Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

UG_033

gambar

Unlucky Game

UG_033

33. Sistem Perbudakan

 

[Level up!]

“Stats Window.”

Nama

Azvein

Race

Human

Level

46

Class

Assassins

Fame

54

Title

Unlucky Player

 

Health Point

112

Mana Point

214

Attack

75

Defense

79

Stamina

68

Vitality

72

 

Strength

116

Agility

121

Endurance

52

Intelligence

103

Wisdom

68

Luck

0 (-999)

 

Indomitable

93

Flexibility

68

Sensitivity

55

 

 

Ability Point: 0

 

Skill Passive:

Basic swordsmanship

C

Afreum Sword Dance

G

Skill Active:

Power Slash

D

Power Stab

D

Fire Ball

F

Water Ball

F

Earth Ball

F

Wind Ball

F

Predator Eye

C

Light Step

D

Crit Strike

E

Backhand

G

Perfect Doge

E

 

Dia benar-benar gembira, karena berhasil naik level saat berburu di luar dungeon. Jujur saja, itu sangat sulit untuk mengumpulkan exp di luar dungeon. Karena dia harus mencari gerombolan 3-5 monster dan membunuhnya.

Hal itu terus ia ulang-ulang, sampai ia tiba di perbatasan British dan Hamman kingdom.

Ya, dia akan melanjutkan quest dari Albert untuk menemui blacksmith Victor.

“Selamat datang di Hamman Kingdom.”

“Terima kasih.”

Setelah mencapai pos perbatasan kerajaan Hamman, dia segera menuju benteng terdekat, benteng Husfain.

Namun, dalam perjalanan, dia merasakan sesuatu yang sangat berbeda dari kerajaan Hamman dengan kerajaan lain.

Menurut informasi dari forum, sejak awal berdirinya, kerajaan Hamman telah melegalkan budak. Tidak membedakan budak antar ras, mereka menggunakan semua jenis ras untuk dijadikan budak, kecuali demon.

Ya, mereka juga memperbudak manusia lain. Bahkan, ada beberapa player yang dipaksa menjadi budak, karena kalah taruhan atau terlilit hutang. Sehingga, para player itu biasanya akan pensiun dini dari game ini, karena karakter game mereka tak dapat lagi dipergunakan secara bebas.

Pernah suatu ketika, para player protes pada Unicorn Inc tentang player yang dijadikan budak. Namun perusahaan besar itu balik menjawab dengan tegas.

‘Kami tidak akan menghapus sistem perbudakan. Karena itu adil. Tak akan ada diskriminasi antara player dan NPC. Semua perbudakan dapat dihapuskan oleh player dengan membayar biaya pembebasan budak, atau menghapus sistem itu dari kendali kerajaan sendiri.’

 Dengan kata lain, Unicorn Inc mengatakan, ada dua hal yang menjadi faktor penentu untuk penghapusan sistem budak.

Pertama, membayar biaya pembebasan budak sekitar 1-1.000 adamantium coin. Atau memakai cara kedua, menjadi raja baru di Hamman kingdom, dan menghapuskan sistem perbudakan.

Sehingga Unicorn Inc seperti ingin mengucapkan,

‘Kami hanya mengendalikan event-event besar, untuk hal-hal seperti itu dan untuk menentukan masa depan Throne of Paradise adalah pilihan player sendiri.’

Jujur saja, jawaban itu membuat dirinya sangat kagum sekaligus kaget, tentang bagaimana Unicorn Inc seolah bisa membuat bumi yang baru di dalam game. Dan bagaimana mereka ysng tak ingin menjadi Dewa atau Tuhan yang mengatur game.

Setelah mendapatkan jawaban itu, ada banyak player dan NPC yang bergabung dalam suatu organisasi pembebasan budak, yang ada di kerajaan Hamman.

Namun, setiap ada terang, pasti ada bayangan.

Tak sedikit player yang memang terang-terangan di dalam game, yang mendukung perbudakan. Terlebih, perbudakan terhadap wanita dan orang kuat.

Untung saja, Unicorn Inc menjadikan settingan awal di mana hanya kerajaan Hamman saja yang memiliki sistem perbudakan.

