Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V04E09P01 Dark Gamer Union

gambar

9.  Dark Gamer Union (1)



Lee Hyun menutup buku matematika miliknya.
Beberapa tahun lalu dia harus keluar dari SMA, dan sejak saat itu, dia tak pernah berpikir sekalipun jika dia akan membuka buku pelajaran lagi. Namun, untuk lulus ujian untuk mendapatkan ijasah SMA, dia harus belajar lagi.
"Hmmm...."
Sejak Lee Hyun meninggalkan sekolah, dia menghabiskan seluruh waktunya untuk mendapatkan uang dengan bekerja, jadi otaknya telah benar-benar berkarat. Dia dengan cermat membaca buku tersebut, tapi dia sama sekali tak memahami maksudnya.
"Sialan, kenapa mereka mengajarkan begitu banyak rumus!? Jika aku membutuhkannya, rumus-rumus itu bisa dengan mudah ditemukan di internet. Dan adapun untuk hal-hal yang rumit, aku bisa menggunakan kalkulator..."
Lee Hyun bergumam tanpa henti. Sangat sulit untuk belajar matematika sendirian, tetapi ikut les berarti akan pengeluaran tambahan.
Aku mungkin harus melupakannya dan kembali kedalam game... Tapi aku sudah membayar ujian tersebut...
Setelah spekulasi yang panjang, Lee Hyun dan adiknya memutuskan jika Lee Hayan akan membantunya belajar, setiap beberapa jam sehari. Tapi bahkan dengan bantuan adiknya, mempelajari matematika sangat sulit. Dan saat siswa tak memiliki ketertarikan dengan mata pelajaran, guru harus mengeluarkan upaya puluhan kali lebih banyak.
Namun Lee Hayan telah merencanakan segalanya sebelumnya. Mengetahui kakaknya dengan baik, dia mengggunakan pendekatan yang tak biasa untuk pembelajaran.
"Dengar. Ini adalah jumlah tabunganmu. Pikirkan baik-baik! Kamu punya tabungan 300 dollar selama 12 bulan dengan bunga 5,39%. Berapa banyak yang kamu punya pada akhirnya?"
"316 dollar 17 sen!"
Ketika Hayan menanyakan pertanyaan seperti itu, dia akan selalu mendapatkan jawaban yang benar dalam sekejap mata. Tetapi jawaban itu tak memuaskan Lee Hyun saat dia melanjutkan:
"Bunganya akan berjumlah 16,17 dollar. Tetapi masih dikenakan pajak. Entah pajak yang disederhanakan senilai 2,10 dollar, atau pajak standart senilai 2,42 dollar."
Lee Hayan tersenyum senang:
"Lihat? Itu mudah. Kamu harus mempelajari segalanya dengan cara yang mirip. Sekarang masalah selanjutnya. Menghitung uangnya."
Setelah istirahat panjang dari belajar, kepala Lee Hyun nyaris tak bekerja, tetapi perlahan-lahan dia mulai menyadari jika menjawab soal-soalnya menjadi lebih dan lebih mudah.
Mari kita lihat!
Lee Hyun telah membaca semua buku pelajaran dan menjawab setengah dari soal-soal di sana. Dia bahkan meminjam semua buku pelajaran yang adiknya miliki.
Semuanya dalam 4 hari sebelum ujian!
Itu karena, ketika kamu masih punya banyak waktu, kamu tak akan belajar. Tetapi saat ujian sudah dekat, kamu tak punya pilihan selain belajar, sebanyak yang kamu bisa dalam waktu yang tersisa.
Dan akhirnya hari ujian tiba.
Lee Hyun meninggalkan rumahnya lebih awal, agar bisa berjalan ke sekolah di pusat kota, di mana ujiannya diadakan.
Aku harus... Aku harus melakukan yang terbaik.
Di perjalanan ke sana, Lee Hyun mengunjungi neneknya di rumah sakit. Neneknya sudah lebih baik, dia tak terlalu pucat, dan menurut dokter, dia bisa berjalan-jalan sendiri.
"Jangan menghawatirkan apakah kamu akan gagal, Hyun. Kamu akan selalu bisa mempersiapkan yang terbaik, dan lulus dari semua ujianmu." kata neneknya dengan senyum menyemangati.
"Tentu, Nek..."
Lee Hyun dengam erat menggenggam tangan neneknya.
Tangan neneknya sudah keriput karena pekerjaan yang ia lakukan di usia lanjutnya, untuk membesarkan Lee Hyun dan Lee Hayan setelah orang tua mereka meninggal.
