Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

***Dukung kami: Traktir ngopi! (min Rp 1.000,-)***
Laporan Donasi

LMS_V06E03P04

gambar


3. Pertama Kalinya ke Bioskop (4)




Harga tersebut membuat Lee Hyun sesak. Harga hidangan lobster relatif tak mahal. Selebihnya, menu itu berisikan hidangan-hidangan yang mahal. Daging seharga 200.000 won, dengan wine harganya menjadi 300.000, dan jika kamu meminta wine luar negeri harganya melampaui 500.000 won. Dengan uang miliknya, Lee Hyun tak bisa membeli entah itu minuman wine, ataupun makanannya.

Harga dari restoran hotel adalah pembunuh!

Menggunakan berbagai pelayanan dan bahan-bahan terbaik, chef-nya juga tingkat tinggi. Termasuk biaya interior dan suasananya saat makan, inilah yang membuatnya mahal. Namun, hal ini jauh melampaui jangkauan perkiraan harga Lee Hyun.

҅Aku benar-benar tak bisa untuk memakan ini .҆

Uang berharga yang tersisa, terlalu sedikit untuk makan di tempat seperti ini, dia mengerutkan kening. Secara naluri, Lee Hyun dan Lee Hayan saling menatap pada saat yang bersamaan. Mata mereka terkunci. Lee Hayan sangat gugup.

҅Tidak, aku yang membawa kita ke sini. Meskipun mahal, aku tak akan meninggalkan tempat ini sebelum makan.҆

Tak peduli seberapa sedikit uang yang ia miliki, dia tak mau menunjukkan kekurangannya dan tampak miskin. Dengan seorang siswa SMA bersamanya, Lee Hyun tak mau dia diusir saat di tengah-tengah meja makan. Beruntungnya, hidangan lobster 120.000 won, uangnya masih tersisa 10.000 won.

"Hayan, apa lobster tak apa-apa?"

"Ya tapi, apa kakak yakin..."

"Kami pesan hidangan lobster."

"Apakah hidangannya untuk Anda berdua?"

"Ya."

"Terimakasih, silahkan tunggu sebentar."

Apa yang Lee Hyun tak tahu.

Harga yang tertera pada menu restoran tersebut tak termasuk pajak pemerintah dan biaya pelayanan sebesar 10%. Harga hidangan lobster itu pada dasarnya lebih dari 130.000 won. Tetapi itu belum seberapa.

Meskipun mahal, mereka bisa berbagi. Tapi secara alami, pesanan itu adalah untuk dua orang. Hidangan lobster harganya masing-masing 120.000 won. Oleh karena itu, harga untuk makanannya totalnya di atas 250.000 won.

"Makanannya pasti lezat. Makanlah sepuasmu."

"Kakak. Apa kamu yakin tak berlebihan?"

"Tidak apa-apa. Aku punya cukup uang."

Lee Hyun menepuk sakunya.

Makanannya segera datang. Masakan yang dibuat oleh kepala chief dengan kaliber tertinggi dengan bahan-bahan segar.

"Wow! Ini benar-benar enak."

"Ya, rasanya sangat nikmat."

Lee Hyun menikmati rasa dari makanan tersebut. Seperti Royal Road, beberapa hal bisa membuat perbedaan yang besar dalam rasa masakan itu sendiri. Dia memahami keahlian yang dibutuhkan, terutama seafood. Bahan-bahan seafood mudah rusak dan perlu disimpan. Juga harganya sangat mahal dan tak bisa dimakan terlalu sering. Efek dari masakan dan memakannya memiliki efek yang besar saat melakukan pertempuran.

****



Di restoran yang sama, 2 gadis SMA memakai seragam sekolah mereka sedang makan di meja terdekat.

"Woah! Makanan ini sangat lezat!"

"Sausnya tak buruk juga."

"Kepala chef berasal dari Perancis, dia sering muncul di majalah memasak."

"Jadi begitu."

"Kita datang lagi minggu depan."

Gadis-gadis ini berasal dari keluarga kaya, dan mereka juga pecinta makanan. Kadang-kadang mereka akan menabung untuk makan di restoran seperti ini.

Kebahagiaan terbaik adalah saat kamu bisa makan makanan lezat.

Kedua gadis ini berbagi moto yang sama. Mereka akan berkunjung ke tempat seperti ini sepulang sekolah, sebagai salah satu hobi mereka. Tetapi kemudian, mata mereka memandang ke arah meja yang berbeda dan melihat Lee Hayan gembira yang sedang makan.

"Ah? Itu Hayan, kan?"

"Aku tahu."

"Oh! Itu pasti kakaknya."

Lee Hayan adalah sahabat kedua gadis itu.

Sejujurnya, di sekolah tak seorangpun tak menyukai Lee Hayan. Berkeinginan kuat, pintar, dan atletis. Dengan kepemimpinannya, para gadis SMA lainnya akan selalu berkumpul dengan Lee Hayan sebagai pusatnya. Dia juga pelit, hal itu juga menakjubkan, karena dia tak ikut serta saat belanja atau makan di luar.

Dia kemudian berpikir.

҅Sialan. Dia hanya menghabiskan waktu dengan kakaknya , itu tak adil.҆

Isane memiliki tatapan jahil di matanya.

