LMS_V06E02P01 Lavias, Kota di Langit

2. Lavias, Kota di Langit (1)
Di salah satu dari sekian banyak dungeon tersembunyi,
seseorang muncul. Dia mendapati dirinya di dalam sebuah dungeon gelap, dan
melihat sekeliling dengan bingung. Namun, dia segera sadar.
"Light! Cepat menyala."
Cahaya yang dipanggil dengan cepat menerangi kegelapan,
merapal sihir tersebut agar bisa berjalan ke sekeliling.
Dia awalnya ingin menjadi seorang Wizard, tapi juga ingin
memegang pedang. Meskipun senjatanya adalah sejenis pedang pendek, tapi
memiliki serangan menusuk yang kuat. Dia membawa busur di pundaknya, dan dia
memiliki penampilan seperti seorang Priestess. Di mana dia tak bisa menggunakan
serangan fisik, dia menggunakan mantra dan buff. Profesinya benar-benar ahli
dalam banyak bidang.
Identitas gadis itu adalah seorang Shaman.
Da'in!
Dia menderita penyakit yang serius dan harus menjalani
operasi. Sekarang dia telah kembali.
"Tak ada yang berubah."
Mata Da'in berkilauan.
Seolah sudah takdir, saatnya sudah tiba untuk bergerak maju
dengan kepalanya dijunjung tinggi-tinggi.
"Nona, aku ingin menanyakan sesuatu padamu."
Orang yang mengatakan kata-kata itu adalah seorang Dullahan.
Itu akan sangat menakutkan. Tapi bagi Da'in, itu adalah
pemandangan yang familiar.
"Kalau begitu katakanlah!"
"Aku sedang mencari kepala, kepalaku. Jika kau
melihatnya, tunjukkan padaku di mana kepala itu."
Mahluk mengerikan itu tengah memegang kepala yang sedang dia
cari!
Da'in memutuskan untuk memberi jawaban padanya.
"Kalau begitu tutuplah mulutmu."
"Apa kau bilang?"
Da'in tiba-tiba mengepalkan kedua tinjunya dan tanpa henti
memukuli kepala si Dullahan.
"Aku menyerah!"
Di masa lalu, dia benci berburu undead. Setelah berhasil
menjalani operasi, Dullahan hanyalah monster. Meskipun memukul dengan tinju,
bukanlah satu-satunya skill yang dipelajari, skill memanahnya juga sangat luar
biasa.
Dia juga bisa menggunakan berbagai buff, dan dia mempelajari
kutukan dan sihir serangan.
Bahkan ilmu pedangnya berlevel tinggi!
Satu hal yang sulit bagi Da'in, adalah bahwa profesinya tak
menghasilkan kekuatan sebanyak profesi aslinya, karena Da'in adalah seorang
Shaman. Profesi yang memiliki kemampuan merata dalam semua bidang, tapi tak
bisa mengkhususkan diri, meskipun tampak sangat efektif dalam pertempuran.
Yah, penyebab dari kondisi pikirannya saat ini, juga harus
dipertimbangkan. Awal dari segala bermula dari tempat ini, dengan karakter
bernama Weed. Da'in mulai memukul dan menendang, dan diikuti dengan menusuk.
Dia gembira menggunakannya untuk menghajar si Dullahan.
"Kepalaku, kepalaku! Kepalaku sakit sekali."
"Rasanya sedikit stress untuk dirawat di rumah sakit...
tolong mengertilah. Itu tak akan berlangsung lebih lama lagi. Blood
Curse!"
Namun Blood Curse yang dia gunakan memiliki atribut
kegelapan.
Si monster, Dullahan, dikutuk dengan kutukan kegelapan!
Dia dihajar habis-habisan dan kemudian HPnya dipulihkan,
bahkan jumlahnya lebih banyak daripada sebelumnya.
Kombo yang benar-benar menakutkan.
Bukannya membunuh Dullahan, buff itu menyelamatkan si Dullahan
dan kemudian menghajarnya lagi. Setelah menghajar Dullahan itu cukup lama,
Da'in menghabisinya dengan panah.
Melatih skill-skillnya setelah sekian lama!
Memukul atau menusuk, memanah dan sihir, semuanya masih
sama.
Dullahan yang malang menjadi target semua skill ini.
"Aku masih tak terlalu berkarat dengan
skill-skillku." Da'in tersenyum riang.
Ketika dia bermain Royal Road di masa lalu, dia hanya
mempedulikan tentang meningkatkan skill miliknya daripada level. Memberi Buff
pada monster, menghajarnya, dan kemudian mengulanginya lagi. Level skill-skill miliknya
meningkat secara tak normal.
"Senang bisa melihat para Dullahan, dan para Skeleton
itu!"
Da'in berjalan sendirian, menelusuri dungeon undead itu. Tubuhnya
bergerak seperti memiliki kehendak sendiri. Kembali ke Royal Road setelah waktu
yang lama, dia menikmati suasananya, seolah-olah mabuk karena menghirup
udaranya.