Ngomong-ngomong, jika ditelisik lebih dalam, mengenai kenapa kerajaan Hamman melakukan sistem perbudakan, semua itu dapat dilihat dari sejarahnya, yang merupakan bagian terluar dari wilayah British Empire.

Dahulu kala, sebelum para demon menyerang, wilayah yang paling sering mengalami peperangan adalah wilayah British Empire yang berbatasan dengan wilayah Dwarven Empire dan Unity Elven, di sebelah timur.

Banyak sekali penduduk dan pejuang yang kehilangan harta dan anggota keluarganya dalam peperangan panjang ini. Sehingga, banyak timbul dendam oleh pemerintahan dan masyarakat setempat pada ras elf dan dwarf.

Puncaknya, ketika serangan demon datang dari barat dan menghancurkan Britain Empire, Raja Hamman memproklamirkan kemerdekaannya, dan mendirikan kerajaan ini. Yang kemudian disusul dengan berdirinya kerajaan Wander dan kerajaan Sarcraze.

Setelah itu, Raja Hamman I langsung melegalkan perbudakan.

Awalnya, sistem perbudakan hanya diperuntukkan pada ras dwarf dan elf di wilayah Hamman Kingdom. Namun, saat pemerintahan Raja Hamman IV, perbudakan kemudian meluas sampai ras beastmen dan manusia juga dijadikan budak.

Semua itu berawal dari tindakan Raja Hamman IV yang mendirikan area tarung besar, layaknya colosseum di Italia, untuk pertarungan antar budak, yang memperebutkan kebebasannya.

Syarat untuk menjadi orang merdeka adalah memenangkan 10 turnamen nasional secara beruntun. Padahal, satu kali turnamen nasional, diikuti oleh 1.000-5.000 budak. Dan sampai detik ini, hanya ada satu gladiator, budak yang bertarung di colosseum, yang bisa bebas.

Yaitu, The Mighty Gladiator, Fredin, dari ras beastmen-white lion.

Mulai dari sanalah, muncul berbagai arena tarung di seluruh kerajaan Hamman, untuk memperebutkan tiket untuk bertarung di colosseum, di ibukota Antalokia.

“Menurut forum, budak dijual dari 1 gold hingga 1 adamantium. Itu sangatlah mahal.”

Azvein sebenarnya menginginkan seorang budak untuk membantunya dalam berburu. Terlebih lagi, seorang budak tak memiliki jatah untuk mendapatkan item drop. Hanya saja, sang budak tetap mendapatkan exp.

Itu sangatlah bagus bagi dirinya untuk mendapatkan tenaga gratis seperti itu. Namun, itu juga sangat mahal.

“Tapi, di forum juga menerangkan, jika budak hanya bisa dibawa di wilayah Hamman Kingdom saja. Kalau nekat dibawa keluar, maka sang budak akan dibunuh atau dijual lagi di wilayah hamman. Sedangkan si tuan akan dipenjara atau denda yang sangat besar.”

Dia berfikir, jika sistem inilah yang diterapkan Unicorn Inc, guna membatasi peredaran budak di wilayah lain.

“Tapi, sistem itu hanya akan bertahan jika raja masing-masing kerajaan tetap tidak melegalkan budak.”

Seiring berjalannya waktu, tak ada yang tahu bagaimana mana depan terbentuk.

***

 

Berbeda dengan benteng-benteng yang ada di kerajaan Sarcraze dan British, benteng Husfain ini memiliki tembok yang lebih tinggi dari tembok benteng normal. Bahkan menurut masyarakat sekitar, semua benteng di kerajaan Hamman memiliki tinggi lebih dari 20 meter.

Selain karena pengaruh dari peradaban zaman dahulu, ini juga berpengaruh dari sistem kerajaan sendiri, yang menganut paham militerisasi sejak lama.

“Terima kasih telah menjual item di sini.”

“Sama-sama. Ngomong-ngomong, di mana letak gereja Michael?”

“Gereja Michael?!” tanya ulang merchant itu.

“Ya.”

