UG_019
UG_019
19. Training Hall Quest (I)
[Kelinci = 100 buah]
“Yes! Aku
berhasil!”
Dia pun bersorak gembira, karena quest yang benar-benar sulit ini telah ia selesaikan. Untungnya saja, dia berhasil menyelesaikannya sebelum sang guru kembali. Andai sang guru kembali setelah dua minggu kepergiannya ini, mungkin dia akan disiksa lagi dalam pelatihan neraka.
Ditambah, ia
berhasil meningkatkan Sensitivity nya menjadi 4 poin. Itu merupakan suatu hal
yang bagus, mengingat jika Sensitivity merupakan status yang tak akan bisa
naik, selain dengan pelatihan yang terus-menerus, layaknya Endurance,
Indomitable, dan Flexibility.
Segera, ia
pulang ke pub di waktu yang masih siang ini. Karena dia punya feeling, jika
sang guru sudah berada di pub.
Di dalam pub,
dia melihat jika sang guru tengah melepaskan semua peralatannya.
“Kapan kamu
kembali, master?”
“…?”
Sama seperti
biasanya, lelaki tua itu tak pernah terkejut akan sesuatu. Dia hanya akan terus
bersikap dingin dan terus melakukan aktivitasnya.
“Bagaimana
dengan misimu?”
“Aku sudah
selesai melakukannya,” jawabnya bangga.
[Quest:
Collect 100 Rabbit Selesai
Albert
memaklumi jika dirimu sangat lemah. Tapi, dia mengapresiasi usahamu dalam…]
Tapi, sebelum
sempat ia membaca semua isi pengumuman…
Wooosshhhh….
“…!”
“Cih… kau memang
sangat lemah.”
Pedang sang
guru tepat berhenti di leher Azvein, dan memunculkan darah dari goresan luka di
sana.
Kembali
tersadar akan serangan mendadak itu dan ketidak-mampuannya dalam merespon
serangan, ia segera berkata,
“Ini semua
karena kutukan Michael!”
“Hanya orang
lemah, yang menyalahkan hal lain.”
“…”
Dia langsung
terdiam, saat mendapat teguran itu. Bukankah kutukan itu juga hasil dari
keteledorannya di masa lalu? Bukankah tepat untuk mengatakan, jika keadaan
pelik ini adalah kesalahannya sendiri?
“Lihat ini.”
Sang guru
segera melakukan kuda-kuda, dengan kaki kiri di depan dan kaki kanan di
belakang, menempatkan ujung pedang di depannya, dan mulai menusuk pada tiga
titik yang berbeda; kepala, leher, jantung.
Lalu, dia menebas
di leher, kedua bahu, perut, dan kedua paha.
Terakhir, dia
melakukan sebuah tarian pedang. Perpaduan dari langkah kaki rumit dan tebasan
dan tusukkan di berbagai tempat, seolah itu adalah aliran air yang cepat namun
tidak keluar dari jalurnya. Mungkin dapat dikatakan, itu adalah sebuah tarian indah.
Ding!!
[Anda baru
saja melihat tarian pedang Sercraze. Namun, tarian pedang itu tidaklah
sempurna]
‘Apa?! Tarian
pedang itu tidaklah sempurna?’
“Kamu tahu…
tarian pedang akan memiliki kelemahan, karena itu mudah untuk dibatalkan. Tapi,
tarian pedang bisa seperti casting dalam ilmu sihir…”
‘Jadi…
semakin lama dan sempurna suatu tarian pedang, daya serangnya akan lebih
besar?’
“…”
Entah
mengapa, sang guru terdiam dan melihat pedang di tangannya. Mungkin, dia tengah
teringat akan kenangan masa lalu.
“Lakukan
tusukan dan tebasan, masing-masing seribu kali. Lalu, pelajari tarian pedang
itu setelahnya.”
Ding!!
[Quest: Stab,
Slash, and Sword Dance 1000x
Albert menginginkan
dirimu menjadi lebih kuat. Tapi dia sadar, jika dirimu sangatlah lemah. Maka
buktikan, jika dirimu bisa melakukan itu!
Hadiah:
-Tidak
dimarahi Albert
Progress:
Stab= 0/1000
Slash= 0/1000
Sword Dance=
0/1000]
‘Sial! Ini
quest sulit lagi.’
Sebenarnya
dia ingin mengatakan sesuatu untuk protes. Tapi, mengingat jika semua protesnya
akan menjadikan kejadian yang sama saat quest Big Rabbit, dia memilih untuk
diam.
