UG_031
UG_031
31. Misfortune Forest
Setelah memutari benteng Holfgan, mereka
masuk kembali ke dalam hutan di sebelah tenggara benteng.
Misfortune Forest, yang menjadi perbatasan alami lain antara kerajaan Sarcraze, Wander, dan Britain, selain pegunungan pegunungan Zamoa di selatan, tak memiliki banyak perbedaan dengan hutan lain. Namun menurut Smith, hutan ini memiliki seekor monster tak terlihat, yang akan langsung muncul, saat mereka membunuh targetnya.
“Namanya adalah Midoru,
sejenis kucing yang memiliki dua pedang di kedua kaki depannya. Dia memiliki
skill Invisible, yang membuatnya sulit untuk dibunuh. Itulah sebabnya, kita
membutuhkan protection stone untuk menjauhkan monster itu, saat kita berkemah.”
“Ngomong-ngomong, berapa level monster
itu?”
“Kabar terakhir yang aku tahu, monster itu
memiliki level di antara 100-120.”
“Hm… bukankah di level itu, banyak manusia
abadi yang memburu mereka?”
“Tidak. Tidak. Mereka lebih memilih monster
lain yang mudah untuk dihadapi di level yang sama, seperti hob-goblin, harpy,
dll. dari pada harus menghadapi monster yang bisa langsung membunuhmu dari
belakang.”
“Itu benar.”
Sama seperti Rhino Thunder yang memiliki
buff statistik berkat tinggal di pegunungan Zamoa, yang memiliki
banyak elemen petir, Midoru juga memiliki banyak keuntungan di dalam hutan
lebat seperti ini, di mana didominasi oleh kegelapan.
‘Penyamarannya pasti mendekati 100
persen.’
Dia langsung menjadi sangat waspada, setelah
memasuki wilayah hutan yang gelap. Baru saja beberapa langkah keduanya memasuki
kawasan yang sudah tak tersinari matahari, selain celah-celah kecil dari
dedaunan, ada banyak mata monster yang mengawasi mereka.
“Smith… bukankah ini terlalu banyak?”
Dia ketakutan, selain karena dia bisa mati
kapan saja. Dia juga takut jika Smith mati di tempat yang jauh dari pemukiman
manusia ini. Terlebih lagi, Cherry Witch yang ta kia beritahu, jika mereka akan
menempuh jalur berbahaya ini.
“Tenang saja, seharusnya kita aman, karena
kita membawa protection stone.”
Ya, protection stone tengah mereka kantongi
dengan kantong kecil yang menggantung di pinggang mereka.
Dengan terus berhati-hati, keduanya terus
memasuki hutan. Smith yang berada di depan, sedang memakai semacam Kompas, yang
menarik perhatiannya.
“Kompas apa itu?”
“ini adalah Magic
Compass. Selain menunjukkan arah mata angin, ada jarum yang menunjukkan
tujuan kita.”
“Bagaimana caranya?”
“Kamu hanya perlu menyuntikkan mana, dan membayangkan
lokasi tujuanmu. Jadi setidaknya, kamu pernah ke sana sekali, untuk menentukan
tujuanmu,” jawab Smith yang masih terus berjalan.
“Apakah semua tempat bisa diketahui dengan
item itu?”
“Tidak. Ini hanya item tingkat normal…”
Sambil terus berjalan, keduanya pun saling
cerita untuk mengisi kekosongan. Tak disangka, mereka telah berjalan cukup
jauh, hari telah mulai gelap, dan mereka memutuskan untuk mendirikan tenda.
“Kita akan beristirahat di sini.”
“Ya.”
Segera, mereka menata protection stone dan
save stone di berbagai penjuru, guna melindungi mereka. Setelah itu, mereka mendirikan
tenda, menyalakan api unggun, dan mempersiapkan makan malam.
Kali ini, Azvein mengeluarkan wajan yang ia
beli di benteng Holfgan. Lalu, ia mengeluarkan daging kelinci, bawang bombay,
dan bumbu-bumbu lain.
“Apa yang kamu lakukan?”
“Aku ingin memasak daging kelinci dengan
kecap asin. Tapi, aku baru mencobanya kali ini.”
Smith yang tak mengerti apa maksud dari
manusia abadi yang sudah terkenal akan memberikan informasi baru yang sangat
berbeda dari pengetahuan Paradise, hanya duduk terdiam dan menunggu rekannya
ini memasak.
Ding!
[Skill Cooking meningkat 2%.]
Dia langsung tersenyum, saat melihat
pemberitahuan itu. Karena dia baru saja tahu, bagaimana cara meningkatkan skill
Cooking-nya. Yaitu, membuat berbagai macam masakan. Kalau diaplikasikan pada
skill produksi yang lain, akan memerlukan banyak waktu dan jenis kerajinan.
