LMS_V05E04P01 Kelulusan

4. Kelulusan (1)
Usai sekolah Lee Hayan berjalan pulang.
Jika dia naik bis, dan akan pulang lebih cepat. Tetapi dia
harus membayarnya. Sifat hematnya hampir sekuat kakaknya.
Dia hanya akan naik bis jika benar-benar terburu-buru. Meski
pun demikian, dia berpura-pura menjadi seorang siswa SMP. Karena tiket siswa
SMP harganya 200 won lebih murah daripada tiket siswa SMA.
Kadang-kadang si pengemudi menanyai-nua:
"Murid perempuan..."
"Ya?"
"Itu adalah seragam SMA Dein yang kamu pakai,
kan?"
"Aku memakai seragam kakakku."
"Seragam milik kakak? Kenapa?"
"Untuk bertemu dengan pacarku dari SMA. Paman, aku
benar-benar tak punya banyak waktu, berangkatlah. Ok?"
Sambil mengatakannya, Lee Hayan biasanya menekuk lututnya
sedikit agar terlihat lebih pendek dan membuat lesung pipi yang manis pada
pipinya. Dia bahkan mengedipkan matanya.
Hal itu berhasil, karena dia tampak lebih muda daripada dia
yang aslinya.
"Hmm, jika demikian, duduklah."
"Terimakasih, pak supir."
Setelah supir itu tak menanyakan pertanyaan lagi, dia duduk
sambil tersenyum.
҅Seorang gadis punya
banyak keuntungan.҆
Namun perempuan juga memperhatikan lebih banyak hal yang tak
dilakukan pria. Seperti pakaian dalam dan kosmetik.
Lee Hayan punya bakat alami dalam masalah itu. Dia
mendapatkan barang-barang tersebut sebagai hadiah dari anak laki-laki. Dia
memberi mereka saran tentang bagaimana cara berperilaku dengan para gadis, atau
mengenalkan mereka pada temannya yang cantik, dan mendapatkan hadiah sebagai
balasan.
Berkat hal itu, Lee Hayan bisa menyimpan uang sakunya dan
memasukkannya ke dalam akun bank pribadi. Bagaimanapun juga dia adalah adiknya
Lee Hyun.
"Seharusnya itu akan sampai hari ini."
Dia bergegas pulang dan memeriksa kotak surat. Kartu laporan
GED yang tengah ia tunggu-tunggu selama beberapa hari, sekarang akhirnya tiba.
Di dalamnya adalah hasil dari ujian Lee Hyun.
"Akhirnya sampai."
Dia bisa saja memeriksa hasilnya di internet. Meski demikan,
dia ingin melihat itu di kartu laporan.
Bahasa Korea
|
75
|
Ilmu Pengetahuan Sosial
|
90
|
Matematika
|
65
|
Sains
|
55
|
Bahasa Inggris
|
65
|
Etika
|
40
|
Total
|
390
|
Rata-rata
|
65
|
Total nilai di atas 360 dan tidak ada yang di bawah 40, artinya
lulus.
|
"Sekarang kakak lulus dari SMA."
Lee Hayan menyeka air matanya dan tersenyum. Perasaan berat
yang ia miliki sepanjang waktu, telah menghilang. Setiap kali dia akan
berangkat sekolah, dia meminta maaf pada Lee Hyun. Dia tahu bagaimana Lee Hyun
mendapatkan uang. Berkali-kali dia hampir menangis, saat memakan makanan yang
diperoleh dan dimasak oleh kakaknya.
Dia melipat surat tersebut dan masuk rumah.
Kondisi neneknya membaik, tetapi dia masih belum pulih, jadi
dia masih di rumah sakit. Jadi Lee Hayan dan kakaknya tinggal sendirian.
Lee Hyun masih berada di dalam kapsul. Itu karena, hari ini
dia pulang lebih awal.
"Yah, kurasa aku akan bersih-bersih rumah."
Lee Hayan menyapu rumah, membersihkan debu, dan mencuci
piring.
"Piring-piring dari sarapan masih di sini. Kalau
dipikir-pikir, kakak mulai pergi ke dojo dan pulang dengan kelelahan lagi,
seperti saat itu."
Ketika Lee Hyun mempersiapkan Royal Road.
Selama hampir setahun kakaknya hidup seperti sedang
kerasukan. Dia mencari dan mempelajari semua tentang virtual reality dan
mengumpulkan informasi Royal Road sebanyak yang ia bisa. Pada saat yang sama,
dia melatih tubuhnya dan belajar caranya bertarung.
24 jam sehari pada dasarnya tak cukup baginya.
Kakaknya tidur sekitar 3-4 jam sehari, namun masih membagi
waktu untuk menyiapkan makanan untuk keluarga.