Merchant itu sepertinya kaget dengan pertanyaan darinya. Namun, merchant itu segera tersadar dan mengarahkan.

“Dari perempatan itu belok kanan, teruslah maju sampai kamu menemukan gereja kecil. Itu adalah gereja Michael.”

“Terima kasih.”

Sebenarnya dia ingin menanyakan beberapa pertanyaan lagi. Namun entah mengapa, ia merasakan jika hal itu mungkin saja sensitif jika ditanyakan pada orang yang tidak tepat.

Saat sampai di tempat yang tunjukkan.

“Ini sangat berbeda dari gereja di British atau Sarcraze kingdom.”

Sesuai perkataan dari merchant, tempat ini seperti gereja kecil di pedesaan, yang hanya bertembokkan papan, dan bukanlah bangunan permanen.

“Permisi.”

Dia segera menghampiri salah seorang priest, yang sedang menyapu halaman.

“Ya?”

“Aku membawa persembahan untuk dewa Michael.”

“…!”

Priest berpakaian sederhana itu terhenyak kaget, melihat jika ada orang asing yang membawakan persembahan. Namun, dia segera tersadar, dan berkata,

“Oh, silahkan… Tapi mohon maaf, jika altar persembahannya kurang layak.”

“Tidak apa-apa.”

Keduanya pun langsung menuju aula gereja, dan mendapati altar persembahan yang biasanya mewah dan diselimuti emas permata, kini hanyalah altar sederhana dari tumpukan batu yang disemen, dan tanpa perhiasan sama sekali.

‘Ini benar-benar sangat berbeda.’

Ding!

[Efek title hanya akan bertahan:

61 hari 6 jam 35 menit lagi.]

Dia sebenarnya ingin menambah tiga bulan lagi efek blessingnya. Namun, itu adalah Batasan dari sistem, yang hanya memungkinkannya untuk mendapatkan blessing selama dua bulan saja.

‘Sial. Aku pastikan, saat aku level 50, aku akan memberikan persembahan lagi.’

Ya, dia sangat ingin memanfaatkan blessing ini dengan maksimal. Seperti untuk memberikan persembahan di level 1-50, yang masih menggunakan item normal. Jika dia sudah melebihi level 50, maka ia harus memberikan item rare.

“Maaf. Bolehkah aku bertanya?”

“Tentu.”

Setelah menyelesaikan urusannya, dia segera mendekati priest itu.

“Kenapa di sini hanya ada satu gereja sederhana dari dewa Michael?”

“Oh, kamu pasti bukan dari kerajaan Hamman.”

“Ya. Aku berasal dari kerajaan Sarcraze.”

Priest itu terdiam untuk sesaat, dan berfikir.

“Baiklah. Akan aku jelaskan secara ringkas.”

“Terima kasih.”

“Di kerajaan Hamman, pemerintahan dan masyarakat menyembah War God, Gabriel. Sehingga, seluruh gereja besar dimiliki oleh gereja Gabriel. Dan hanya ada tiga gereja besar yang mengimbangi itu semua. Itu adalah gereja-gereja dari Main Gods.”

“Main Gods?”

“Apa kamu tidak tahu Main Gods?”

“Tidak. Tolong jelaskan padaku.”

“Hm… jika seperti itu… Main Gods adalah tiga dewa utama yang menciptakan seluruh alam semesta. Pertama, dewa pencipta, Brahman. Kedua, dewi kehidupan, Rebbeca. Ketiga, dewa penghukum, Ragnar.

Dari ketiga Main Gods, terciptalah dewa dewa lain. Mulai dari Michael, Gabriel, Iris, Maria, Zrecte, dll. Apakah kamu mengerti?”

“Ya. Terima kasih.”

[Anda berhasil mendapatkan sedikit informasi tentang Main Gods.]

Setelah menyelesaikan urusannya, dia segera pergi untuk berburu. Tentu saja tempat ini sama dengan tempat-tempat lain, di mana semua dungeon telah dikuasai oleh guild.

Sama seperti sebelumnya, setelah membeli semua kebutuhan, dia sekarang berburu dan menuju ke benteng Zamroid yang terletak di utara benteng Antalokia.