“Itu terlihat enak.”
“Silahkan.”
Sepiring daging kelinci kecap asin pun
segera disantap oleh Smith. Setelah satu suapan, dia terlihat sangat senang.
“Ini lumayan.”
“Terima kasih.”
Keduanya pun langsung menyantap makanan
itu, diiringi tatapan monster yang terus saja mengawasi.
“Smith. Apakah kamu tahu sesuatu tentang
Kekaisaran Afreum?”
“Hm… aku hanya tahu sedikit, karena
kekaisaran itu hancur, jauh sebelum kekaisaran British hancur.”
Azvein telah menyadari, jika Smith bukanlah
seorang alkemis biasa. Kemungkinan, dia adalah salah satu murid terbaik akademi
British kingdom, meskipun ia memiliki penyakit kronis mana corrosion.
“Apakah benar, jika kekaisaran Afreum
hancur karena serangan demon?”
“Menurut sejarah yang tercatat, memang
seperti itu... Kenapa kamu menanyakan hal itu?”
“Tidak ada, aku hanya penasaran. Kenapa
kekaisaran yang lebih besar daripada kekaisaran British bisa hancur seperti
itu.”
“Hm… jika kamu mengatakan hal itu, tentu
ada banyak kemungkinan yang mendorong hal itu. Apalagi, sangat sedikit
informasi di perpustakaan umum, mengenai kekaisaran Afreum.”
“Lalu, bagaimana dengan kekaisaran
British?”
“Kekaisaran British dulu berpusat di ibukota lama, Entioda, yang sekarang menjadi
reruntuhan, karena telah dihancurkan oleh para demon.”
“Apa?! Demon bisa masuk sejauh itu ke
wilayah manusia? Bukankah reruntuhan Entioda ada di
sebelah timur kerajaan British kan?”
“Ya. Itu benar. Menurut sejarah, sama
seperti kekaisaran Afreum, kekaisaran British juga telah berhasil
diluluh-lantakkan. Namun, berkat First Hero, Sir Paxley,
yang muncul menggunakan Holy Sword dan juga Holy Armor,
para demon berhasil dipukul mundur sampai di sungai Emralt.”
“Mengapa dia tidak membersihkan seluruh
demon di semua benua, dan berhenti di sana?”
“Menggunakan Holy Sword dan Holy Armor,
membutuhkan biaya persembahan. Kehidupanmu akan digunakan sebagai persembahan,
untuk mendapatkan divine power yang sangat besar.”
“…”
“Meskipun begitu, sebagai ganti dari perjuangan
Paxley di garis depan, mulai muncul benih-benih kekuatan baru di pihak manusia,
yang telah bersatu guna mempertahankan eksistensi manusia. Puncaknya, manusia
bisa membuat Pandora of God, dan mendapatkan kembali sebagian kecil dari
wilayah timur kekaisaran British.”
Ding!
[Anda mendapatkan sedikit informasi tentang
British Empire]
[Anda mendapatkan sedikit informasi tentang
First Hero, Sir Paxley]
Rasa penasaran Azvein semakin memuncak,
saat dia mulai mengetahui asal mula peradaban di benua Paradise. Namun, dia
lebih penasaran pada jendela pemberitahuan ini.
Sedikit informasi.
‘Jadi… apakah aku akan mendapatkan
hidden quest atau sesuatu, jika aku sudah mendapatkan banyak informasi tentang
British Empire?’
***
Setelah matahari agak meninggi, mereka
berdua akhirnya melanjutkan perjalanan. Namun…
“Tidak. Kamu tidak boleh berburu di sini.”
“Kenapa? Aku sudah menahannya sejak masuk
hutan ini.”
“Kamu mungkin bisa berburu. Tapi, apakah
kamu bisa menghadapi mereka? Bagaimana jika mereka berbalik dan menyerangku?
Apakah kamu tahu, jika protection stone juga memiliki batasan?”
“…”
Dia tak bisa membantah hal itu, karena dia
sedang dalam quest yang panjang. Itu adalah salahnya sendiri, kenapa harus
memaksa Smith untuk memberikan quest padanya.
‘Bukankah ini konsekwensi dari aku yang
memaksa quest Smith?’
Dia tak memiliki apapun lagi untuk
dijadikan alasan. Malah, dia mulai berfikir sebaliknya.
‘Baiklah… jalan yang terbaik sekarang
adalah menyelesaikan quest dari Smith secepat mungkin, dan mulai grinding.’
Setelah dia berdamai dengan keinginannya
untuk naik level, mereka mulai melanjutkan perjalanan yang sebentar lagi usai.
Protection stone benar-benar menunjukkan
kualitasnya, saat berhasil untuk menjauhkan mereka dari para monster.