“Baiklah. Aku
akan berangkat sekarang.”
Dia segera
ingin pergi dan memulai questnya tapi…
“Oh iya.
Pakai ini.”
Brukk!!!
Ada empat
gelang besi lebar di depannya, yang sepertinya itu harus ia pakai pada kedua
tangan dan kakinya.
Ding!
[Quest
update!]
[Quest: Stab,
Slash, and Sword Dance 1000x
Albert
menginginkan dirimu menjadi lebih kuat. Tapi dia sadar, jika dirimu sangatlah
lemah. Maka buktikan, jika dirimu bisa melakukan itu!
Hadiah:
-Tidak
dimarahi Albert
Batasan:
-Anda harus
menggunakan 4 borgol besi di kedua tangan dan kaki
Progress:
Stab= 0/1000
Slash= 0/1000
Sword Dance=
0/1000]
“Apa?!”
“Ah… kamu
harus menyelesaikan Stab dan Slash dalam lima hari. Sementara Sword Dance, kamu
harus menyelesaikannya dalam sepuluh hari.”
[Quest
update!]
“Hah?!”
“Jangan pakai
mana.”
[Quest
update!]
[Quest: Stab,
Slash, and Sword Dance 1000x
Albert
menginginkan dirimu menjadi lebih kuat. Tapi dia sadar, jika dirimu sangatlah
lemah. Maka buktikan, jika dirimu bisa melakukan itu!
Hadiah:
-Tidak
dimarahi Albert
Batasan:
-Anda harus
menggunakan 4 borgol besi di kedua tangan dan kaki
-Stab dan
Slash dalam lima hari
-Sword Dance
dalam sepuluh hari
-Dilarang
memakai mana
Progress:
Stab= 0/1000
Slash= 0/1000
Sword Dance=
0/1000]
‘Siaallllll!!!’
***
Tanpa
membuang-buang waktu, dia pun segera ke training hall yang tak jauh dari pub,
dan disambut instruktur di sana.
“Halo pemula!
Apakah kamu ingin berlatih pedang?”
Ding!
[Apakah Anda
akan melakukan basic tutorial 2? Y/N]
“Ya.”
“Pergi ke
sana, dan aku akan meluluskanmu, sampai kamu layak.”
[Lakukan
serangan pada boneka jerami, dengan mengikuti garis merah yang akan muncul di
depanmu.]
‘Apa?!’
Setelah dia
berada di depan boneka jerami, muncul garis pedang yang harus ia ikuti dengan
pedang kayu miliknya. Kanan, kiri, atas, bawah. Tebasan lurus, tebasan silang.
Tusukkan ringan, tusukkan berat.
Ding!
[Anda telah
menyelesaikan basic tutorial 2]
‘Developer
sialan!’
Azvein
benar-benar marah dengan kecurangan developer dalam menjalankan game ini.
Bagaimana bisa orang lain bisa melewati basic tutorial dengan sangat mudah dan
langsung bisa naik level 2, sementara dirinya harus terjebak di level 1 dan
harus berhadapan dengan Big Rabbit!
‘Dunia ini
memang tak adil!’
Segera, instruktur
pelatihan pun menghampirinya.
“Selamat!
Kamu telah berhasil menyelesaikan pelatihan. Sekarang, apakah kamu ingin
mendapatkan misi? Kamu bisa pergi ke pasar dan memulai misimu di sana.”
[Apakah Anda
akan melakukan basic tutorial 3? Y/N]
“Tidak.”
“Apa?”
“Tidak!”
“…”
“Aku akan
tetap di sini!”
Dia pun
segera mengeluarkan 4 gelang besi yang sangat berat itu, dan mulai melakukan Stab,
tanpa berkata apapun.
“Apa yang
kamu….”
Inspektur
segera terdiam, saat melihat aura kebencian yang sangat kuat, yang terpancar
dari sorot mata player ini. Dia pun memilih untuk mundur, dan mengawasi player
lain.
Sementara
itu, ada kerumunan pemula yang mencemooh player dengan gelang besi itu.
“Lihatlah,
apa yang dilakukannya.”
“Kenapa dia
menyulitkan diri seperti itu? Apakah dia bodoh?”
“Bukankah
secepatnya menyelesaikan tutorial dan mulai berburu adalah langkah terbaik?”
“Apakah dia
idiot?”
Sejujurnya,
dia memikirkan hal yang sama dengan para player itu. Tapi sekarang, dia tidak
bisa menolak dan tak bisa melakukan apapun. Karena semua ini salahnya sendiri,
yang masuk dalam lubang singa.
