Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V03E06P01 Flu Berat

gambar


6. Flu Berat (1)



Hanya satu hari...
Waktu yang sangat sedikit untuk persiapan!
"Beli armor dan senjata. Beli dengan harga kurang dari 1 gold."
"Beli herbal dan bahan makanan dalam jumlah yang banyak. Tolong jual dengan harga murah."
Weed membeli item-item ini dengan jumlah yang besar.
Mapan telah meninggalkan party-nya dan Weed bisa mengerti alasannya.
"Aku akan berteleport melalui gerbang, karena aku harus berburu ditempat yang jauh untuk mengerjakan quest."
"Selamat, ngomong-ngomong, apa aku bisa ikut?"
"Yah, aku harus pergi sendirian..."
"Sayang sekali. Aku ingin pergi bersamamu..."
"Tingkat Kesulitannya adalah B..."
"...Semoga beruntung dan selamat tinggal."
Mapan terspesialisasi dalam skill perdagangan.
Weed tak memiliki skill yang diperlukan untuk menjadi seorang Merchant.
Namun, membawa Mapan adalah pilihan buruk.
Mapan terlalu lemah untuk mendampinginya, jadi Weed menuju ke Gereja Freya untuk beristirahat.
Di dalam gereja tersebut ada sang High Priest dan sekelompok Paladin.
"Halo. Senang kamu telah datang."
Weed gemetar saat sang High Priest menyelesaikan kalimatnya.
Seberapa besar kemungkinannya? Aku pikir High Priest adalah orang yang baik hati.
Itu adalah situasi yang menakutkan dan sulit, tanpa sedikitpun kesempatan untuk melarikan diri.
Namun, Weed tak akan menyerah pada quest tersebut, kecuali terjadi kemungkinan terburuk tanpa keuntungan sebagai imbalan.
Namun, hari sebelumnya sang High Priest telah mengatakan, "Ini adalah sebuah quest yang sangat penting. Aku tak bisa memprediksi masa depan manusia. Namun, aku tahu jika masalah ini sangat mendesak. Ini bisa berubah menjadi buruk dalam hitungan hari."
Weed ingin mengangguk.
Masalah pribadi!
Hal ini sangat buruk!
Tergantung pada keadaan yang terjadi, dia bisa saja tak akan pernah diizinkan kembali ke gereja.
Namun, sang High Priest telah menempatkannya dalam situasi yang bahkan lebih buruk.
"Aku mendirikan Gereja Freya ini di kota ini. Aku percaya jika kamu adalah sang Pahlawan dari legenda itu dan kamu akan menemukan relik itu secepat mungkin."
"Apa maksud Anda?"
"Besok, saat kamu sampai, seorang Priest dari gereja ini akan berada di bawah perintahmu. Jika kamu mengembalikannya dengan aman, maka kamu akan dihadiahi berdasarkan pada menjadi seberapa kuat dia. Jangan cemas tentang besok, dan kami akan menemuimu segera."
"...."
Segalanya telah diatur, jadi dia tak bisa melarikan diri.
Kota Kebebasan Somren, dengan kebebasan yang hilang! Kota itu sekarang seperti penjara tanpa jeruji.
Crown of Fargo telah dicuri dari Gereja Freya dan Weed tak diizinkan untuk mendapatkan bantuan dari player lain. Weed hanya diizinkan untuk menggunakan orang-orang yang telah disediakan oleh sang High Priest.
"Sekarang aku akan memperkenalkan padamu, orang yang akan membantumu menyelamatkan para Paladin, jika ada yang bisa diselamatkan..."
Sang High Priest membuka pintu dengan kunci kecil. Di dalamnya adalah seorang anak laki-laki yang mengenakan topi putih dan jubah Priest putih,
"Dia adalah kandidat Paus berikutnya di gereja kami, Alveron. Terimakasih atas bantuanmu."
"Sebuah kehormatan bertemu denganmu, Weed-nim." kata Alveron dengan formal.
Alveron bukanlah seorang player, tetapi seorang NPC.
Weed dan Alveron menuju ke dalam gereja. D ipusat dari ibukota Kerajaan, di sana ada rune yang rumit yang telah diukir di tanah dan berfungsi sebagai gerbang teleport.
*Kkolkkak!*
*Glek*
Weed menelan ludah.
Menggunakan gerbang teleport tersebut, akan secara langsung mengirimnya ke Morata. Tetapi dia tak lupa, jika provinsi Morata dihuni oleh Klan Vampir True Blood yang terkenal yang sangat kuat dan menakutkan.
