LMS_V05E04P02

4. Kelulusan (2)
Ahn Hyundo mengikuti jalan pedang sejak masih kecil.
Hari-hari berlalu, tapi tak ada lawan sepadan yang muncul, jadi dia harus
menghabiskan waktu bermeditasi atau pergi bermain. Meskipun tanpa lawan, Master
terus-menerus meningkatkan pikiran dan tubuhnya dalam latihan harian yang
bermacam-macam.
Royal Road membawa Ahn Hyundo kembali ke masa kecilnya. Dia
bisa bertarung dengan lawan yang kuat, monster berlevel tinggi. Perasaan yang
telah lama terlupakan kembali hidup, terus meningkat, kembali kepadanya.
Tampaknya seperti mimpi masa kecilnya akhirnya menjadi
kenyataan...
"Ahem... Master..."
Dengan sedikit ragu-ragu, Lee Hyun bertanya:
"Adikku datang untuk melihat latihan kita hari ini.
Apakah kamu keberatan?"
"Begitukah? Tentu saja, dia disambut...."
Ahn Hyundo memberi izin tanpa berpikir dua kali. Kebanyakan
muridnya adalah ahli pedang profesional. Tentu saja membawa orang-orang
berbakat dari berbagai tempat juga dianjurkan. Tetapi masyarakat umum atau
murid kendo yang masih muda kadang-kadang berlatih di dojo juga.
"Oke sekarang, mulai latihannya. Berbaris!"
Setelah perayaan singkat, semua murid dan para instruktur,
termasuk Chung Il Hoon mengambil posisi mereka.
"Hari ini kita akan mulai dari satu jam latihan dasar
dan kemudian latih tanding."
"Baik!"
Rutinitas pagi hari yang biasanya. Para murid mengacungkan
pedang mereka dengan gerakan cepat dan akurat.
"Kalau begitu aku akan menjemput adikku, Master."
"Oke."
Lee Hyun meninggalkan dojo dan menuju ke gerbang sekolah.
Mereka tak punya ponsel, jadi mereka hanya membuat janji pada waktu tertentu.
"Kakak!"
Karena ini adalah hari minggu dan Lee Hayan tak ada
pelajaran, dia menunggu di gerbang sekolah, memakai pakaian santai. Roknya
menutupi lututnya dan rambut pendeknya tertiup angin.
Teman-temannya datang bersama dia.
"Halo semuanya."
"Hei. Kamu melakukan kerja yang bagus di festival."
Mereka adalah teman-teman Lee Hayan!
Lee Hyun membalas dengan mengangkat bahu:
"Eh.... Ya."
"Kalau begitu, ayo pergi. Ayolah, kakak."
Lee Hyun mengangguk setuju dan membawa mereka ke dojo. Saat
pintu di belakang mereka terbuka, semua murid di dalam bereaksi dengan
semangat.
"Oh, cewek-cewek!"
"Cewek sekolahan!"
"Wow, cewek SMA datang ke tempat seperti ini..."
"Mereka cantik."
Hal yang tak terduga terjadi, para gadis datang ke sarang
laki-laki. Semua murid tiba-tiba mulai bekerja lebih keras. Kekuatan dan kecepatan
serangan mereka meningkat secara drastis.
****
Hari ini latihannya benar-benar berat.
Lee Hyun meninggalkan dojo dan, karena dia tak mau
mengeluarkan uang untuk bis, dia memutuskan untuk pulang dengan berlari.
Berlari adalah cara lain yang bagus untuk memelihara kondisi fisik yang bagus.
҅Aku lulus dari
SMA...҆
Lee Hyun berlari dengan senyum di wajahnya. Mungkin dia tak
mendapatkan kelancaran menjalani SMA, tapi sekarang dia bisa dengan bangga
mengatakan jika dia telah lulus.
҅Nenek akan sangat senang.
Dan Hayan...҆
Sejak orang tua mereka meninggal, Lee Hyun sangat khawatir
pada adiknya. Ketika dia masih kecil, dia sangat pemalu dan penakut. Keadaan
keluarga mereka yang rumit memaksanya untuk tumbuh dalam suasana yang sulit.
"Aku tak akan bisa terus menggantikan orang tua kita
selamanya. Mungkin beberapa tahun lagi..."
Impian terbesar Lee Hyun adalah adiknya bertemu dengan
seorang pria yang layak dan menikahinya!
Pada upacara pernikahan, dia akan mengambil tempat dari
ayahnya dan menjadi orang yang membawa mempelai wanita kepada mempelai pria.
Sejak masa kanak-kanak, dia sudah familiar dengan peran orang tua dan terbiasa
mengurus adik kecilnya. Dan saat mempelai pria mengambil tangan mempelai wanita
telah tiba, Lee Hyun akan menjadi bebas.