Lee Hyun akan sangat berterimakasih padanya seumur hidup. Jika bukan karena nenek mereka, mereka akan dikirim ke panti asuhan dan kemungkinan besar akan terpisah. Karena, sangat jarang dua anak diadopsi oleh keluarga yang sama.
"Kalau begitu, aku harus pergi sekarang..." Lee Hyun berpamitan pada neneknya dan pergi ke sekolah.
Ujiannya diadakan di sebuah SMA 'Korea'. Itu adalah bagian dari kawasan pendidikan 'Korea' dan terletak di dekat kampus dan universitas.
Meskipun universitas tersebut tak termasuk dalam top 10 universitas paling bergengsi di Korea, universitas itu memiliki staf pengajar dan infrastruktur yang didesain dengan baik. Banyak anak muda berbakat, termasuk mahasiswa dari luar negeri belajar di sini, dalam lingkungan yang kreatif dan mandiri.
Kualitas utamanya dari universitas bergengsi, bukanlah ratingnya di dalam negeri, tetapi reputasi luar negerinya. Universitas 'Korea' terkenal di negara-negara lain, jadi universitas itu punya lebih banyak siswa luar negeri daripada universitas lain di Korea.
Lee Hyun mengagumi kemegahan gedung utama dari universitas itu.
Meskipun aku menjalani kehidupan yang suram... tetapi aku bersumpah, adikku akan bisa belajar di sini...
Setiap kelompok terdiri dari 30 orang.
Setelah menerima daftar pertanyaannya, Lee Hyun terkejut jika dia mengetahui kebanyakan soal itu. Metode belajarnya yang berantakan ternyata punya hasil yang besar.
Meskipun dia tak seharusnya mengabaikan fakta jika ujian ini ditujukan bagi orang-orang dewasa dan orang tua, yang karena beberapa alasan tak bisa mendapatkan pembelajaran yang tepat. Jadi itu sedikit lebih mudah daripada ujian yang biasanya.
Aku mengetahui hampir semuanya. Jika saja aku punya kesempatan untuk melanjutkan sekolah, aku yakin aku akan mencapai hasil yang bagus. pikir Lee Hyun, pelan-pelan melihat seluruh pertanyaan.
Lee Hyun sangat menyesal, jika dia tak bisa melanjutkan sekolah. Dalam benaknya, kesalahan tersebut terletak pada sistem pendidikan Korea, yang gagal mengembangkan si jenius yang tak beruntung!
Tetapi dia tak punya waktu untuk melamun, jadi dia mengeluarkan pena dan mulai menulis jawaban pada pertanyaan-pertanyaan tersebut. Merenungkan secara mendalam untuk beberapa soal dari waktu ke waktu.
Salah satu mata pelajaran yang dipilih Lee Hyun untuk ujiannya adalah etika. Sebenarnya, dia akan memilih mata pelajaran bahasa asing atau mata pelajaran yang lain, tapi dia memilih etika karena ia memutuskan jika dia tak perlu mempelajarinya, kamu hanya harus mengetahui prisip-prinsip dasarnya.
1. Kamu menemukan sebuah dompet di tanah. Apa yang akan kamu lakukan?
A.Mengambilnya.
B.Mengambilnya dan memeriksa, apakah ada yang melihat.
C.Mengambilnya dan kabur.
D.Mengambilnya, memeriksa kartu ID, dan mencoba menemukan pemiliknya.
E.Ambil uangnya dan tinggalkan dompetnya.
Lee Hyun menggaruk kepalanya. Bahkan keputusannya yang dibuat untuk meninggalkan sekolah tidaklah sesulit ini.
Jadi jawaban mana yang benar?
Dia pikir etika adalah mata pelajaran yang mudah, tapi etika ternyata menyajikan pertanyaan yang rumit semacam ini.
Yah, 3 jawabannya benar...
Setelah merenungkannya sebentar, dia memilih pilihan jawaban kedua. Jawaban kelima tampak benar juga, tetapi 'meninggalkan dompet' bukanlah pilihan yang terbaik.
Pertanyaan lain dari etika tidaklah sulit, dan Lee Hyun menjawabnya dengan mudah.
Aku pasti akan mendapatkan nilai sempurna untuk mata pelajaran etika.
Etika adalah mata pelajaran terakhir, jadi dengan itu dia menyelesaikan ujiannya.
****



< Prev  I  Index  I  Next >