Tidak seluruh Benua Versailles penuh dengan para player. Para petualang telah menemukan Benua Utara tetapi orang-orang tak ada yang mendekatinya, karena monster-monsternya terlalu kuat di sana.
Dia berdiri di sana dan mereka memulai persiapan untuk memulai teleportasi.
"Kita benar-benar harus menyelamatkan para Paladin, saudara kita!"
Sang High Priest dan para Priest mengumpulkan sejumlah besar MP untuk mengoperasikan gerbang teleport.
Cahaya keluar dari gerbang tersebut, mengelilingi Alveron dan Weed, dan dengan segera mereka berdua menghilang dari Gereja Freya.
150 tahun yang lalu Kekaisaran Niflheim, yang terletak di benua utara, telah dihancurkan oleh para monster. Saat para bangsawan sibuk melarikan diri, pasukan Templar yang ditempatkan di sana diporak-porandakan. Setelah itu Kekaisaran Niflheim menjadi wilayah yang dipenuhi oleh monster.
Sekarang hanya ada satu aturan yang berjalan di sini.
Yang paling kuat, yang bertahan hidup, dan yang kuat mengambil semuanya.
"Jadi ini adalah Morata..."
Weed dan Alveron muncul di pintu masuk sebuah gua.
Gerbang teleport Gereja Freya dan gua tersebut saling terhubung.
"Ohh, dinginnya!" Segera setelah Weed tiba dan keluar dari gua, dia merasakan dingin yang parah.
Medan dan iklim di Benua Versailles sangat berbeda bergantung pada lokasinya.
Sayangnya, Morata terletak jauh di utara benua, yang termasuk wilayah dingin.
Di zona ini, sepanjang musim, itu adalah zona es abadi.
"Tak pernah terpikirkan tempat ini sangat dingin...!!"
Tubuh Weed mulai menggigil lagi dan lagi karena dinginnya.
Tubuhnya mulai menyusut karena angin yang bertiup ke kerahnya.
*Ding*
[Peringatan : Anda telah terkena flu!
Untuk mengatasi rasa dingin, disarankan untuk memakai pakaian yang tebal atau duduk di dekat api.
Jika flu berat berlanjut untuk waktu yang lama, mungkin akan memperburuk kondisimu.
Badan menjadi lebih kaku dan kemampuan fisik berkurang sebesar 5%.
Kecepatan rasa lapar meningkat sebesar 25%.]
*menggigil*
Pesan tersebut mengatakan jika flu bisa semakin memburuk.
Tetapi dia tak bisa tinggal di dalam gua, karena ia harus melihat sekeliling dan memantau area tersebut.
Dia pergi ke pegunungan yang tertutup salju.
Melewati kota yang hancur. Kota hilang yang sunyi.
Di persimpangan kedua dari barisan rumah ketiga, adalah kediaman dari kaum bangsawan.
Di atas atap dengan tumpukan salju yang tebal, langit-langit yang runtuh dari bangunan bisa terlihat.
Meskipun interiornya tampak kosong, ada perabotan di dalamnya. Sepertinya rumah-rumah itu tak dihuni dalam jangka waktu yang panjang, tanpa ada yang memelihara bangunannya.
"Ini pasti desa Morata..."
Tatapan Weed melintasi kota menuju struktur bangunan hitam raksasa.
Bangunan itu memiliki pagar besar dan tak ada lampu yang menyala, jendelanya juga tertutup dan burung gagak terbang diatas atap.
Istana Morata.
Istana bata hitam tersebut tertutup salju putih. Sebuah kombinasi aneh yang sedikit, memicu inspirasi di dalam diri Weed. Burung-burung gagak hitam legam berputar-putar di atas atap istana.
Biasanya, burung akan mudah membeku dan mati, tetapi para gagak ini adalah jenis burung yang lebih tangguh. gagak-gagak ini telah berubah menjadi vampire. Dan karena para gagak telah berubah menjadi vampir, mereka tak bisa mati dan masih bisa menggerakkan anggota tubuh mereka.
"Sepertinya ini adalah tempat para Vampir True Blood berada. Hal ini tak akan mudah."
Weed selesai memantau dan kembali ke gua.
*Ding*
[Temperatur telah sedikit meningkat]
Gua dengan gerbang teleport sedikit lebih hangat. Beruntungnya jika angin dingin tak bertiup ke dalam gua.
"Jadi ini adalah Provinsi Morata."



< Prev  I  Index  I  Next >