Dia tak pernah benar-benar berpikir tentang apa yang akan
terjadi setelahnya. Setiap hari dia harus berjuang, melalui banyak kesulitan
untuk mendapatkan sedikit uang. Dia tak punya waktu untuk memikirkan tentang
masa depan yang jauh semacam itu.
Jadi, hanya saat adiknya menyelesaikan kuliah dan menikah,
dia akan bisa santai dan mulai hidup untuk dirinya sendiri.
҅Namun....҆
Lee Hyun tertawa pahit.
Lee Hayan harus bertemu dengan seorang pria yang benar-benar
baik.
Dengan nilai-nilainya saat ini, dia akan bisa dengan mudah
untuk masuk ke universitas 'Korea' dan mendapatkan pekerjaan yang bagus setelah
lulus. Didampingi dengan penampilannya yang cantik, akan memungkinkan bagi
adiknya untuk mendapatkan pria terbaik.
Tetapi jika pada pernikahannya, dia akan dipimpin oleh
kakaknya yang hanya lulusan SMA, itu mungkin akan mempermalukannya.
҅Aku begitu malu. Aku
tak berpendidikan...҆
Lee Hyun mulai khawatir jika pendidikannya yang menyedihkan,
mungkin menjadi sebuah kesialan untuk adiknya dan mengganggu kehidupannya.
Kemudian dia melihat Pusat Rehabilitasi Great Society!
Dia baru saja melewatinya, saat perjalanan pulang. Selain
memiliki penampilan yang megah, tempat itu dipenuhi dengan peralatan canggih.
҅Aku telah didiagnosa
di sana sekali. Dan jika aku bisa menjadi seorang dokter di sana , adikku akan
bangga.҆
****
Beberapa hari terakhir tidaklah mudah bagi Dr. Cha Eunhee.
Dia menggunakan ratusan pengobatan yang berbeda, berusaha
untuk mengembalikan Jeong Seoyoon pada keadaan normal. Dan Royal Road adalah
upaya terakhirnya.
Game virtual reality yang dikenal bisa memberi kestabilan
emosional. Mereka melegakan stres dengan memuaskan keinginan yang tak terpenuhi
di dalam realitas nyata. Bepergian di antara realitas dan virtualitas, membantu
untuk menyamarkan perasaan sakit.
Cha Eunhee berharap jika itu akan membantunya untuk
menyelamatkan Seoyoon dari obsesi mentalnya.
Setiap hari sejak Seoyoon mulai bermain, Cha Eunhee menonton
rekaman bermainnya, agar bisa memeriksa keadaan psikologinya. Yang mana lebih
baik daripada yang bisa ditunjukkan oleh test apapun, karena di dalam game
Seoyoon harus terus-menerus membuat keputusan sendiri dan berinteraksi dengan
lingkungan sekitar.
Semua tindakan Seoyoon di Royal Road terekam di dalam
kapsul. Itu adalah informasi pribadi, tapi sebagai dokter Seoyoon, Cha Eunhee
punya hak untuk mengaksesnya.
Rekaman pertama tentang perburuan Soeyoon adalah sangat
berani.
"Dengan cara ini, dia akan pulih dalam waktu
dekat!"
Gejala awal sangat positif.
Meskipun dia tak pernah tertawa atau berbicara pada siapapun,
dan sangat menghindari orang lain. Dia mulai berburu dan keinginannya untuk
berburu, menunjukkan keserakahan.
Cha Eunhee berpikir jika keinginannya menjadi lebih kuat dan
mendapatkan item yang lebih baik akan membuat dia lebih hidup. Perilaku
'manusia' seperti itu, pasti akan menghasilkan dampak positif pada pengobatan.
Tetapi seiring waktu berjalan harapannya memudar.
Seoyoon hanya berburu. Dia pergi ke tempat-tempat di mana
para monster berkumpul dalam kelompok besar dan melawan mereka. Bertarung
dengan ganas, sampai mati, seperti seorang berserker.
Dan dia masih tak berbicara dengan siapapun di Royal Road.
҅Tetapi bukankah ada
perubahan yang positif?҆
Di Serabourg, dia berkenalan dengan instruktur bertarung.
Mereka tak terlalu dekat, tapi ini merupakan sebuah terobosan besar. Mereka
makan bersama dan dia mendengarkan si intruktur berbicara.
҅Hanya sedikit, tetapi
dia bereaksi...҆
Perburuan monster adalah pertanda baik juga. Dekat dengan
orang-orang yang biasanya penuh rahasia dan kecurigaan. Kadang-kadang mereka
bahkan mulai bertindak seperti anak kecil, dengan rasa egois yang rumit.
Beruntungnya kondisi Seoyoon tak di tingkat itu.
Ketika orang menahan rasa sakit yang besar, mereka sering
mulai merasa sedih atau ketakutan setelahnya. Untuk mengobati keadaan semacam
itu, bertarung adalah obat yang terhebat.
"Huh, masih lama sampai dia benar-benar sembuh."
Cha Eunhee mendesah dalam-dalam.