‘Pak tua
sialan! Aku akan membalasmu nanti!’
***
“Hah… hah…
hah…”
Kembali, dia
terengah-engah dan tak bisa menggerakkan tangannya yang gemetaran. Beban di
pergelangan tangan dan kakinya benar-benar membuatnya kesulitan. Karena dari
100 kali ia mencoba untuk Stab, hanya 8 saja yang masuk dalam hitungan.
Padahal, ia sudah dari awal tidak memakai mana, atau pun salah mempraktekkan
kembali gerakan gurunya.
‘Apa yang
salah?’
Saat dia
bersandar pada pedang kayunya, sang inspektur datang mendekat.
“Aku kagum
padamu, saat kamu berusaha lebih keras daripada yang lain…”
Kata-kata itu
terasa menjadi air penyejuk bagi dirinya yang kelelahan. Namun, dia masih tak
menghiraukan NPC itu, karena dia sedang terburu-buru.
“…Tapi
sayangnya, kamu tidak fokus pada targetmu.”
“…?!”
“Andai saja
kamu….”
“Target?! Apa
maksudmu?!” potongnya cepat, karena ia mendapati suatu petunjuk di sana.
“Ya. Kamu
hanya menusuk pada kepala, leher, dan jantung, tanpa mengukur seberapa akurat
kecepatan dan besarnya kekuatan yang kamu pakai. Andai lawanmu memakai armor,
tentu aku bisa jamin, jika mereka tak akan mati.”
“…!”
Seolah
mendapat pencerahan, ia pun segera mencoba ketiga gerakan Stab itu secara
berurutan dengan membayangkan jika lawannya memakai armor besi, layaknya
prajurit kerajaan.
Tusukkan di
kepala, leher, jantung.
[Progress:
Stab= 9/1000]
‘Itu benar!’
Saat dia
memperhatikan dengan seksama, boneka jerami itu memiliki lubang yang sama pada
ukuran dan kedalaman serangannya. Namun, itu hanya terlihat beberapa detik,
sebelum sistem merecovery item itu.
‘Aku
melewatkan hal kecil itu, karena terlalu fokus pada berat gelang besi ini.’
Sekarang dia
bisa tersenyum, setelah mengetahui cara untuk menyelesaikan salah satu step
questnya ini. Dengan membulatkan tekat, ia pun segera memulai lagi postur
awalnya, dan menusuk pada tiga titik critical itu; kepala, leher, dan jantung.
Namun,
setelah percobaan ke-189, dengan jumlah keberhasilan 198, dia sudah kehabisan
vitality. Dia kembali jatuh dan menyandarkan diri pada pedang kayunya, dengan
tarikan nafasnya terasa semakin berat.
‘Sial… walau
pun aku tahu bagaimana cara untuk melakukannya, tapi tubuhku tidak mampu
mengimbanginya.’
“Kamu hebat,
meskipun ada besi berat di pergelangan tangan dan kakimu.”
Kembali, sang
instruktur datang dengan kekaguman.
“Aku sudah
lama, tidak melihat seorang manusia abadi bisa setekun ini dalam latihan
dasar,” sambungnya seraya menyerahkan sekantung air dingin yang terbuat dari
kulit sapi.
“Terima
kasih.”
Dengan lahap,
ia pun segera meminum air itu dengan sangat cepat. Kemudian, dia mengambil
beberapa daging bakar kelinci miliknya, dan segera memakannya untuk memulihkan
vitality-nya.
“Apa kamu
tahu, semua yang ada di dunia ini tidaklah hanya berdasarkan kuatnya serangan.
Terkadang, si kuat akan kalah dengan si lemah, jika si lemah memiliki kontrol
dan teknik yang lebih matang dari si kuat yang hanya mengandalkan kekuatan
kasar saja.
Kontrol,
teknik, dan tubuh (kekuatan kasar) haruslah seimbang, agar bisa menciptakan
keseimbangan dan menghasilkan kekuatan yang dahsyat.”
“…?!”
‘Kontrol,
teknik, dan tubuh?!’
‘Bukankah itu
seperti harmony!’
Saat dia
menyadari maksud dari sang instruktur, dia segera membuka stats window
miliknya.
