisa menembakkan harmony pada target.

‘Para kelinci akan aku jadikan pelampiasanku!’

Dia sangat marah, karena kegagalan berturut-turutnya dalam menguasai harmony shooter itu (skill yang ia namai sendiri).

Dengan semangat membara, ia pun segera melangkah pada lapangan kosong dan luas yang berada di luar benteng Edinburg. Itu adalah tempat para pemula untuk berburu, setelah menyelesaikan basic tutorial.

‘Jadi… game ini semakin terkenal!’

Di sana, dia melihat banyak pemula yang sedang berburu kelinci, entah dengan berkelompok atau pun sendiri.

Lalu, dia segera mengeluarkan pedang yang diberikan oleh Albert, dan mulai berburu kelinci, yang hanya berlevel 1-2 dengan skill beginner swordsmanship miliknya.

Namun, ada masalah.

“Kenapa kelinci yang aku bunuh tidak masuk hitungan quest?”

[Kelinci= 0 buah]

Awalnya, dia tidak curiga akan hal ini, karena ia berfikir, jika itu hanyalah semacam bug. Tapi, setelah dia melihat sekeliling, dia menyadari jika ada kelinci yang lebih besar daripada yang lain.

‘Jangan bilang…’

[Big Rabbit Lv. 5]

Tanpa membuang-buang waktu lagi, dia pun segera menerjang kelinci bertanduk tunggal itu. Tapi…

[Anda menerima 40 damage]

“…!”

Dia tak menyangka, sekali ia terkena serang oleh Big Rabbit, HP-nya langsung berkurang lebih dari setengah bar. Sungguh, bukankah itu mustahil untuk membunuh kelinci besar ini, di levelnya yang baru level 1?

‘Pak tua sialan!’

Setelah berjuang untuk bertahan hidup dari instan kill, ia akhirnya mulai bisa memahami pola serangan dari Big Rabbit.

‘Kiri.’

‘Bawah.’

‘Atas.’

Setelah dia bisa bertahan dan menghindari serangan-serangan itu, dia pun mulai mencoba untuk menyerang. Tapi…

[Anda telah memberikan 10 damage]

Lalu, dia pun segera melihat ke arah bar HP dari lawan, yang bahkan tak berkurang 1%.

‘Pak tua sialan itu hanya ingin aku mati!’

Perjuangan dalam membunuh Big Rabbit ini benar-benar berat. Bahkan, ia membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengalahkan hewan yang seharusnya mudah untuk dibunuh oleh pemula level 3.

“Hah… hah… hah…”

Dia akhirnya bisa bernafas lega, setelah berhasil membunuh Big Rabbit yang benar-benar menghadapkannya pada pertarungan hidup dan mati. Parahnya, dia juga jatuh dalam kondisi Immune untuk kesekian kalinya.

Tapi, dia juga akhirnya sadar, jika kondisi Immune miliknya memiliki waktu cooldown dan durasi.

Saat bertarung dengan Big Rabbit, ada jeda sekitar 1 jam, sebelum Immune-nya kembali aktif. Bahkan, saat dia mengandalkan Immune-nya untuk menahan serangan Big Rabbit dari tubrukkannya, ia juga sadar jika durasi Immune-nya hanya 10 menit saja.

Berkat itu, ia harus bermain tarik-ulur untuk menjatuhkan Big Rabbit. Dia juga harus rela untuk membiarkan lawannya ini berregenerasi HP, saat dia harus memulihkan HP-nya dengan memakan 5 roti kering.

‘Ini benar-benar berat.’

Lalu, dia pun melihat layar biru di depannya.

[Kelinci= 1 buah]

Dia tersenyum, saat melihat jika ia memiliki progress dalam penyelesaian questnya. Lalu, dia melihat ke arah layar yang lain.

[Anda mendapatkan Big Rabbit Horn]

Belum sempat ia bergembira dengan hadiah yang ia dapatkan, ada pemberitahuan lain yang segera menyusul di hadapannya.

[Karena efek Unlucky Player, segala reward, hadiah quest, dan item drop, akan berkurang 50% atau peluang mendapatkan jackpot berkurang 50%.]

[Hadiah dirubah]

‘Apa?!’

[Anda mendapatkan Big Rabbit Meat]

“Game BAJINGAN!!!! KAPITALIS!!!”

***

 

‘Ini aneh…’

Saat dia melihat levelnya yang masih tetap di level 1 dan bar exp-nya masih kosong, dia menjadi binggung. Bukankah seharusnya ia harus naik level ke level 2, karena telah membunuh monster level 5? Atau paling tidak, bukankah dia harus memiliki exp tambahan, setelah membunuh monster level 5?

Lalu, dia segera tersadar, jika ada pesan masuk di sana.

[Dari: Cherry Witch]

[Dari: System]

Ya, dia sudah berteman dengan teman kerjanya, Ratna. Namun, dia memutuskan untuk menunda pertemuan mereka, sampai dirinya lebih kuat terlebih dahulu.

‘Ini pesan baru…’

[Dari: System

Sebagai bentuk kepedulian kami terhadap player dan perlindungan kami kepada player baru, kami telah menerapkan kebijakan ini sejak awal peluncuran Throne of Paradise.

1. Player baru tidak akan bisa meninggalkan benteng atau desa yang menjadi basecamp mereka, hingga menyelesaikan basic tutorial dan level 5.

2. Player baru juga akan dilindungi oleh system, agar tidak menjadi target dari player lain, dengan menerapkan penalty 2x lipat, pada player yang menyerang player baru yang belum menyelesaikan basic tutorial dan level 5.

3. Player baru juga tidak akan bisa mengikuti berbagai event yang ada di dalam game, sebelum mereka menyelesaikan basic tutorial dan level 5.

Salam hormat dari kami, Tim developer ToP.]

Tujuan dari Tim Developer melakukan ini adalah untuk melindungi para pemula yang masih belum mengerti tentang bagaimana jalannya game open world seperti ini. Ini juga dimaksudkan, agar para pemula bisa menikmati dan menjadi betah untuk melakukan interaksi dengan para NPC, yang telah dirancang dengan sempurna.

Tapi bagi dirinya, dia menyadari sesuatu.

‘Sistem sialan… Aku belum menyelesaikan basic tutorial.’

Dia pun segera pergi dari tempat berburu para pemula, dan berlari menuju pub. Karena ada pesan baru yang muncul.

[Anda mendapatkan pesan dari Albert]


Post a Comment for "UG_017"