“Sekarang, ganti protection stone-mu,” ujar
Smith yang mengeluarkan dua protection stone dari sub-space-nya.
“Terima kasih.”
Saat melihat protection stone yang
mengantung di pinggangnya, cahaya hijau yang memancar dari batu itu telah
redup.
“Sebenarnya, cahaya apa ini Smith?”
“Itu adalah nature power atau nature
energy.”
“Bagaimana caranya untuk mendapatkan batu
ini?”
“Tentu saja menambang. Batu itu terkubur
dari kehidupan berjuta-juta tahun yang lalu, sehingga mendapatkan kekuatan dari
nature power.”
“Apakah itu berbeda dengan nature power
milik elf, dwarf, dan beastmen?”
“Aku tidak tahu.”
“Hmm…”
Kali ini, dia gagal untuk mendapatkan
informasi. Lalu, dia segera melihat-lihat sekeliling. Dan….
“Smith… ada banyak Midoru yang mengawasi
kita.”
“…?!”
Berbeda dengan kebiasaan Midoru yang terus
bersembunyi dalam gelap, mereka kini muncul dengan taring tajam dan kedua bilah
di kaki depannya. Hewan karnivora itu telah mengepung targetnya dari berbagai
arah, kecuali depan.
-Grr…
-Grrr…
Seolah, mereka telah tak sabar untuk
menunggu kesempatan memakan dua manusia ini.
“Smith… apakah jalan keluar dari hutan
masih jauh?”
“Aku tidak tahu.”
“Lalu, apakah kita masih memiliki
protection stone?”
“Tidak. Kita sudah memakai semuanya. 4 batu
sampai kemarin, 4 batu untuk kemah, dan 2 yang terakhir baru kita pakai.”
‘Sial. Pantas saja mereka berani
mendekat.’
Azvein langsung memikirkan berbagai cara,
agar mereka bisa segera keluar dari hutan ini.
“Smith, ayo kita lari.”
“…?!”
Tanpa menunggu persetujuan, dia segera
menarik rekannya untuk segera lari sekuat mungkin. Dan tak jauh di belakang,
kawanan Midoru mengejar.
Setelah beberapa saat…
“Vein! Aku sudah tidak kuat!”
Pemuda yang sedari tadi telah memimpin,
langsung duduk dan menawarkan punggungnya.
“Ayo cepat!”
Dia langsung tancap gas, tak kala rekannya
sudah dalam gendongannya.
‘Sial! Sial! Sial! Usahaku dalam sebulan
ini bisa langsung gagal, kalau Smith mati!’
***
“Hah… Hah… apa masih jauh?”
“Aku tidak tahu.”
Hampir setengah hari lebih dia berlari,
namun tak kunjung ada kejelasan tentang jalan keluar.
“Hah… Apa kamu yakin, kita tidak salah
arah?”
“Tidak. Lihat saja.”
Di depannya Magic Compass masih menunjukkan
arah yang sama, dengan jarum penunjuk arah yang mengarah pada satu arah
selatan.
‘Sialan!’
Menggertakan gigi dengan kuat, dia segera
bangkit dan meminum vitality dan stamina potion miliknya. Ya, dia dengan
sengaja tak menggunakan mana, karena dia belum tahu, sampai kapan perjalanan
ini berakhir.
Tapi dengan kondisi seperti ini, dia telah
dipaksa untuk menggunakan semua resource yang ia miliki.
“Pegang yang erat-erat Smith. Aku akan
mulai menggunakan mana.”
“Ya!”
“Light Step!”
Dengan Midoru yang masih terus mengejar dan
menjaga jarak, dia mulai lari lagi.
‘Jika menurut perhitungan protection
stone kemarin, kemungkinan kami tak memiliki waktu lagi.’
Ketakutan yang sedari tadi ia khawatirkan,
akhirnya terjadi…
“Vein! Protection stone…”
“Aku tahu.”
Sambil mengambil mana potion, dia terus
berlari sambil menggunakan Light Step, meskipun stamina dan vitality potion-nya
telah habis sejak tadi.
Tapi tak seperti yang ia harapkan, para minoru
masih mengejarnya dengan kelaparan.
-Graaa!!!!
Muncul minoru di depannya, yang mengayunkan
bilah pada lehernya.
‘Sial! Perfect Doge!’
Dia berhasil menghindari itu, saat rambut
abu-abu Smith tertebas sedikit.
‘Cih! Jadi, skill ini tak sempurna.’
Cooldown dari Perfect Doge adalah dua puluh
detik, parahnya dia tak punya skill jenis escape lain sekarang.
‘Apa yang harus aku lakukan…’
Dari belakang, Smith tiba-tiba mengeluarkan
sebotol cairan aneh.
