Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V06E03P03

gambar


3. Pertama Kalinya ke Bioskop (3)



Kamu bisa mengatakan jika tubuhnya sangat kaku. Tangan dan kakinya tak memiliki tempat untuk bergerak. Dari panah-panah yang keluar, dia dengan paksa mengikuti gerakan lawan, bukannya menyerang secara langsung. Dia mempertimbangkan tujuan dari menggerakkan tangan dan kakinya, dan dia terbebas.
Dia sekarang menendang dan berputar, memutar-mutar tubuhnya. Lengannya bergerak dengan sangat cepat. Dia menggunakan tinju dan sikunya dengan timing yang sangat tepat terhadap panah-panah itu.
Dengan segera, pergerakan Lee Hyun ditampilkan melalui layar.
"Apa yang terjadi?"
"Ini mengagumkan."
Tindakan yang berhubungan dengan tarian. Dan ini berkaitan dengan musik. Dia mengikuti instruksi dengan matanya, mendengarkan dengan telinganya, dan dia memperhatikan. Dari tindakannya yang sebelumnya, gelombang telah berbalik.
Meskipun karakter Lee Hyun hanya punya 1 kotak HP yang tersisa, dia membalik keadaan dan menguasai lawannya. Tepat seperti di Royal Road, dia adalah pemenang, kesabaran untuk memahami situasinya dan membaliknya.
"Ada apa dengan orang ini!"
Wajah dari orang-orang di antrian benar-benar konyol karena syok. Seorang pemula yang tak tahu apa-apa sesaat yang lalu, melakukan pergerakan semacam itu, dan dengan cepat menjadi ahli.
Menari dengan sama persis dan menekan panah-panah itu. Extreme Dance bergerak sangat cepat, karena itulah mustahil untuk beresonansi dengan tarian tersebut, dan mengikutinya dengan sama persis.
Tetapi gerakan Lee Hyun menunjukkan jika dia bisa membuat tarian baru sebagai tanggapan. Tubuhnya bergerak dengan kecepatan yang mencengangkan, sambil membuat gerakan indah yang tanpa akhir.
"Wow, kau mengagumkan!"
"Seorang pria sejati."
Pada gadis SMA dan SMP bersorak. Dengan segera penantang lain muncul. Berusaha mengakhiri kepopuleran Lee Hyun! Tetapi Lee Hyun telah terbiasa dengan pertarungan semacam itu. Dia sedikit mempelajari tentang bagaimana membuat masing-masing gerakan. Tubuh harus mengikuti aliran musik dan memposisikan diri pada panah-panah secara bersamaan.
Lee Hyun telah menang 10 kali berturut-turut. Sebenarnya, bisa saja lebih dari itu, tapi sudah hampir saatnya untuk film. Saat dia meninggalkan ruangan tersebut, para pemain lain menganggap dia aneh. Mereka mengkritiknya.
Apa maksudmu? Kamu baru saja masuk. Namun, dia tak mempedulikannya. Saat dia bergerak, tatapan matanya menyebabkan mereka semua terkesiap dan melangkah mundur. Seperti menggerakkan tubuh ke arah di mana panah muncul, Lee Hyun menemukan adiknya dan berbicara.
"Ayo lihat filmnya."
"Ya."
Sudah waktunya untuk pemutaran film.
Lee Hyun dan Lee Hayan duduk di kursi yang empuk untuk menonton film. Dalam kenyataannya, filmya tak semenarik itu. Film Korea memiliki cerita sederhana dan mengikuti pola yang umum. Pria- pria dari jalanan. Mementingkan persahabatan mereka, dan kesukaan mereka terhadap pertarungan. Namun, keduanya berhubungan dengan organisasi yang berbeda dan terpisah dalam ketertarikan yang berlawanan. Namun, kemudian seorang heroin cantik muncul dan sebuah cinta segitiga tercipta di antara mereka, teman masa kecil itu menderita.
Persahabatan dan kekuasaan. Pada akhirnya, si pemeran utama laki-laki dihianati oleh teman yang paling ia percayai. Untuk mendapatkan kekuasaan dan uang, si wanita akhirnya melakukan penghianatan dengan menikam dari belakang, dengan pisau. Pada saat itu, si protagonis laki-laki adalah seorang duta besar.
- Aku juga mencintainya. Tetapi sebanyak itu aku mencintainya, aku tak bisa bersamanya.
Si gadis cantik yang tragis itu berbicara saat si duta besar tengah berlumuran darah dilantai. Ditengah-tengah semua itu, seorang detektif muncul dan mereka berdua jatuh, itu adalah sebuah cerita yang tak tertahankan. Entah bagaimana film itu berakhir seperti itu.
"Apa-apaan cerita itu!"
"Tidakkah kamu pikir, film ini terlalu dilebih-lebihkan?"
"Penulisnya pasti menulisnya dengan kaki."
"Cerita sederhana seperti itu membutuhkan 2 jam?"
"Film ini tak telalu bagus."
Para penonton megeluarkan komentar-komentar pedas secara bersamaan. Kebanyakan sambutan hangat dari tinjauan penonton dilaporkan oleh situs-situs film menghasilkan reaksi ini. Berimbas pada reputasi baik dari studio film yang membuat film itu.
Namun bagi Lee Hyun dan Lee Hayan, yang ingin nonton film bersama kakaknya, film itu baik-baik saja. Menabung uang memang penting, tapi mereka juga menciptakan kenangan yang belum pernah mereka miliki sebelumnya. Kehidupan mereka yang penuh dengan cobaan dan tak ada waktu untuk bermain-main.
