Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V02E06P04

gambar


6. Arti Dibalik Royal Road (4)


Hanya para Avian yang tinggal di Kota Langit. Manusia tak bisa mendaki ke sini dan menilai dari pakaiannya, dia adalah seorang petualang.
"Di sini? Aku sudah di sini selama 3 bulan."
Tiga bulan. Sebuah gambaran muncul di pikiran Weed.
"Apa kamu salah satu dari petualang yang menemukan Kota Langit?"
"Ya, aku adalah bagian dari grup itu. Tapi, aku tak mau membicarakan hal itu"
"Apa maksudmu?"
"Aku satu-satunya yang tersisa di sini."
"Aku mengerti."
Da'in menguap dengan sopan dan merenggangkan tubuhnya.
"Aku seorang Shaman level 134."
Levelnya lebih rendah dari yang diperkirakan oleh Weed. Dia menduga jika levelnya paling tidak 170, karena dia sendirian di dalam Cave of Dead Warriors. Weed dengan level 109 juga hal yang tak normal. Seorang player biasa tak akan berani kemari.
"Apa yang kau maksud?"
"Maksudku kalau kamu sendirian, ayo buat party. Kenapa? Kamu tak mau?"
"Bukan, kedengarannya bagus."
Weed menerimanya, bukan hanya karena Da'in tampak seperti wanita idamannya, atau karena dia mempercayainya. Tidak, Weed, yang selalu curiga, tak bisa mempercayai seorang gadis yang baru saja ia temui, hanya karena ia mengajaknya berburu dalam sebuah party.
Tapi Weed suka mendekati dan mengamati musuhnya.
Gadis ini mencurigakan. Selain itu, Weed menyimpan banyak item di beberapa tempat persembunyian di dalam dungeon, jadi dia tak bisa meninggalkan Da'in sendirian.
Shaman bisa menggunakan White Magic untuk merapal Buff yang meningkatkan Strength, Agility, dan Speed, dan Black Magic untuk mengurangi statistik musuh. Mereka bisa menggunakan sihir menyerang dan penyembuhan, menghilangkan racun, dan juga kutukan. Mereka juga bisa menggunakan pedang dan gada, yang artinya mereka memiliki keahlian bertempur jarak dekat.
Intinya, mereka adalah Jack-of-All-Trade/Serba Bisa! Namun, profesi Shaman kurang popular, karena mereka hanya memiliki sedikit skill dalam setiap aspek, dan juga tak ada yang terlalu spesial.
Kemampuan penyembuhan mereka lebih lemah dari Cleric, dan kutukan yang mereka keluarkan lebih lemah dari Black Mage. Kemampuan melee /serangan jarak dekat mereka bisa dibandingkan dengan Archer yang menggunakan pedang bukannya panah.
HP rendah, Vitality rendah dan sihir yang lebih lemah dari Mage. Statistik tak bisa ditingkatkan dalam satu area, namun juga harus dibagikan secara merata. Jadi profesi ini tak dapat berbuat banyak.
Weed tak terlalu berharap pada Da'in. Dia hanya berharap jika Da'in tak akan membuatnya repot! Mungkin dia bisa saja meninggalkan Da'in sesegera mungkin, setelah mengambil item yang ia simpan di tempat persembunyian.
"Grr!"
5 Skeleton Mercenary muncul tiba-tiba, dan Weed pun menjadi tegang. Selama ini dia belum pernah melawan lebih dari 3 Skeleton Mercenary bersamaan.
Tak peduli sebagus apapun keahlian bertempur Weed, tetap susah untuk melawan 5 sekaligus.
Dengan punggungnya terbuka, bahkan satu atau dua serangan bisa mematikan. Dan dia tak bisa menggunakan First Aid sampai pertarungan selesai, jadi pertarungan ini akan berbahaya.
Namun, pada saat itu, Da'in mengangkat tangan kanannya dan merapal suatu mantra.
"Cahaya keberanian dari masa lalu, berikan pahlawan ini kekuatan untuk melawan musuhnya! Power Up!"
Tubuh Weed mengeluarkan cahaya terang dan Strength miliknya naik hampir 100 poin. Da'in lalu mengangkat kedua tangannya, layaknya menunggu sebuah pelukan.
"Angin yang berlalu. Kalahkan musuh dengan hati yang ringan. Cahaya akan menjadi langkahmu. Up, Spirit, Wolf!"
Agility dan Speed milik Weed naik dengan pesat. Dia hanya mengambil satu langkah ke arah musuh dan merasa jika ia sedang berlari.
"Kau, ditakdirkan untuk membawa kematian, darah dan kehancuran, medan perang ini akan menjadi rumahmu! Bloodlust!"
Bermacam-macam Buff Shaman milik Da'in meningkatkan statistik Weed. Sekarang, dia bisa dengan mudah melawan 5 Skeleton Mercenary. Namun pada saat itu, Da'in memberi kutukan pada Skeleton Mercenary, kecepatan dan kekuatan mereka berkurang. Mereka tak lagi bisa menyembuhkan luka mereka dan kehilangan semangat untuk bertarung.
'Tak mungkin sihir Shaman bisa sekuat ini!'
Weed tak mengerti situasi yang sedang ia alami. Setelah dengan mudah membunuh 5 Skeleton Mercenary, dia bahkan tak berhenti untuk mengambil item yang dijatuhkan, sebelum berbalik dan bertanya pada Da'in.
"Sihirmu tak bisa dipercaya, untuk seorang player dengan level 134. Bagaimana bisa seperti itu? Jika aku tak mengerti alasannya, kita tak bisa berada dalam party yang sama lagi."
Dia mengambil resiko untuk melukai perasaannya, namun Da'in menjawab dengan senyum gembira.
"Itu karena hobiku."
"Hobi?"
"Ya, tolong jangan pikir, jika aku gila. Aku tak suka membunuh monster, aku cuma..." dia berkata malu- malu.
"Aku menggunakan kutukan pada monster, Holy Magic, dan kadang-kadang serangan jarak jauh. Setelah HP mereka berkurang banyak, aku menggunakan Healing Hand pada mereka..."
"Pada monster?"
"Ya, aku hanya bermain-main seperti itu."
"......"
Apa yang dikatakan Da'in sangatlah mengejutkan. Dia memiliki level 134 tapi sihirnya sangat kuat.
Jadi Da'in bermain-main dengan mengutuk, menyerang, lalu menyembuhkan para Skeleton Mercenary, Dullahan, dan Ghoul di dalam dungeon...





< Prev  I  Index  I  Next >