***

 

[Quest: Temui Blacksmith Victor

Kesulitan: C

Albert memintamu untuk mengunjungi seorang blacksmith di benteng Zamroid, kerjaan Hamman. Tunjukkan Justice in Shadow’s Token, agar diterima oleh Victor.

Hadiah:

-Tidak ada]

Setelah memasuki benteng Zamroid, dia segera memeriksa kembali quest miliknya, dan mencari tempat yang ia cari.

“Permisi.”

Saat ia masuk, hanya ada seorang budak yang sedang merapikan rak dagangan. Dia bisa tahu jika beastman serigala itu adalah seorang budak, berasal dari kalung besi besar di lehernya, yang mirip dengan kalung anjing.

Menurut apa yang ia baca di forum, kalung itu memiliki sihir instant kill tingkat tinggi, yang diberikan langsung oleh para pastor Gabriel.

Sehingga tidaklah mungkin untuk melepasnya, selain membunuh budak itu, melepaskannya dengan izin dari tuannya, atau dengan menyelesaikan kontrak budak.

“Selamat datang. Ada yang bisa aku bantu?”

“Aku mencari Blacksmith Victor.”

“Tuan sedang menempa di belakang. Apakah ada urusan penting?”

“Hm… aku membawa pesan dari bartender Albert.”

Budak lelaki itu diam sejenak, lalu berkata.

“Tolong tunggu sebentar. Aku akan memberitahukannya pada tuan.”

“Baiklah. Aku akan menunggu.”

Dia sangat terkejut, saat melihat informasi dari beastman itu.

[Dekka

Lv. ???]

‘Dia berarti 100 level lebih tinggi dariku.’

Skill Identify miliknya memanglah skill umum, sehingga batasannya pun juga sama seperti milik yang lain. Yaitu, skill itu akan menampilkan ??? pada benda tak dikenal dan level yang terlalu jauh dari miliknya. Sama seperti saat dia mengidentifikasi para minoru.

‘Aku harus membeli skill observasi yang lebih bagus.’

Setelah menunggu lumayan lama, muncullah seorang lelaki kekar dengan ototnya yang benar-benar berkilau karena keringat di seluruh tubuhnya.

“Siapa kamu?”

“Aku adalah murid Albert.”

“Hmm…”

Ada tatapan tak percaya yang bercampur dengan intimidasi di sana. Seolah mengatakan, mana mungkin Albert memiliki seorang murid.

Tapi, Azvein tetap tenang dan mengeluarkan token yang sudah lama ia simpan di inventory.

Justice in Shadow’s Token.

Itu adalah token yang sampai saat ini ta kia ketahui kegunaannya. Namun ia harap, token itu akan membantunya untuk mendapatkan quest yang bagus.

“Tunjukkan bukti yang lain.”

“Apa?!”

Dia sangat kaget saat mendengar pernyataan itu.

‘Bukankah questnya hanya dengan menunjukkan token itu?’

Namun, sang blacksmith itu langsung menatap tajam, dan si budak langsung memancarkan aura membunuh yang di arahkan padanya.

‘Sial. Sial. Sial.’

Dengan ketakutan, dia mulai berfikir cepat untuk mencari jalan keluar dari masalah ini.

“Hm!”

“Eee… ini!”

Azvein segera mengeluarkan benda yang telah melingkar di lengan kanannya.

“…!”

Blacksmith Victor terkejut, saat melihat senjata itu. Lalu, dia segera merubah sikapnya, yang sedari awal kuat dan mengintimidasi, berubah jadi senyuman dan ramah.

“Haha… selamat datang di bengkelku.”

“Huffttt…”

Azvein langsung menghembuskan nafas lega, saat dirinya di tempat ini.

Ding!

[Quest selesai!]

[Quest: Temui Blacksmith Victor

Kesulitan: C

Anda telah betemu Blacksmith Victor, dan disambut dengan ramah.

Hadiah:

-Tidak ada]

“Jadi, bagaimana kamu bisa kenal Albert, manusia abadi?”


Post a Comment for "UG_033"