Oleh karena itu, datang ke bioskop untuk menonton film, merupakan kesenangan tersendiri. Akan lebih baik untuk tak marah dan kehilangan kesenangan ini, hanya karena film yang mereka tonton tak cukup bagus.
"Kakak, bagaimana menurutmu? Filmnya sedikit aneh, kan?"
Saat Lee Hayan menatap kursi disampingnya, dia terkejut. Lee Hyun sedang menangis!
Persahabatan dan penghianatan. Suatu cerita yang jantan. Saat layarnya menampilkan pertempuran, tubuh Lee Hyun berguncang. Dia benar-benar tenggelam ke dalam film tersebut selama 2 jam penuh. Bahkan saat kredit muncul di akhir film, Lee Hyun masih belum pulih.
"Protagonis laki-laki dari film ini sangat keren. Cerita seperti itu. Film ini benar-benar menarik."
"....."
Setelah nonton film, saat Lee Hyun dan Lee Hayan keluar ke jalanan, sudah hampir jam 6 pm.
"Kakak, aku lapar, ayo kita pulang."
Saat Lee Hayan berbicara, Lee Hyun menggelengkan kepalanya.
"Tidak. Kamu tak akan makan nasi."
Lebih dari itu, makan di luar!
Biasanya, mereka akan pulang setelah merasa lapar karena latihan pedang atau melukis, mereka akan makan nasi di olesi Gochujang (saus sambal). Hari ini bukanlah hari sibuk, ataupun ada rencana untuk berlatih pedang atau melukis.
Faktanya, di rumah, kamu bisa menghilangkan rasa lapar dengan makanan gratis! Namun Lee Hyun yang pelit, baru saja menyebutkan makan di luar. Ini teramat sangat tak biasa. Interview Lee Hayan di Universitas Korea memang dianggap sepenting itu.
"Jadi, di mana kita akan makan?"
Lee Hayan sangat senang. Faktanya, dia telah terkejut hanya dari menonton bioskop. Bukan hanya nonton bioskop, tapi benar-benar menikmati makan di luar, dia benar-benar menantikannya.
"Tetapi di mana kita makan?"
Lee Hyun dan Lee Hayan mulai berjalan di jalanan. Biasanya mereka tak akan pernah makan di luar, jadi mereka tak tahu akan pergi ke mana. Saat mereka berjalan-jalan, Lee Hayan menunjuk sebuah bangunan.
"Makanan di sana enak. Semua teman-temanku memberitahu jika makanan di sana lezat. Mereka bilang jika kimbap, tempura, dan bahkan oden-nya juga enak."
"Benarkah?"
Lee Hayan menunjuk pada jajaran toko kecil. Itu tampak sangat biasa bagi Lee Hyun. Bagaimanapun juga, dia ingin memberi adiknya sesuatu yang spesial hari ini. Jadi dia mengumpulkan keberaniannya. Mereka berada di tengah-tengah kota, dan wajar mereka pergi ke pusat kota.
"Ayo makan di restoran."
Lee Hyun menunjuk ke arah di mana hotel berada.
҅Sebuah restoran di hotel benar-benar berbeda.҆
Melihat kualitas interiornya yang tampak mahal, wajah tersenyum dari para pegawai penuh kelembutan, kesan keramahan, dan orang-orang yang memakan hidangan yang tampak mahal, suasana di dalam restoran ini benar-benar mewah. Kursi tamunya sangat nyaman, saat dia menunggu untuk dipanggil. Selain itu, semua dekorasi sekeliling tampak mahal.
҅Aku tak akan ke sini untuk yang kedua kalinya. Tapi sekali-kali, bagus untuk makan di tempat seperti ini, terutama pada hari seperti hari ini .҆
Lee Hyun memeriksa dompetnya.
҅Ada 200.000 won, digunakan untuk taksi, pergi nonton bioskop, dan memainkan beberapa game. Masih ada 130.000 won yang tersisa.҆
Paling bagus, nasi akan cukup untuknya.
Meski demikian, Lee Hyun masih tetap berharap. Ada sebuah meja yang mencolok, di mana seekor lobster dihidangkan. Pada saat ini, Lee Hyun langsung memikirkan kemungkinan harganya.
҅Kurasa harga bahannya sekitar 40.000 won. Tapi, dengan hotel ini, mempertimbangkan biaya tenaga kerja dan keuntungan , 70.000 won?҆
Dilihat dari berbagai sisi, mempertimbangkan 70.000 won untuk satu makanan sedikit keterlaluan. Sesuatu yang tak akan dibeli atau dilakukan olehnya. Lee Hyun berpikir sedikit lebih keras tentang Royal Road dan berbicara untuk menghibur adiknya yang gugup.
"Tak apa-apa, mari kita makan banyak hari ini, setidaknya, sekali-kali di tempat seperti ini."
"Tetap saja, itu tampak mahal di sini... Kak, ayo keluar dan makan kimbap."
Dalam kenyataannya, berada di restoran kelas atas seperti ini, untuk pertama kalinya begitu menegangkan. Tapi, dia datang ke sini untuk bersantai dan dia menenangkan ketegangan dalam pikirannya.
҅Lihatlah karya seni yang mahal itu, bahkan bangsawan Kerajaan Rosenheim tak akan mampu membelinya.҆
Pelayan mendekat, setelah beberapa saat kemudian, dan membuka menu untuk mereka.
"Apa yang Anda inginkan hari ini? Menu spesial dari chef hari ini adalah Udang omar dengan Saus tiram..."
"Beri aku waktu untuk memutuskan."
"Baik. Saya mengerti, tuan."
Lee Hyun bersantai saat dia melihat menu tersebut.
Kemudian, dia memeriksa harganya!
Harga lobster adalah 120.000 won.
Hanya dengan sekitar 40.000 won untuk harga bahannya, saat kamu melihat harga yang mencengangkan itu, mereka merampokmu.
҅Kenapa mahal sekali!҆



< Prev  I  Index  I  Next >