LMS_V02E09P03

9. Princess Knight (3)
Lee Hyun tak mengerti kenapa dia memanggilnya dengan cara
yang bersahabat seperti itu, saat Lee Hyun sangat jarang melihatnya. Saat
mereka menghabiskan waktu mereka seperti itu, adik Lee Hyun datang. Lee Hayan
memakai jeans dan kaos putih bukannya seragam sekolah. Pada saat itu, Lee Hyun
merasakan percikan persaingan menyala diantara Lee Hayan dan Junghee.
"Kenapa kamu duduk di samping kakakku, wanita
tua?" Serangan tiba-tiba dari Lee Hayan sangatlah tajam dan dipenuhi rasa
iri, aura pembunuh memancar darinya.
Pada saat itu, Lee Hyun merasa jika adiknya jauh lebih
menakutkan daripada seorang Death Knight. Tetapi, seorang Dullahan tengah duduk
tepat di sampingnya.
"Wanita tua? Kotor sekali mulutmu, untuk seorang anak
kecil."
"Aku tak terlalu jauh lebih muda darimu!"
"Aku teman sekelas kakakmu. Aku akan menjaga mulutku,
jika aku adalah kau." Junghee perlahan-lahan meletakkan tangannya pada
bahu Lee Hyun.
"Hmph!"
Lee Hayan berjalan mendekati Lee Hyun, mengabaikan Junghee.
"Apa yang kamu lakukan di sini?"
"Apa maksudmu, dengan apa yang aku lakukan disini? Aku
menonton festival."
"Ugh, cepat ke sinilah!" Lee Hayan dengan paksa
menarik Lee Hyun bangun dari tempat duduk.
"Kenapa?"
"Ada sesuatu yang ingin aku lakukan denganmu!"
"Apa itu?"
"Sudahlah, pokoknya ke sini."
Lee Hyun harus berdiri. Saat dia bangkit dari tempat
duduknya, Lee Hayan memberikan senyum kemenangan yang jahat pada Yoon Junghee.
Dia membawa Lee Hyun ke arah lapangan sekolah, di mana ada banyak event dan
tantangan tersedia.
Rupanya, KMC Media telah membawa acara dan tantangan itu ke sekolah.
Mereka menyiarkan video dari para siswa yang menghindari berbagai jebakan dan
menyelesaikan misinya. Itu sangat kacau dengan kerumunan kameramen yang bergerak
di sekitar kekacauan para siswa yang berguling-guling dan melompat-lompat.
Lee Hayan membawa Lee Hyun dan berdiri di depan salah satu
tantangan yang paling mudah.
Orang-orang harus mengikat satu kaki mereka dengan satu kaki
orang lain dan berlari ke garis finish pada sinyal yang diberikan wasit.
"Kenapa kita ke sini?"
"Kamu dan aku harus lari bersama-sama. Aku benar-benar
ingin mencoba balapan 3 kaki."
"Kenapa aku harus melakukan hal seperti itu? Lakukan
saja sendiri."
"Aku tak bisa melakukannya kecuali bersamamu! Aku sudah
mengatakan pada semua temanku, jika aku akan berlari denganmu. Jadi kamu harus
melakukan ini denganku."
Lee Hyun mengernyit, tetapi dia tak bisa menang melawan
sikap keras kepala adiknya.
'Ini kemungkinan tak
akan disiarkan.'
Lee Hyun melirik pada kamera dengan mata tak kenal takut. Meskipun
mereka merekam dimana-mana, tak semua rekaman akan ditayangkan. Hanya kegagalan
yang paling besar akan diedit untuk ditayangkan.
Lagian, ketika KMC media menyiarkan festival sekolah,
perekaman yang sebenarnya akan dimulai pada malam hari saat selebritis datang
mengunjungi. Selebritis yang melewati rintangan yang sulit akan sangat populer
di kalangan pemirsa. Para siswa dan orang-orang biasa tak lebih dari pengiring
bagi mereka. Dari pandangan Lee Hyun, mereka hanya beta tester untuk
keselamatan dari selebritis.
Panitia perempuan yang seksi memakai rok mini menerima
aplikasi pendaftar.
