LMS_V04E07P03

7. Dungeon Basra (3)
Banyak orang membicarakan tentang berita terbaru dari Royal
Road dengan sangat tertarik. Bagi mereka, game ini telah menjadi sebuah dunia
di mana mereka benar-benar hidup. Bad Ray juga telah menjadi simbol kesuksesan
untuk orang-orang seperti itu. Dia dianggap sebagai seorang raja, atau bahkan
selebritis di seluruh dunia! Jika ada cuplikan dari pertarungannya, jutaan
gamer akan segera mendownloadnya.
Sama seperti dalam semua game online lain. Seluruh proses
dari game tersebut berdasarkan pada kumpulan fitur dan teknik bertarung dari
seorang player. Itu penting bagi orang-orang untuk bisa mendemonstrasikan skill
mereka dalam menggabungkan kemampuan, untuk bertarung melawan lawanmu.
Tentu saja, semakin tinggi skillmu, semakin tak konsiten
dengan hukum alam dari pertarungan di dunia nyata. Tetapi game akan
menyenangkan saat masuk ke dalam pertarungan, karena semakin jauh kamu pergi,
jadinya akan semakin kuat musuhmu dan para monster akan semakin sulit.
Oleh karena itu, player-player berlevel tinggi akan menarik
perhatian yang besar di antara para player biasa.
Para player yang membicarakan Bad Ray mengucapkan selamat
tinggal dan pergi untuk urusan mereka masing-masing, saat Weed pergi ke salah
satu toko peralatan.
"Mencari seorang Priest. Diatas level 170."
"Mencari player penyerang jarak jauh! Mage dan
Archer!"
"Beli pedang yang cocok untuk player level 210! Yang
ada efek tambahannya juga!"
Area tersebut menjadi berisik lagi. Setelah peperangan itu,
banyak player kembali ke gaya hidup yang normal, mengumpulkan kelompok,
mengobrol, dan berjualan.
Weed sekarang telah level 230. Berkat membunuh banyak player
dalam peperangan tersebut, dia mendapatkan 2 level. Tapi tak semua orang
seberuntung itu, banyak player tewas dan sebaliknya, kehilangan EXP dan bergegas
untuk mengejar ketinggalan. Weed memasukkan 10 poin yang ia terima dari naik
level itu pada Agility, saat dia memasuki toko.
Dalam beberapa bulan terakhir, Weed menjadi jauh terlalu
fokus dengan mengembangkan skill kerajinan miliknya. Dan oleh karena itu, dia
mengabaikan item-item yang akan berguna dalam pertempuran. Penjaga toko itu
adalah tipe NPC kuat, dengan bekas luka jelek di wajahnya yang mungkin adalah
hasil dari peperangan terakhir dari benteng ini. Dia dengan senang menyambut
pengunjung.
"Apa yang kamu cari?"
"Aku membutuhkan item-item, bumbu, herbal, dan
perban."
"Bagus. Ini ada beberapa item, obat-obatan, dan herbal,
seperti yang bisa kamu lihat."
Tak seperti kota-kota dan benteng-benteng lain, tak ada
pemisahan toko makanan. Oleh karena itu, makanan, herbal, dan produk-produk
yang lain bisa dijual ditempat yang sama. Namun, ada banyak toko yang menjual
senjata dan armor.
[Red Herb Zareta
Harga: 2 silver
Herbal yang membantu menyembuhkan luka.]
[Blue Cylon Herb
Harga: 4 silver
Herbal yang membantu memulihkan MP. Jika digunakan untuk
bahan makanan, akan meningkatkan tingkat regenerasi MP.]
Pertempuran berdarah di Kastil Odein tidaklah sia-sia. Ada
banyak herbal di toko ini, dan beberapa diantaranya bahkan adalah spesies yang
sangat langka. Weed membeli 200 buah dari masing-masing herbal, sebuah batu
asah, benang untuk menjahit, perban, dan makanan. Itu semua, ternyata tak
terlalu mahal.