Nama |
Azvein |
Race |
Human |
Level |
1 |
Class |
Newbie |
Fame |
0 |
Title |
Unlucky Player |
|
|||
Health Point |
61 |
Mana Point |
213 |
Attack |
16 |
Defense |
15 |
Stamina |
10 |
Vitality |
8 |
|
|||
Strength |
13 (78) |
Agility |
15 (79) |
Endurance |
12 |
Intelligence |
28 |
Wisdom |
4 |
Luck |
0 (-999) |
Indomitable |
48 |
Flexibility |
48 |
Sensitivity |
4 |
|
|
Ability Point: 0 |
|||
|
|||
Skill Passive: |
|||
Basic swordsmanship |
E |
||
Skill Active: |
|||
|
|
‘Itu benar!’
Dia menyadari jika ada ketimpangan besar antara Attack dan
stamina, Defense dan vitality. Dia mulai merenung, tentang kapan ia akan mulai
kehilangan stamina dan vitality-nya. Dan menemukan, jika statistik miliknya
bukanlah hal normal bagi seorang pemula.
Sungguh dia tak mengharapkan jika dia memiliki statistik
yang jika dimiliki player normal di level 1, adalah over power. Karena sebagai
gantinya, dia harus terus berada di tepi jurang seperti ini.
Ditambah, dia sudah tak bisa mundur lagi, karena ada
tabungan biaya pengobatan kakaknya yang hanya tinggal 2 bulan lagi.
‘Jadi, aku hanya perlu mempertahankan harmony milikku, dan
mengisi ulang kekuatanku, saat aku sudah kelelahan… mari kita coba!’
Ya, dia sudah mencapai hipotesis yang mampu mendobrak
keterputus-asaannya, karena harus menyelesaikan quest mustahil ini dalam waktu
tiga hari. Kenapa dia bersih keras ingin menyelesaikan Stab secepat mungkin?
Karena ia sadar, jika Sword Dance akan membutuhkan banyak
waktu untuk bisa menirukan gerakan gurunya, yang sama persis.
“Terima kasih, inspektur!”
Inspektur pun langsung mundur, menyadari jika kata-katanya berhasil
membangkitkan pemuda ini. Dia pun menjauh dan mengawasi pemuda yang telah
membuatnya tertarik.
“Baiklah! Ayo mulai!”
***
“Apa kamu
tidak pulang?”
“Aku ingin.
Tapi, saat aku melihat pemuda itu, aku jadi teringat saat kita berlatih dengan
keras dahulu,” jawab sang instruktur kepada teman instruktur lainnya.
“Ya. Dia
adalah lelaki hebat. Jarang sekali manusia abadi mau bersusah payah di tempat
pemula ini.”
Sebenarnya,
training hall akan ditutup saat malam, dikarenakan para instruktur juga
memiliki kehidupan pribadi masing-masing. Sesuai program dari game, jika para
NPC akan menerapkan pola kehidupan manusia seutuhnya. Oleh sebab itulah, NPC
sebenarnya tak ada bedanya dengan manusia di dunia nyata.
“Aku jadi
penasaran. Sekuat apa pemuda itu di masa depan.”
“Aku juga.”
Pandangan mereka
pun kembali pada lelaki yang terus saja jatuh dan bangkit kembali, meskipun
banyak keringat di tubuhnya. Bahkan, bajunya telah ia lepas untuk membebaskan
tubuhnya dalam bergerak.
‘Ini
berhasil!’
Hipotesis
yang dimilikinya ternyata benar. Keseimbangan antara kontrol, teknik, dan tubuh
benar-benar membantu. Meskipun awalnya tingkat keberhasilannya rendah, dia bisa
merasakan, jika dirinya menjadi lebih kuat.
[Progress:
Stab=
43/1000]
‘Jika aku
sedikit memaksakan tubuhku, yang memiliki kondisi terlemah, apakah stamina dan
vitality-ku akan naik?’
Tanpa
membuang banyak waktu lagi, dia pun mulai memikirkan efek domino dari
hipotesisnya ini. Bahkan, dia sampai lupa untuk makan dan minum, saat
benar-benar terfokus pada praktek Stab di tiga titik serangan ini. Hingga ia
lupa, sudah berapa kali ia melakukan gerakan itu, sampai
Segeralah
mengkonsumsi makanan atau potion untuk menghilangkan stats ini.]
[Satiety
= 99%]
“…”
Dia segera
berhenti, saat melihat stats yang benar-benar membuatnya trauma dengan masa
lalu. Bagaimana dia benar-benar harus berjuang dari lumpur yang dalam, agar
bisa sampai di tempat ini.
Setelah menghilangkan stats satiety-nya, dia pun langsung berlatih kembali, hingga akhirnya jendela pemberitahuan itu muncul.
Post a Comment for "UG_019"
comment guys. haha