Dia sangat merindukan ini, saat dia berbaring di rumah
sakit.
Hanya ingin menghirup sekali saja, dia sangat
menginginkannya, seolah-olah menginginkan makanan.
Betapa indahnya dunia ini, hanya orang sakit yang bisa
memahami kalimat ini. Namun, di manapun monster tertangkap pandangannya, dia
akan langsung menghajar mereka tanpa ampun. Skeleton warrior, Skeleton knight.
Tepat sebelum operasi, dia datang ke dungeon ini. Itu adalah
operasi beresiko tinggi. Ada banyak kasus di mana pasien meninggal di tengah-tengah
operasi. Orang-orang khawatir 'Jika hanya ada tulang yang tersisa setelah
kematian, itu akan terlihat seperti skeleton'.
Dia berkeliling dungeon undead hanya untuk melihat para
Skeleton!
Dalam ingatannya, area ini hanyalah tempat yang tandus,
tetapi sekarang telah berbeda.
Dulu, tempat ini dihiasi dengan stalaktit abu-abu dan hitam,
berserakan atau menggantung secara alami di dalam gua. Tapi sekarang ada banyak
patung diukir di segala tempat.
[Anda telah melihat Nameless Sculpture of Lavias.
Patung-patung indah tak memiliki nama ini, telah diciptakan!
Patung-patung ini menyimpan kenangan berharga dari seseorang
dan telah menjadi tempat perlindungan dan petunjuk di dalam dungeon yang berbahaya
ini. Patung-patung misterius ini diciptakan oleh seorang Sculptor yang tidak
diketahui.
Efek:
- Aura tenang di sekitar patung ini akan meningkatkan HP dan
MP player sebesar 25%
- Meningkatkan kecepatan sebesar 10%
- Serangan para monster akan berkurang sebesar 5%
Efek-efek ini tidak bisa ditumpuk dengan efek patung lain.]
"Patung?"
Da'in sedang dalam mood yang buruk, karena patung-patung itu
tak sesuai dengan ingatannya tentang tempat ini.
"Kenapa semuanya seperti ini?"
Ketika dia hendak berbalik, penampilan patung-patung itu
tiba-tiba terasa familiar.
Satu alis sedikit naik dengan ekspresi galak pada wajah pria
itu!
Dan si wanita sangat mirip Da'in.
"Tak mungkin..."
Da'in menatap pria itu. Tak diragukan lagi, itu adalah pria
yang ia temui sesaat sebelum operasi.
Di Royal Road, orang yang bisa mengukir namanya dalam-dalam,
di dalam hati Da'in di saat-saat terakhir.
Pada saat itu, Da'in dan orang ini membuat party yang fantastis.
Kemampuan yang bermacam-macam dari Shaman, dikombinasikan dengan kekuatan Weed
menyapu bersih dungeon undead.
"Oh Weed."
Air mata mengalir tak terkendali di wajah Da'in.
"Hiks. Aku berjanji untuk tidak akan pernah menangis
lagi, tapi...."
Sebelum menjalani operasi itu, dia membayangkannya ratusan
kali.
Dia akan mencari kehidupan baru, dengan senang hati karena
hidup.
Dia tak akan pernah menangis.
Tetapi sekarang, meneteskan air mata ini, apa yang dia
rasakan tak bisa diungkapkan lewat kata-kata.
Saat dia pergi untuk menjalani operasi, dia berpikir jika
tak seorangpun akan mengingat dirinya. Hanya akan menjadi eksistensi yang sepenuhnya
terlupakan, dia bahkan tak tahu apakah ada orang yang akan memikirkan dirinya.
Namun, ada satu orang yang memberinya semua ini, sebagai
kenangan untuk dirinya.
Ada seorang pria yang mengukir penampilannya ke dalam
patung. Dia bisa merasakan detak jantungnya. Jantungnya mulai berdetak dengan
cepat, tangannya sedikit gemetar. Seluruh tubuh Da'in penuh dengan emosi. Kemudian,
dia melihat ada coretan-coretan yang tertulis di bawah patung. Tulisan tangan
yang begitu jelek, seperti ditulis oleh anak kecil.
Geomchi. Hukum para orang bodoh!
Geomchi2. Pria di manapun harus bekerja keras.
Geomchi3 pernah kesini.
Geomchi4. Aku melayani master, itu membawa kebanggan dalam
hidupku.
Geomchi5. Harus mendapatkan kekasih. Kami masih umur 30-an.
.....
Geomchi16. Aku lapar. Seseorang beri aku roti gandum.
.....
Geomchi31. Aku mati kelaparan kemarin.
Geomchi32. Monster-monster sialan ini; tak menjatuhkan
makanan.
.....
Geomchi359. Dicari pacar. Tak ada syarat khusus yang
diperlukan. Hanya saja kamu bersedia untuk belajar bagaimana caranya memasak.
.....
Geomchi505. Halo, senang bertemu denganmu.
Geomohbaekohchiipnida adalah namaku. Juga dikenal sebagai si manis yang paling
muda, Hajiyo. Hahahaha