Dalam kenyataannya, harga di benteng tersebut biasanya
sangat mahal, tapi untuk pernghormatan kemenangan, para player yang bertarung
pada pihak pemenang tak akan diberi pajak di toko-toko atau pada barang-barang
selama seminggu. Sebuah bonus untuk pemenang dari peperangan yang ganas.
Ketika Weed selesai, dia meninggalkan Kastil Odein. Arahnya
menuju ke dungeon terdekat, dungeon Basra!
****
Sekelompok Wizard dipimpin Sollon yang memakai jubah biru,
mendekatnya musuh.
"Cepat kembali, dan siapkan diri kalian!" Sollon
berteriak. Suaranya penuh dengan ketegangan dan kegembiraan. Namun, skuad
tersebut hanya mendecakkan lidah mereka.
҅Orang ini gila...҆
҅Bukan itu saja, dia
hanya ingin pamer di depan ...҆
Namun, saat ini bukan saatnya untuk protes. Si Thief bernama
Batu tengah dikejar oleh sekelompok musuh, dan mendekati posisi. Para Archer
yang bisa melihat paling jauh, memberikan informasi pada pasukan tersebut.
"Musuh datang!"
"Lebih dari 40 orang!"
"Bagus, Batu. Semuanya, bersiap untuk menyerang!"
Dengan perintah Sollon, para mage berbaris dan mempersiapkan
sihir. Mereka kemudian mulai mengeluarkannya secara terus-menerus.
"Serang! Gelombang api murni dari kemarahan.
Firestorm!"
Penyergapan yang direncanakan dengan baik telah berhasil. Di
bawah tembakan dari banyak sihir, para monster Basra dengan cepat melemah.
Tetapi itu hanya permulaan, Sollon memerintahkan kelompok tersebut untuk memulai
serangan gelombang kedua.
" Archer! Tembak!"
Beberapa Archer menembakkan rentetan panah, mencegah musuh
dari mendekat pada mereka. Para monster perlahan-lahan dipukul mundur. Beberapa
player menggunakan panah stun, yang semakin memperlambat pergerakan musuh. Saat
ini, para mage mempersiapkan sihir baru dan menyerang lagi.
"Api dari kemarahanku, cerminkan perasaanku, dan
jadilah dinding dijalan musuhku. Wall of Fire!"
"Bumi Pertiwi! Hentikanlah para mahluk hina yang
menginjak engkau. Mud!"
Lantai dungeon itu menjadi licin dan para monster Basra
mulai jatuh saat dinding api melahap mereka!
"AWWWW.... Ack!"
"Panas! Tenggorokanku!"
Namun pertempuran belum berakhir. Selain para Wizard,
pertempuran ini melibatkan petarung jarak dekat. Setelah serangan magis dan
rentetan panah, HP para monster telah berkurang lebih dari 70%.
"Dance of Death!"
Di antara para Warrior yang bertarung, seorang gadis menebas
dengan dua belati. Seperti seekor kupu-kupu, dia bergerak dengan sangat cepat
di antara musuh, dan menyerang para monster Basra. Dengan jelas, dia menarik
perhatian para pria dengan penampilan dan gerakan tariannya yang anggun! Itu
adalah Hwaryeong!
Di mana Hwaryeong menebas melalui tariannya, musuh-musuh
menerima luka yang mengerikan. Selain itu adalah sebuah tarian biasa,
'Bubi-Bubi' juga adalah sebuah tarian pertempuran.
"Cantiknya."
"Mengagumkan."
Ketika Hwaryeong memulai tariannya, Sollon dan para Wizard
segera lupa tentang pertempuran dan mengaguni pergerakan Hwaryeong. Tarian itu
mengubah Hwaryeong dari seorang gadis cantik menjadi seorang dewi cantik. Tak
butuh waktu lama, skuad Sollon telah menjadi penggemar dari kecantikan yang
mengagumkan ini.