"Haaa. Kami akan berpartisipasi."
"Biayanya 10.000 won untuk bermain."
Lee Hyun bergidik, tetapi dengan enggan mengeluarkan uang
dari sakunya. Meskipun ini adalah sebuah festival, biayanya terlalu mahal,
terasa seperti sebuah penipuan.
'Kurasa aku akan makan bayam dan kecap untuk makan
malam."
Tentu saja, untuk Lee Hayan atau nenek, dia akan memasak
makanan lain yang lezat untuk mereka. Tetapi, dia masih punya harapan kecil jika
adiknya akan makan banyak di festival dan pulang ke rumah dengan kenyang.
"Sekarang, bersiap... Mulai!"
12 pasangan berlari pada saat yang sama.
Saat suara tembakan terdengar, Lee Hyun dan Lee Hayan mulai
berlari. Karena itu adalah balapan 3 kaki, mereka tersandung pada kaki satu
sama lain dan semakin pelan. Pada saat mereka menyelesaikan sepertiga dari
perlombaan, mereka adalah pasangan paling lambat.
"Kakak, berusahalah lebih keras!"
"Aku berusaha yang terbaik."
"Aku bilang, lebih baik!"
"Ya, ya."
Karena dia dipaksa berpartisipasi, Lee Hyun tak
menganggapnya serius. Saat dia melihat pasangan lain melewati mereka, Hyun
bertanya, "Apa bagusnya tentang permainan ini? Yang kamu dapat ketika kamu
menang adalah punggung yang penuh keringat."
"Kamu tak tahu? Juara satu mendapatkan voucher belanja
di mall."
"B-Berapa banyak?"
"100.000 won."
Gerakan Lee Hyun tiba-tiba berubah. Dia memeluk adiknya, dan
mulai berlari. Lee Hyun melaju dengan kecepatan luar biasa.
Sebuah motivasi yang sempurna!
Awalnya, balapan 3 kaki membutuhkan kerja sama kedua pemain.
Lee Hyun dan Lee Hayan menyelesaikan semua rintangan dengan sangat cepat,
melewati semua pesaing dan meraih posisi pertama.
"Selamat atas kemenangannya."
Mereka memenangkan voucher belanja sebesar 100.000 won dari
pembawa acara. Hyun bisa mendapatkan beberapa ribu won jika ia menjualnya
secara online.
Sayangnya, satu tim tak
bisa berpartisipasi dalam sebuah event lagi, jadi mereka tak bisa mendapatkan
lebih banyak uang dari perlombaan yang sama. Lee Hyun dengan cepat mencari
permainan lain yang berhadiah uang. Matanya menyala dengan kehidupan tak
seperti beberapa saat yang lalu.
"Haruskah kita mencoba itu?"
Dia menunjuk kearah seperangkat fasilitas yang terpasang di tengah-tengah
lapangan.
Fasilitas itu disebut Princess Set.
Set itu memiliki 3 bagian: pertama kamu harus menyebrangi
kayu licin dan bergerak. Kedua, kamu harus memecahkan 50 balon air yang terbang
ke arahmu. Dan yang ketiga kamu harus mendaki dinding menggunakan tali.
Seseorang harus menyelesaikan 3 tahap dan menyelamatkan putri yang menunggunya
di dalam penjara. Tentu saja, putri tersebut adalah salah satu peserta.
Itu adalah sebuah permainan di mana kamu harus menyelamatkan
putrimu sendiri. Dalam kasus Lee Hyun, dia harus menyelamatkan Lee Hayan.
"Itu akan sangat sulit, apakah kamu akan baik-baik
saja? Menyerah saja tepat sebelum kamu jatuh ke air dan sakit flu, kak."
Kekhawatiran memenuhi mata Lee Hayan. Strukturnya yang
tinggi tampak sangat berbahaya, dan kamu akan basah kuyub saat jatuh dari kayu
tersebut. Banyak orang mengerumuni tempat itu, bersorak keras. Sebagian besar
kamera terfokus pada Princess Set.
"Jangan khawatir. Percaya saja padaku."