Lee Hayan selalu membanggakan pria ini, namun mereka tak tahu kenapa. Teman-temannya sudah jelas tak mengetahui alasannya.

Gadis berpenampilan sempurna ini tergila-gila pada tingkat akut untuk mengikuti kakaknya. Tapi saat kakaknya muncul di festival itu. Teman-temannya tak mengerti kenapa dia begitu membangga- banggakan pria yang tampak begitu biasa ini, mereka berpikir itu hanyalah lelucon.

Mereka kemudian mengetahui jika Lee Hyun putus SMA karena uang.

Di festival SMA, dia dengan cepat menyelesaikan tantangan sang putri dan membuatnya tampak seperti sangat mudah, membuat dia menjadi selebritis top. Dia berjalan dengan mudah di atas jembatan kayu sempit yang licin, menendang balon air yang terbang kearahnya di tengah udara. Di akhir, dia melompati tembok seperti layang-layang, membebaskan sang putri dengan waktu tercepat.

Ketika si kakak membuka jeruji dan menyelamatkan Lee Hayan, betapa tampannya ia, dia tampak seperti seorang pria sejati! Sejak saat itu, para gadis SMA lebih tertarik pada tubuh Lee Hyun. Sekarang saat Lee Hayan bersama kakaknya, bahkan iblis pun tak akan berani mendekat dan mengganggunya.

Masih di mejanya, Isane berbisik.

"Ayo gabung dengan mereka."

"Ingatlah sikap Hayan.... apa masih tak apa-apa?"

"Tidak apa-apa. Dengan kakaknya didepannya, dia akan bertindak sopan."

Isane bangkit dan berjalan dengan percaya diri ke tempat Lee Hayan dan tiba-tiba memeluk dia.

"Tak terpikir, kita akan bertemu di tempat seperti ini! Boleh kami duduk?"

"......."

Tiba-tiba,teman-teman Lee Hayan muncul dan membuatnya terkejut.

"Kalian!"

Tak sedikitpun Lee Hayan menduga kemunculan yang tak menyenangkan ini.

Isane buru-buru menyapa Lee Hyun.

"Hai, kami teman sekelas Hayan. Apa kamu keberatan jika kami bergabung?"

"Silahkan. Jangan sungkan-sungkan."

Mendapati teman adiknya duduk di meja yang sama, itu bukanlah masalah. Sebaliknya, itu mungkin hal yang bagus.

"Terimakasih!"

Lee Hayan mengerutkan kening saat dia melirik pada Isane yang tengah tertawa.

"Sekarang aku bisa sedikit santai. Hayan, apa kamu baik-baik saja?"

"Sheesh!"

Ini tak terhindarkan lagi, Lee Hayan tak bisa melakukan apa-apa untuk menghentikan hal ini. Dia tak menyukai tamu yang tak diundang, mengganggu ke dalam saat-saat yang membahagiakan bersama keluarga. Tapi, dia harus dengan cepat memperbaiki ekspresinya. Dia tak lupa jika masih duduk di depan kakaknya. Marahnya bisa disimpan untuk nanti.

҅Lihat saja di sekolah! Mampus kalian!҆

Apapun situasinya, Lee Hyun senang melihat teman-teman adiknya. Dengan berbagai macam hidangan yang disajikan, keempat orang menikmati makan malam dengan santai.

҅Meski demikian, sepertinya Hayan merasa nyaman di sekolah .҆

Dimata Lee Hyun tampak seperti kehidupan sekolah adiknya tidaklah buruk. Sehari-harinya, dia sangat sibuk berburu di Royal Road, dan sekarang dia mengistirahatkan jiwanya yang kelelahan.

"Oh! Indah sekali."

Selama makan, mereka melihat dari sisi meja, patung es yang diangkut dekat jendela.

"Lihat itu."

Lee Hyun memutar kepalanya dan menatap patung itu. Itu adalah sebuah patung dari wanita Korea yang mengenakan pakaian elegan dengan pita kepang yang halus di rambutnya.

҅Lumayan.҆

Karena Lee Hyun punya sedikit pengalaman dengan patung es, dia bisa memahami jika patung itu dibuat dengan kemampuan yang sangat mengagumkan.

҅Patung itu memberi getaran perasaan, namun juga cukup lembut . Buatan tangan seorang ahli .҆

Saat Lee Hyun dan adiknya berpikir tentang patung tersebut, seorang pelayan mendekat.

"Para tamu sekalian, saya minta maaf tapi di sini akan sedikit ramai karena kami sedang di tengah- tengah persiapan acara ulang tahun pernikahan, untuk seorang tamu spesial kami. Saya harap Anda sekalian bisa memaklumi."

"Kami baik-baik saja."

Di belakang tampak beberapa pegawai restoran sedang mengatur posisi patung es itu, tapi segera, setelahnya Lee Hyun dan adiknya selesai makan. Akhirnya, hidangan penutup dari buah-buahan dan es krim datang dan mereka berempat memakannya dalam sekejap.

"Ah, aku kenyang."

"Itu benar-benar lezat."

Mereka berempat pergi ke kasir untuk membayar. Yang pertama adalah Isane dan Song Miyong. Kemudian Lee Hyun mengeluarkan dompetnya untuk membayar.

*Craak! Crush*




< Prev  I  Index  I  Next >