“Cepat minum ini!”
Dia sebenarnya ingin menolak, karena cairan
berwarna biru tua itu sangat mencurigakan. Tapi, dia percaya, Smith tak akan
meracuninya.
Glup… Glup…
Ding!
[Anda meminum ramuan uji coba, yang belum
dinamai.
Efek:
-Menguatkan fisik hingga 100%
-Menguatkan Stamina dan Vitality 2x lipat
Dampak:
-Tubuh akan menjadi kaku, saat efek habis
-Aliran darah akan bocor, karena tidak kuat
menahan sirkulasi darah
Efek: 1 jam]
Tubuhnya langsung terasa panas, dan semua
keletihan dan kelelahan yang ia rasakan tiba-tiba menghilang.
‘Sialan! Ini bunuh diri!’
Namun, dia tetap tidak senang, karena ada
bencana yang menantinya, saat efek potion ini habis.
‘Sial! Sial! Sial!’
Dengan terus mengutuk dalam hati, dia terus
berlari sekuat mungkin, karena tak ada waktu yang bisa ia sia-siakan.
Tiba-tba, dia merasakan hawa dingin di
belakang.
Whossshh…
Untung saja, dia lompat tepat waktu, saat
bilah minoru lewat di bawahnya. Lalu, dia dengan kasar menendang wajah minoru
yang seperti cheetah, dan kembali berlari.
Beberapa kali, minoru menyerangnya dengan
brutal, namun serangan itu bisa ia hindari, tidak, hanya beberapa serangan yang
bisa ia hindari dengan sempurna. Terlebih untuk rekannya…
“Urgh…”
…ada banyak luka di tubuhnya.
“Minum ini.”
Dia memberikan heal potion lagi, dan terus
mengawasi sekitar. Karena jujur saja, lengah sedetik saja, bisa dia atau Smith
yang akan kehilangan nyawa.
“Light Step!”
***
-Grahhh!
-Graahhh!
-Grah!
Para minoru saling bersahut-sahutan, saat
menyadari jika mangsa mereka segera jatuh. Mungkin, mereka sedang bertengkar
sekarang, untuk menentukan siapa yang akan memberikan serangan terakhir.
“Sialan. Semua potionku telah habis.”
“P-punyaku juga,” jawab Smith gemetaran,
karena kehilangan banyak darah.
Klang!
Boom!
Saat mereka telah menyerah dan putus asa,
terdengar suara pertarungan di depan.
‘Mungkinkah…’
Dia terus berlari menggunakan Light Step,
dengan bara api harapan yang kembali muncul.
‘…itu adalah para petualang?’
Meskipun kakinya sangat kelelahan, ia terus
memaksa tubuhnya untuk berlari sekuat mungkin. Karena ada harapan untuk hidup
di depan sana...
Whosshhh!
‘Perfect Doge!’
Namun, saat dia telah berhasil menghindari
satu serangan minoru…
-Grahhh!!!!
Whosshhh!
Ada serangan lain yang mengarah pada Smith.
‘Tak akan aku biarkan!’
Dia segera berputar seratus delapan puluh
derajat, dan membiarkan tubuhnya tertebas.
[Selama HP Anda tersisa 1 poin, Anda akan
mendapatkan Immune terhadap segala jenis serangan senjata, kutukan, dan sihir
selama 10 detik.]
Tak pernah terfikirkan olehnya, saat ia
bisa bersyukur memiliki kutukan Unlucky Player, yang bisa membuatnya
mendapatkan skill immune seperti ini.
Namun, dia tak bisa terus larut dalam
kegembiraan, saat banyak minoru yang akan menyerang.
“Light Step!”
Untuk 10 detik ke depan, dia telah memberikan
tubuhnya guna menyelamatkan rekannya yang sudah tidak sadar entah sejak kapan.
Dan akhirnya…
“Serang sebelah kanan!”
“Ya!”
Saat dia mendengar teriakan yang sangat
jelas itu, dia secara sengaja mengarah pada mereka dan berteriak dengan keras.
“Awas! Minoru di belakang!”
“Apa?!”
Tiba-tiba, gerombolan minoru langsung
menyerang sekelompok petualang itu dengan brutal.
Kejam memang, tapi itulah satu-satunya cara
di mana ia bisa berfikir, jika keduanya bisa bertahan hidup. Untung saja,
mereka mampu bertahan, dan menghampirinya yang telah kelelahan.
“Hei! Apa maksud…!”
“Tolong berikan heal potion!”
Melihat jika ada banyak bekas luka pada
kedua orang asing itu, petualang yang berposisi sebagai kapten itu segera
memberikan dua heal potion.
‘K-kami selamat.’
Post a Comment for "UG_031"
comment guys. haha