"Hwaryeong, tahan!"
"Woah. Dia baru saja berkedip padaku."
"Tidak, bukan padamu, tapi padaku!"
"Gyaaaaa!"
Para mage melepaskan mantel mereka dan mulai saling
menghajar. Sollon si pemimpin skuad harus memisahkan dan mendisiplinkan mereka,
tetapi kecantikan dari gadis itu telah menangkap hatinya. Sementara semuanya
berdiri dan menatap kagum pada Hwaryeong, pendatang baru dari skuad itu, Zephyr
bertarung dengan para monster.
"Iron Fishing!"
Dia menggunakan benang besi untuk melukai dan mengacaukan
musuh, hanya untuk membunuh mereka dengan lemparann yang mematikan.
Zephyr, si pemancing agresif.
Ketika dia mendekati beberapa musuh, dia menyerang dengan
kecepatan kilat, saat umpan mengait dan melemparkan mereka ke neraka.
"Lure!"
Di bawah pengaruh kemampuannya, para monster mundur, saat
Zephyr melemparkan benang pancingnya untuk menangkap. Setelah semua serangan
dari skuad itu, para monster Basra hampir tak memiliki HP yang tersisa. Jadi
setelah beberapa saat, Zephyr dan Hwaryeong menghabisi semua musuh.
[Anda mendapatkan EXP 3.49%]
Setelah satu pertarungan, Sollon dan masing-masing anggota
dalam skuadnya mendapatkan 3.5% exp.
Perburuan.
Alasan lain kenapa Kastil Odein menarik begitu banyak
berhatian dari berbagai guild. Area di sekitar benteng tersebut dipenuhi dengan
dungeon-dungeon yang berbeda-beda, dan kebanyakan monster di sana memberi
banyak exp per kill. Di dataran utama Versailles, kamu bisa menemukan area-area
berburu yang bagus seperti Odein, dan juga tempat buruk dimana kamu hanya mendapatkan
sedikit exp, monster yang terlalu kuat dan item drop yang tak berharga.
Sollon mendekati Hwaryeong dan dengan suara yang manis,
mengatakan:
"Aku melihat banyak kupu-kupu yang telah memabukkanku
saat mereka terbang di depan mata ini. Tetapi yang paling cantik dari semua
kupu-kupu itu, sekarang berdiri di hadapanku, Hwaryeong."
"Aku tak menginginkan yang seperti itu."
"Tidak. Jangan malu-malu. Kamu seharusnya bangga akan
tarianmu, Hwaryeong."
Namun Hwaryeong tak mengatakan apa-apa. Ini bukanlah pertama
kalinya, dia mendengar pujian yang sama dengan Sollon, dan dia ingat serta
mengetahui apa yang terjadi selanjutnya.
"Ah, ingat, aku memberitahumu ini sebelumnya. Aku
anggota Guild Mavaros, guild kami pemilik dungeon Basra. Jadi jika kamu
bergabung dengan kami, kamu selalu bisa mendapatkan banyak exp."
Hampir semua dungeon yang menarik di Royal Road berada di bawah
kepemilikan sebuah guild. Untuk hak terus-menerus mengalahkan monster dan
membunuh bos, pertempuran lokal yang kecil sering terjadi. Bagaimanapun juga,
pemilik dari dungeon mendapatkan tambahan 30% exp dari membunuh monster!
Meskipun pertempuran memperebutkan dungeon sangat jarang
terjadi, karena rumitnya hubungan di antara semua guild di Royal Road.
Contohnya, Guild Mavaros berpartisipasi dalam peperangan Kastil Odein, di pihak
Guild Prosperity, memenangkan hak kepemilikan dungeon Basra. Maka jika
seseorang mencoba mengambil alih kepemilikan dungeon tersebut, mereka tak hanya
harus bertarung dengan Guild Mavaros, tapi dengan sekutu lain dari Guild Prosperity.
"Oh, sial!" Hwaryeong bergumam tak senang.