Ketika pertama kali dia mulai pergi ke dojo, Lee Hayan
sangat sedih. Tangan Lee Hyun melepuh dan tubuhnya memar. Lee Hyun pulang
dengan kelelahan dan langsung tertidur, seperti dia telah mati.
Kenangan-kenangan itu saja membuat Lee Hayan sangat depresi.
Pada saat itu Lee Hayan mencoba untuk mengalihkan dirinya
dengan bekerja.
҅Sekarang aku harus
belajar.҆
Untuk diterima di universitas 'Korea'.
Itu adalah tujuan dia yang paling penting sekarang ini.
Awalnya dia tak mau pergi ke universitas itu. Bagaimanapun
juga, ini bukan masalah tentang belajar di universitas paling bergengsi, tetapi
tentang mendapatkan semua pengetahuan yang diperlukan. Setidaknya ada tempat
untuk Interior Designer, yang mana itu adalah prosesi keinginannya.
Tetapi Lee Hyun ingin dia belajar di Universitas 'Korea'.
Dan untuk kakaknya, yang berkorban begitu banyak untuk dirinya, dia setidaknya
harus belajar dengan keras. Tujuannya adalah untuk mendapatkan beasiswa 4 tahun
penuh!
Tapi itu bukanlah satu-satunya targetnya. Setelah lulus dari
sekolah dan mendapatkan beasiswa, dia berencana untuk mulai mendapatkan uang
sebagai seorang guru privat.
****
"Nenek, kartu laporan kakak sudah sampai!"
Hari itu Lee Hayan tak bisa menahan kegembiraannya, dan
berlari ke rumah sakit untuk memberi kabar pada neneknya.
"Benarkah? Jadi dia lulus?"
Wajah neneknya sangat lelah tapi gembira.
"Ya! Dia lulus! Lihat nilainya. Selain etika semua
nilainya tinggi."
"Tak apa-apa. Yang penting adalah, dia punya kepala
yang pintar."
Meskipun beberapa orang bisa mengartikannya sebagai 'Otaknya
pintar, tetapi sebagai manusia dia adalah sebuah kegagalan'. Tetapi, keluarga Lee
Hyun mengetahui dengan baik apa yang telah ia jalani dalam 10 tahun terakhir. Jadi,
mereka tak pernah meragukan kualitas manusianya sedikitpun.
Neneknya masih menatap nilainya.
"Dia benar-benar berhasil. Sebelum aku mati...."
"Huh? Apa yang kamu katakan, nek? Kehidupan bahagia
kita baru saja dimulai."
Lee Hayan memegang tangan neneknya.
****
Setiap pagi Lee Hyun pergi ke dojo.
Untuk melatih tubuhnya dan mempelajari pertahanan dari Ahn
Hyundo, adalah dua aktivitas utamanya di pagi hari.
"Masuklah."
"Selamat sudah lulus ujian!"
Ketika Lee Hyun memasuki dojo, Ahn Hyundo, para instruktur,
dan hampir semua murid menunggunya. Mereka telah siap untuk merayakan kelulusan
Hyun dari SMA.
"Jadi dia adalah seorang lulusan SMA sekarang,
eh?"
"Aku dulu belajar sungguh-sungguh di SMA juga,
tapi...."
Ahn Hyundo terkejut pada keirian para instruktur.
"Ada apa denganmu? Bukankah kamu pergi ke SMA
juga?"
"Tidak, kami meninggalkannya lebih awal untuk berlatih
lebih banyak dengan pedang."
Para instruktur hidup hanya untuk berlatih pedang. Ahn
Hyundo mengangguk.
"Jadi itu sebabnya kalian begitu sederhana."
"Itu..."
Mereka sangat menghormati guru mereka, tapi kata-kata
terakhirnya menyakiti mereka.
҅Setidaknya kami menyelesaikan
SMP.҆
҅Kau sendiri bahkan tak
lulus SD...҆
Namun Ahn Hyundo punya gelar doktor. Pimpinan universitas
dunia memberi dia gelar doktor kehormatan, sebagai pengakuan pada kemampuan
kendonya. Tetapi sebenarnya dia hanya lulusan TK!
Saat masih kecil, Ahn Hyundo telah memukuli banyak anak TK
yang lain, hingga dia sering dihukum.
҅Dihari itu, dia
diterima di SD, dia menghajar preman-preman di perumahan dengan pedang kayu
...҆
҅Mereka menghabiskan16
minggu di sebuah rumah sakit kurasa ? Dan anak berusia 7 tahun yang menghajar
mereka dibawa ke rumah tahanan .҆
҅Jadi dia tidak pernah
memasuki SD...҆
Para instruktur mengetahui tentang hal itu, tapi tetap diam.